NovelToon NovelToon
Slice Of Life

Slice Of Life

Status: sedang berlangsung
Genre:cintamanis / Single Mom / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Persahabatan / Slice of Life
Popularitas:40.4k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Slice Of Life berkisah tentang sepotong kehidupan yang dialami oleh tiga orang perempuan yang berbeda usianya serta dunianya.

Mereka lalu bertemu tanpa sengaja di sebuah aplikasi pertemanan karena suatu postingan viral di media sosial.

Menjadikan ketiganya lalu menjalin sebuah persahabatan yang unik.

Apakah mereka akan sanggup terus mempertahankan persahabatan mereka dengan problema serta konflik yang mereka hadapi masing-masing ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28 Sarapan Yang Dingin Jennifer Chan

Jennifer Chan turun dari kamarnya yang terletak di lantai atas menuju ke ruangan makan untuk sarapan pagi.

Kebiasaan yang selalu dilakukan oleh setiap anggota keluarganya jika pagi sebelum beraktivitas.

Jennifer Chan mempercepat langkah kakinya ke arah ruangan makan yang ada dirumahnya, dia sengaja bangun lebih awal dari biasanya karena ingin cepat-cepat pergi ke sekolah.

Langkah kakinya terdengar cepat saat dia berjalan ke arah ruangan meja makan.

Pada saat Jennifer Chan melangkah masuk ke dalam ruangan meja makan dirumahnya, dia dikejutkan oleh hadirnya sosok ayahnya yang duduk di depan meja makan beserta ibu tirinya yang juga duduk mendampinginya.

Jennifer Chan ingin sekali mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam ruangan makan dan berbalik pergi segera dari tempat itu.

Namun, ayahnya keburu melihat dirinya sudah masuk ke dalam ruangan makan ini dan memanggil Jennifer Chan untuk sarapan pagi bersamanya.

"Jennifer, duduklah ! Dan kita sarapan pagi bersama !" kata ayah pada Jennifer Chan.

"Yah...", sahut Jennifer Chan agak malas lalu berjalan masuk menghampiri meja makan dimana ayah dan ibu tirinya duduk disana.

"Ayo, kita sarapan pagi bersama !" sambut Li Wei Chan dengan antusias sembari memberikan sepiring makanan lengkap untuk Jennifer Chan.

"Makanlah, Jennifer !" kata ayah yang melanjutkan sarapannya.

"Ya..., terimakasih...", sahut Jennifer Chan seraya menerima piring berisi makanan dari tangan Li Wei Chan.

"Apa kau akan berangkat bersama Pak Tan atau diantar oleh ibumu sebab dia hendak berbelanja pagi ini ?" kata ayah yang melirik pelan ke arah Li Wei Chan.

"Ayah...", ucap Li Wei Chan tersenyum lembut.

"Biarkan dia ikut denganmu karena akan lebih menghemat waktu dan uang bensin jika kalian pergi bersama-sama daripada pergi sendiri-sendiri", sahut ayah.

"Biarkan dia sesuka hatinya, ayah... Jangan terlalu dipaksakan olehmu... !" ucap Li Wei Chan.

"Sudah semestinya kita saling bersama dan berbagi karena kita adalah satu keluarga, bagaimana mungkin akan selamanya kaku dan tidak akrab", kata ayah.

"Jangan berkata seperti itu, ayah !" sambung Li Wei Chan sembari melirik dengan hati-hati ke arah Jennifer Chan.

Tampak Jennifer Chan hanya duduk diam memadangi piring sarapannya.

"Ayah..., berhentilah bicara...", bisik Li Wei Chan.

"Kenapa ?" tanya ayah sembari menaikkan kedua alisnya ke atas.

Li Wei Chan memberi isyarat pada ayah dengan melirik ke arah Jennifer Chan yang hanya duduk diam di depan meja makan.

Ayah baru menyadari sejak tadi Jennifer Chan tidak menyentuh sarapannya dan diam memperhatikan piring makanannya.

"Kenapa tidak dimakan makanannya, kurang cocok dengan seleramu ?" tanya ayah dengan berwajah dingin.

"Ayah..., sudahlah...", sahut Li Wei Chan yang memegangi tangan ayah agar dia berhenti mengganggu Jennifer Chan.

