NovelToon NovelToon
Penyesalan Ayah Dari Anak-Anak Ku

Penyesalan Ayah Dari Anak-Anak Ku

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Lari Saat Hamil / Single Mom / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:5.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: Inka

Karina Fransiska Arnold tidak pernah menyangka jika dirinya akan dijadikan kambing hitam atas meninggalnya Gloria calon tunangan adik iparnya oleh wanita yang dicintai suaminya. Masyarakat berlomba-lomba mengutuknya dan menghujaninya dengan kalimat-kalimat umpatan dan sumpah serapan. Hingga membuat hidup Karina tidak tenang. Ia meninggalkan kota kelahiran ibunya dan kembali menjadi wanita yang paling dihormati di negaranya.

Kepergian Karina membuat hidup Ocean Dirgantara Gultom berubah 160 derajat.

10 tahun kemudian mereka dipertemukan kembali dalam keadaan tak terduga. Namun, kebencian dari putra-putrinya merupakan penyesalan terbesar kedua yang ia rasakan setelah kehilangan wanita yang selama ini menjadi istrinya.

"Mungkin caraku salah dalam melindungi mu. Tapi, aku sadar menyesal pun tak ada gunanya." Ocean Dirgantara Gultom

"Sejauh apa pun aku bersembunyi. Tapi, takdir justru selalu memihak pada mu." Karina Fransiska Arnold

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Disisi lain

Setelah puas bermain bumper Cars dan Cruise N Blast, Nica meminta kedua saudaranya bermain happy water war.

"Kak, Nica ingin bermain happy water war." celetuk Nica dengan cepat melangkah mendekati petugas yang berdiri siap siaga disana.

Kedua saudara kembarnya pasrah mengikuti keinginan saudari kembar mereka. Mereka juga cukup senang melihat kebahagiaan adik mereka. Mereka berharap wajah ceria itu akan terus bersinar hingga mereka dewasa nanti.

Josephine tersenyum hangat melihat kebahagiaan anak-anak Karina. Ia berharap suatu hari ayah kandung ketiga anak kembar itu akan benar-benar menyesal dengan keputusannya sepuluh tahun lalu. Josephine juga tidak rela bila ketiga anak kembar itu diambil oleh Ocean suatu hari nanti.

Josephine mengamati mereka dari beberapa meter sembari mengabadikan beberapa momen kebahagiaan mereka. Ia tidak mau melewatkan momen membahagiakan itu.

Setelah puas bermain. Josephine membawa anak-anak Karina ke sebuah restoran mewah yang ada di mall tersebut.

Saat mereka sedang sibuk menikmati makan malam mereka. Seorang wanita asing memperhatikan mereka dari kejauhan.

Oscar tanpa sengaja mengalihkan pandanganya dan menatap tajam kearah wanita asing itu. Ia belum pernah bertemu dengan wanita itu sebelumnya.

"Apa makanannya tidak enak?" tanya Josephine saat melihat Oscar menghentikan gerakan tangannya saat menyuapkan nasi goreng seafood kesukaannya ke dalam mulutnya.

"Enak kok Aunty." jawab Oscar tersenyum sangat tipis di wajah datarnya.

Oscar kembali melanjutkan suapannya. Ia mengabaikan keberadaan wanita asing itu. Lagian ia tidak mengenal wanita itu sama sekali.

Lain halnya dengan Oscar. Ocean kecil terlihat enggan memakan makanannya. Ia tiba-tiba merindukan ibunya saat melihat makanan di depannya.

"Cean, mengapa kamu tidak memakan makanan mu?" tanya Josephine menghentikan kunyahan-nya.

Ocean diam saja tanpa menjawab pertanyaan Josephine. Namun, mata pria itu berkaca-kaca menatap makan itu. Tak ada yang menyadarinya.

Josephine tentu saja bingung dengan perubahan sikap anak itu. Ia tidak tahu mengapa hari ini Ocean bertingkah laku berbeda dari sebelumnya.

