NovelToon NovelToon
Cinta Sabrina

Cinta Sabrina

Status: tamat
Genre:Tamat / Anak Yatim Piatu / Teen Angst / Mengubah Takdir / trauma masa lalu / Slice of Life
Popularitas:2.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: cacasakura

"kamu pembunuh"
"kamu pembawa keburukan bagi kehidupanku"
"seharusnya kamu tidak pernah lahir"

Sabrina harus menanggung semua perkataan dan perlakuan buruk dari ayah kandungnyan yang sangat membencinya. Hingga akhirnya Sabrina di buang oleh ayah kandungnya sendiri.

Semua kesedihan Sabrina berakhir saat Bibi adik dari ibunya mengajaknya tinggal bersama keluarga besar ibu Sabrina di kota Solo.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cacasakura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep. 33

Mereka berlima melaksanakan ibadah sholat berjamaah, Wiyasa mempersilahkan Raka untuk menjadi imam memimpin sholat. Lantunan ayat suci terdengar indah bergema di dalam mushalla itu, suara merdu menggetarkan dan menenangkan hati membuat debaran lain di hati milik Sabrina.

Debaran itu berbeda dari debaran tatkala dirinya yang berhasil menjadi mahasiswa terbaik, debaran yang berbeda di kala dia gugup untuk pertama kalinya melakukan operasi.

Astagfirullah.... guman Sabrina dalam hati, dia kembali fokus dengan sholat subuhnya.

Setelah sholat subuh, mereka masing-masing berdoa dalam hati untuk kelancaran operasi Candra. Adrian dan Wibisana bangkit lalu melangkah keluar dari mushalla, tidak lama setelahnya Wiyasa juga keluar dari mushalla.

“om Adrian, bagaimana kalau kita sarapan terlebih dahulu?” ajak Wibisana.

“kita udah terlalu lama meninggalkan opa, lebih baik kita kembali ke tempat opa” tolak Adrian.

“Om, sedari malam om belum makan. Ayolah om kita makan dulu, kalo om sakit siapa yang akan jaga opa” ajak Wibisana sedikit memaksa. Wiyasa menghampiri mereka berdua ,

“ kalo begitu apakah saya juga boleh ikut? Saya juga ingin sarapan sekalian membelikan sarapan untuk Sabrina” ujar Wiyasa secara halus membantu Wibisana yang tersenyum ramah.

“Baiklah, ayo kita sarapan bersama Tuan Wiyasa. Saya sangat tidak enak hati pada anda, padahal saya mengundang anda ke Jakarta tapi malah tidak melayani anda dengan baik” Adrian merasa sangat sungkan dan tidak enak hati.

“Tidak apa-apa tuan Adrian, saya memaklumi situasi anda saat ini. Anda tentunya bisa menunjukkan saya sarapan apa yang enak di sini” Wiyasa tersenyum ramah.

“Raka mana?” tanya Adrian pada Wibisana,

“Kak Raka masih di mushalla, sedang khusyuk” Wibisana melihat ke arah dalam mushalla. Dia terheran-heran saat melihat Raka yang masih duduk di tempat imam dan Sabrina duduk di syaf makmum dengan tangan menengadah.

Masya Allah... Sungguh maha Besar Engkau ya Allah... Mereka berdua terlihat begitu serasi dan pasangan yang perfect. Apakah ini pertanda jika Sabrina jodoh yang di kirim Allah untuk kak Raka? Semoga saja harapan ini di kabulkan Allah.... Guman Wibisana yang tersenyum melihat Raka dan Sabrina dari luar mushalla.

“Kalo gitu mari kita duluan pergi sarapan tuan Wiyasa, kita sarapan di kantin rumah sakit. Makanan di kantin rumah sakit ini, insya Allah enak-enak semua “ ajak Adrian.

“Sebentar tuan Adrian, kita tunggu Sabrina” pinta Wiyasa.

“Sepertinya dokter Sabrina masih lama om, lebih baik kita duluan saja. Nanti kirim pesan saja ke dokter Sabrina untuk sarapan di kantin” Wibisana sengaja menyarankan agar Raka memiliki kesempatan untuk bisa lebih dekat dengan Sabrina.

“Kalo begitu, mari tuan Wiyasa kita ke kantin rumah sakit” ajak Adrian yang di angguki Wiyasa.

Raka tampak khusyuk dalam doanya,

Ya Allah... Ada apa dengan hatiku? Kenapa jantung ini berdebar begitu cepat saat wajahnya terbayang? Mata, pikiran dan hati ini tidak dapat berpaling darinya. Ya Allah.... Apakah dia yang Engkau kirimkan menjawab setiap doa yang ku ucapkan di sepertiga malamku? Apakah dokter Sabrina yang Engkau kirimkan untuk ku, mendampingiku di saat sedih dan senang, menjadi makmum di ibadahku dan menjadi ibu bagi anak-anak ku kelak?

