NovelToon NovelToon
Cinta Demi Tuhan

Cinta Demi Tuhan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintamanis / Cinta Terlarang / Teen School/College
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Purnamanisa

"Apakah cinta pernah salah memilih sasaran? Mengapa cinta tercipta diantara kita yang berbeda? Bolehkah aku marah pada Tuhan karena telah menumbuhkan cinta di hatiku untuk mu?"

Potongan sajak tulisan Renata menggambarkan luka hatinya karena kisah cintanya yang rumit. Perasaannya terhadap Gilang berkembang menjadi cinta yang tak pernah Renata sadari sejak kapan.

Kemunculan Renata yang tiba-tiba di kehidupan Gilang, membuat Ainun jadi sering memikirkan Gilang.

Kepada siapakah hati Gilang akan berlabuh? Kepada Renata yang berbeda keyakinan? Atau Ainun?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Purnamanisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Saingan

"Mas Gilang, tolong nanti bilang ke Rena, nanti saya jemput, ini barusan saya dapet telepon dari rumah kalo ada tamu," pamit Pak Theo.

"Oh, iya, Pak. Atau nanti bisa saya antar pulang," kata Gilang, menawarkan bantuan.

"Oh? Wah jadi ngerepotin Mas Gilang,"

"Mboten, Pak,"

"Ya sudah kalo gitu, titip nggih, Mas,"

"Nggih, Pak,"

Pak Theo berlalu meninggalkan Balai Desa setelah pamit dengan Kepala Desa dan beberapa perangkat desa yang lain.

Renata masih sibuk melihat-lihat acara lomba mewarnai. Dia berkeliling-keliling di sekitar peserta sambil melihat hasil mewarnai mereka. Ada satu peserta yang menarik hati Renata. Renata kemudian berjongkok di sampingnya dan menanyakan beberapa hal.

"Wah, perpaduan warna yang bagus. Nama kamu siapa?" tanya Renata.

"Riko, Mbak,"

"Suka nggambar?"

Riko hanya mengangguk sambil terus mewarnai.

"Bisa nggambar?"

Riko menoleh ke arah Renata lalu mengangguk lagi, kemudian melanjutkan mewarnai.

"Nanti kalo udah selesai mewarnai, aku minta tolong digambarin sesuatu, boleh?" tanya Renata yang kemudian dijawab dengan acungan jempol oleh Riko. Renata tersenyum geli melihat gaya bocah laki-laki itu.

Renata kembali menyusur beberapa peserta lain. Tapi, Renata pikir tidak ada yang hasilnya lebih baik dari gambar Riko.

"Kamu aja yang nilai ya?" pinta Gilang tiba-tiba, mengagetkan Renata.

"Eh?"

"Bisa kan? Kamu kan anak seni. Cuma lomba mewarnai anak gini pasti bisa lah," kata Gilang memberi motivasi. Renata tersenyum lalu mengangguk mantap.

"Oke. Makasih ya," ucap Gilang lalu berlalu mendekati salah satu panitia.

Senyum Renata memudar mengingat pembicaraan Gilang dan Reza tentang Ainun. Rasanya berat sekali menerima kenyataan bahwa mungkin, Gilang sama sekali tidak melihat ke arahnya seperti dia melihat Gilang.

'Tuhan, inikah jawaban-Mu? Tapi... Mengapa hati ku belum mampu menerimanya?'

Dari sisi jauh ruangan, Ainun memperhatikan Renata yang tak henti menatap Gilang. Ada sesuatu di dalam dada Ainun yang terasa sesak.

'Perasaan apa ini?'

Ainun ingin sekali berhenti mengamati Renata dan Gilang, namun sepertinya tubuhnya tidak menjalankan perintah otaknya. Matanya terus menatap bergantian antara Renata dan Gilang.

"Oke. Waktu sudah hampir habis ya, adek-adek. Yang udah selesai boleh dikumpulkan ke Kak Renata, sebelah saya ini, untuk dinilai. Kira-kira, siapa yang menang yaa?" kata si pembawa acara, semangat.

Renata terlihat sigap menerima lembar demi lembar kertas yang sudah diwarnai. Senyumnya terus terkembang, meski hatinya sedang berkecamuk tak karuan. Saat Riko mengumpulkan kertas gambarnya, dia memberikan satu lagi gambar kepada Renata.

"Buat Kakak," kata Riko malu-malu, lalu berlari kembali menuju tempat duduknya.

