NovelToon NovelToon
Cinta Semanis Madu

Cinta Semanis Madu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: mommy almira

Syahida gadis manis dan periang yang kerja di sebuah perusahaan bagian keuangan , harus dihadapkan pada dua lelaki tampan dan juga mencintainya. Siapakah yang akan Syahida pilih, Juna seorang lelaki dingin,disiplin dengan watak keras ataukah lebih memilih Raihan pemuda baik hati lemah lembut dan penyayang..?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28. Bercerita

Setelah selesai makan ,mereka melanjutkan acaranya dengan ngobrol santai. Secara bergantian mereka bercerita dari cerita lucu hingga cerita horor. Tapi di antara mereka berlima hanya Juna saja yang tidak bercerita.Dia hanya menjadi pendengar saja sambil minum kopi. Baginya cerita dari ke empat orang di dekatnya tidak menarik sama sekali. Kecuali cerita dari Syahida yang bercerita tentang ayahnya yang selalu marahinya karena kecerobohannya.

Juna sebenarnya ingin tertawa seperti yang lainnya tapi dia gengsi. Dia hanya senyum tipis saja. Apa lagi di samping kirinya ada Cindy yang selalu mencuri- curi pandang. Juna sebenarnya merasa risih duduk berdekatan dengan mantan tunangan yang sekarang masih mencoba untuk mendekatinya dan ingin kembali padanya.

Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul sepuluh malam. Tetapi Syahida dan yang lainnya masih asik bercerita sambil bercanda.

"Sudah malam, hentikan cerita kalian yang tidak bermutu itu. Ayo pulang..." ucap Juna.

"Ih pak Juna baru pukul sepuluh, kita belum ngantuk kan.." sahut Syahida sambil menoleh ke arah Ridho.

"Iya masih seru..." jawab Ridho.

Raihan pun mengangguk.

"Kalian ini masih di bawah umur, tidak baik pulang terlalu malam. Ayo aku antar kalian pulang..." ucap Juna.

"Juna, biar mereka aku yang antar sampai ke rumah, kamu pulang bareng Cindy saja..." sahut Raihan.

Cindy pun tersenyum pada Juna.

"Iya Juna, kamu anterin aku pulang ya, kebetulan aku nggak bawa mobil. Ada sesuatu yang mau aku omongin sama kamu..." ucap Cindy.

Juna pun menarik nafas panjang,lalu menghembuskannya dengan pelan.

"Kamu pulang saja sama Raihan saja , rumah kalian satu arah kan..? Tempat tinggalku satu arah sama mereka, jadi biar aku saja yamg antar mereka pulang..." ucap Juna sambil melirik Syahida dan Ridho.

"Tapi mereka tadi berangkat bareng aku, jadi aku yang akan mengantar mereka pulang. Antar lah Cindy pulang..." sahut Raihan.

"Mereka ini bawahan aku, jadi aku yang bertanggung jawab mengantarkan mereka...." jawab Juna.

Syahida dan Ridho pun hanya saling pandang mendengar perdebatan ketiga atasannya itu.

"Syahida, Ridho ayo pulang..." ucap Juna yang sudah bangun dari duduknya.

"Tapi pak juna..."

"Kenapa..? Kamu mau membantah perintah aku...?" tanya Juna.

"Ti..tidak.." jawab Syahida lalu bangun dari kursi.

"Kamu ngapain masih duduk di situ. Ayo bangun kita pulang..! " ucap Juna pada Ridho yang masih duduk.

"I..iya pak Juna.." jawab Ridho.

"Pak Raihan, mba Cindy kami duluan ya. Makasih lho traktirannya.." ucap Syahida.

"Terima kasih pak Juna dan mba Cindy.." sahut Ridho.

"Iya sama - sama, aku juga mengucapakan terima kasih pada Syahida dan juga Ridho yang mau datang ke acara ulang tahuku. Kalian ini sudah membuat acara makan malam ini menjadi seru dan menyenangkan.." jawab Raihan.

Syahida dan Ridho pun tersenyum senang.

"Sudah lah jangan lama- lama basa basinya. Ini sudah malam, ayo cepat pulang..." ucap Juna.