Ya Allah... Maafkan aku yang menjadi egois di saat opa ku berada di antara hidup dan mati. Namun, aku hanyalah manusia yang tidak luput dari hawa nafsu, dosa dan khilaf. Selalu tuntun aku ke jalan yang benar, berilah kesembuhan untuk opa. Angkatlah segala penyakit yang ada di tubuhnya, lancarkan dan selamatkanlah opa saat di operasi nanti. Aku pasrahkan segalanya pada-Mu ya Allah...

Aamiin ya Rabb....

Raka mengusap wajahnya dengan mengucapkan amiin berharap doanya di jabah oleh Allah SWT.

Ya Allah, lancarkan, permudahkanlah aku saat mengoperasi tuan Candra. Berikanlah keberhasilan dan kesembuhan dalam operasi yang akan aku lakukan nanti.

Ya Allah, maafkan aku yang sempat teralihkan mendengar suara lantunan ayat suci saat shalat berjamaah. Sungguh aku tidak bisa mengontrol hati ini saat bergetar dan berdebar suara indah yang melantunkan ayat suci-Mu, namun debaran ini begitu berbeda.

Ya Allah, selalu tuntunlah aku ke jalan-Mu yang benar... Dan ya Allah, kabulkan lah setiap doa dari kami semua ya Allah... Aamiin ya Rabb...

Doa Arinda dalam hati, dia mengakhiri dengan mengusap dua tangan ke wajah cantiknya.

Sabrina membuka mukena yang di kenakannya lalu melipatnya, Setelah itu dia bangkit meletakkan kembali mukena pada tempatnya.

Dia keluar dari mushalla berpapasan dengan Raka yang akan melangkah menuju kantin. Tatapan mereka saling bertemu tatkala Sabrina sedang memasang sepatunya, Seketika wajah Sabrina merona memerah menundukkan pandangannya.

Jantung mereka berdua berdebar-debar tidak karuan, Raka pun memberanikan menyapa terlebih dahulu.

“Apa dokter Sabrina akan ke kantin juga? Kita bareng saja, saya juga mau ke kantin”

Sabrina menengadahkan wajahnya menatap Raka yang berdiri di depannya,

“hmmm... mungkin tidak tuan Raka, saya harus ke ruang tuan Candra sekarang. Sudah waktunya untuk operasi tuan Candra” Sabrina mengingatkan Raka, Sabrina sempat melihat jam dinding di mushalla yang menunjukkan pukul setengah lima pagi.

“kalo gitu, ayo kita sama-sama menuju ke ruangan opa” ajak Raka.

“anda tidak jadi ke kantin?”

“nanti saja” kata Raka sambil merogoh saku celananya, mengirim pesan wa pada Wibisana.

“ayo” ajak Raka melangkah terlebih dahulu. Sabrina bangkit melangkahkan kakinya mengikuti Raka.

“dokter Sabrina, jika boleh bisakah anda tidak memanggil saya dengan sebutan Tuan?” pinta Raka, mereka berdua berdiri di depan lift menunggu pintu lift terbuka.

“ kenapa?” Sabrina menatap Raka yang berdiri di sampingnya.

“aku merasa jarak yang begitu jauh saat memanggilku dengan kata tuan, apa lagi saat anda memanggil tuan aku merasa seperti orang yang sudah berumur sangat tua” Raka menatap Sabrina yang berdiri di sampingnya.

Mata indah Sabrina menatap Raka sebentar, lalu dia mengalihkan pandangannya ke arah depan di mana pintu lift sudah terbuka. Dia lalu masuk ke dalam lift di ikuti Raka yang langsung menahan pintu agar tidak tertutup.

Sabrina melihat seorang perawat mendorong kursi roda pasien yang terlihat terluka di kakinya.

“terima kasih tuan” sapa perawat itu setelah berada di dalam lift itu. Perawat dan pasien itu berdiri di antara Sabrina dan Raka, keheningan terasa di dalam lift itu.

Sabrina memegangi dadanya di balik hijab syar’inya, jantungnya berdebar cepat seperti habis berlari dengan kecepatan tinggii.

Ya Allah... jantungku berdetak dengan cepat... ada apa ini? Kenapa setiap kali menatap tuan Raka aku merasa malu dan gugup guman Sabrina dalam hati.

Raka pun bertingkah sama dengan Sabrina, jantunya juga berdetak lebih cepat dari biasanya.

ya Allah, apakah ini jawaban dari doa yang selalu ku ucapkan? Jika iya ya Allah, dekatkanlah aku dengannya guman Raka diam-diam menatap Sabrina.

