Dark Chaser, sebuah organisasi sekaligus profesi rahasia yang dibuat oleh pemerintah. Mereka bertugas untuk menyelesaikan berbagai kasus tidak lazim dan aneh, yang mungkin ada hubungannya dengan makhluk selain manusia.
Ini adalah kisah William Blackbell, seorang Dark Chaser sekaligus ketua tim dalam menjalankan tugasnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kei L Wanderer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Unfinished 2
"Kenapa kamu tidak membalas, Mr William? Kenapa kamu begitu menahan diri?"
Nolan menatap William dengan ekspresi heran. Dia kemudian memutar tubuhnya lalu menendang. Sebagai tunggangan, lawannya kembali menangis serangan tersebut dan terpental mundur beberapa meter.
Hal tersebut membuat Nolan semakin bingung, bahkan mengerutkan keningnya.
Setelah kedatangan William, dia mencari informasi tentang pria tersebut dan mencari cara untuk menanganinya. Pria itu bahkan menghubungi seseorang yang tidak ingin dia hubungi untuk mendapatkan informasi.
Pada akhirnya, Nolan menemukan informasi yang tidak lengkap tetapi sangat mengejutkan.
Ketua tim dari organisasi Dark Chaser, tidak memiliki banyak teman, kurang akrab dengan rekan-rekan, tapi memiliki keterampilan luar biasa dalam menghadapi para kontraktor iblis.
Meski kemampuannya tidak disebutkan, tetapi fakta tentang bagaimana pria itu menghabisi banyak kontraktor iblis sudah tersebar luas di antara orang-orang yang memiliki kontak dengan para iblis.
'Apakah informasi itu palsu? Aku bertarung seimbang tanpa menggunakan tanpa harus kekuatan sepenuhnya?'
Berbagai pertanyaan muncul dalam benak Nolan. Namun, dia masih belum mengerti jawabannya.
Pada saat itu, suara William kembali terdengar.
"Aku ingin bertanya kepadamu. Kenapa kamu membuat mereka, entah Jean, Theodore, bahkan teman dekatmu sebagai boneka untuk melakukan kejahatan? Untuk balas dendam?" tanya William dengan nada datar.
Mendengar itu, Nolan tertegun sejenak lalu tiba-tiba tertawa terbahak-bahak. Dia bahkan menutup wajahnya, dan gemetar. Terlihat sangat aneh.
"Kamu membuat dua kesalahan, Mr William," ucap Nolan setelah tertawa.
"Hm?" William memiringkan kepalanya.
"Pertama, aku tidak memaksa mereka melakukannya apalagi membuat mereka menjadi boneka. Aku hanya memberi mereka kekuatan dan kesempatan untuk membalas dendam.
Kedua, aku tidak merasa melakukan suatu tindak kejahatan. Sebaliknya, sama seperti kamu, aku sedang menegakkan keadilan!" ucap Nolan dengan tegas.
"Jadi, menurutmu membunuh mereka adalah tindakan keadilan?" William menggelengkan kepalanya. "Jangan membohongi dirimu sendiri. Kamu hanya terobsesi membunuh dan membalas dendam."
"Bagaimana kamu mengatakan itu? Aku melakukan ini untuk menegakkan keadilan! Memberantas penyakit dalam organisasi pemerintahan yang membuat masyarakat menderita!" balas Nolan dengan ekspresi garang.
Melihat penampilan Nolan yang terlihat ganas, penuh obsesi yang bercampur kemarahan membuat William menggeleng ringan.
Dari sosok pria itu, William bisa melihat dirinya. Lebih tepatnya, apa yang terjadi pada dirinya jika tidak ditarik ke jalannya sekarang.
"Tahukah kamu. Sebelumnya, ada seseorang yang memiliki pemikiran sama denganmu. Melihat dunia ini rusak dan tidak adil.
Dia mengalami kehidupan yang sulit bersama dengan adik lelakinya. Terus bertahan untuk mencapai masa depan yang cerah. Namun, setelah perjuangan begitu keras, dunia membuat lelucon tidak menyenangkan tentang dirinya.
Satu-satunya kerabat, adiknya benar-benar meledak menjadi genangan darah tepat di depan matanya dan membuatnya gila.
Saat itu, dia berpikir kalau dunia tidak adil. Dunia tidak ingin mereka berdua bahagia. Orang-orang yang selalu menginjak mereka layak untuk dibunuh untuk mengurangi hal-hal buruk di dunia ini.
Hanya saja, orang itu bertemu dengan seseorang yang lebih kuat, dipukuli habis-habisan, dan akhirnya—
Menyadari kalau kematian bukanlah satu-satunya hukuman yang bisa dipilih."
Mendengar itu, Nolan tertegun. Dia melihat ke arah William dan matanya menyipit.
"Apakah orang yang kamu ceritakan adalah dirimu sendiri, Mr William? Namun, aku dengar kamu membunuh cukup banyak kontraktor iblis?" Nolan memiringkan kepalanya.
"Aku tidak berkata kalau itu adalah diriku. Selain itu, aku tidak berkata tidak boleh membunuh, melainkan tidak semua harus dibunuh." William tersenyum main-main.
Melihat ekspresi pria itu, ekspresi Nolan menjadi lebih ganas. Dia kemudian berkata dengan suara serak dan dalam.
"Jadi begitu. Jadi itu alasan orang-orang di sisi itu memanggilmu—"
"The Judge's Envoy."
(Utusan Sang Hakim)
>> Bersambung.