NovelToon NovelToon
Maple Blue

Maple Blue

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan di Kantor
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: atps0426

Ini adalah kisah lanjutan dari Radio Maple. Pertemuan kembali antara Biru dan Langit setelah sepuluh tahun lamanya. Jadi kalau kalian belum baca Radio Maple, baca dulu ya.

(Bukan untuk anak dibawah Umur, mohon minggir cari yang lain saja ya)

"Aku ingin menunjukkan padamu, jika tidak semua pernikahan berakhir dengan perceraian" ~ Langit.

"Aku ingin dunia tau, kamu adalah laki-laki terbaik diantara yang terbaik. Aku ingin semua wanita cemburu karena perlakuan mu padaku" ~ Biru

"Cinta sejati itu benar-benar ada. Menghabiskan waktu hanya untuk menunggu satu wanita" ~ Dewa

"Mendapatkanmu adalah obsesi terbesar dalam hidupku" ~ Nando

"Jika kau percaya padaku, kau akan menceritakan suka duka mu. Berbagi segala perasaanmu padaku dengan nyaman" ~ Jingga

"Aku tepati janjiku untuk selalu bersamamu hingga tua nanti" ~ Kenzo

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon atps0426, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MB - Ajakan Kencan

Esok harinya, Biru kembali ke kantor seperti biasa. Biru memasuki kantor, ia berjalan perlahan menuju lift dan dilihatnya ada banyak karyawan disana. Gadis itu pergi menuju tangga darurat dan berjalan perlahan sampai ke ruangannya. Ketika keluar dari tangga darurat, Biru berpapasan dengan Langit yang baru saja keluar lift.

"Selamat pagi Pak" sapa Biru dengan ceria.

"Hm... Kenapa lewat tangga?"

"Olahraga Pak,, biar sehat hehe hehe"

Langit berjalan lebih dulu dan diikuti oleh Biru. Gadis itu menaruh tasnya di kursi lalu pergi ke dapur untuk membuatkan kopi. Biru menuju ruangan Langit dan menyajikan kopi tersebut. Kali ini ia tak langsung pergi sebab memiliki pertanyaan untuk bos nya itu.

"Ada apa?" Tanya Langit ketus.

"Maaf Pak sebelumnya, ini pertanyaan pribadi, jika boleh saya tau, ah tidak saya harus tau. Apakah Pak Langit sudah memiliki pasangan? Pacar? Tunangan? Istri atau sedang dekat dengan seseorang?"

"Tidak satupun"

"Baik Pak terimakasih, saya permisi" pamit Biru kemudian pergi keluar ruangan Langit. Ia berjalan menuju dapur dengan riang gembira, gadis itu tiba-tiba tertawa tanpa alasan.

Saat kembali ke kursinya, Biru mengganti high heels nya dengan sandal jepit dan mulai menyalakan komputernya. Ia menatap toples permen lolipop yang ada diatas mejanya. Biru ingat benar jika dirinya tidak memiliki itu sebelumnya.

"Ini punya siapa?" Tanya Biru kepada Nadin yang duduk di sampingnya.

"Punya loe lah, kan ada di meja loe" jawab Nadin.

"Benarkah? Apa gue beli ini? Apa gue jadi pelupa lagi? Apa jangan-jangan tumor otak gue balik ya? Gue harus periksa ke dokter nih" cerocos Biru khawatir dengan keadaannya.

"Dari Pak Langit, permintaan maaf" tukas Sakti yang juga duduk di samping Biru.

Gadis itu tiba-tiba menghentakkan kakinya dengan gemas. Ia tertawa riang dan menyimpan permen lolipop itu. Biru memulai mengerjakan pekerjaannya sambil mendengarkan radio di headphone nya, ia terlihat begitu fokus hingga tak sadar jika Langit ada disampingnya sejak beberapa saat lalu.

"Biru" bisik Langit seraya menarik salah satu headphone Biru.

"Aahh" teriak Biru terkejut. Ia refleks memukul wajah Langit yang ada di dekatnya.

"Auuhh Hmm..." geram Langit.

"Maaf Pak, tidak sengaja" ujar Biru.

"Berdiri, angkat satu kaki, kedua tangan jewer telinga, ayo cepat!!!" Perintah Langit.

Biru membelalakkan matanya tak percaya dengan apa yang ia dengar. Langit mengulangi perintahnya sekali lagi dan langsung dilakukan oleh Biru. Pemuda itu menghampiri ketua tim Biru dan berbincang sejenak. Biru beberapa kali berdehem agar diperhatikan sebab ia sudah merasa lelah. Setelah perbincangan yang cukup memakan waktu, Langit akhirnya selesai menghukum Biru.

"Capeekkk" keluh Biru kemudian duduk diam.

"Mulai besok tim dua yang akan memegang segmen Malam Berkisah. Jadi kalian akan masuk sore hari dan pulang malam, mengerti?" Jelas Langit.

"Mengerti Pakkk, asiik" seru Biru gembira.

Langit menatap ke arah Biru yang terlihat sangat senang. Ia kembali masuk kedalam ruangannya dengan senyuman lebar. Pemuda itu menelepon Dewa dan memintanya mengatur jadwal kerja Langit menjadi shift malam. Jelas sekali jika ia ingin menemani Biru.