"Ih pak Juna ini nggak sabaran banget sih, kita kan lagi pamitan sama pak Raihan dan juga mba Cindy. Iya kan Dho..?" ucap Syahida.

"Iya, pak Juna belum mengucapkan terima kasih sama pak Raihan yang sudah mentraktir kita kan..?" sahut Ridho.

Syahida pun mengangguk.

"Iya pak Juna, ucapkan lah terima kasih pada pak Raihan dan juga mba Cindy..." ucap Syahida.

Juna lalu mendekat ke arah Syahida dan juga Ridho.

"Pletak..pletak.." Juna menyentil dahi Syahida dan Ridho.

"Auwhh..." Syahida dan Ridho meringis kesakitan sambil memegangi dahinya.

Raihan pun kaget dengan apa yang dilakukan oleh Juna.

"Juna, apa yang kamu lakukan...? kenapa kamu menyentil mereka..?" tanya Raihan kesal.

"Pak Juna memang begitu pak Raihan, sebentar- sebentar marah, sebentar- sebentar nyentil..." sahut Syahida.

"Sudah jangan banyak omong lagi, ayo pulang..." ucap Juna sambil menarik tangan Syahida.

"Ih pak Juna.." ucap Syahida yang kaget karena tiba- tiba ditarik oleh Juna.

"Juna tunggu.." ucap Cindy.

Juna pun menghentikan langkahnya.

"Kenapa kamu lebih memilih mengantar mereka dari pada mengantar aku..? Bukankah Raihan sudah bilang kalau dia yang akan mengantar mereka pulang...?" tanya Cindy.

Juna tidak menjawab pertanyaan Cindy. Dia hanya melirik Cindy sekilas lalu melanjutkan berjalan dengan masih memegang tangan Syahida supaya mengikutinya.

"Jun.. Tunggu..!'' seru Cindy.

Juna sama sekali tidak menghiraukan panggilan dari Cindy.

"Lihat lah Raihan, Juna sama sekali tidak perduli padaku lagi..." ucap Cindy sambil menangis.

Raihan pun hanya menarik nafas panjang lalu menghembuskan dengan kasar. Lalu Raihan mengusap pundak Cindy supaya Cindy tenang.

"Sudah lah, mari kita pulang..." ucap Raihan sambil menggandeng pundak Cindy.

***

Sementara itu Juna, Syahida dan juga Ridho sudah sampai ke parkiran mobil.

"Pak Juna lepasin tangan aku sakit..." rengek Syahida.

Juna pun lalu melepaskannya. Syahida memegangi tangannya yang terlihat merah karen dipegang dengan erat oleh Juna.

"Masuklah.." ucap Juna menyuruh Syahida dan Ridho masuk ke dalam mobilnya.

Lalu Syahida dan Ridho membuka pintu belakang mobil.

"Hei Syahida, ngapain kamu..?" tanya Juna.

"Tadi katanya suruh masuk ke mobil..." jawab Syahida.

"Kamu di depan, biar Ridho yang di belakang.." ucap Juna.

"Tapi pak.."

"Hei, kamu pikir aku ini sopir kalian...? Kalian enak- enakan duduk santai di belakang trus aku yang nyupirin kalian..?" tanya Juna kesal.

"Sudah kak , sana kak Syahida di depan saja, pak Juna sudah marah tuh.." ucap Ridho.

"Iya..iya.." jawab Syahida lalu membuka pintu mobil bagian depan.

Mereka bertiga pun sudah berada di dalam mobil. Juna segera menghidupkan mobilnya. Perlahan- lahan mobil pun meninggalkan halaman restauran.

"Rumah kamu di mana Ridho...?" tanya Juna.

"Ikuti jalan ini saja pak, nanti dua kilometer lagi ada gang. Nanti saya turun di depan gang saja..." jawab Ridho.

"Rumah kamu masuk gang..?" tanya Juna.

"Iya pak, hanya sepuluh meter dari gang..." jawab Ridho.

"Ridho, tadi kamu pamit sama ibumu nggak kalau kamu pulang bakal pulang malam..." tanya Syahida.

"Pamit kak, tadi aku bilang ke ibu kalau mau makan malam di restauran. Eh ibu malah mengira kalau aku mau kecan sama cewek..." jawab Ridho.

