Kania, gadis yang lahir dari keluarga yang miskin, memiliki bunda dan ayah yang selalu bertengkar karena ekonomi, ayah nya yang selalu mabuk-mabukan bahkan mengumpat bunda nya saat pulang kerumah.
Kejadian dimana Kania cape dengan segala nya, Kania pergi dari rumah namun sebuah truk besar menabrak dirinya, apakah dia mati? dia malah berpindah kesebuah tubuh seorang wanita cantik dan kaya, hidup wanita itu sangat jauh berbeda dengan dirinya.
Namun wanita itu hidup di jaman dahulu, ketika Kania belum lahir, hingga akhirnya Kania bertemu dengan bunda nya diwaktu muda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cuka monei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24. nenek
Kenzia sekarang sedang duduk di taman bersama pacar nya Asta, Kenzia menceritakan apa yang dia lihat tadi pagi.
"Disini emang begitu, siapa yang berani berbuat hal nekat seperti yang dilakukan oleh Jevan itu di anggap kriminal, ya.. Karena sudah merusak reputasi sekolah juga, Jevan mungkin sebentar lagi akan di keluarkan dari sekolah" ucap Asta
Kenzia menyemprotkan minuman yang dia minum, dia kaget dengan hal itu "Yang bener aja, kan yang salah Sania kenapa Jevan yang di keluarin" ucap Kenzia
"Karena Jevan yang buat semua nya kacau, Sania masih di lindungi sama papa nya, kenapa deh kamu kaya kaget gitu? bukan nya kamu benci ya sama Jevan?" tanya Asta kepada Kenzia
Kenzia menggeleng "Walaupun begitu, ini tu ga adil, lagian yang salah Sania kenapa harus Jevan yang kena. Aku setuju sama Jevan yang udah sebarin itu semua, secara ga langsung dia juga bantuin aku untuk Moudy" ucap Kenzia
"Sepenting itu ya Moudy di hidup kamu?" tanya Asta
Kenzia mengangguk "Moudy segala nya untuk aku, kalo ga ada Moudy aku juga ga bakal ada" ucap Kenzia
Asta tersenyum "Keren banget cara kamu berteman" ucap Asta
"Oh iya, kamu udah buang obat-obatan yang ada di nakas kamu?" tanya Asta kepada Kenzia
Kenzia mengerut kan alis nya "Kamu tau dari mana aku nyimpen obat-obatan di sana?" tanya Kenzia
Asta nampak kaget dia seperti ingin mengalihkan topik nya "Ah itu.. Eh kamu itu ada Moudy" ucap Asta
"Moudy!" Panggil Kenzia kepada Moudy yang sedang berjalan di taman itu, Moudy menghampiri Kenzia
"Kenapa kamu sedih gitu?" tanya Kenzia kepada Moudy
"Aku habis marah banget sama Jevan, dia bener-bener nekat banget ngelakuin hal itu, sekarang dia di ancam bakal keluar dari sekolah katanya, aku bener-bener ga enak sama dia" ucap Moudy
"Kamu tenang aja ya mou, Jevan pasti bisa selesain ini semua kok, kamu cuma perlu kasih dia support yang baik" ucap Kenzia
Tidak ada yang bisa Kenzia katakan selain itu, hanya saja Jevan sekarang hanya butuh support sistem yang baik.
Disisi lain Jevan sudah berada di ruang pimpinan Choi, dia menunggu kedatangan mama nya, sudah 10 menit mama nya belum kunjung datang juga.
"Dimana mama kamu?" tanya Pak choi kepada Jevan
"Sebentar ya lagi pak, mungkin sedang di jalan" ucap Jevan
"Saya sedikit sibuk hari ini, jika 10 menit lagi mama kamu tidak datang terpaksa saya-" ucap Pak choi kemudian pintu ruangan itu di ketuk.
Tok!
Tok!
