NovelToon NovelToon
Jeritan Hati Sang Isteri Siri

Jeritan Hati Sang Isteri Siri

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami
Popularitas:9.5k
Nilai: 5
Nama Author: christinsenia seranica

Cobaan Demi cobaan yang datang dalam rumah tangga Dea seakan tiada hentinya.

Setelah resmi bercerai dengan suami pertamanya yang sangat jarang memberinya nafkah berupa uang, Dea harus rela menjadi isteri siri seorang anggota TNI.
Cobaan yang dijalani Dea semakin berat menjadi seorang isteri siri, Selain Dea harus berjuang untuk menghidupi anaknya sendiri, Sang suami juga tidak memperlakukan Dea dengan baik, Bahkan selama menikah dengan suaminya yang bernama Anton itu Dea kerap disakiti dan disiksa.
Akankah Dea sanggup menghadapi ujian demi ujian yang datang sirih berganti itu! ataukah Dea akan menyerah dengan keadaan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon christinsenia seranica, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28

Tangisan baby Rafa terdengar semakin keras di gendongan ayahnya itu, Lalu Ima dengan segera mengambil bayi mungil itu dari gendongan ayahnya itu.

"Uh sayang, Jangan nangis lagi ya!" Ucap Ima

Bayi mungil itu seolah tak mau berhenti menangis, Sehingga Ima pun membawa bayi mungil itu keluar dari rumah sakit tersebut.

Sementara Anton, Masih berdiri di depan ruang perawatan Dea. Beberapa saat kemudian, Terlihat seorang dokter keluar dari ruang perawatan Dea.

Anton yang melihat itu, Langsung mendekat ke arah sang dokter.

"Bagaimana kondisi isteri saya dokter?"Tanya Anton.

"Isteri anda mengalami cedera dikepala akibat benturan yang sangat keras, Sehingga harus kami lakukan operasi segera!" Jelas sang dokter.

"Lakukan yang terbaik untuk isteri saya dokter, Berapa pun biayanya akan saya tanggung!" Ucap Anton.

"Baiklah, Silahkan urus administrasinya dulu!" Ucap sang dokter.

Setelah itu, Anton pun berjalan ke arah administrasi untuk mengurus biaya pengobatan Dea. Ketika Anton tampak mengurus biaya administrasi tersebut, Tiba-tiba terdengar ponsel Anton berbunyi.

Drtttt........

Drttt......

Suara ponsel Anton itu. Mendengar itu, Anton segera meraih ponsel tersebut dari saku celananya. Di layar ponsel, Tertera nama Rita disana.

Awalnya Anton enggan mengangkat telepon dari isteri pertamanya itu, Namun Anton teringat dengan kedua anaknya, Sehingga Anton pun akhirnya mengangkat panggilan itu.

"Halo, Mas lagi dimana? Anak-anak tanya mas terus nih!" Terdengar suara Rita dari seberang sana.

"Aku ada tugas dina ke luar kota beberapa hari yang lalu,"

"Kok mas enggak kasih tau aku kalau ada dinas ke luar!"

"Dadakan, Makanya enggak sempat aku kasih tahu!"

"Kok ngomongnya begitu, Mas bicara sama aku seolah bicara dengan orang lain!"

"Enggak kok biasa saja, Perasaanmu saja! Sudah dulu ya, Nanti aku pulang!" Anton langsung menutup panggilan tersebut.

Setelah itu, Anton pun tampak kembali ke depan ruang perawatan Dea. Namun ketika sedang dalam perjalanan menuju kesana, Tiba-tiba tampak seseorang menghentikan langkahnya.

"Nak, Cepat kamu pulang sekarang! Mamamu sedang sakit!" Ucap seorang pria paruh baya yang mendekat ke arah Anton.

"Mama sakit apa paman?" Tanya Anton

"Nanti juga kamu kan tahu, Sekarang cepat kamu pulang!"

"Baik paman,"

Setelah itu, Anton pun berjalan bersama pria paruh baya tersebut menuju parkiran mobil. Sesampainya Mereka disana, Keduanya tampak masuk dalam mobil berwarna hitam itu kemudian meninggalkan halaman rumah sakit.

Di perjalanan menuju rumah sang mama, Anton tampak terdiam. Beberapa saat kemudian, Keduanya telah sampai di depan rumah mamanya itu. Setibanya dirumah sang mama, Anton langsung bergegas menuju kamar sang mama. Disana, Anton melihat sang mama yang terlihat lesu dan lemah.

"Mama sakit apa? Kok wajah mama pucat sekali!" Ucap Anton seraya mendekat ke arah mamanya itu.

"Beberapa bulan terakhir ini mama sering merasakan sakit di dada!" Jelas sang mama.

"Ma, Anton enggak bisa meninggalkan mama yang sakit seperti ini! Mama ikut Anton ya pulang!" Ajak Anton.

"Tapi nak, Nanti kalau mama ikut kamu siapa yang mengurusi ayahmu disini kalau pulang!"