"Memangnya kamu sudah punya cewek Dho..?" tanya Syahida.

"He..he .. Belum kak.." jawab Ridho.

Juna pun hanya diam saja mendengarkan kedua bawahannya curhat.

"Tapi Ridho pernah suka sama cewek..?" tanya Syahida.

"Pernah sih kak dulu waktu kuliah, tapi dianya nggak suka sama aku ..." jawab Ridho.

"Kenapa..?" tanya Syahida.

"Dia suka sama cowok lain..." jawab Ridho.

"Malang sekali nasibmu Ridho. Nggak jauh beda sama nasib aku..." sahut Syahida.

"Memangnya kak Syahida juga pernah ditolak sama cowok..?" tanya Ridho.

"Bukan ditolak sih, cuma aku yang suka sama dia tapi aku nggak tahu dia suka sama aku atau nggak...?" jawab Syahida.

Juna pun melirik Syahida.

"Ya sudah kak Syahida bilang saja sama laki- laki itu kalau kakak suka sama dia..." ujar Ridho.

"Sudah.." jawab Syahida.

"Hah..? Serius kak..? Trus apa jawabnya.. ?" tanya Ridho penasaran.

"Nggak jawab apa- apa ..." jawab Syahida.

"Dia sudah punya cewek lain kali kak..." ucap Ridho.

"Entah lah..." jawab Syahida.

"Memangnya apa yang membuat kak Syahida suka sama laki- laki itu...?" tanya Ridho.

"Dia ganteng..." jawab Syahida sambil menoleh ke arah Juna.

Juna pun kembali melirik ke Syahida.

"Trus apa lagi selain ganteng..?" tanya Ridho.

"Nggak ada, cuma ganteng aja..." jawab Syahida.

"Dia baik nggak...?" tanya Ridho.

"Nggak, dia itu pemarah, jutek, sombong, tengil, suka ngatur- ngatur, dan suka kasar gitu..tapi kalau dia lagi mode eling dia ada perhatian dikit sih.." jawab Syahida.

Merasa sedang dijelek- jelekan Juna pun menoleh ke arah Syahida lalu melototinya. Syahida pun hanya tersenyum saja tanpa merasa bersalah.

"Hah...? Serius kakak suka sama laki- laki model seperti itu..?" tanya Ridho kaget.

Syahida pun menoleh ke belakang sambil mengangguk.

"Aduh jangan deh kak, bahaya, laki- laki seperti itu mending dijauhi saja jangan didekati. Apaan.. cuma modal ganteng aja tapi kelakuannya buruk. Yang ada nanti kalau kak Syahida jadi pacarnya, dia bakalan menyiksa kakak kaya yang kasus artis- artis itu lho kak, yang dianiaya sama pacar trus lapor polisi . Ih serem....." ucap Ridho.

Juna pun merasa kesal dengan Ridho tapi dia tidak bisa berbuat apa- apa. Dia hanya melirik saja lewat kaca yang ada di depannya.

"Sudah kalian nggak usah ngomong terus, telingaku rasanya panas mendengar omongan kalian yang tidak ada gunanya itu..." ucap Juna.

"ih kenapa pak Juna marah ..? kan kita nggak lagi ngomongin pak Juna. Ya kak..?" ucap Ridho pada Syahida.

"Iya..." jawab Syahida sambil menahan tawa.

"Pak, di depan berhenti ya, itu gang rumah aku.." ucap Ridho.

Juna pun lalu menepikan mobilnya di pinggir jalan dekat gang rumah Ridho.

"Pak Juna, makasih ya sudah dianterin aku pulang..." ucap Ridho.

Juna hanya melirik saja.

"Kak, aku turun duluan ya.. Dadah kak Syahida, dadah pak Juna..." ucap Ridho.

"Dadah Ridho..." sahut Syahida sambil membuka kaca mobil dan melambaikan tangan pada Ridho.

Bersambung...

🌺 jangan lupa like dan dukungannya ya 🌺

"

1
Awang Rijan
suka dengan ceritanya. lanjut thor
Awang Rijan
Syahida lucu ya
Awang Rijan
ceritanya manarik
Rahayu Putri pratiwi
lanjut kak...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!