NovelToon NovelToon
Skandal Mantan Ipar

Skandal Mantan Ipar

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Dikelilingi wanita cantik / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat
Popularitas:784.6k
Nilai: 5
Nama Author: Pasha Ayu

Judul sebelumnya; CASANOVA'S PARTNER

"Maukah kau menikah denganku?"

Glory terus merengek kepada Elang, sampai ada saatnya ketika dia lelah ditertawakan oleh teman ranjangnya.

Glory menghilang dan kembali dengan sejuta rahasia yang pada akhirnya terkuak setelah belasan tahun tersimpan.

Skandal ini, dimulai sebelum mereka menjadi ipar. Dan kisah pun disambung ulang setelah keduanya menjadi mantan ipar.

"Kau gadis 17 tahun itu, Glo?" tukas Elang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cincin berlian

Glory menatap Elang dan Noah dari balik jendela rumahnya. Sepertinya, Noah dan Elang terlihat begitu emosional hari ini.

Sejujurnya bukan tak mau menjelaskan bahwa dia yang salah, bahwa dia yang menyembunyikan Noah, tapi ini sengaja dilakukannya demi melihat seberapa serius Elang memperjuangkan putranya.

Seberapa pentingkah Noah, Gerald dan Chellyn bagi seorang Elang. Hanya itu yang ingin Glory tahu, selebihnya dia sangat ingin menjadi istri Elang Gazza.

Seberapa pun dia menutupinya, seberapa pun dia menampiknya, Elang cintanya. Sering Glo mengencani beberapa pria, ujung- ujungnya tak bisa membuatnya bertahan.

Namun pada Elang, Glory sudah berkali- kali dipatahkan, berkali- kali juga ditolak, dan yang lebih parahnya lagi dia berkali- kali memiliki anak tanpa diketahui Elang, tapi tetap saja dirinya tak pernah bisa membenci lelaki itu.

"Hei," sapa Elang. Pria itu baru masuk ke dalam rumah langsung mengecup kening Glory lalu meraih Chellyn dari Oliver.

Noah sudah berangkat kuliah, Gerald pun sudah diantar sopir. Hari ini Elang ada jadwal untuk mengantar Chellyn imunisasi.

"Kamu yakin bisa?"

Kemarin Glory bilang tidak bisa antar Chellyn imunisasi karena hari ini ada beberapa kunjungan keluar kota, dan Elang yang berinisiatif untuk mengantarkan putrinya.

"Aku selalu punya waktu," jawab Elang.

Elang tampak luwes ketika menggendong Chellyn, sudah hampir lima bulan usia anak itu, sudah pandai beri senyum manis untuk ayahnya.

"Oliver akan menemaninya." Glory melepas roll rambut di poninya. Pakaiannya sudah rapi dan bersiap untuk keluar kota.

"Tidak perlu," tolak halus Elang. "Oliver istirahat saja di rumah," ujarnya menyarankan.

"Bagaimana bisa begitu?" sangga Glory. Wanita itu segera menoleh bahkan menatap tajam Elang; ayah dari anak- anaknya.

"Aku mau bersama putriku," pinta Elang, dan tak ingin berpanjang lebar Elang bahkan keluar dari rumah hingga menuju mobilnya.

Agaknya, Jane sudah pulang setelah mengantarkan motor Gerald. Namun, Elang yakin bisa membawa Chellyn seorang diri.

"Lang!" Glory mengejar. Berusaha sebisa mungkin untuk mencegah, tentu saja! Elang tak seharusnya membawa putrinya tanpa Oliver.

"Siapkan saja bekalnya, aku bisa mengurus Chellyn sendiri." Elang sudah siapkan baby car seat, dan Chellyn akan aman di sana.

"Kenapa kau batu?" umpat Glory.

"Karena aku jodohmu!" sela Elang. Sekejap Glory menenangkan gemuruh napas miliknya dengan menghela.

"Siapkan bekalnya. Kami sudah akan berangkat!" Dan Oliver segera siapkan apa yang Elang minta di tas besar.

Elang menerima bekal susu Chellyn lalu meletakkannya di jok belakang. Kemudian setelah itu, lekas meletakkan Chellyn di jok penumpang bagian depan mobilnya sebelum dia masuk ke kursi kemudinya.

