NovelToon NovelToon
Bunda Jangan Pergi!

Bunda Jangan Pergi!

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Selingkuh / Ibu Pengganti / Penyesalan Suami
Popularitas:23.7k
Nilai: 5
Nama Author: Aisyah Alfatih

Anisa menerima kabar pahit dari dokter bahwa dirinya mengidap kanker paru-paru stadium empat, menandakan betapa rapuhnya kehidupan yang selama ini ia jalani.

Malamnya, ketika Haris pulang dari dinas luar kota, suasana di rumah semakin terasa hampa. Alih-alih menghibur Anisa yang tengah terpuruk, Haris justru membawa berita yang lebih mengejutkan. Dengan tangan gemetar, Anisa membaca surat yang disodorkan Haris kepadanya. Surat yang menyatakan perceraian antara mereka berdua setelah 15 tahun membina rumah tangga.

Ternyata, memiliki kehidupan yang harmonis ekonomi yang bagus, serta anak-anak yang lucu tak bisa mempertahankan sebuah hubungan Anisa dan Haris.

Bagaimana kisah mereka selanjutnya? Yuk, simak di Bunda Jangan Pergi!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bunda 19

Malam itu, ruangan pesta dipenuhi dengan dekorasi warna-warni, balon, dan hiasan yang menggantung di langit-langit. Alvin, anak Anisa dan Haris, tampak ceria berlari-lari di antara tamu yang hadir.

Sementara itu, Salsa dan Rayhan, adik Alvin, ikut bergabung dalam perayaan, tertawa dan bermain bersama teman-teman mereka. Suasana menjadi semakin meriah ketika Anisa dan Haris memotong kue ulang tahun Alvin. Anak-anak bersorak, sementara orang dewasa mengambil foto dan mengucapkan selamat. Alvin tersenyum lebar ketika mendengar nyanyian "Selamat Ulang Tahun" dari seluruh tamu yang hadir.

Mira, yang diundang oleh Anisa, juga turut merasakan kebahagiaan yang menyelimuti keluarga kecil ini. Ia terlihat berbincang dengan Anisa dan Haris, sambil sesekali memperhatikan Alvin dan adik-adiknya yang bermain. Mira merasa bersyukur dapat menjadi bagian dari momen bahagia ini, sekaligus merasa bangga karena Anisa telah mempercayakan anak-anaknya kepadanya.

Malam semakin larut, dan satu per satu tamu mulai pamit. Anak-anak tampak kelelahan setelah bermain seharian, namun wajah bahagia masih terpancar di wajah mereka. Haris membantu Anisa mengumpulkan kado-kado yang diberikan kepada Alvin, sedangkan Mira menghampiri anak-anak untuk mengajak mereka beristirahat. Dalam kelelahan, mereka semua tetap merasa bahagia. Malam itu merupakan malam yang penuh kehangatan dan kebahagiaan, di mana keluarga dan teman-teman berkumpul untuk merayakan ulang tahun Alvin.

Mira dan ketiga anak Haris dan Anisa kini berada di dalam kamar Alvin. Mereka berniat tidur bersama pada malam itu. Tak lama Haris dan Anisa masuk ke kamar Alvin dan membawa hadiah dari mereka berdua untuk Alvin.

Alvin tampak tak sabar membuka hadiah yang diberikan Anisa. Senyum lebar terpampang di wajahnya, namun saat ia melihat tulisan, dari Tania, mantan pacar Haris, pada kertas pembungkus, senyum itu seketika memudar. Alvin menatap Anisa dengan raut wajah yang sulit dijelaskan, mencampur adukkan antara kebingungan dan kekecewaan.

Anisa yang menyadari perubahan ekspresi Alvin segera berbicara, "Alvin, biar Bunda jelaskan dulu ya. Ini adalah hadiah dari Tania untuk Alvin, dia sebenarnya sudah mempersiapkannya sejak lama dan ingin memberikannya dengan tulus." Mendengar penjelasan Anisa, Alvin mulai mengerti situasi yang sebenarnya dan raut wajahnya perlahan kembali normal.

"Baiklah, Bun, aku mengerti sekarang," ujar Alvin dengan nada yang lebih tenang. Anisa tersenyum lega dan duduk di tepi ranjang di samping Rayhan. Dengan lembut, ia membelai rambut anaknya sambil tersenyum hangat.

Sementara itu, Salsa dan Alvin anak Anisa yang lain, mulai berbaring di samping Rayhan adiknya, saling bahu-membahu dan merasakan kehangatan keluarga yang kembali utuh. Anisa menatap Haris yang berdiri di meja belajar Alvin di dalam kamar tersebut. Sedangkan, Mira duduk di ujung ranjang juga menatap Anisa, sesekali mengangguk meminta Anisa untuk mengatakan kebenaran tentang penyakit yang dia sembuhkan dari anak-anaknya itu. Anisa berulang kali menghela napas seakan begitu berat untuknya mengatakan hal itu pada mereka bertiga.

