NovelToon NovelToon
The Mask Painter

The Mask Painter

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi / spiritual / Iblis / hantu
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Asha Krajan

Odessa adalah pelukis topeng yang melanjutkan karir dari leluhur ayahnya.

Keluarganya memiliki sebuah toko topeng kecil yang buka di sebuah gang sepi yang jarang didatangi oleh pengunjung, pada awalnya Odessa tidak mengerti sama sekali mengapa keluarganya harus berjualan dan membuka toko di tempat yang sepi orang lewat.

Namun setelah Odessa mengambil alih bisnis itu, ia mengerti alasannya.

'Mereka' tidak menyukai tempat yang ramai.

Ya, yang Odessa layani sama sekali bukan manusia, melainkan 'mereka' jiwa yang tersesat atau pun arwah yang terjerat oleh masalah di bumi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asha Krajan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28. Keluarga Amir

     Odessa akhirnya tiba di rumah sakit, Amir segera digotong oleh para perawat karena tak sadarkan diri. Keluarga Amir begitu mengetahui bahwa anak mereka telah dibawa kembali oleh seorang gadis, segera bergegas menuju bangsal dimana anak mereka dirawat.

Ketika mereka sampai Ayah dan Ibu Amir melihat bahwa Amir saat ini sedang ditemani oleh seorang perawat yang menyambungkan alat asupan darah kepada anak mereka, ada pula seorang dokter yang memeriksa keadaan Amir dan seorang gadis yang sedang membalut luka di sekujur tubuh Amir.

Ayah Amir segera bergegas ke kasur rumah sakit dan menanyakan keadaan anaknya kepada dokter. "Dokter, bagaimana keadaan anak saya?" Dokter pria dengan jas putih itu melepaskan stetoskopnya dan menggantungnya di leher, helaan nafas keluar darinya, "Keadaan anak anda sayangnya tidak terlalu baik. ia kehabisan terlalu banyak darah. Untungnya ada gadis ini yang menolong pasien dengan cepat lalu membawanya ke rumah sakit, jika tidak pasti anak anda saat ini telah tiada karena kehabisan darah."

"Kehabisan darah?" Ibu Amir melangkah maju, perhatiannya tertuju pada gadis berambut hitam panjang yang memiliki mata merah delima sedang membantu para perawat dan dokter untuk membalut luka anaknya, Ayah Amir melirik kearah istrinya yang langsung bergegas mendekat untuk melihat keadaan Amir lebih jelas.

Odessa menatap wanita paruh baya di hadapannya yang duduk berkaca-kaca sembari menggenggam erat telapak tangan pemuda aneh itu, hati Odessa melembut dan pengamatannya berhenti setelah melihat jejak kekhawatiran dan kesedihan yang tulus dari kedua pancaran mata yang sedikit berkantung karena kelelahan.

Odessa sedikit mengangkat tangannya dengan ragu, namun gerakannya berhenti dan Odessa menghela nafasnya sembari meletakkan tangannya kembali. Tatapan tegas Odessa melembut ketika ia berbisik. "Tenang Nyonya, anakmu akan baik-baik saja."

Ibu Amir mendongak begitu ia mendengar penghiburan dari gadis yang tidak dikenal di depannya. Ibu Amir menghapus air matanya dengan malu menggunakan jarinya dan tersenyum kecil. "Kamu benar nak, Amir saya pasti akan baik-baik saja."

Ayah Amir menggelengkan kepalanya melihat interaksi kedua wanita itu, ia menghampiri dan berdiri I samping istrinya, kini tatapannya juga tertuju pada Odessa. Ayah Amir mengangguk sebagai salam, "Perkenalkan saya adalah Abraham, ayah dari Amir. Di sisi saya adalah istri saya sekaligus ibu dari Amir, Arina."

Odessa tersenyum sopan dan mengangguk, "Salam kenal juga kepada Pak Abraham dan Nyonya Arina, kenalkan juga saya sendiri adalah Odessa." Ayah Amir, Abraham baru saja membuka mulut dan akan berbicara, namun sebelum sepatah kata keluar dari tenggorokannya ucapannya terpotong oleh ucapan dokter dan perawat yang sudah selesai memeriksa Amir.

