NovelToon NovelToon
Strongest Regression In Apocalypse

Strongest Regression In Apocalypse

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / zombie / Mengubah Takdir / Budidaya dan Peningkatan / Hari Kiamat / Evolusi dan Mutasi
Popularitas:18.4k
Nilai: 5
Nama Author: Kings Path

Pada tahun 2067, terjadi sebuah bencana virus misterius yang dapat menjadikan suatu makhluk yang terinfeksi menjadi mayat hidup yang tak memiliki pikiran.

Bumi tak lagi menjadi tempat aman dan damai, melebihi perang dunia yang hanya terjadi di beberapa negara saja. Wabah ini menjadikan seluruh dunia menjadi neraka hidup yang tak layak huni.

Ini adalah cerita perjalanan Arthur Pendragon, yang mendapat kesempatan hidup kembali untuk ke dua kalinya setelah gagal dengan menyedihkan di kehidupan pertamanya, lengkap dengan pengetahuannya di masa depan.


Genre : Apocalypse, Mutant, Evolusi, Super Power, Fantasy, Action, Monster, Regression, Over Power.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kings Path, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28 : Tiba Di Pantai

Setelah menyelesaikan urusannya dengan red dragon yang telah berada di bawah perintahnya, Arthur berniat langsung membuat Evan naik ke tahap kedua secepat mungkin, bersiap untuk memenuhi kesepakatan dengan Trader untuk mendapatkan mayat dari Shadow Hound.

Mengingat saat naik ke tahap kedua, banyak proses yang harus dilakukan untuk memaksimalkan potensinya, apalagi mereka akan mendapatkan sebuah kemampuan yang selama ini tak mereka miliki.

Ibarat bayi yang ingin belajar berjalan, mereka harus belajar merangkak terlebih dahulu dan terbiasa terlebih dahulu dengan hal tersebut, setelah itu baru mereka bisa belajar berjalan, selangkah demi selangkah.

Begitu juga kemampuan yang mereka dapatkan, yang merupakan hal yang sangat baru dan membutuhkan latihan untuk bisa digunakan secara efektif.

Melihat kalau Evan dan Kai sedang sparing di halaman rumah, membuat Arthur memiringkan kepalanya.

"Kalian sudah kembali?"

Melihat kedatangan Arthur, Evan tak bisa menahan rasa senangnya, dan langsung meminta untuk segera mencari zombie unique untuknya.

"Arthur, kau sudah kembali ... Apa urusanmu sudah selesai? Kita bisa mencari zombie unique untukku sekarang?" Ucap Evan dengan semangat.

"Kenapa kau begitu bersemangat?"

"Tentu saja! Kalian berdua sudah menembus tahap kedua, hanya aku yang masih berada di tahap pertama. Kai bahkan tak perlu mencari-cari zombie unique untuk mencapai tahap kedua," jelas Evan.

"Itu karena dia sendiri adalah zombie, dia bisa berevolusi dengan sendirinya setelah mengalami suatu yang ekstrim, jangan membandingkan dirimu dengan Kai, karena kalian berbeda," jawab Arthur.

Mendengar hal itu, Evan pun tak lagi berbicara, namun apa yang dikatakan Arthur selanjutnya membuat dirinya kembali bersemangat.

"Apa yang kau tunggu? Katanya mau mencari zombie unique?"

"..."

"Sekarang?" Tanya Evan dengan ekspresi datar, tampak bingung.

"Mau kapan lagi? Jangan lupa ajak Aina dan istrimu juga." Jawab Arthur sambil sedikit menaikkan bahunya.

"Hahaha! Kau memang sahabat terbaikku kawan!"

Evan pun langsung bersiap-siap, mengambil kantong inventori miliknya, dan memakai armor pemberian Arthur. Hal yang sama juga dilakukan oleh Kai.

Setelah semua persiapan Evan pun bertanya pada Arthur,

"Jadi, kita mau kemana? Sampai membawa Aina dan Eliz?"

Mendengar ucapan temannya itu, sudut bibir Arthur sedikit terangkat, lalu ia pun menjawab dengan santai.

"Pantai ..."

***

Brummmmm!

