NovelToon NovelToon
The Wait Gets Duda Elegan

The Wait Gets Duda Elegan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / spiritual / Duda / Cinta setelah menikah / Cinta Murni / suami ideal
Popularitas:116k
Nilai: 5
Nama Author: Naacha_Nadya

"Pasti Bapak juga gak percaya, kan kalo saya masih perawan?"

"Iya saya gak percaya! Sebelum saya menikahi kamu."
_____

Bagi Tasila, Gezze itu menyeramkan. Dia tidak seperti laki-laki baik yang Ia idam-idamkan selama ini. Dia seorang duda kaya raya yang isu-isunya sempat terkena kasus KDRT sebelum bercerai dengan mantan istrinya.

Tapi, dibalik itu Gezze adalah penyelamatnya. Lebih tepatnya mereka saling menyelamatkan satu sama lain.

Gezze menikahi Tasila bukan tanpa sebab melainkan ada sebuah rahasia yang membuatnya tertarik kepada gadis itu.

Begitupun dengan Tasila, walaupun Ia menerima Gezze pada awalnya karena keterpaksaan namun, pada akhirnya Ia pun mulai menjadikan Gezze sebagai sosok pelindungnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naacha_Nadya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perkara Baju Kotor

Tasila menghela nafas saat dirinya selesai bersih-bersih dan tak sengaja melihat banyaknya baju-baju kotor yang tergeletak di atas sofa. Ia celingukan mencari suaminya yang sepertinya masih melaksanakan ritual mandinya.

"Ih! Kebiasaan deh Mas Gezze. Ini udah berapa kali dia naro baju sembarangan." Tasila pun memungutinya sambil berceloteh kesal.

Tak lama kemudian orang yang membuatnya kesal datang dengan handuk di badannya.

"Mas... Aku kan udah bilang kalo naro baju kotor jangan sembarangan! Dilihatnya juga gak pantes sofa bagus-bagus buat naro baju kotor. Kan aku udah sediain keranjang di tempat cucian, kamu paham dong Mas." Tasila menghela nafas dengan wajah tertekuknya.

"Iya Mas minta maaf. Janji gak ngulangin lagi." Tasila menatap suaminya dengan tatapan tajamnya.

"Awas ya kalo besok-besok aku liat baju kotor gak pada tempatnya lagi!" Tasila menuding suaminya.

"Jangan tunjung-tunjuk sayang," Gezze meraih tangan Tasila dan menurunkannya.

"Yaudah Mas pake baju dulu ya, mau siap-siap ke masjid." Gezze pun berjalan pergi memasuki kamar.

Tasila menghela nafas seraya berjalan menuju dapur untuk meletakkan baju-baju kotor milik Gezze ke ruang tempat cucian.

Setelah selesai Tasila pun memasuki kamar mandi untuk mencuci tangannya. Namun, baru didepan pintu Ia sudah naik pitam lagi.

"Tuh kan! Dia kenapa si gak ada paham-pahamnya. Aku diem bukan berarti aku gak kesel! Kenapa coba kalo mandi alat mandinya harus berantakan kaya gini? Mas Gezze itu emang gak bisa hidup sederhana kaya gini. Dia udah biasa ngeliat semuanya rapih." Tasila membereskannya sambil menggerutu.

Memang awal-awal mereka berada di rumah ini Gezze masih bisa berprilaku sok sederhana. Tapi nyatanya seminggu ke depan laki-laki itu kembali pada kebiasaan lamanya. Tasila tau jika Gezze memang di rumah yang lama memiliki banyak maid tapi, harusnya dia paham jika disini hanya ada Tasila yang sendirian membersihkan segalanya.

Tasila pun kembali ke ruang depan dengan wajah badmood nya.

Gezze keluar dari kamar dengan sudah rapih menggunakan stelan baju koko dan sarungnya. Ia pun menyodorkan tangannya ke arah Tasila namun Ia terkejut saat perempuan itu pergi melewatinya tanpa mau mencium punggung tangannya.

Mata Gezze mengerjap bingung. Apakah Tasila marah hanya gara-gara baju kotor saja?

Gezze geleng-geleng kepala dan memutuskan untuk membiarkan istrinya menenangkan diri. Ia pun bergegas berangkat ke masjid karena waktu Maghrib sudah mepet.

****

Selesai melaksanakan sholat Maghrib di masjid Gezze pun memutuskan untuk mampir ke rumah Kyai Malik karena Ia ingin memberikan infak untuk yayasan yang beliau pimpin. Memang sudah menjadi rutinitas bulanannya menyumbangkan dana untuk gedung yayasan ponpes Al-Hasan.

