NovelToon NovelToon
Gadis Kecil Om Tampan

Gadis Kecil Om Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:14.9k
Nilai: 5
Nama Author: Cici Novita

"Raj," tiba-tiba Oliv mendekatkan bibirnya di telinga Raj. Bermaksud agar ia bisa mendengar perkataannya dengan jelas.

"A..pa?" jawabnya sedikit kikuk. Bagaimana tidak, jika hembusan nafasnya menggelitik telinga.

"Kamu jangan galau terus, apa gak sebaiknya kamu balas dia dengan cara bikin dia panas ke." usul Oliv yang absurd.

"Bikin panas gimana?" tanyanya datar seperti tidak tertarik dengan usul darinya.

"Bikin dia cemburu, dengan pamer pacar baru di depannya. Buat dia menyesal telah mengkhianati kamu."

"Tapi aku gak punya pacar baru."

"Sama aku aja." jawab Oliv enteng.

"Kamu mau jadi pacar aku?" sejak awal pertanyaan Raj selalu saja datar, tetapi menjurus.

"Iya, secara aku gak kalah cantik dari dia, yang pasti aku lebih muda darinya." dengan bangganya Oliv memuji dirinya sendiri sembari mengibaskan rambutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cici Novita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kangen

Sementara yang lain menggelengkan kepalanya, melihat dua orang itu yang tiada hari tanpa bertengkar.

Segera Memey mengirim chat kepada Olivia. Ia tidak menelponnya langsung karena tahu kalau saat ini adalah jam pelajarannya. Memey menjelaskan siapa dirinya, agar Olivia bisa langsung mengenalinya.

["Ini penting sekali Olivia. Kamu tahu sendiri kan bagaimana keadaan kemarin? Pokoknya kalau kamu ada waktu segera balas pesanku."]

["Iya Mba saya ingat. Ada apa ya?"] Balas Olivia di sela pelajarannya, tentu saja ia diam-diam membalas chat itu.

["Saya tidak tahu apa masalah kamu dengan Pak Raj, dan juga tidak ingin tahu. Tetapi tolong sebisa mungkin kamu harus cepat berbaikan dengannya. Please."] Memey menambahkan emoticon memohon.

["Apa maksudnya Mba? Saya sedang tidak bertengkar dengan Pak Raj. Jadi apa yang bisa saya bantu?"] Oliv sungguh merasa tidak ada suatu masalah apapun. Ia malah bingung sendiri.

["Aduuhhh... Saya lagi kerja tidak punya banyak waktu. Jadi gini ke intinya saja. SEKARANG PAK RAJ SEDANG KUMAT LAGI, DAN KAMI PARA KARYAWAN PASTI KENA BATUNYA. DAN... ITU SEMUA ADA HUBUNGANNYA DENGAN KAMU. JADI... COBA KAMU MENGHUBUNGINYA DAN MEMBUJUK SI BOS DENGAN APAPUN ITU AGAR SUASANA HATINYA MEMBAIK. DEMI KESEJAHTERAAN KARYAWAN."] Memey menekankan setiap katanya. Bermaksud agar Olivia benar-benar memahami kesulitannya.

Disana Olivia menghela napas panjang, ia sedang mencoba mencerna apa yang telah terjadi.

["Baiklah."] Jawabnya.

Untung saja tidak lama kemudian bel istirahat berbunyi. Olivia jadi leluasa untuk menggunakan poselnya.

["Kamu marah?"] Tanya Olivia dalam chatnya. Ia langsung mendapat centang biru, tanpa menunggu lama, atau mungkin Raj memang sedang tidak sibuk?

Sebenarnya Raj juga heran mengapa tiba-tiba Olivia bertanya seperti itu.

["Tidak. Marah kenapa?"] Balasnya.

["Benarkah? Bukankah kamu marah. Apa ada sesuatu yang mau kamu sampaikan?"] Oliv langsung ke pointnya saja, ia ingin segera tahu permasalahannya ada di mana.

Apakah dia tahu? Tahu dari mana? Apakah dia menyadarinya?. Batin Rajendra bertanya-tanya.

["Apa tadi pagi kamu di jemput oleh si Reyhan?"] Sudah begini Raj baru berani menurunkan egonya dan bertanya langsung.

["Tidak. Aku berangkat bersama Wulan dan Vika. Memangnya ada apa?"]

Deg! Ada rasa plong, rasa senang, tapi juga merasa malu pada diri sendiri yang sudah tantrum duluan tanpa tahu kebenarannya.

["Ohh..."] Balasnya singkat dan absurd.

Olivia mengernyit "Oh? Maksudnya oh itu apa?" Oliv bergumam sendiri, ada rasa kesal.

"Tunggu. Apa dia marah karena mengira aku pergi sekolah bersama Reyhan? Dia cemburu! Ck. Kekanakan sekali orang itu." Praduga Olivia yang sudah pasti itu benar dengan kenyataannya.

"Oke... Kelihatannya aku sudah mendapatkan lampu hijau. Kalau kamu tidak lekas mendekat, Aku yang akan bergerak maju. Tunggu saja Raj." Gumam Olivia pada dirinya sendiri.

["Aku kangen."] Berani Olivia mengirim chat seperti itu. Ia yakin meskipun terlihat sepele, kekanakan, dan norak, tetapi satu kata itu akan membuatnya merasa melayang.

Ting..... Raj penasaran dengan balasan dari Olivia, yang sebenarnya membuat ia menunggu untuk mendapatkan balasan itu.