Sementara Oscar yang mengetahui alasan perubahan saudaranya tidak mau mencampurinya. Ia tahu Ocean sedikit sensitif dengan hal-hal yang sadis. Mental dan hati Ocean sangat bertolak belakang dengan saudaranya Oscar.

Nica tetap fokus dengan makanannya. Ia terlihat sangat bahagia menikmati makan malamnya.

Hari semakin gelap. Josephine memutuskan kembali ke kediamannya. Ia juga tidak tega melihat wajah mengantuk sekaligus lelah ketiga anak-anak Karina.

"Sayang, jangan lupa cuci tangan dan kaki serta sikat giginya sebelum tidur ya." pesan Josephine sebelum melangkah menuju kamarnya.

"Baik, Aunty." jawab mereka bersamaan dengan wajah lelah.

Seorang maid mengikuti langkah Nica dari belakang. Hanya Nica yang akan ia layani selayaknya nona muda keluarga kaya.

Saat merasa semua Ocean sudah mulai tertidur nyenyak. Oscar terbangun dan memperhatikan wajah tertidur saudaranya.

"Jika orang lain memiliki keluarga yang lengkap. Mengapa kita tidak?" lirihnya tidur terlentang menatap langit-langit kamar mereka.

Oscar menghela napas panjang dan kembali memejamkan kedua matanya. Namun, kedua matanya tidak mau berkompromi.

Oscar beranjak dari atas tempat tidur dan mengambil ponsel yang bisanya mereka gunakan menghubungi ibunya.

Tanpa ragu Oscar langsung menghubungi nomor ibunya.

Di pulau P

Karina menyipitkan matanya menatap layar ponselnya. Ia terkejut melihat nomor yang biasanya digunakan oleh anak-anaknya menghubunginya. Dengan mata setengah mengantuk Karina langsung mengangkat panggilan itu.

"Halo, sayang. Ada apa?" tanya Karina beranjak dari atas tempat tidur. Ia melihat langit sudah sangat gelap. Ia kemudian mengalihkan pandanganya kearah jam ponselnya. Ternyata sudah jam 12 malam.

[Apa Oscar mengganggu tidur Madre?] tanya Oscar dengan suara lirih.

"Tidak sayang. Apa terjadi sesuatu?" tanya Karina berdiri di depan balkon kamar yang ditempatnya.

[Apa Madre masih lama bekerja?]

Alih-alih menjawab pertanyaan Karina. Oscar malah mengajukan pertanyaan lain.

"Mungkin dua atau tiga hari ke depan. Mengapa kamu bertanya seperti itu? Apa kamu merindukan Madre?" goda Karina tersenyum tipis sembari menunggu jawaban putranya.

[Sepertinya Ocean yang merindukan Madre.] kata Oscar tanpa menanggapi guyonan ibunya. Ia bukanlah tipikal pria yang mudah mengekspresikan perasaannya melalui kata-kata.

"Apa kamu tidak merindukan Madre?" tanya Karina berniat mencairkan gunung es yang membekukan hati putranya. Namun, lagi-lagi Oscar tidak meladeni guyonannya.

Karina menghela napas berat dari balik sambung telepon saat tidak mendengar suara putranya.

"Maafkan Madre, sayang. Harusnya Madre ada disana memeluk kalian saat sedang tertidur lelap. Madre janji secepatnya akan kembali." jawab Karina menenangkan perasaan putranya. Ia tahu Oscar cukup sensitif ketika melihat kesedihan di wajah saudara dan saudari kembarnya.

[Semoga pekerjaan Madre cepat selesai. Good night. Ti Amo Madre.]

Oscar langsung mengakhiri panggilannya tanpa menunggu jawaban dari Karina.

Karina tiba-tiba merasa khawatir dengan keanehan kedua putranya.

Saat berniat kembali masuk ke dalam kamar. Karina melihat sebuah bayangan hitam melintas di atas genteng rumah yang mereka tinggali. Karina yang penasaran diam-diam mengikuti bayangan hitam itu.

"Mengapa bayang itu pergi ke dalam hutan." gumam Karina dalam hati.