Terlihat sebuah mobil Jeep berwarna hitam yang terlihat cukup mewah. Di dalamnya, terlihat sosok Arthur yang mengendarai mobil tersebut, bersama Kai di sampingnya. Sedangkan Evan bersama istri dan anaknya berada di belakang.

"Sayang jika mobil semulus ini di biarkan begitu saja bukan?" Ucap Arthur yang sesaat kemudian melesat menuju ke luar kota melewati jalan tol.

Perjalanan berlalu begitu lama, selain Arthur, mereka semua tertidur. Sebenarnya ada alasan mengapa Arthur membawa mereka menuju pantai, yang ada di kota sebelah.

Bukan untuk mengunjungi pantai itu sendiri, tapi untuk mencari unique zombie yang ia incar, yang hanya ada di laut.

Berdasarkan ingatannya Arthur sendiri, dulu ia pernah bertemu dengan makhluk itu di pantai yang sedang mereka tuju kali ini.

***

Sore hari, menjelang petang ...

'huftt ... Akhirnya sampai juga,' batin Arthur sudah berada di jalan masuk ke pantai.

Untungnya selama perjalan tak ada banyak hambatan. Hanya saja Arthur harus pintar-pintar memilih jalan, karena banyaknya mobil rusak yang berserakan di jalan.

Selain itu, ia harus waspada akan zombie yang bisa langsung menyerang mobil secara instan. Tentu karena Arthur sudah sampai di sini. Menandakan ia tak bertemu dengan zombie kuat yang bisa meremukkan mobil dalam perjalanan.

Ia pun langsung mengamankan mobilnya terlebih dahulu, memarkirkannya ditempat yang aman, khawatir zombie akan merusaknya tanpa disengaja.

Membangunkan rekan-rekannya, Arthur segera keluar dari mobil, dan bersiap untuk bertarung setelah merasakan kalau di sini penuh dengan makhluk-makhluk buas yang sepertinya tak terjamah oleh para survivor di kota ini.

"Evan, Kai bersiap bertarung. Sepertinya mereka sudah menunggu kita di jalan masuk," ucap Arthur sambil menunjuk ke arah jalan masuk ke arah pantai.

Mengeluarkan pedang besarnya, Arthur berjalan perlahan ke depan, mengingat kalau hari sudah mulai petang, matahari mulai terbenam, Arthur semakin waspada karena semakin rentan terhadap serangan dadakan.

Maju kedepan, Arthur menebas semua zombie tingkat 1 yang sudah tak ada rasanya sama sekali, ada beberapa zombie spesial tingkat 1, yang juga dengan mudah di hadapi oleh mereka.

Mereka terus berjalan masuk, hingga mereka sudah dapat melihat pantainya. Untuk kesana, mereka melewati banyak pepohonan yang ada di sekitar pantai, seperti Ketapang, mahoni, dan pohon kelapa yang gelap, serta minim cahaya karena matahari mulai terbenam.

Melihat pemandangan pepohonan rimbun yang luas dan gelap sebelum mencapai pantai, Arthur tak merasakan apapun, zombie atau makhluk apapun tak terasa di sana.

Dan itu malah meyakinkan dirinya, kalau memang ada yang salah dengan tempat itu.

"Tunggu, jangan bergerak." Ucap Arthur menghentikan rekan-rekannya maju hendak masuk ke area pepohonan.

"Ada apa Arthur? Pantainya sudah ada di depan sana."

"Pantai yang merupakan tempat wisata seharusnya ramai oleh zombie, setidaknya jumlahnya akan sama atau lebih dari yang ada di depan tadi. Tapi, di sini malah benar-benar tak terlihat ada zombie satu pun," jelas Arthur.

Tiba-tiba sebuah serangan mengenai Kai, berupa sebuah lidah yang memiliki bentuk aneh, dengan cairan yang sangat lengket. Membuat Kai tertarik menuju ke arah makhluk yang menyerangnya.

Swoshh!

Kai terseret ke atas pepohonan, Arthur pun langsung melesat, berniat menolongnya, sedangkan Evan di suruh untuk tetap diam melindungi Eliz dan Aira.