"Kalau begitu. Hati- hati, jangan samp...."

"Aku tahu cara mengurus putriku." Elang lagi- lagi menyela Glory tanpa menoleh. "Kalau ada apa apa nanti, biar aku telepon, bye!" Elang lekas menutup kaca mobilnya.

"Lang!" Glory berteriak setelah dengan cepatnya Elang membawa Chellyn. "Ya Tuhan!" gerutunya mendengus.

Elang buru- buru sekali agaknya. Mungkin karena Chellyn satu satunya putri kandung darinya, maka perhatiannya sedikit berbeda.

▫️▫️▫️▪️▪️▪️

Noah di jalanan, kakinya mengayuh sepeda, tangannya meremas stang, matanya fokus ke depan, tapi otaknya berkelana ke mana- mana.

Tadi sebelum berangkat, Elang menitipkan cincin berlian untuk ibunya. Segala bentuk keputusan sudah Elang serahkan kepada Noah.

Apa bila nantinya Noah merestui hubungan antara Elang dan Glory. Maka Noah sendiri yang memberikan cincin itu pada Glory, begitu juga sebaliknya.

Noah harus tetap menyimpan atau mungkin membuang cincin itu karena Elang berjanji takkan pernah menikah lagi jika tidak dengan ibu dari anak- anaknya.

"Noah!"

Noah lekas melirik ke kanan, di mana Maurin sengaja membuka kaca mobilnya untuk menyapa dirinya.

"Kebetulan kita satu arah, mau ikut tidak?"

Noah mana mau bersuara? Apa lagi jika untuk anak tiri kesayangan ayahnya. Pemuda itu tetap setia dengan wajah dingin, bahkan beku seperti tak mengenal Maurin sama sekali.

"Maurin mau berteman dengan mu. Kita hanya beda tiga tahun." Dan lagi- lagi Maurin hanya mendapatkan acuh tak acuh pemuda itu.

▫️▫️▫️▪️▪️▪️

"Hey, Lang?!"

Patricia, putri Robinson yang baru datang dari Amerika. Wanita itu mengulas senyum manis teruntuk komisaris kepercayaan ayahnya.

Elang duduk di kursi kerjanya, sementara di sisi sofa sana, tepatnya di atas stroller bayinya, Chellyn tertidur pulas. Barusan Jane membantu Elang menjaga bayi cantik itu.

Elang menjadi pusat perhatian bahkan buah bibir seluruh penjuru gedung. Mereka bicara tentang Chellyn yang sangat cantik.

Putri yang tidak lain ternyata darah daging Elang Gazza bersama mantan iparnya. Berita menggemparkan yang dianggap aneh dan tak layak.

Akan tetapi bagi Elang Gazza, gunjingan tentang hubungan haramnya bersama Glory terdengar lebih baik dari pada ketika dirinya divonis mandul.

"Hey, Nona." Elang tersenyum balik. Menatap Patricia yang masih melebarkan senyumnya.

Wanita itu mendekati kursi kerja Elang, lalu duduk di meja. "Kau tampak panas dengan gelar Daddy mu," pujinya.

Elang tertawa tanpa menimpalinya. Bingung, harus menjawab dengan apa, karena sudah sering Elang menolak perasaan wanita itu tapi terus mengincarnya.

Salah kata sedikit saja akan fatal. Bisa terjadi salah paham dan disangka memberikan harapan palsu, atau bisa terjadi menyakiti.

Patricia juga menatap stroller bayi milik Baby Chellyn. "Kau tidak berniat menikahi ibunya?"

"Sedang dalam proses." Elang ingin menepis ketika Patricia menyentuh lengannya tapi di sisi lain Patricia putri Robinson.

"Bagaimana dengan aku?" tanya Patricia, sambil meraba pundak lalu ke jakun dengan gerakan lambat, meremang.

"Mungkin satu bulan dari sekarang, aku dan Glory menikah," bual Elang. Yah, jawaban itu mungkin akan membuat Patricia mengerti.

"Semalam saja bersama ku. Kau mau?"

"Maaf." Elang tersenyum. Tidak akan, tidak mungkin dan tidak pernah terbesit sedikit pun di pikiran Elang.