Angin berhembus cukup kencang membuat bulu kuduknya berdiri. Daun-daun pohon besar di dalam hutan menari-nari indah di atas kepalanya. Mereka menarik mengikuti arah angin yang berhembus.

Suara langkah kaki terdengar sangat jelas di pendengaran Karina. Hingga ia tiba di sebuah dermaga tersembunyi yang tidak terlalu jauh dari lokasi proyek hotel yang akan dibangun oleh Gultom group.

Karina bersembunyi di balik semak-semak belukar yang ada di sekitar dermaga itu agar keberadaannya tidak diketahui.

"Aku tahu kau mengikuti ku! keluar lah!" tegas bayangan itu membuat tubuh Karina membeku. Ia pikir keberadaannya sudah diketahui oleh orang tersebut.

Saat Karina ingin keluar dari tempat persembunyiannya. Suara familiar seorang pria terdengar jelas di pendengaran Karina. Karina mengurungkan niatnya keluar dari tempat persembunyiannya.

"Ckckck. Ternyata kecurigaan ku selama ini benar."

Seorang pria muda melangkah mendekati bayangan hitam itu.

"Apa kau pikir aku tidak tahu maksud dan tujuan mu bergabung dengan proyek ini." ujar bayangan hitam itu tersenyum sinis. Tidak ada yang bisa melihat wajah menyeramkan itu. Karena ia bersembunyi di balik gelapnya malam.

Suara pria dibalik bayangan hitam itu juga terdengar sangat familiar bagi Karina. Ia bisa menebak kalau pria yang baru saja keluar dari tempat persembunyiannya adalah Paul.

"Ocean Dirgantara Gultom. Seorang pria yang sudah menikah. Namun, sampai hari ini tidak ada yang tahu mengenai keberadaan istrinya. Karena ia takut musuh-musuhnya mengetahui kelemahannya." ujar Paul memancing amarah Ocean.

Deg

Karian terdiam kaku mendengar perkataan Paul. Ia bukanlah orang bodoh yang tidak mengerti dengan maksud perkataan Paul.

Ocean langsung keluar dari tempat persembunyiannya. Hingga Karina bisa melihat dengan jelas wajah beringas pria itu dari tempat persembunyiannya.

1
sashi kirana
Luar biasa
Anonymous
ok
Ruzita Ismail
Luar biasa
Feeza_MCI
apakah penculik anak Karina itu Selena temannya Rosalinda dulu, yang kemudian menikah dengan kakaknya Rosalinda?
Ilan Irliana
Karina'y trllu lebay..
Feeza_MCI
sepupuya Karina ternyata...
ira rodi
bagus cla...johnson sebenarnya harus ceraikan mariana....tp minta dl pendapat herald....
Feeza_MCI
pemimpin mafia black mamba
Feeza_MCI
apakah david ini anak nya Gavin dan Lina?
Feeza_MCI
Pablo ini mafia yang gagal di tangkap dalam misi Lina dan Clarence kan?
Noni Noni
𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒋𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒋𝒅𝒊 𝒃𝒐𝒅𝒐𝒉 𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂 𝒌𝒊𝒓𝒆𝒏𝒂
Noni Noni
𝒊𝒃𝒖 𝒐𝒔𝒄𝒂𝒓 𝒏𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒆𝒎𝒂𝒉...𝒕𝒆𝒓𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒐𝒔𝒄𝒂𝒓...𝒂𝒏𝒂𝒌 𝒚𝒈 𝒃𝒊𝒋𝒂𝒌
Feeza_MCI
apakah ini surat dari Ladies?
Feeza_MCI
siapa ya pasangan ini???
Feeza_MCI
ternyata kedua orang tua Karina dan Ocean bersahabat..
Anonymous
keren
Suhadhanie Nur Ezah
dh pnjg aku bce kish nie...tp mkin pening ad...jln ctenye nie berpusing...
senja
kenapa alur ceritanya ruwet sekali sampai pusing memahami alur cerita keluarga nya😀
senja
kenapa cerita keluarganya ruwet sekali sampai pusing memahami alur ceritanya 😀😀
fiza
aku rasa crite mak karina lagi best dri cerita karina😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!