Anisa menghela napas panjang, merasakan detak jantungnya semakin cepat. Saat ini, ketiganya, Alvin, Salsa, dan Rayhan, anak-anaknya, sedang berbaring di atas ranjang yang sama. Mereka saling berpelukan erat, dan sesekali memeluk lengan Anisa yang duduk di samping mereka.

Mata Anisa berkaca-kaca, dia merasa sangat berat untuk mengungkapkan kenyataan pahit tentang penyakit yang sedang ia derita. Namun, ia tahu bahwa ia harus melakukannya untuk kebaikan mereka semua.

"Anak-anak, Bunda ingin bicara sesuatu yang penting," ujar Anisa dengan suara yang bergetar, mencoba menahan tangis. Ketiga anaknya menoleh, wajah mereka tampak bingung dan khawatir. Mereka merasakan ada sesuatu yang tidak beres dari ekspresi wajah ibu mereka.

"Ada apa, Bun?" tanya Alvin, anak sulungnya, dengan nada suara penuh kekhawatiran. Anisa menarik napas dalam-dalam, berusaha mengumpulkan keberaniannya.

"Anak-anak, Bunda ... Bunda sedang sakit," ungkapnya dengan suara parau, air mata mulai mengalir di pipinya.

"Kenapa, Bun? Apa Bunda demam?" tanya Salsa, anak kedua, dengan nada ketakutan. Rayhan, si bungsu, hanya diam dengan mata berkaca-kaca tidak mengerti dengan apa yang kakak dan ibunya bicarakan. Anisa mencoba tersenyum sembari menghapus air matanya.

"Bunda mengidap penyakit kanker paru-paru, sayang," jawabnya dengan berat hati. "Dan... dokter mengatakan, waktu Bunda tidak lama lagi." Mendengar pengakuan itu, ketiga anaknya terdiam, tak percaya dengan apa yang baru saja mereka dengar.

Air mata Alvin pun mulai mengalir, seiring dengan rasa sedih dan kehilangan yang mulai menyelimuti hati mereka. Alvin, langsung bangun dari tidurnya dan menatap Anisa dengan perasaan campur aduk.

"Bunda, kanker itu apa?"tanya Salsa, anak Anisa yang kedua. Anisa melirik Haris pria itu juga terlihat begitu sedih.

"Sayang, kanker itu adalah sebuah sihir yang dapat menghancurkan jaringan tubuh manusia,"sahut Haris yang kini mendekat dan duduk di samping Salsa.

"Kenapa Bunda tidak melawannya? Kita kan punya tongkat ibu peri? Bukankah, kata Bunda kita harus melawan nenek sihir dengan tongkat ibu peri? Apa sihir itu tidak dapat di kalahkan?"tanya Salsa dengan polos. Anisa hati bergetar tidak dapat menjelaskan lagi. Rasanya, ingin sekali Anisa pergi saat ini juga dari kamar anak-anaknya.

"Sayang, dengerin Tante!"kini Mira mengambil alih untuk menjelaskan itu pada Salsa, bocah polos yang tak mengerti apa-apa dengan penyakit yang diderita oleh Anisa.

"Sihir kanker itu tidak dapat di lawan oleh tongkat ibu peri. Karena, dia lebih kuat dari tongkat ibu peri. Salsa yang harus membangun Bunda untuk membuat Bunda kuat agar Bunda dapat melawan sihir jahat itu,"Mira berbicara dengan lembut kepada Salsa, bocah itu langsung mengangguk antusias dan memeluk Anisa.

"Salsa, sayang Bunda. Salsa akan melindungi Bunda dari sihir jahat,"ucap Salsa, air mata Anisa kembali deras yang membuat Haris dan Mira dapat mendengar isak tangis dari Anisa.

"Kalian tenang saja, Bunda akan baik-baik saja."Anisa berkata sembari memeluk kedua anaknya, Rayhan dan Salsa.

"Bunda bohong!"teriak Alvin, yang sudah berdiri di atas kasur dan langsung turun menginjak lantai kamar tersebut. Anisa dan Haris tertegun begitu juga Mira karena mereka tak menyangka dengan respon Alvin.

"Papa dulu juga berkata kita akan hidup bersama selamanya. Tetapi, nyatanya apa? Papa pergi dan memilih berpisah dari Bunda. Sekarang, Bunda juga berkata akan baik-baik saja kepada kami. Tapi, pada akhirnya Bunda juga akan pergi meninggalkan kami semua!"Alvin berlari keluar dari kamar itu, Haris dan Anisa syok.

"Biar aku saja,"Mira berkata di saat Haris akan mengejar Alvin yang telah meninggalkan kamar tersebut. Anisa semakin memeluk erat tubuh Salsa dan Rayhan. Ketakutan semakin membuat Anisa tak tenang, Anisa semakin takut meninggalkan anak-anaknya untuk saat ini.