Renata tersenyum melihat tingkah Riko. Dilihatnya kertas yang diberikan Riko padanya. Renata tertegun melihat gambar di atas kertas itu. Sebuah gambar potret dirinya yang sungguh menawan. Renata tak menyangka, tangan kecil itu bisa menggambar wajahnya dengan sangat detail dalam waktu yang tak banyak.

Gilang melongok ke arah kertas yang ditatap Renata tanpa berkedip.

"Kereeen..." komentar Gilang, mengagetkan Renata.

"Dia punya bakat. Kalo nggak terus diasah bisa bahaya," kata Renata masih sambil menatap gambar karya Riko.

"Setuju. Keknya dia perlu kamu," kata Gilang. Renata menoleh.

"Rencananya aku mau bikin acara belajar bareng anak jalanan ini program rutin yang diadakan seminggu dua atau tiga kali. Tapi, nunggu besok rapat evaluasi. Kalo oke dan diterima, aku butuh kamu dan juga Mbak Ainun untuk ngajar anak-anak ini. Tetep ada fee untuk ngajarnya, cuma ya nggak banyak," jelas Gilang.

Renata semakin kagum dan terpesona dengan sosok Gilang. Bagaimana tidak? Tampan, baik, berbakti pada ibunya dan sekarang Renata menemukan fakta bahwa jiwa sosial Gilang juga tinggi.

'Tuhan, bisakah aku terus seperti ini? Bolehkah?'

"Waktunya sudah habis ya, adek-adek. Ayok, yang belum dikumpulin cepet-cepet. Gambar kalian akan segera dinilai. Sambil nunggu hasil penilaian gambar, bagaimana kalo kita main game bareng Kak Ainun lagi? Setuju?" kata pembawa acara.

"Setujuuuu!!!" teriak para peserta.

Ainun segera berdiri di depan ruangan, memberikan peraturan game yang akan mereka mainkan. Renata, dibantu Gilang dan satu orang panitia, memilah-milah gambar. Semua sibuk pada dunia dan pikiran masing-masing dengan masih mencoba menjalani kehidupan nyata yang tak bisa mereka tinggalkan begitu saja.

Tak terasa sudah waktunya mengumumkan pemenang lomba mewarnai. Lomba ini dibagi menjadi dua kategori; kategori pertama yaitu usia lima sampai delapan tahun, dan kategori kedua yaitu usia sembilan sampai tiga belad tahun. Kategori pertama dimenangkan oleh Riko yang berusia delapan tahun dan kategori kedua dimenangkan oleh Salsa yang berusia dua belas tahun.

"Gimana? Seru kan, adek-adek?" tanya pembawa acara sebelum menutup acara.

"Seruuuu!!!"

"Kapan-kapan lagi, mau?"

"Mauuuuu!!!!"

"Masyaallah... Tabarakallah... Alhamdulillah... Semangat sekali dari tadi pagi sampe sesiang ini. Baiklah, kapan-kapan kita agendakan lagi untuk bertemu adek-adek. Untuk hari ini, acara kita cukupkan sekian. Kak Abi minta maaf kalo ada salah-salah kata dan perbuatan. O iya, nanti keluarnya baris ya, biar bisa bawa pulang bingkisan satu-satu, okay. Jangan rebutan! Semua dijamin dapat! Baiklah, mari kita tutup acara hari ini dengan bacaan hamdalah bersama. Alhamdulillah. Terimakasih kepada adek-adek yang sudah meluangkan waktunya. Sampai jumpa lain waktu. Wassalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh..."

"Wa'alaikumsalam wa rahmatullahi wa barakatuh!"

Satu per satu peserta keluar ruangan. Gilang menghampiri Renata yang terlihat celingukan. Mungkin sedang mencari papanya.

"Kamu aku anter aja ya?" kata Gilang pada Renata yang sukses membuat Renata terkejut.

"Papa kamu tadi dapet telepon, ada tamu katanya, nunggu di rumah," jelas Gilang, melihat Renata yang terlihat kaget.

"Oh..."

"Tapi... Kamu tunggu dulu, nggak apa-apa? Aku mau bantu beres-beres sebentar," kata Gilang.

"Oh, iya. Nggak apa-apa," kata Renata sambil kembali duduk di bangku yang tersedia.

