NovelToon NovelToon
Sirkuit Rasa

Sirkuit Rasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Persahabatan / Romansa
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Reinand_

Apa itu cinta?

Mungkin ini hanyalah kisah cinta monyet yang di alami perempuan muda di masa-masa SMP nya, bisa juga ini adalah awal kisah cinta nya yang akan ia selalu rasakan sampai kapan pun juga.

Aku Reyna Celestia berumur 14 tahun, siswi Sekolah Menengah Pertama yang merasakan apa itu jatuh cinta pada pandangan pertama. Mungkin terdengar aneh bila yang mengatakan nya hanyalah gadis muda yang belum cukup untuk merasakan jatuh cinta. Namun inilah kisahku...

Bagaimana akhir nya? Apakah aku akan mendapatkan akhir yang aku inginkan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reinand_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berlibur

Pada pukul 8 pagi, mama Iren meminta aku dan Davin untuk datang ke ruang keluarga. Sesampai nya di sana, aku lihat sudah ada Davin, mama Iren, dan om Dipta, yaitu papa nya Davin.

"Ada apa ma? Eh om lagi libur ya?", tanya ku sambil duduk di atas sofa

"Iya, om lagi libur hari ini, ada yang mau di obrolin ke kalian berdua juga", jawab om Dipta

"Ada apa deh ma, pa, tumbenan sampe nyuruh ke ruang keluarga?", tanya Davin

"Jadi gini, sebenernya papa kamu ada kerjaan selama 3 hari di luar kota jad..", ucap mama terpotong oleh ucapan Davin

"Jadi kita di tinggal berdua?", potong Davin

"Ih dengerin dulu", ucapku sambil mencubit tangannya

Papa dan mama Davin hanya hanya menggeleng melihat perilaku anak nya itu.

"Jadi mama mau ajak kalian berdua ikut", lanjut mama

"Kebetulan ada pantai di dekat tempat papa dinas", ucap om Dipta

"Gimana? Kalian mau? Sekalian liburan jangan di rumah terus", tanya mama Iren

"Eh emang nya gpp ya Rey ikut Mama sama Om?", tanya ku

"Ya gpp lah, kan ini kita berdua juga ajak kalian. Oh iya jangan panggil om dong, panggil papa juga", pinta Om Dipta

"Eh gpp nih om? Eh pa", tanya ku malu

"Gpp, papa juga mau punya anak cewek, yang cowok sibuk sendiri mulu tuh", ucap Dipta sambil menunjuk ke arah Davin

"Yeuu papa yang sibuk kerja noh, malah nyalahin Davin", jawab Davin tak mau di salahkan

"Oke deh pa", ucapku

"Jadi gimana nih mau apa engga?", tanya mama lagi

"Kalau Rey ikut, Davin juga ikut", ucap Davin melihat ke arah ku

"Loh kok jadi aku sih?", kesal

"Mama kamu kan nitip kamu ke aku juga, kalau kamu ga ikut masa mau di tinggal sendiri? Ya kan ma, pa?", ucapnya

"dih aku bukan anak kecil juga lagian, yaudah iya aku ikut ma, pa. Emang berangkat nya kapan?",

"Besok", ucap Papa Dipta sambil nyengir kuda

"Buset dadakan banget pak tua ngasih tau nya", ucap Davin pada papanya

"Pak tua pak tua mbah mu, papa aja mendadak di kasih tugas dinas nya", ucap Papa dipta

"Papa sama anak sama aja dasar", ucap mama Iren sambil menggeleng keheranan

Aku yang mendengar itu pun tertawa, padahal mama dan Davin pun sama saja, memang satu keluarga tengil semua hahaha.

"Yaudah gih kalian ke kamar lagi, siapin buat besok pergi, kita berangkat jam 5 pagi.", titah mama pada kami berdua

Aku dan Davin pun akhirnya pergi ke kamar masing-masing dan menyiapkan barang bawaan untuk 3 hari ke depan.

Cukup membingungkan saat memilih pakaian, karna yang ku bawa kesini bukan untuk berlibur jauh. Aku pun memutuskan untuk menghampiri Davin dan meminta dia mengantar ku pulang ke rumah membawa perlengkapan.

*Tok tok tok

"Vin, vin, davinnn", panggil ku sambil mengetuk pintu

"Masuk aja", teriaknya dari dalam kamar.

Ku buka pintu dan masuk kedalam kamar, di dalam dia sedang fokus mengemas barang pada sebuah koper kecil.

"Kenapa Rey?", tanya lelaki itu sambil melihat ke arah ku

"Kamu tau kan aku kesini cuma bawa baju secukupnya, itu juga bukan buat liburan jauh, anter aku ke rumah ya? Tapi kalau ga mau gpp, aku bisa pake ojol", jawab ku

"Dih belum di jawab aja udh nyimpulin ga bakal di anter, tunggu aku selesai beresin bawaan nanti kita kesana", ucapnya pada ku

"okay boss", ucap ku sambil menghormat lalu pergi menemui mama Iren untuk izin.