1
Tyas Sayid
ini blm update lagi ya....kapan Thor?
Aisyah Alfatih: belum lagi kak, masih sibuk di sebelah 🙏🏿
total 1 replies
Eva Karmita
otor kapan Aisyah up lagi
Ma Em
Semoga Anisa baik baik saja.
Ma Em
Anisa semoga disembuhkan dari penyakitnya aku sedih membaca ini sambil menangis kasihan sama anak anaknya Anisa msh kecil semoga Anisa dipanjangkan umurnya dan diberikan kebahagiaan dlm hidupnya.
Aisyah Alfatih: terima kasih kak sudah mampir ❤️
total 1 replies
Ma Em
semoga ada keajaiban Tuhan yg membuat Anisa sehat kembali kasihan anak anaknya kalau terjadi sesuatu hal yg tak diinginkan.
Ma Em
Luar biasa
Ma Em
Anisa yg sabar Haris pasti menyesal karena telah menyia nyiakan anak dan istrinya hanya untuk kesenangan sesaat semoga kamu dan anak anak selalu diberi kesehatan dan berbahagialah.
Bundanya Pandu Pharamadina
Anisa berharap sembuh, krn takdir Anisa ada di tangan mbak Author
Deriana Satali
Nyesekkan km Anisa ketika Anakmu berterima kasih pada orang lain yg sengaja km hadirkan bukan sm km sbg ibu kandungnya
akhirnya km akan meninggal dgn perasaan sakit hatimu ketika anak2mu yg tidak membutuhkan kamu
Deriana Satali
Anisa aku kurang sreg dgn sosok km Anisa gimana ya Thor harusnya dia berjuang buat sembuh bukannya menyerah dgn membiarkan anak2nya dekat dgn sosok Tania yg seharusnya kalo dia nggak mau berjuang dgn penyakitnya di hari2 terakhirnya dia dekat dgn anak2nya buat kenagan indah mereka berempat tanpa orang ketiga, kalo bisa di kata Anisa itu Egois dan Munafik ketika anak2nya dekat dgn Tania hatinya sakit
kurang suka dgn sosok Anisa yg menyerah sebelum berjuang
Deriana Satali
Haris.... Haris km nggak dengar omongan Anisa malah pamer sama Salsa dan Alvin bawa Tania jmpt mereka dasar bpk lucnut
Deriana Satali
Jangan2 Haris lg yg buka Cafe di dpn Cafe Anisa soalnya menunya sm cm harganya lbh murah
dasar bapak lucnut dpt daun muda uang sekolah anak2 di abaikan
Anita yoongia
bingung mau komentar apa semangat thor
Rabiatul Addawiyah
Laniut tjor
Anita yoongia
asli pasti menyesal apalgi klo anisa bisa sembuh panik gak tuh
Anita yoongia
itu pilihan mu nisa jadi jagan menyesal
Anita yoongia
jadi serba salah kaasian
Liana CyNx Lutfi
kasian anisa gara2 memikirkan kebahagiaan orang yg disyang dia yg harus mengorbankan kebahagiaanya sendri...diakhir hayatnya bkny bahagia mlah tertekan huffff hidup2 memang gk ada yg tau
sholeha
seharusnya haris ini jadi laki2 tegas jagn menye2 klo mau balik ke anisa balik klo mau ke tania ke tania aza gak usah setuju dengan usul anisa jadi laki model begini edeh.gak cinta ke anisa tapi sampek punya buntut 3.n juga si lakor kok bisa2nya dia setuju tinggal dirumah nisa seharusnya klo dia punya harga diri tolak dong.berarti si lakor ni gak punya harga diri jadi perempuan sebel aku sama lakor n si haris begooo...maunya dia terus yg bahagia gak memikirkan kebahgiaan anis sama sekali sedang anisa memikirkan kebahagian dia sma anak2nya anak anaknya malah gak tau diri pula .si alvin juga kesel aq sma tu anak...malah baik sama si lakor..mamanya di abaykan di tinggal mamau kapok kau nyesel😏😏😏
Tyas Sayid: semoga yang terbaik bagi Annisa....kalau doa ingin pergi karena sudah tidak kuat dengan rasa sakit nya silahkan ....anak² jg sudah bisa menerima Tania dengan baik....daripada tersiksa bathin melihat semua nya dan merasa sakit secara fisik yang memperburuk keadaan nya dan surga menanti nya....Mira sang sahabat lah nanti yang memberikan pencerahan ke Haris & anak² bagaimana sosok istri&ibu nya berkorban selama ini....ada penyesalan tapi Anisa udah pergi dengan tenang tanpa rasa sakit & beban berat yang ia tanggung selama ini
total 1 replies
kaylla salsabella
lanjut thor semangat berkarya thor
semoga Anisa sembuh thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!