"Mohon maaf pak mengganggu waktunya, kami pamit undur diri terlebih dahulu. Jika ada apa-apa dan membutuhkan pertolongan kami para dokter atau perawat, tekan saja tombol di samping tempat tidur. Permisi," ucap dokter itu dan segera keluar dari bangsal bersama dengan perawat wanita di sampingnya setelah mendapatkan tanggapan dari Ayah dan Ibu Amir.

Odessa duduk dengan sedikit gugup ketika sepasang suami istri di hadapannya secara bersamaan menatapnya dengan intens. Odessa tersenyum canggung dan sedikit khawatir akan apa yang sebenarnya ingin dibicarakan oleh Ayah dari pemuda aneh itu.

"U-uh Tuan dan Nyonya...?" Tanya Odessa dengan canggung.

Odessa tanpa sadar menyentuh pipinya takut bahwa mungkin ada noda di wajahnya, reaksinya membuat tatapan intens dari Ibu Amir menghilang dan digantikan dengan tawa geli, "Oke, oke, jangan gugup. Kami hanya bercanda dan mengetesmu." Odessa berkedip tercengang, ia sedikit terdiam. "Mengetes?"

Ibu Amir mengangguk dan mengedipkan sebelah matanya menggoda, "Ya, mengetesmu. Siapa tahu akan kamu akan mengaku bahwa kamu adalah pacar anak kami, calon menantu." Odessa tertegun dan melambaikan tangannya panik, ia kewalahan oleh dugaan itu, "Tidak, tidak! Saya bukan pacar dari Amir, bahkan kami hanya pernah bertemu beberapa kali saja! Haha, bagaimana mungkin menjadi pacar..."

Ibu Amir tersenyum dan menggelengkan kepalanya, "Mungkin saja, mungkin saja. Takdir siapa yang tahu! Oh ya, jika aku tidak salah dengar kamu baru saja bilang kalian baru beberapa kali bertemu. Jika begitu bagaimana kamu bisa menemukan anak saya? Dan lagi... penuh luka sayatan yang mengerikan. aku pikir ini bukanlah hal yang sederhana."

Ibu Amir menatap Odessa masih dengan senyuman namun jelas pandangan yang terpancar darinya menjadi sedikit tajam. "Tentu saja jika kami boleh tahu dan kamu tidak keberatan. Nak Odessa... bagaimana dan dimana kamu bisa menemukan Amir?"

Odessa terdiam dan menjadi bingung apakah ia harus mengucapkan apa yang sebenarnya terjadi ketika ia datang untuk menyelamatkan Amir atau tidak. Odessa takut bahwa apa dunia supranatural mungkin tidak pernah ada dalam bayangan oleh sepasang suami istri di depannya dan berakhir di cap sebagai penipu.

Yang pasti Odessa harus menentukan terlebih dahulu apakah kedua orang di depannya ini akan percaya perkataannya atau tidak.

Odessa tersenyum canggung, ia sedikit menggosok tangannya pada paha kain roknya. "Itu … sebelum saya menjawab, jika boleh tahu apa pekerjaan Pak Abraham?" Ayah Amir menaikkan sebelah alisnya sedikit tertarik, "Aku pendiri perusahaan tekstil, kenapa?"

Odessa akhirnya sedikit lega, ia sedikit mendongak dan melirik kedua orang tua itu sebelum berbicara dengan nada lambat, "Apakah … sebelumnya Tuan dan Nyonya mengetahui bahwa hal supranatural di dunia ini benar-benar ada?"

Ibu Amir sedikit tegang setelah Odessa mengucapkan kata 'supranatural', "Maksudmu semua ini ada hubungannya dengan supranatural?"

Odessa terdiam sejenak sebelum akhirnya ia mengangguk, "Ya … mungkin bisa dikatakan begitu. Sebelumnya saya ingin meminta maaf tapi saya masih harus mengatakannya kepada kalian berdua, karena sebagai orang tua menurut saya kalian berhak tahu perihal Amir."

Odessa menarik nafas dalam dengan gugup dan menghembuskannya begitu ia memutuskan untuk melanjutkan, "Amir … anak kalian berdua sepertinya telah ditargetkan oleh iblis jahat yang bukan dengan kekuatan kecil." Odessa mengharapkan reaksi kedua orang tua itu yang mungkin kaget, tidak percaya, atau bahkan ketidaksukaan karena menganggap ucapannya palsu. Namun tidak, yang ia perhatikan reaksi kedua orang itu sebenarnya sungguh sangat berbeda dengan dugaan Odessa sebelumnya.