Perawat dan pasien yang berada di dalam lift itu tampak tersenyum-senyum. Lift itu berhenti di lantai yang di tuju perawat dan pasien itu, mereka pun keluar dari lift meninggalkan Raka dan Sabrina.

“senangnya jika melihat pasangan muda-mudi yang sedang kasmaran” sindir pasien itu berlalu pergi.

Raka dan Sabrina kebingungan dengan sindiran dari pasien itu, lift kembali menutup menuju lantai atas tujuan Sabrina dan Raka.

Hening....

Masing-masing dari mereka canggung dan gugup tidak tahu harus mulai berbicara apa. Pintu lift kembali terbuka, Sabrina dan Raka segera ke ruangan Candra di mana perawat tampak mempersiapkan Candra yang akan di operasi.

“saya permisi dulu, tuan Raka. Saya harus bersiap-siap untuk operasi ini “ Sabrina melangkah pergi ke ruangan lain untuk berganti pakaian khusus.

*************

secepatnya author akan up lagi tiap hari, mohon bersabar menunggu kelanjutannya...🤗🤗🤗🤗

tetap terus dukung Author😊😊😊

dengan cara like, vote dan tipnya.....ya.... plisss🙏🏻🙏🏻🙏🏻

jangan lupa juga kasih rate dan commetnya yang positif agar Author semakin semangat💪🏻💪🏻💪🏻 buat nulisnya...✍️✍️✍️

( Π_Π )

makasih..... tetap semangat 🤗🤗🤗🤗

❤️❤️❤️❤️❤️ all...

1
Meyma Chamie
Adela Thor bukan helena
Dewi Agustin
Luar biasa
Quen
Nginih kalau terlalu baik jadi orang gasih pelajaran ajah di undur undur mereka bukanya kapok malah akan makin menjadi si sabrina juga yang susah nantinya berlindung dari kata"apa dengan membalas mereka akan berhenti"jika ga di kasih pelajaran meraka akan makin seenaknya dan sifat si sabrina aga plin plan kalau sejak awal si sabrina bersikap tegas dan ngasi pelajaran ke meraka semua ini ga akan terjadi dalam hati kecilnya si sabrina masih menerapkan kasih sayang ayahnya tapi apa yang dia dapet karena kelemahan hatinya orang di sekitarnya jadi kena imbas sekarang kakek dan ayahnya entar siapa lagi yang akan jadi korban karena kelemahan hati si sabrina nunggu semua keluarga yang sayang sama dia mati semua dan hidup keluarga nya ancur baru sadar harus kasih pelajaran ke ayah biadab nya
Mariana Laitti
maaf thor q kecewa sama alur ceritax,makax skip mulai dri nico tidur ma sabrina,pikiranq di akhir cerita sabrina bakalan kembali ke raka,tp aaahh bikin q kecewa
A Yes
ya loe action dong, telpon Papa nya dulu
jaman now koq lelet🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
Quen
Kalau sifat nya dibikin lemah terus nanti pas gede ya ketemu mereka lagi malah akan makin sengsara si sabrina
Risy Risyda
TQ author
Happy....
ditunggu karya lainnya
A Yes
kenapa gak kepikiran Sabrina aja, gak akan siremehkan Ulat Bulu, secara Sabrina dokter, pintar dan cantik💃💃💃 klo Anjani kan ketahuan anak magang dan diposisi Receptionis hotel ya bakalan siremehin lah ama iulet bulu😂🤪😂🤪😂🤪
A Yes
😂😂😂😂😂 mulut nyaaa dahbkaya Genk Mak Mak berdaster💃💃💃💃💃🤪🤪🤪🤪😂😂😂😂
A Yes
klo pake "a" jadi kesannya yg baca "ngapak"🤭😂 ya
awak dewek = Ibu dewe
Ngapa = Ngopo
A Yes
Subhanallah, astagfirullah ,,,, bapak kualat
A Yes
nyesek😭😭😭😭😭😭
Anna Inaq Winda
thor di bikin serangan jantung aja sekarang tuh bapaknya biar cepat menemui malaikat maut.
Hasanah
cinta mati smpai membenci anakx ee tau2 blum kering kuburan istrinya udah nikah lgi
Anna Inaq Winda
othor jahat pagi² dari awal cerita udah bikin mewek.
Anna Inaq Winda
duh dari awal authornya naruh bawang ke mataku
V-hans🌺
bahasa jawanya salah kaprah... mending gk usah di kasih bahasa Jawa pakae baha indo aja....
Evisah Matondang
cerita yang sangat bagus jg menarik.... jd pengen baca terus...
bekti arianti
Kecewa
bekti arianti
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!