NovelToon NovelToon
Cinta Terlarang

Cinta Terlarang

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan
Popularitas:565.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: Clarissa icha

Semua bermula dari CINTA TERLARANG.!!!

Diselimuti ego, obsesi dan dendam, mereka tidak sadar jika semua perasaan itu yang telah menciptakan kehancuran dalam kehidupan mereka.

Kebahagiaan terenggut, mengorbankan orang-orang yang tidak bersalah di sekitar mereka. Banyak hati yang terluka, bahkan mereka yang melukai hatinya sendiri.

Seandainya saja bisa mengesampingkan ego, membuang obsesi dan menghapus dendam, mungkin kehancuran ini tidak akan mereka alami.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

"Badan Mas panas banget,," Sinta tampak panik saat menyentuh lengan Alan untuk membangunkannya. Tangannya jadi ikut panas karna bersentuhan dengan tubuh Alan. Pantas saja Alan tidur, padahal dia hampir tidak pernah tidur siang saat menginap di apartemen. Alan selalu memanfaatkan waktunya sebaik mungkin dengan berduaan bersama Sinta. Entah sekedar menonton film di ruang keluarga, mengobrol random, sampai deep talk.

Alan menggeliat tanpa membuka matanya. Tubuhnya mendadak lemas dan panas. Beberapa minggu ini Alan kurang istirahat. Jam tidurnya tidak teratur. Kadang tidak bisa tidur sampai pagi. Isi kepalanya terlalu penuh, belum lagi dia sedang mengerjakan proyek penting yang banyak menguras otak, tenaga dan waktunya. Dan yang paling menggangu pikiran Alan adalah keputusan Sinta. Adik iparnya itu kerap kali ingin mengakhiri hubungan mereka.

"Mas, makan siang dulu setelah itu minum obat. Ini badan kamu panas banget,," Sinta mengusap-usap sebelah pipi Alan. Wajah Alan sampai merah, mengikuti suhu tubuhnya yang tinggi.

Bukannya bangun, Alan malah menggenggam tangan tangan Sinta yang masih menempel di pipinya.

"Jangan tinggalin Mas ya, Mas nggak mau pisah sama kamu." Lirih Alan tanpa membuka matanya. Suaranya sudah menunjukkan betapa lemah kondisi Alan saat ini. Bahkan untuk sekedar membuka matanya saja tampak sulit.

Sinta terdiam. Alan seperti ini karna takut berpisah dengannya.? Perasaan sesak tiba-tiba memenuhi hatinya. Sinta seakan bisa merasakan apa yang Alan rasakan.

"Kenapa diam saja.? Kamu beneran mau tinggalin Mas.?" Mata Alan sedikit terbuka dan tampak sayu. Ada kilat cahaya di dalamnya, sebab mata Alan berkaca-kaca.

Sinta membuang pandangan ke arah lain. Dia tidak akan tega mengatakan yang sebenarnya di depan Alan.

"Mas Alan makan dulu yah, nanti kita bicarakan lagi kalau Mas sudah selesai makan dan minum obat." Bujuk Sinta memohon.

Alan akhirnya mengiyakan perintah Sinta. Di bantu Sinta, Alan mengubah posisinya menjadi duduk bersandar di sofa. Sinta kemudian bergegas ke dapur untuk mengambilkan makan siang dan obat penurun panas.

Sinta dengan telaten menyuapi Alan. Dalam keadaan sedang sakit, Alan menampakkan sisi yang berbeda di depan Sinta. Pria dengan aura tegas dan dewasa berubah manja dan seperti bocah jika sedang sakit. Apalagi bisa dijadikan senjata untuk menarik perhatian Sinta.

"Obatnya diminum dulu Mas. Setelah ini istirahatnya di kamar saja ya, jangan tidur di sofa." Ucap Sinta sambil memberikan obat penurun panas dan air minum pada Alan.

Obat dan gelas minum itu sudah berpindah ke tangan Alan. Dia langsung meminumnya dan meletakkan gelas itu di atas meja.

"Mas begini karna kepikiran kamu minta pisah. Memangnya kamu nggak cinta lagi sama Mas.?" Alan menatap lekat manik mata Sinta dengan intens. Dari sorot mata Sinta, Alan bisa mengetahui jawabannya. Sinta tidak akan bisa membohonginya.

Sinta membuang tatapan ke arah lain. Bohong kalau dia bilang sudah tidak mencintai Alan lagi. Sampai detik ini perasaannya pada Alan justru semakin dalam. Sinta sudah berusaha menghapus Alan dari ingatan dan hatinya agar bisa melepaskan Alan, namun semuanya sia-sia.