Setelah di beri izin dan menunggu Davin selesai berkemas, aku pun akhirnya di antar ke rumah. Sesampainya di rumah tak lupa aku mempersilahkan Davin masuk ke dalam.

"Tunggu di ruang tv aja, kalau mau cemilan ambil kulkas, kayaknya masih ada deh", ucap ku sambil berjalan menuju kamar, dan di balas acungan jempol oleh Davin.

"Hmm untuk 3 hari ya.. Dress lucu sih buat foto-foto, bawa yang mana lagi ya?", Batinku saat sedang memilih pakaian

Setelah lama memikirkan pakaian yang harus ku bawa, akhirnya aku memutuskan untuk membawa satu dress putih selutut dengan hiasan bunga biru, satu tang top dengan kemeja outer, 2 kaos polos dan 3 celana pendek, tak lupa aku juga membawa baju untuk tidur.

Setelah selesai merapikan barang bawaan ku pada tas koper kecil, aku langsung turun dan menghampiri Davin di ruang tv lalu duduk di sebelahnya.

"Udah selesai nih", ucapku padanya

Davin melihat ke arah ku "Lama amat buset tiga jam ini pantat udah mati rasa cuma duduk nonton", omelnya

"Hehe ya maaf dong, kan harus bener-bener siapin nya, kalau ada yang ketinggalan kamu mau anter balik lagi emang nya?"

Davin mendengus kesal. "Mau langsung pulang apa gimana?", tanya nya

"Iya langsung pulang aja", jawab ku

"Sini aku bawain"

"Ga usah, aku bisa kok", tolak ku

"Udah ga usah banyak nolak", Davin langsung mengambil koper ku dan berjalan ke luar.

Aku mengikuti nya berjalan dari belakang, saat akan kembali ke rumah Davin tak lupa aku juga mengunci pintu rumahku.

Dalam perjalanan kami berdua banyak membicarakan hal random, dan bercanda. Entah itu menertawakan hal lucu yang terlihat, dan masih banyak lagi.

"Baru jam 3, mau ke taman dulu ga?", tanya nya

"Taman mana?"

"Pokoknya taman lah"

"Yaudah ayok"

Ternyata taman yang kita tuju tidak begitu jauh, tak sampai 10 menit pun kita sudah tiba. Baru saja turun dari atas motor, mata ku menangkap sosok seseorang yang nampak familiar. Ku perhatikan dengan baik, ternyata itu adalah Marvin, dan di sebelah nya ada Sheila.

Ku lihat mereka berdua sedang memakan ice cream sambil mengobrol, entah apa yang mereka bicarakan aku tak mau tau.

"Heh, heh rey, kok malah bengong", panggil nya

"E-eh, langsung pulang aja yu?", ucap ku lalu duduk kembali ke atas motor.

"Loh kenapa?"

"Tuh liat di bangku taman"

Lalu Davin langsung melihat ke arah yang aku sebutkan. Dia mengangguk lalu menyalakan motornya kembali.

Di perjalanan menuju pulang, aku lebih memilih diam. Sakit, cemburu, sedih, marah, semua rasa bercampur aduk.

"Udah lah jangan terlalu di pikirin, kamu kesal karna kamu belum ada hak untuk marah kan? Selama ini kamu juga cuma diem-diem suka sama Marvin", ucap Davin

Memang benar apa yang dia katakan, aku kesal karena aku tidak bisa apa-apa. Aku bahkan belum pernah menunjukan bahwa aku menyukai nya.

"Jangan galau terus, besok kita ke pantai kan? main ke pantai ga enak galau-galau nanti gak bisa nikmatin indahnya pemandangan, banyak lon- awww ampun-ampun", Ucap davin yang terpotong dan kesakitan karena ku cubit pinggang nya

"Lagian omongan nya dih mulut nya minta di jahit", ucap ku kesal

"Nah gitu marah aja sini, ga usah cemberut. Udah jelek makin jelek", ejeknya

"Ihh ngeselin", ku pukul helm nya sedikit keras

"Pokoknya jangan sedih-sedih, aku pastiin selama kamu sama aku, kita bakal seneng-seneng"

"Hmm"

Akhirnya kita berdua tiba di rumah, aku langsung membawa dan memasukan koperku ke dalam kamar, karena masih ada barang yang mau aku bawa.

Karena besok kami akan berangkat pada pukul 5 pagi hari, selesai makan malam kami semua kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat.

1
sky
/Smile/
Anita Jenius
Ceritanya menarik.
aku bacanya nyicil ya.
5 like mendarat buatmu thor. semangat ya
Reii: Terimakasih kak/Smirk/
total 1 replies
sky
sheiiii
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!