Sungguh, percuma saja meski wanita seksi menggoda, Elang tak pernah bisa terpuaskan selama bukan Glory yang mendesah di bawah tubuhnya.

Patricia berdiri dengan wajah kesal, wanita itu pergi meninggalkan Elang dengan aura yang dibuat sangat amat sinis bahkan menutup pintu dengan gerakan sadis hingga Chellyn menangis.

"Ssstt..." Elang meraih Baby Chellyn, mengecup, menenangkannya kembali dengan menepuk nepuk kecil punggungnya.

Elang sudah biasa mendapatkan kekesalan Patricia. Pendiriannya tetap sama, ingin menikah dengan ibu dari anak- anaknya atau tidak sama sekali.

▫️▫️▫️▪️▪️▪️

Malam hari, di kediaman Glory. "Ulu ulu cantiknya Mommy." Glory mengangkat Chellyn dari ranjangnya.

Anak itu tampak ceria setelah seharian bersama Elang. Namun, sedari tadi Elang tak ada nampak barang secuil.

"Elang ke mana?" Glory bertanya pada Oliver.

Biasanya, malam begini Elang bermain bola bersama Gerald di halaman samping, dan malam ini Glory tak melihatnya sama sekali.

Bahkan ketika Chellyn dipulangkan pun, Glory tak melihatnya meski sebentar. "Dia tidak mampir kah Oliver?" cecarnya kembali.

"Tuan Elang ada urusan mendadak katanya, jadi tidak bisa lama- lama," jawab Oliver.

Glory tampak memberengut, seharian penuh Elang sibuk bersama Chellyn. Tapi seharian penuh juga Elang tak mau menghubungi dirinya, sepi, hambar, terasa ada yang kurang.

"Nona kenapa?"

Glory mendengus sambil menepuk nepuk pantat Baby Chellyn yang masih berada dalam gendongannya. "Aku tidak apa- apa. Hanya sedikit rindu," lirihnya.

Oliver mengusap punggung Glory pelan, iba adalah raut yang wanita paruh baya itu kian tunjukan. Andai diperbolehkan, dia ingin beri saran agar secepatnya menikahi Elang.

Sedari tadi, ada seseorang yang berdiri beku di balik ornamen penyekat ruangan. Noah membuka tangannya, menatap cincin berlian titipan ayahandanya.

Pemuda itu sedang mengalami dilema, antara memberikan cincin itu pada ibunya, ataukah membuang sejauh- jauhnya.

1
Andriyati
ya bisa lach,, selama ini kalian hanya tw menekan glo saja, mana berani glo ngasih tw anda dan keluarga tentang keadaan nya
Andriyati
aku jadi nangis d bab ini😭😭
Andriyati
wahh seperti nya itu anak elang,, tapi karna elang d vonis mandul makanya glori gak berani ungkapin, glo takut elang tidak mengakui nya
miranti cahyadi
keren banget kak ceritanya
miranti cahyadi
Buruk
Ita rahmawati
masih ada kah bonus nya 😅
Ita rahmawati
tenyata syahrul dari kecil udh lope² ke maurin dn maurinnya malah suka noah 🥺
Ita rahmawati
apa iya maurin suka noah,,tp di berjodoh sama sahrul atau siapa ya lupa 😁 anaknya king kan 🤔
Wahyuni Wahyuni
flory sejenis binatang🐕
Ita rahmawati
🤣🤣🤣😭
Ita rahmawati
makanya lang kepo sih,,🤣🤣
Alif Maulana
takut
Ita rahmawati
dasar alex gk mau rugi
Ita rahmawati
bner² ruwet
Ita rahmawati
sedih juga 😭😭😭😭😭😭
Ita rahmawati
semua krn kebodohanmu glo² 🤦‍♀️
Ita rahmawati
kadian juga si glo tp ya salahnya juga kok bisa berkali² hamil tanpa suami 🤦‍♀️🤦‍♀️🙄🙄🙄
Ita rahmawati
glory 🙄🙄🙄🙄
Yenni Ajah Lah
Lumayan
Ita rahmawati
si elang hanya baik bgt bagi mauri tp ternyta sebangor itu,,semua ditidurin ya ampun,,klo semua hamil apa gk banyak tuh anakmu lang² 🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!