"Apa ? Apa kita harus bersikap mengalah padanya ? Seharusnya dia bisa menerimamu sebagai ibunya daripada wanita itu yang pergi begitu saja tanpa pernah mempedulikan putrinya selama ini !" kata ayah mulai terlihat emosi.

"Ayah, sudahlah ! Jangan diteruskan lagi ! Ini waktu kita sarapan bersama, sangat jarang kita bisa seperti ini, ayah !" kata Li Wei Chan dengan memohon.

Tap... ! Tap... ! Tap... ! Seorang laki-laki muda berjalan menghampiri meja makan lalu duduk dengan menyapa semua yang ada disana.

"Pagi !" sapanya ramah seraya mengambil piring makannya dan menu sarapan untuknya.

Laki-laki muda itu menoleh ke arah Jennifer Chan lalu menyapanya.

"Wah, ternyata kau juga disini bersama-sama, untuk sarapan pagi, Jennifer", ucapnya dengan melahap makanannya.

"Kalian saling mengenal, Xiuhuan ?" tanya Li Wei Chan terkejut.

"Ya, kami sempat berpapasan di ruangan tengah ketika aku hendak menonton televisi di ruangan tengah, tante Li", sahut Xiuhuan.

"Oh, kukira kalian teman lama", ucap Li Wei Chan.

Jennifer Chan hanya diam sedari tadi bahkan dia tidak menyentuh sarapan paginya sama sekali.

"Kenapa kau tidak makan sarapanmu ? Apa tidak enak, ya, buatan tante Li Wei Chan ?" tanya Xiuhuan yang memperhatikan piring makanan milik Jennifer Chan.

"Tidak...", sahut Jennifer Chan yang langsung memasukkan makanannya dengan cepat ke dalam mulutnya.

"Oh... ?!" ucap Xiuhuan lalu melanjutkan sarapannya dengan melirik ke arah Li Wei Chan dan ayah.

"Apa kau akan pergi kuliah, Xiuhuan ?" tanya ayah.

"Tidak, aku sedang cuti, paman Chan", sahut Xiuhuan.

"Apa proyekmu masih berlanjut sampai sekarang ini ?" kata ayah.

"Masih, kebetulan juga aku kemari karena bermaksud menyelesaikan proyekku", sahut Xiuhuan.

"Rencananya paman akan mengadakan acara untuk perusahaan, mungkin kau bisa datang di acara nanti", kata ayah.

"Boleh, aku sangat senang sekali, paman mengundangku ke acara itu, kapan rencananya ?" tanya Xiuhuan.

"Mungkin dua atau lima hari lagi acaranya digelar, rencananya, paman mengadakannya di rumah tapi mengingat banyaknya tamu undangan perusahaan, paman mengalihkannya ke tempat lain", sahut ayah.

"Bagaimana kalau aku saja yang mengurusi semua persiapan acara ini sampai selesai ?" kata Xiuhuan.

''Oh, boleh ! Silahkan saja ! Paman justru merasa senang kalau ada yang mau membantu mempersiapkan acara ini !" sahut ayah.

"Anggap saja kau juga belajar melatih diri sebagai pengusaha selanjutnya, Xiuhuan", kata Li Wei Chan.

"Ya, ya, ya... !" sahut Xiuhuan sambil tertawa renyah.

Suasana semakin membuat Jennifer Chan gerah, tidak terasa bersahabat baginya, ditambah perkataan ayahnya yang menyudutkannya tadi, dengan mengatakan bahwa dia merasa kurang cocok dengan sikap Jennifer Chan selama ini.

Jennifer Chan terburu-buru beranjak dari tempatnya duduk lalu pamit pergi.

"Aku berangkat sekolah, terimakasih atas sarapan paginya", ucapnya lalu berlalu pergi.

Terdengar suara langkah kakinya yang pergi menjauh dari ruangan makan.

Ayah langsung menyandarkan punggungnya ke arah kursi makan sembari memijit keningnya yang terasa pening.

Li Wei Chan yang melihat suaminya sedang kacau pikirannya segera tanggap dengan memberinya segelas minuman untuk ayah.

"Minumlah, Chan !" ucap Li Wei Chan pada ayah yang terlihat pucat.

''Tidak, terimakasih ! Aku baik-baik saja, Li !" kata ayah yang masih memijit pelan keningnya.