Ekspresi kedua orang di hadapannya tidaklah terkejut atau pun tidak percaya, meskipun tampak rumit namun Odessa dapat melihat dari gerak-geriknya sepertinya sepasang suami istri ini sudah terbiasa dengan pernyataan bahwa anak mereka mungkin ditakdirkan untuk terlibat dalam kejadian supranatural.

Odessa sedikit bingung, namun setelah di pikirkan lagi sebenarnya reaksi kedua orang tua Amir sepertinya wajar. Anak mereka sepertinya terus mencari hal-hal pelindung dari roh jahat, bahkan hingga membeli sebuah gelang yang harganya sekitar tiga juta, bagaimana mungkin kedua orang tuanya tidak bisa tidak mengetahuinya? Mungkin bukan kedua orang tua Amir tahu lebih dahulu sebelum ia memberitahu mereka.

Dugaan Odessa sebenarnya benar, lagi pula Amir sudah diramalkan bahwa tubuhnya telah ditargetkan oleh iblis sejak lahir, jadi bagaimana mungkin kedua orang Amir tidak mengetahui bahwa anak mereka telah diikuti iblis? Namun tetap saja, Ayah dan Ibu Amir masih terkejut mengetahui bahwa semua hal yang terjadi pada hari ini ada hubungannya dengan iblis yang mengikuti dan bersemayam di tubuh anak mereka.

Ayah Amir menghela nafas panjang dan akhirnya ia menyerah untuk menutupinya karena gadis itu juga sebenarnya sudah tahu akan kasus anaknya, "Ya, kamu tahu bahwa Amir telah diikuti oleh makhluk jahat sejak ia lahir." Tatapan Ayah Amir yang tegas tertuju pada Odessa yang terlihat kaget, "Kami sudah berusaha mencari cara untuk menyingkirkan makhluk itu selama bertahun-tahun, namun semuanya gagal."

"Tapi, yang sebenarnya saya ingin tanyakan kepadamu, bagaimana kamu bisa tahu bahwa anak saya telah diikuti oleh sebuah makhluk jahat dan masih bukan tingkat rendahan?" Ayah Amir mengerutkan keningnya, ia menatap curiga pada Odessa.

"Eum … itu…"

"Saya mohon nak, tolong jawab dengan jujur." Ibu Amir berkata dengan lembut dan menggenggam tangan Odessa dengan permohonan, "Saya yakin pertemuan kalian pasti bukanlah hal yang sepele seperti tidak sengaja tertabrak di tengah jalan, tolong katakan saja jika memang rahasia kamu dapat menjamin bahwa rahasiamu pasti aman bersama dengan kami!"

Odessa menatap genggaman wanita paruh baya itu pada tangannya dan ketika melihat keputusasaan dari matanya, ia dapat yakin bahwa sebenarnya masalah yang dialami oleh pemuda aneh itu pasti sudah mencapai pada tahap kebuntuan bagi keluarganya.

Odessa mengerutkan keningnya dan melirik pemuda yang masih terbaring di tempat tidur dengan wajah sedikit pucat, ia sebenarnya masih sedikit kesal karena niat untuk menolongnya di tolak mentah-mentah oleh Amir pada waktu itu.

Odessa kembali menatap kepada Ayah dan Ibu Amir sebelum mengambil nafas dalam dan menghembuskannya secara perlahan, "Baiklah, aku akan mengatakannya yang sebenarnya."

"Aku sebenarnya adalah 'penjaga' di wilayah ini."

"Apa...?"

1
bbyylaa
Semangat author💘
A.K: Terima kasih bbyylaa! 🎉❤️🔥
total 1 replies
bbyylaa
sukakk banget sama konsep novelnya, underrated banget!!! semangat ya thorr
bbyylaa: ayooo thor semangat updatenyaa
A.K: Terima kasih banyak bbyylaa❤️🔥
total 2 replies
L K
hahahhaha tasnya ilang di gedung hotel
Setsuna F. Seiei
Tiap habis baca chapter pasti bikin aku pengen snack sambil lanjut baca!
A.K: Terima kasih telah berkomentar! komenmu membuat thor bersemangat deh!✨
total 1 replies
Desi Natalia
Ceritanya memukau, jangan berhenti menulis ya author!
A.K: Terima kasih telah memberi dukungan! nantikan bab selanjutnya ya~😉
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!