"Ayo menikah dan kita pindah ke luar kota. Mas akan menceraikan Liana kalau kamu bersedia menikah sama Mas." Ajakan Alan tidak main-main.

Dia sudah mempertimbangkan hal ini sejak lama. Sebab Alan merasa rumah tangganya dengan Liana tidak bisa dipertahankan lagi. Perasaan Alan sudah lama mati untuk Liana, jauh sebelum dia berselingkuh dengan Sinta. Jadi bukan karna Sinta yang membuat cintanya pada Liana pudar.

Wanita muda berparas cantik itu menggeleng. Hidup berdua dengan Alan bukan pilihan yang tepat. Sebab Sinta bukan hanya akan kehilangan kepercayaan dari keluarganya, tapi akan kehilangan mereka semua.

"Mas akan kehilangan Zio dan Zia kalau kita menikah. Mereka darah daging Mas Alan, sedangkan aku hanya orang lain. Coba Mas Alan pikir-pikir lagi." Sinta mencoba meyakinkan Alan agar merubah keputusannya. Namun semua itu tidak membuat Alan berubah pikiran, sebab dia sudah terlanjur mencintai Sinta, merasa nyaman dan bahagia hidup bersama adik iparnya.

...******...

Alan pulang ke rumah pukul 9 malam. Suasana rumah sudah sepi. Anak-anak mungkin sudah tidur karna besok hari senin dan harus berangkat sekolah.

Alan masuk ke kamarnya yang tidak terkunci. Dia mendapati Liana duduk di tepi ranjang. Liana itu langsung menoleh saat Alan masuk. Senyum lebar menghiasi wajah cantik Liana. Dia beranjak dan menyambut suaminya.

"Aku nungguin kamu dari tadi." Kata Liana seraya menghambur ke pelukan Alan. Pelukan yang sudah tidak hangat lagi.

Alan menunduk menatap istrinya yang hanya berbalut lingerie tipis. Rambut panjangnya di curly, Sinta juga sedikit memoles wajahnya. Jika sudah seperti itu, Alan tau apa yang diinginkan oleh Liana.

"Sayang, sudah tiga minggu." Lirih Liana dalam posisi masih memeluk Alan. Tanpa di jelaskan, Alan sudah tau maksud ucapan istrinya.

Alan memejamkan mata rapat-rapat. Moodnya sedang buruk karna Sinta menolak menikah dengannya. Apalagi 2 minggu ini Sinta tidak mau disentuh.

Tanpa diminta 2 kali, Alan langsung menggendong Liana dan membaringkannya di atas ranjang. Senyum Liana merekah, dia bisa melihat Alan menatapnya penuh cinta dan ber naf su lagi padanya. Sayangnya Liana tidak tau bahwa Alan sedang membayangkan Sinta, bukan dirinya.

Alan melucuti pakaiannya sendiri dan melemparnya asal. Dia mengurung Liana yang terlihat seperti Sinta dimatanya. Tak butuh waktu lama, Alan mulai melakukan penyatuan.

"Sayang, jangan kasar-kasar." Pinta Liana. Alan sangat menggebu-gebu.

"Bukannya kamu suka seperti ini sayang.?" Sahut Alan yang benar-benar tidak ingat jika wanita itu bukan Sinta. Meski sudah di peringatkan, Alan tetap bermain kasar karna yang dia lihat adalah Sinta.

Liana terdiam sesaat, pikirannya langsung melayang entah kemana. Kecurigaan terhadap Alan yang memiliki wanita lain semakin besar.

Buliran bening menetes dari pelupuk mata Liana. Dia menatap suaminya yang sudah tertidur pulas setelah percintaan panas tadi. Bukannya puas karna Alan mau menyentuhnya lagi setelah 3 minggu, Liana malah merasakan sakit di hatinya.

"Kenapa kamu setega ini. Siapa wanita yang berhasil merebut kamu diriku.?" Lirih Liana tercekat.

Dia lantas keluar dari kamar dan pindah ke kamar Zia untuk tidur di sana. Jika tau akhirnya akan sesakit ini, Liana tidak akan mengajak Alan bercinta.

...******...

Gosip kedekatan Reyhan dan Sinta mulai menyebar. Walaupun keduanya jarang terlihat berdua, tapi Reyhan selalu terang-terangan saat mendekati Sinta. Apa lagi kejadian di restoran beberapa waktu lalu. Semua staff keuangan tau kalau siang itu Reyhan mengantar Sinta pulang.