Seorang wanita paruh baya masuk kedalam ruangan itu, dia menundukkan badan nya untuk memberi salam "Maaf pak saya sedikit terlambat, tadi saya kejebak macet" ucap Lena selaku mama Jevan kepada pak Choi
"Tidak masalah, disini saya ingin membahas masalah anak kamu ini, apa anak kamu sudah menceritakan hal ini kepada mu?" Lena menggeleng kepala nya
"Dia membuat kekacauan besar dengan menuduh putri saya telah mengambil lukisan milik seseorang, dan berdasarkan hasil yang saya dapatkan orang tersebut adalah orang yang di sukai oleh anak anda, Moudy namanya. Anda tau? Ini sudah membuat reputasi sekolah turun akibat perbuatan anak anda ini, dan Moudy satu club seni dengan Sania anak saya. Entah apa yang diceritakan oleh Moudy kepada anak anda sampai anak anda begitu membela nya" ucap Pak Choi kepada Lena
"Saya bisa memaafkan nya asalkan dia ingin meminta maaf kepada publik, bilang bahwa berita yang di sebarkan itu adalah kebohongan. Resiko dari perbuatan dia kemarin membuat beberapa seniman memandang sekolah ini buruk, saya hanya ingin anak anda minta maaf dengan begitu masalah ini akan selesai, jika tidak bisa terpaksa Jevan harus keluar dari sekolah ini" Lanjut nya
"Kalau anak saya harus minta maaf saja itu sangat mudah pak, terimakasih sudah ingin memberi kesempatan untuk anak saya, anak saya akan segera meminta maaf kepada publik setelah ini"
Jevan menggeleng dengan cepat "Engga ma, Jevan ga akan pernah minta maaf kepada publik dan bilang bahwa yang Jevan bilang itu adalah bohong, itu semua benar adanya" ucap Jevan
"Buk Lena, sangat disayang kan padahal kita bekerjasama dengan baik selama ini, usaha yang kamu jalankan berjalan dengan lancar. Namun kenapa anak anda tidak ingin bekerja sama dengan saya?" ucap Pak Choi
"Iya pak saya akan membujuk Jevan nanti agar dia ingin meminta maaf di depan publik"
"Baiklah itu saja buk yang ingin saya sampaikan"
setelah itu Jevan dan mama nya keluar dari ruangan itu "Apa susah nya meminta maaf saja? kau ingin berhenti sekolah?" ucap Lena kepada Jevan
Jevan menggeleng "Kalau begitu, silahkan meminta maaf kepada publik dan bilang bahwa yang kamu bilang itu adalah kebohongan, kamu ini pinter lo Je.. Jangan buat mama kecewa dengan cara kamu begini" ucap Lena
"Jevan ga mau minta maaf kepada publik, Jevan lebih milih keluar dari sekolah ini, sekolah ini lebih horor dari sekolah yang udah terbengkalai puluhan tahun" ucap Jevan kepada Lena
"Jevan! Jangan buat mama marah, kamu udah jadi anak bandel ya sekarang. Lagian kamu kenapa si segitunya ngebelain Moudy Moudy itu, mama ga suka sama kamu kaya gini, mama besarin kamu susah payah ketemu sama dia kamu jadi bodoh begini, kamu pikirkan lagi, pulang kerumah nanti langsung buat pernyataan ke publik" ucap Mama nya kemudian pergi dari hadapan Jevan.
Jevan hanya menatap punggung mama nya yang perlahan menghilang dari pandangan nya, tanpa Jevan sadari sedari tadi Kenzia menguping pembicaraan mereka.
"Nenek, nenek kok gitu sama ayah" batin Kenzia
"Apa nenek ga suka sama bunda? Nenek ga suka bunda sama ayah bersatu? Gimana ini kepala ku menjadi tambah pusing karena banyak sekali hal-hal yang harus dipikirkan" batin Kenzia
Kenzia melihat Jevan, Jevan juga melihat dirinya, mereka sekarang saling bertatapan.
"Kamu, kamu denger ya percakapan aku sama mama aku tadi?" tanya Jevan kepada Kenzia
Kenzia menggeleng dengan cepat "Ya bagus deh, ga enak juga kalo di denger orang lain, lagi masuk telinga aku aja ga enak apa lagi telinga orang lain" ucap Jevan
Kenzia mengangguk "Iya ga ada yang denger kok, orang aku juga baru lewat" ucap Kenzia
Jevan kemudian menepuk pundak Kenzia, padahal dirinya yang membutuhkan itu, Jevan berjalan meninggalkan Kenzia, dia berniat kembali ke kelas nya.
"Jevan!" ucap Kenzia, Jevan memberhentikan langkah nya sejenak.
"Semangat!" Kenzia bersuara dengan gemetar, dia sekarang sedang bingung ayah nya benar-benar baik atau tidak sebenarnya.
...----------------...
...****************...
trus mamanya nyalahin jevan sm moudy. bhkn jevan sampai buta. jdinya dy mabuk2an. stlh mabuk timbul kekerasan. bisa aja kn..