Jam istirahat makan siang, Biru beranjak dari duduknya ketika Langit melintasi mejanya. Gadis itu tak peduli bagaimana para karyawan akan memandang nya nanti. Janji adalah janji, Biru sudah berjanji akan mengejar Langit saat takdir mempertemukan mereka lagi.

"Halo, Nando? Iya gue mau makan siang kok, iya udah gue bawa kok obatnya. Hmm... Gak akan lupa, iya, iya Nandoo. Udah ya, byee" ujar Biru kemudian menutup teleponnya.

"Aku gak ada hubungan apa-apa kok sama Nando, kalau gak diangkat dia terus-terusan telepon aku. Terus kalau aku block nomornya, dia ngikutin aku kemana-mana. Langit, kamu dengar aku tidak? Maksudku Pak Langit" celoteh Biru tanpa henti.

"Hm.." dehem Langit tak peduli.

Biru menggembungkan pipinya dan mengatupkan bibirnya rapat. Ia menoleh ke arah Nadin dan Sakti yang menggelengkan kepala melihat kelakuan Biru Ini benar-benar bukan seperti Biru yang mereka kenal dulu. Biru berjalan sedikit lebih cepat, dan berbaris di depan Langit. Ia tak mau di goda lagi dengan para pemuda itu.

"Pak Langit, minggu depan acara pernikahan Anya dan Justin. Apakah Pak Langit datang?" Bisik Biru selagi menunggu giliran.

"Kau pikir saya mau datang?"

"Jadi Pak Langit belum move on ya, terus nanti saya sama siapa datangnya? Kan gak mungkin saya tidak datang"

Langit berusaha keras menahan senyumannya, ia tak mengira Biru begitu manis saat berakting seperti ini. Ia meminta Biru agar segera mengambil makanannya dan berhenti berbicara. Biru berjalan menuju meja Nadin dengan banyak makanan di piring nya. Langit berjalan perlahan di belakang Biru, ia mengamati gadisnya yang tampak kewalahan.

Pemuda itu menatap Sakti memberikannya kode agar membuat Biru duduk bersamanya. Sakti yang mengerti langsung mengalihkan kursi di mejanya ke meja lain. Biru meletakkan piring nya di meja sebelah, Langit juga meletakkan piringnya di depan Biru.

"Pak Langit, waktu kita ketemu di makam, Pak Langit mengunjungi makam siapa?" Tanya Biru penasaran.

"Papa" jawab Langit singkat.

"Ohh, Pak Langit mau nonton tidak? Ada film baru loh"

"Kamu minum obat apa?"

"Cuma vitamin kok, beberapa hari yang lalu saya sempat down. Tapi sekarang udah baik-baik aja, gimana Pak? Mau ya nonton"

"Sibuk" jawab Langit lalu pergi usai menyelesaikan makannya.

Biru menghela napasnya, ia melanjutkan makannya tak peduli pada orang-orang yang sedang memandangi dirinya dengan aneh. Nadin memperingatkan Biru agar tidak terlalu berlebihan mengharapkan Langit kembali. Ia hanya tak mau sahabatnya kembali terpuruk. Berbeda dengan Sakti yang terus mendukung Biru untuk mengejar Langit.

Triing....

From : My Langit 💙

Kapan?

"Yeyy, hehehe, nanti gue nonton aahhh" seru Biru kegirangan.

"Have fun deh, awas aja kalau loe pulang sambil nangis ya" ancam Nadin.

"Sirik aja loe, mending loe cari pacar sana, dasar jomblo" ejek Sakti yang langsung mendapatkan pukulan dari Nadin.

Selepas makan mereka bertiga kembali ke ruangan untuk melanjutkan pekerjaan dan meeting bersama untuk pekerjaan baru mereka.

...****************...

Ketika pulang kantor, Biru berjalan dengan lesu sebab ia selesai sekitar malam hari. Biru yakin Langit pasti sudah pulang, ia sedih karena tak bisa menonton bersamanya. Gadis itu keluar kantor seorang diri dan hendak menelepon Kenzo untuk menjemputnya. Ia memandangi ponselnya berharap ada balasan dari Langit.

Ttin... Ttinnn...

"Masuk" ucap seseorang.

"Langit, kamu masih disini?" Tanya Biru berlari masuk kedalam mobil Langit yang berhenti di depannya.

"Aku antar kamu pulang, sudah malam besok saja nontonnya ya"

"Tapi kan besok aku masuk malam, gak apa-apa sekarang aja nonton yang midnight. Ayolah pleasee, kan aku perginya sama kamu Langit. Ya boleh ya" rengek Biru memaksa.

Langit berdehem dan mengangguk, ia mengikuti kemana Biru ingin membawanya pergi. Ia tak bisa menolak saat melihat mata gadisnya yang berbinar seperti itu.

1
Rinjani Putri
hallo KK author salm knl ijin titip bintang dikaryamu yuk saling follow dan mendukung ya
Efi Ana
wah sahabat yg patut di buang ke laut ini nadin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!