Gezze melihat-lihat halaman rumah Kyai Malik yang nampak sepi. Dahinya mengernyit saat mendengar suara ribut-ribut dari dalam. Menyadari ada orang hendak keluar Gezze pun langsung menyembunyikan dirinya di balik tembok.

"Gus, aku mohon lihat aku. Aku ini istri sampeyan loh! Aku capek kaya gini terus. Gus gak pernah mau ngeliat aku, dan Gus gak pernah menunaikan kewajiban Gus sebagai seorang suami."

Dahlan menggebrak meja di sampingnya dengan cukup keras hingga membuat Desi memejamkan matanya terkejut.

"Cuih, kamu pikir saya mau mengakui perempuan munafik seperti kamu. Kamu mendapatkan saya juga dari hasil menjebak! Jika bukan demi nama baik pesantren, saya tidak akan mungkin menikahi kamu."

"Tapi anak ini bener-bener anak sampeyan Gus."

"Jangan katakan itu! Saya jijik mendengarnya." Setelah mengatakan itu Dahlan pun pergi dengan langkah gontai.

Gezze terdiam merasa bingung dengan obrolan kedua pasutri itu. Apa maksud dari perbincangan mereka? Mengapa Dahlan sepertinya tidak mau mengakui anak dikandung Desi?

Desi nampak menangis terisak-isak sambil mengelus perutnya yang sudah sedikit membuncit.

"Arrrghh... Rencana ku gagal! Emangnya kenapa kalo anak ini bukan anaknya Gus Dahlan lagian sama aja kok bentuknya manusia!" Grutu Desi sebelum akhirnya kembali masuk ke dalam rumah.

"Astagfirullah hala'dzim." Gezze cukup shock mendengar gumaman Desi. Ia tidak menyangka jika perempuan itu berani melakukan kebohongan sebesar ini.

"Jadi ini alasan kenapa Pak Kyai Malik gak pernah ngasih tau aku soal pernikahannya Gus Dahlan. Pantas saja pernikahan mereka juga dadakan,"

"Kalo anak di dalam kandungan Desi bukan anaknya Gus Dahlan, lantas anak siapa?"

****

Clek...

Gezze mengernyitkan dahinya bingung saat tangannya menurunkan handle pintu kamar namun, benda berbahan kayu itu tidak bisa terbuka.

Tok... Tok...

"Sayang, buka dong Mas udah pulang."

"Sayang." Panggil Gezze lagi namun tidak ada sahutan dari dalam.

"Astagfirullah hala'dzim." Gezze memijat pangkal hidungnya seraya mendudukkan dirinya di atas sofa.

"Yaudah lah gak papa malam ini tidur di sini dulu." Gezze pun melepas pecinya dan merebahkan tubuhnya di atas sofa.

Subuh ini Gezze memutuskan untuk tidak jama'ah ke masjid terlebih dulu karena Ia harus bertemu dengan istrinya dan meluruskan permasalahan yang terjadi.

Gezze menunggu sang istri beberapa saat di tempat sholat namun, perempuan itu tak kunjung datang dan tak kunjung keluar juga dari dalam kamar. Gezze menatap jam dinding digital di atasnya dan mulai khawatir karena waktu subuh sudah semakin mepet.

Akhirnya Gezze pun memutuskan untuk sholat sendiri. Ia mencoba berfikir positif bahwa istrinya hari ini sedang halangan jadi perempuan itu tak bangun untuk sholat subuh.

Pukul 07:00 akhirnya Tasila pun keluar dari kamar namun perempuan itu masih berwajah sama seperti terakhir kali Gezze melihatnya.

"Ta, ta dengerin Mas dulu," Gezze menahan pergerakan perempuan itu.

Tasila langsung meronta dan menjauh dari suaminya sambil buang muka.

"Kamu kenapa si? Kamu marah cuma gara-gara baju kotor itu?"

"Cuma kamu bilang Mas?" Tasila menatap Gezze dengan amarah menggebu-gebu.

"Baju kotor, kamar mandi berantakan, handuk di atas kasur, baju di lemari gak di lipet! Itu kamu bilang cuma? Kamu itu bisa gak si Mas ngertiin aku sedikit aja. Disini cuma ada aku, aku yang ngehandle semua pekerjaan rumah! Jadi aku mohon hilangkan prilaku buruk kamu. Aku capek, aku udah seharian kerja demi bantuin kamu setelah itu aku juga harus mengurus rumah! Tolonglah perminim pekerjaan aku di rumah!"

"Ta... Kan Mas udah pernah bilang gak usah kerja ya..."