"Ma, Ayah itu enggak akan pulang. Dia terlalu sibuk dengan isteri mudanya!"

"Nak jangan bicara seperti itu, Ayahmu pasti pulang!"

"Mama jangan terlalu berharap dia kan pulang, Apalagi sekarang ada isteri barunya disana!"

Liora yang mendengar ucapan Anton itu seketika mengeluarkan air mata. Anton yang melihat mamanya itu menangis, Tampak merasa bersalah pada sang mama.

"Ma, Maafkan Anton jika ada ucapan Anton yang membuat mama terluka!"

"Kamu enggak salah nak, Apa yang kamu ucapkan itu memang benar adanya".

"Mama jangan nangis lagi dong, Anton enggak bisa melihat mama menangis seperti ini!"

"Nak, Mama kangen sama kedua cucu mama!"

"Makanya mama ikut Anton pulang ya!"

"Baiklah nak, Mama akan ikut kesana!"

Setelah itu, Anton pun membawa sang mama untuk pulang ke rumahnya. Sesampainya dirumah, Anton melihat kedua anaknya tengah bermain dengan seorang wanita muda disana.

"Andin, Kapan kamu kesini!" Ucap Anton seraya mendekati wanita muda itu.

"Aku baru sampai tadi pagi mas!" Ucap wanita bernama Andin itu.

"Oh iya, Rita kemana?"

"Tadi mbak Rita keluar bersama temannya, Terus titip si kecil sama aku!"

"Ya sudah, Kamu main dulu sama si kecil. Mas mau bantu mama ke dalam!"

"Baiklah mas,"

Lalu Anton pun langsung membantu mamanya itu untuk berjalan menuju kamarnya disana. Beberapa saat kemudian, Terdengar Rita pulang.

"Mama kenapa mas?" Tanya Rita seraya mendekat ke arah mereka.

"Mama sakit, Makanya aku bawa kesini!"

"Terus kalau mama sakit, Siapa yang kan mengurusnya disini!" Ucap Rita dengan suara keras.

"Ya kamu lah, Emang siapa lagi! Mas kan kerja, Enggak mungkinlah mas selalu dirumah!"

"Kenapa mas enggak suruh saja si Andin, Dia kan numpang disini!"

"Enggak sepantasnya kamu bicara begitu, Kedua orang tua Andin itu sudah tiada. Jadi sudah sewajarnya dia disini!" Ucapnya

"Kamu pikir rumah ini tempat penampungan untuk seluruh keluargamu!"

Anton benar-benar tak dapat menahan emosinya mendengar ucapan Rita itu. Anton yang awalnya berusaha untuk tidak masin kasar akhirnya kelepasan juga.

Plak.......Satu tamparan ke wajah Rita. Wanita dengan dua anak itu baru kali itu mendapatkan tamparan dari sang suami. Sebelumnya, Anton tak pernah berbuat seperti itu padanya.

"Kamu keterlaluan mas!" Ucap Rita seraya memegangi wajahnya.

"Kamu itu yang sudah melewati batasanmu!"

"Aku enggak terima ya mas kamu perlakukan seperti ini!"

"Mau terima atau enggak, Kamu itu sudah salah jadi pantas di perlakukan seperti itu!"

Melihat keduanya tengah berdebat disana, Tiba-tiba Liora merasakan kesakitan yang di bagian dada lagi.

"Anton, Tolong!" Ucap sang mama

Lalu Anton dengan segera membawa mamanya itu ke rumah sakit yang terdekat dari rumahnya. Sesampainya disana, Liora langsung mendapatkan penanganan dari dokter yang ada disana.

Sementara itu, Anton tampak mondar mandir di depan perawatan sang mama. Ketika Anton tampak mondar mandir disana, Tiba-tiba ponsel Anton berdering pertanda ada pesan masuk.

"Mas Anton, Mbak Dea sudah siuman cepat kesini!" Terdengar bunyi pesan yang dikirim oleh Ana itu.

Anton yang mendapakan pesan itu, langsung bergegas menuju ruang perawatan Dea. Untungnya, Rumah sakit tempat Dea dan sang mama dirawat itu sama, Sehingga Anton lebih mudah untuk memantau perkembangan keduanya.

Sesampainya Anton di ruang perawatan Dea, Pria dengan tubuh tegap itu langsung mendekat ke arah sang isteri yang masih tampak tertidur di brangkar rumah sakit tersebut.

"Mas dari mana?" Tanya Dea yang melihat Anton datang.

"Mama sakit, Makanya mas pulang tadi!"

"Mama sakit apa? Terus sekarang dimana?"

"Ada dirumah sakit ini juga!".

"Aku mau lihat kondisi mama mas!"

"Jangan dong kamu masih lemah, Nanti saja ya kalau kamu sudah sehat!".

1
aca
pelakor mengharap bahagia jangan mimpi
aca
dea dea np harus selingkuh sih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!