Li Wei Chan menarik nafas dalam-dalam lalu meletakkan gelas ditangannya ke atas meja makan.

"Seharusnya kau tidak terlalu memaksakannya, ini memang sulit bagi Jennifer untuk menerima kita sebagai keluarganya...", ucap Li Wei Chan.

"Tapi sudah lama sekali dan aku baru tahu kalau sikapnya itu dikarenakan masalah kita berdua", kata ayah.

"Dan kau baru mengerti, Chan ?" ucap Li Wei Chan yang terlihat sedih.

"Aku tidak tahu kalau sikap diamnya itu lantaran perpisahanku dengan ibunya dan selama ini Jennifer tidak pernah menunjukkannya padaku tentang perasaannya", kata ayah.

"Seharusnya kita lebih memperhatikan Jennifer Chan", sahut Li Wei Chan.

"Aku akan bicara lagi padanya", kata ayah seraya beranjak berdiri.

"Sebaiknya kau tidak menekannya karena hal itu akan semakin menjauhkan Jennifer denganmu", ucap Li Wei Chan dengan wajah serius.

"Yah..., aku akan mendengarkan saranmu, Li Wei Chan...", sahut ayah lalu berjalan pergi dari ruangan makan.

Terlihat punggung ayah yang sepi dan terasa kesedihan membayanginya ketika dia melangkah meninggalkan ruangan ini.

Li Wei Chan memandangi kepergian suaminya yang tampak bersedih tapi dia juga tidak tahu harus berbuat apa dengan masalah Jennifer Chan karena selama ini, gadis itu selalu bersikap memusuhinya.

Di kursi lain, Xiuhuan duduk hanya memperhatikan semua kejadian di ruangan makan tanpa merespon dan dia lebih memilih untuk menghabiskan sarapannya tanpa bersuara sama sekali tapi dia turut prihatin dengan masalah keluarga ini.

1
Hera Imoet
senangnya punya teman baru.. 😁🤭
Hera Imoet
engeh ga ya .. bukan nya pernah ketemu ya mereka... hehehehe lanjutttt 😘
Hera Imoet
gitulah laki2 egois.. merasa bisa mengurus anak... yakin bisa... meremehkan kekuatan perempuan yaa... the power of emak emak... hehehehe lanjutttt thoorrr cemungutzz yupzzz 😘
Hera Imoet
lanjutttt thoorrr cemungutzz yupzzz 😘
Hera Imoet
lawan jc.. jangan pernah membiarkan pembulyan sedikitpun.. berikan efek jera pada mereka, secara kamu sama hak dengan mereka... lanjutttt thoorrr cemungutzz 😘
Hera Imoet
bagus ceritanya... dengan 3 pemeran utama dengan masing2 masalahnya namun bersahabat di dunia Maya sampai berkeinginan saling menguatkan semoga di kenyataannya jg yaa
Hera Imoet
semoga kamu kuat ya RY.. ada anakmu yg bisa menguatkan kamu... semangat... semangat juga buat author 😘
Hera Imoet
lanjutttt thoorrr cemungutzz yupzzz 😘
Hera Imoet
Rose yan gimana ciii... sebel tau udah janjian ga ketemu... di telpon ga diangkat... di chat ga di bales... bikes... bikes... bikes... hehehehe 😁🤭😘
Hera Imoet
gemezzzzz sudah saling bertemu sebenarnya... blm tau aja kalau ternyata teman dunia Maya... hehehehe lanjutttt thoorrr cemungutzz yupzzz 😘🥰
Hera Imoet
bukannya janjian di luar kota yaa... ehh udh ketemuan di rumahnya..
Hera Imoet
semoga bisa menjadi teman yg baik ya.. walau berbeda usia... lanjuttttttt yupzzz cemungutzz 😘
Hera Imoet
kasihan anak jadi korban perceraian orang tuanya.. semoga rose bisa bangkit... lanjuttttttt yupzzz cemungutzz 😘
Hera Imoet
lanjuttttttt yupzzz 😘 semangat
Hera Imoet
tokoh utamanya tiga karakter yaa... hehehehe jadi kurang fokus akoh bacanya... lanjuttttttt yupzzz 😘
Reny Rizky Aryati, SE.: ❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Reny Rizky Aryati, SE.: iya... ☺️
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!