"Mas... Gak bisa! Aku harus menyelesaikan penyelidikan itu. Aku bukan tipikal orang yang melakukan pekerjaan setengah-setengah."

"Yaudah Mas ambil pembantu ya."

"Kamu ngeremehin aku? Kamu nganggep aku gak bisa ngehandle semua pekerjaan rumah? Rumah sekecil ini dan penghuni yang hanya dua orang ini membutuhkan pembantu? Aku bener-bener kesinggung Mas."

"Gak gitu maksud Mas__"

"Mas itu selalu ngandelin orang lain. Mas pikir dengan uang yang Mas punya Mas bisa menyelesaikan semuanya? Aku cuma mau Mas itu bersikap lebih sederhana dan disiplin! Itu aja kok!"

Gezze menarik tangan sang istri dan membawanya ke pelukannya. Gezze paham betul apa yang harus Ia lakukan ketika orang yang Ia cinta sedang marah. Hanya pelukan dan kasih sayang yang mampu meredamnya.

"Mas minta maaf. Jangan marah ya." Gezze mengelus pucuk kepala sang istri lembut.

Mulai terdengar suara isak tangis istrinya di dalam pelukannya. Gezze mempat-pat kepalanya sambil mengucupi nya.

"Keluarkan semua beban kamu. Kamu berhak menangis, jangan menahan emosi."

Gezze terdiam membiarkan sang istri memukuli dada bidangnya sambil mengomel.

"Kenapa Mas gak marahin aku balik? Kenapa Mas bersikap sok tenang seperti ini?"

"Aku ini magister psikologi. Malu sama gelar ku kalo aku gak bisa mengatasi masalah ku dengan tenang. Cara membedakan orang yang berpendidikan dan tidak yaitu ketika dia mengalami masalah dengan individu lain."

"Jika ada orang berpendidikan tapi dia tidak bisa menyikapi masalahnya dengan hati tenang, dia bukanlah orang berpendidikan, hanya orang bergelar yang bersembunyi di balik gelarnya. Dan aku bukanlah orang seperti itu!"

1
Vitha Vivi
Luar biasa
FeVey
cerita yang menarik, good job author🥰
Reza Muna
Luar biasa
Marya Dina
udh keluar judul ya aku disini istriku.
Puguh Suryanto
spill judulnya kak
Fenny: Judulnya
total 1 replies
ariyan
lanjut Thor......knp tega bgt di Ahir di kasih bawang,anda jahat thor
Tina Ajay
semoga Kean bisa menjadi pengganti untuk sandaran tasila
Ihda Rozi
d dunia novel itu mengharukan tdk seperti dunia nyata kebanyakan suami ninggal bukan sedih mlh sibuk nyari pengganti 🤔
Asri Iqrok
keren.. ayo cepetan sembuh.. kean jadi pengganti gezze
jaran goyang
𝒑𝒂 𝒌𝒉 𝒏𝒊 𝒄𝒖𝒎𝒂 𝒕𝒓𝒊𝒌 𝒎𝒖 𝒛𝒆𝒆𝒆...𝒑𝒖𝒓𝒂 𝒏𝒈𝒍 𝒈𝒕.... 𝒂𝒏𝒆𝒉 𝒚𝒂.... 𝒑𝒆𝒓𝒂𝒏 𝒖𝒕𝒂𝒎𝒂 𝒅𝒆𝒕
Elen Gunarti
knp hrs meninggal sih Thor 😭😭 ,, kan blm bhgia ,pya ank ,udh meninggal
Nenden Lasminingsih
Thor mengapa harus meningggal mas geze nya?sedih banget,,nyesek dech
Diah Darmawati
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
ariyan
banyak mengandung bawang /Sob//Sob//Sob//Sob/
Matcha
Woe siapa yang naro bawang disini/Grimace/
jaran goyang
𝒈𝒐𝒐𝒅... 𝒖𝒅 𝒂𝒒 𝒕𝒆𝒃𝒂𝒌 𝒌𝒏...𝒅𝒊𝒌𝒂 𝒍𝒉 𝒐𝒓𝒈 𝒏𝒚.... 𝒔𝒊𝒍𝒂 𝒌𝒂𝒖 𝒕𝒓𝒍𝒍 𝒍𝒐𝒏𝒈𝒐𝒓𝒓𝒓.... 𝒑𝒓𝒄𝒚 𝒔𝒎 𝒏𝒚
Ihda Rozi
lanjut
Elen Gunarti
double up thor 👍 tiap hri
Kamiem sag
kasihan Kean
Elen Gunarti
lnjut Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!