Crashh! Crashh!

Terdengar suara daging yang di tebas-tebas, tak lama, sesosok makhluk seukuran mobil menunjukkan dirinya, meninggalkan sosok Kai yang berlumuran darah hitam.

"Sialan, bunglon sebesar mobil bisa berkamuflase dengan sempurna diantara dedaunan di atas sebuah pohon? Apa kau bercanda?" Ucap Kai turun dari pohon.

Yang dikatakan Kai benar, sekarang dihadapan mereka terlihat makhluk mutasi dari seekor bunglon yang merupakan zombie tingkat 2 dengan ukuran yang setara dengan mobil, kulit berwarna coklat terang, sedikit transparan, yang bisa berubah warna menyesuaikan dengan tempat ia berdiri.

Lidah yang sangat tebal, panjang dan lengket, yang mampu memberikan serangan kejutan secara spontan hingga mampu menarik Kai ke atas pohon, menjadi serangan andalannya.

Namun saat ini lidahnya sudah terpotong setengah oleh Kai, serangan kejutannya sudah gagal, dan saat ini ia sepertinya merasa terpojok.

Kai dengan kulit yang sudah menghitam, menggunakan kemampuannya yaitu Berserk, maju dengan rasa kesal karena saat ini tubuhnya lengket, seperti bermandikan lem sepatu.

Swoshh!

Karena efek Berserk, kecepatan dan kekuatan Kai berlipat beberapa kali, membuatnya hanya membutuhkan waktu 2 detik untuk sampai di depan bunglon tersebut dan membelahnya menjadi 2 bagian.

Setelah membunuh bunglon tersebut, kulit Kai pun berangsur kembali normal, namun nafasnya menjadi lebih cepat. Sepertinya ia langsung kelelahan.

"Kau baik-baik saja Kai?" Tanya Arthur.

Mendengar kakaknya, Kai menjawab dengan senyum di wajahnya.

"Tentu, tak perlu khawatir. Kepalaku sedikit pusing, nafasku tak beraturan, tapi nanti juga hilang," jawab Kai.

Mendengar ucapan Kai, membuat Arthur berekspresi buruk. Ia pun segera memberitahu Kai.

"Mulai sekarang kau dilarang menggunakan kemampuanmu itu jika bukan dalam keadaan terdesak. Kita tak tahu jangka panjang dalam menggunakannya terus menerus. Mungkin sekarang tak apa-apa, tapi tak ada yang tahu kedepannya," jelas Arthur.

"Haha ... Baik-baik akan aku ingat itu," ucap Kai pelan sambil menggaruk kepalanya.

'sepertinya aku harus lebih mempercepat sesi latihan khusus, untuk kemampuan tahap kedua ...'

Bersambung>>

1
• R a s y a
nguerii cik💀
andang permadi
Luar biasa
Penjaga Gerbang
bagus sekalii
Kings Path
Author mau minta pendapat kalian yang udah baca sampai sini, menurut kalian alur ceritanya terlalu cepat apa gimana nih?

Juga kalau ada kritik atau saran bisa langsung komen aja, Author bakal improve sebisa mungkin, terimakasih 😊
Penjaga Gerbang: untuk kedepannya dengan peristiwa yang tidak bisa tertebak
Penjaga Gerbang: untuk alurnya kalo menurutku udah bagus,paling tinggal dilanjutkan aja/Grin/
total 2 replies
adie_izzati
done voteny thor...💪💪
Nazak
semangat thor
Kings Path
Bantu Like, Vote nya Guys, biar Author makin semangat nulisnya /Smile//Smile/
adie_izzati
Di tunggu kelanjutanny thor
AIDRIEEL
/Casual//Casual//Casual/
kecut
/Skull//Skull//Skull/
Juan
sip
Juan
dayyum
Maulana Fatahilla
,🔥🔥
Danz sbg
Luar biasa
Nazak
mantap
Kings Path
Jangan Lupa rate 🌟 5 jika suka, jika ada kekurangan bisa langsung komen di bab terkait.
kecut
😊
kecut
lanjutt
Nazak
👍🏼👍🏼
Nazak
🔥🔥🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!