Sekarang Reyhan malah mengirim makan siang untuk Sinta melalui kurir. Sedangkan posisi Reyhan saat ini ada di luar kota. Tentu saja seluruh ruangan menjadi heboh karna perhatian kecil Reyhan pada Sinta.

"Udah sih Sin, terima aja. Pak Reyhan nggak ada kurangnya, kamu beruntung kalau jadi istrinya." Ujar Mila tampak bersemangat.

"Bener tuh kata Mila. Pak Reyhan udah ugal-ugalan nunjukin perasaannya, masa kamu nggak tersentuh sih. Aku kalau jadi kamu pasti udah meleleh. Langsung minta di nikahin tanpa pikir panjang." Celetuk Dini yang ikut mendukung kedekatan mereka.

Mila tertawa mendengar ucapan Dini. "Itu sih kamu yang kegatelan.! Jangan samain kamu sama Sinta." Ledeknya.

Dini memutar bola matanya malas. "Aku nggak yakin kamu bakal sekalem Sinta kalau di dekati Pak Reyhan. Paling juga sama aja minta di kawinin." Balasnya dengan candaan juga. Mereka tertawa renyah, berbeda dengan Sinta yang hanya tersenyum kaku. Perkataan mereka menyadarkan Sinta betapa rendahnya dia. Seandainya mereka tau, mereka pasti tidak akan mengatakan Sinta kalem.

1
Alik ArienDut
nah loh kenapa Galang udah nikah aja
Dian Rahmawati
wah Clara kyknya ga menghargai keluarga Galang
Ais
Wah mas galang ngak ksh"kbr tau"udah nikah aja sm daun muda anak kuliahan lg kok bs seh trus knp istrinya galang kok enggan banget dtng kermh mama heni ada apa galang apa yg kamu sembunyikan sekalipun istri adalah ratu dlm rumah tangga kamu ttp aja sbg suami kamu hrs bs mengarahkan istri kamu untuk bs sayang sm ibu kamu galang karena kamu anak laki"satu"nya dlm keluarga tanggungjwb kamu bkn hny pd istri saja tp pd orangtua kamu juga bila msh hidup
erma wahyuningsih
bagus
Eka Bundanedinar
knpa menantu nya mama heni sllu ada aja masalah
mngkin clara orang kaya jd cuma mnfaatin galang kisah galang dimulai
alan beranak lg
Lela
da apa dengan rumh tangga galang,,,mungkinkah sebenrnya tidak baik2 sajah
fitri
aduh Thor gimana si lanjutan nya LG seru seru nya juga🥰 aku tunggu ia Thor semangat terus 👍
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
Sugiharti Rusli
semoga nanti setelah dari resort masalah kesalahpahaman antara Steven dan Rania bisa mendapatkan solusi terbaik yah
Dien Elvina
Steven harus peka ..dlm hubungan rmh tangga harus cair ..sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman..harus ngertiin mungkin Rania ingin tinggal di rmh sendiri..
Eka Kaban
ini pelajaran buat kita perempuan lelaki gak pernah rugi memang udah ada Lebel an*ing tapi kita perempuan Lebel pelakor merajut kemana mana
Aprisya
solusi terbaik yaitu ya pindah rumah,, walaupun steven anak satu2nya,,apalagi dirumah masih ada saudara pada kumpul,,,
Ruwi Yah
semoga ada solusinya biar masalahnya segera teratasi dan rumah tangga rania steven baik2 saja
Ummi Yatusholiha
semoga permasalahan kalian bisa diselesaikan dgn baik ya
Uthie
Nexxxttt 💞
Ais
Yg namanya hubungan pasangan itu hrs ada yg bs menjadi air dikala salah satu pasangannya tengah menjadi api artinya masalah dlm hubungan pasangan suami istri ngak akan ada titik temunya klo keduanya msh mempertahankn ego dan kemarahan posisi steven mmg sngt sulit tp bkn berarti ngak ada penyelesaiannya mungkin steven bs mulai bertanya dgn para pekerja dirmh bagaimana sikap smua orang rumah pd rania cr pelayan rmh yg bnr"bs jujur dan ngak kuatir mengungkapkan smua fakta yg ada kemudian pasang cctv yg kira"tidak diketahui smua anggota keluarga agar steven bs smakin meyakinkan hatinya dan bs mengambil sikap tidak tidak berat sebelah pd salah satunya
Bunda Abil
semoga mereka berdua bisa menemukan titik terang dalam masalahnya
Mitha Ali
♥️♥️♥️♥️
Maharani Rani
lanjut
Zainab Ddi
semoga Rania bisa ngasih pengertian Steven bahwa mereka harus bisa tinggal sendiri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!