Gilang berlalu, menyatu bersama teman-teman organisasinya. Renata menatap Gilang yang sibuk. Tanpa sadar sebuah senyum terkembang di wajahnya. Renata tak pernah melihat Gilang yang sekeren itu saat berorganisasi.

Ainun menangkap momen saat Renata dan Gilang tengah mengobrol berdua. Lalu, dilihatnya Renata yang tadinya bersiap pergi, duduk lagi. Ainun melihat Renata yang sedang menatap Gilang lalu tersenyum. Ainun yakin, ada sesuatu diantara Gilang dan Renata.

"Pulang sekarang, Dek?" tanya Reza pada Ainun. Ainun terkejut.

"Eh? Iya, boleh," kata Ainun sambil menata jantungnya yang masih berdegup kencang karena kaget.

"Kamu liatin apa, sih? Melamun?" tanya Reza sambil matanya menyapu ruangan dimana Ainun memfokuskan matanya tadi.

"Nggak apa-apa, Mas. Udah ayo," ajak Ainun buru-buru.

Sebelum keluar ruangan, Reza menangkap sosok wanita ayu yang tengah duduk sambil fokus menatap ke satu arah. Reza mencoba melihat kemana si wanita itu menatap. Dan ternyata...

'Hmmm... Belum apa-apa, udah ada saingan,'

***

1
dwi ka
Haduh ainun napa ngasi saran gtu sih..
Klo aku jd renata mah bkl jwb gini "coba mbak ainun duluan yg ungkapin, aku tar stelah mba ainun" 🤣 Plingan ainun jg gabakal mau ungkapin tuh 🤣 Nyuruh org lain emang pling gampang deh 😂
Emg dikira segampang itu nembak cwo apa 😏
dwi ka
Dah gilang pacarin aja dua2nya 🤣🤣
Sebutannya poligami sebelum nikah 🤣

Gregetan bgt deh sama tipe cwo kyk gilang ckck 😏😮‍💨
Sriza Juniarti
jangan menjauh 🥰💕💕
Ai-chan
terjebak perangkap bang reza ya lang? huhuhu
dwi ka
Nah bener nih yg dicaption joy..
Tipe cwo kyk gilang itu mang paling sukses bkin cwe2 kebaperan 😂

Klo tar punya pasangan yg sensian, gampang cemburuan, posesif,, Gak akan kuat deh..
Pasti bakal makan ati mulu tiap hari 🤣🤣
Ai-chan: iya ini bener... temen ku dulu pernah ada yang kek gini... masih jomblo juga sampe sekarang /Sweat//Sweat/
total 1 replies
dwi ka
Awalnya setuju renata sama gilang, tp makin kesini kyk banting setir deh..
Gilang keknya tipe cowo friendly gtu 🤣 jd kesannya suka tebar pesona ke cwe2, tipe gtu biasanya bkin mkn ati, bkin srg cembokur 😂

Yodahlah mending gilang sama ainun aja..
tuh nun ambil sono gilang 🤣🤣
Ai-chan
mulutnya udah ga bisa dikontrol ya, Nun? 😅😅
Ai-chan
Gilang keknya lebih santai kalo ngobrol sama Renata
Ai-chan
Ainun mulai sadar akan kehadiran Gilang gegara ada Renata
dwi ka
Klo tar endingnya gilang & ainun,
aku jd keinget film Ayat Ayat Cinta, kisahnya Maria, Fahri & Aisyah..
Agak mirip 😅
Nabila hasir
mau baca tapi takut endingnya.soalnya yg beda pasti sad ending.
tapi dak baca kepo ma penasaran ma critanya kk author
Purnamanisa: terimakasih sudah mampir😊😊
total 1 replies
Ai-chan
eh, bang reza, coba deh tuh tebar pesona ke renata, kan bang reza spesialis beda server 😅😅
dwi ka
Klo dari judulnya sih, hrsnya pemeran utama cewenya itu renata ya..
Aku sbnrnya lebih suka gilang sama renata.. Klo sama ainun kyknya gimana gtu susah jelasin..
Tp terserah author lah endingnya tar gmn 😁
Purnamanisa: terimakasih sudah setia menyimak Cinta Demi Tuhan 🙏🙏 semoga reader nggak bosen dengan alur ceritanya 😊😊
total 1 replies
Ai-chan
duh... ga kebayang gimana jadi renata
Ai-chan
keren ceritanya
Ai-chan
duh lang, jangan ngasih-ngasih harapan ke renata
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!