Jreng..... Matanya terbelalak melihat chat itu, Raj mengulang-ulang melihat dan membacanya. Apakah itu benar atau mungkin hanya halusinasi. Betapa senangnya ia mendapat chat seperti itu dari Olivia. "Tunggu. Atau mungkin ia salah mengirim chat untuk orang lain?" Pikir Raj.

Ting.....

["Aku kangen kamu Raj."] Seperti sudah mengiranya, Olivia lagi-lagi memperjelas perkataannya.

Deg! "Benar untuk ku!" Raj tersenyum senang. Kalau saja di ruangannya ada orang lain sudah pasti ia akan di soraki.

["Pulang jam berapa?"] Raj mengalihkan chat itu.

"Ck. Sok menjaga image. Padahal aku yang gadis kecil ini sudah sangat menurunkan harga diriku. Kenapa orang dewasa seperti mu masih ingin di bujuk oleh gadis kecil seperti ku." Gerutu Olivia.

["Masih sekitar 2 jam lagi. Masih lama kan? Padahal aku udah kangen..."] Olivia menambahkan emoticon sad.

Meski itu membuat Raj berbunga-bunga, tetapi ia mencoba tetap menjadi orang dewasa.

["Ya sudah. Belajar yang benar, nanti aku jemput."]

Olivia tidak membalas chatnya lagi, ia kembali beraktifitas di sekolahnya. Begitupun dengan Rajendra yang kembali bergulat dengan pekerjaannya. Ia menghubungi Jack untuk segera masuk kedalam ruangannya.

Kini Jack sudah berdiri tegak di hadapannya.

"Jack. Apa jadwalku hari ini?"

"20 menit lagi akan ada pertemuan dengan GG PRODUCTION."

"Percepat 10 menit." Tegasnya. Jack pun mengangguk, ia sudah tahu harus menuruti apa yang di inginkan Bosnya.

"Selanjutnya ada pertemuan dengan....." Jack tidak melanjutkan perkataannya karena Rajendra telah memberi instruksi.

"Pokoknya percepat semua jadwal hingga selesai sebelum jam 14:30 " Tegas Raj. Kalau begini juga membuat Jack sedikit kewalahan, tetapi tidak apa-apa jika hanya dirinya saja yang merasakan itu, yang penting karyawan lain sejahtera. Dan lagi Jack sudah terbiasa melakukannya. Menjadi tangan kanan Rajendra sejak pertama kali perusahaaannya di buka.

Detik itu juga Jack sudah di buat sibuk. Raj beranjak dari kursi keagungannya segera pergi untuk menyelesaikan pekerjaannya lebih cepat.

Dari jauh sudah terlihat auranya, membuat para karyawan bersiap dan mempersiapkan diri untuk mendengar apa yang akan di sampaikan oleh Bosnya kali ini. Mereka semua sudah terlihat pucat sebelum sesuatu terjadi. Namun mereka melongo kala Rajendra hanya melintas berlalu begitu saja tidak mengganggu mereka sama sekali.

Jack sudah memberi kode bahwa selamat untuk mereka.

Prok... "Perhatian semuanya! Bukankah kalian akan berterimakasih kepada saya." Dengan penuh percaya diri Memey berdiri dari duduknya.

"Terimakasih Memey. Kamu penyelamat kami." Ucap salah seorang karyawati.

"Thank you."

"Makasih."

Hanya tinggal satu orang yang belum berterimakasih padanya yaitu Herman. "Woy Herman. Gue tuh herman (heran) deh sama lu, susah banget gitu buat muji gue. Ck."

"Makasih." Ucap Herman dengan sangat pelan.

Beberapa waktu kemudian.

"Hosh... Hosh... Hosh... Bos, biarkan gue bernapas dulu. Gila semuanya di selesaikan secepat ini, dan pastinya dengan hasil sesuai harapan." Jack berbicara dengan tersenggal-senggal.

"Jack! Apa jam tangan gue rusak?"

"Hah? Apa?"

"Iya sepertinya rusak, waktunya berjalan lambat sekali." Gumam Raj. Lantas Jack menarik pergelangan tangan Rajendra dan melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Benar kok. Gak rusak." Ujar Jack heran.

"Hm... Masih ada 30 menit lagi untuk menjemput Olivia." Lirihnya seolah tidak semangat.

Jack menelan salivanya dengan susah payah, ia mendengar dan menerima langsung alasan dari tadi ia bekerja gaspol hanya untuk menyeimbangkan waktu pulang sekolah Olivia. Meski ia sudah tahu alasannya pasti berhubungan dengan gadis kecil itu.

Lima menit berlalu, Rajendra tengah melihat jam lagi.

"Ck." Ia berdecak.

10 menit berlalu, ia kembali melihat jam di pergelangan tangannya. "Haish... Kenapa waktu berjalan begitu lambat." Dengusnya.

Jack hanya bisa menggelengkan kepala saat melihat tingkah konyol Bosnya itu. Padahal minuman yang mereka pesan saja belum habis.

1
anonymous
up lagi dong thor yg banyak 😍😔
anonymous
up lagi dong thor 😔
harwanti unyil
terpeso aku
harwanti unyil
kn jadi bingung sendiri
harwanti unyil
jika punya mertua seperti mommy sekar enak kali ya
Anonymous
Up tbr
Anonymous
Upnya jgn lama thor
anonymous
up yang banyak dong tor😍
Anonymous
Up tor
Anonymous
Ntor kok gk pernah up
Anonymous
Up yg banyak tor
Anonymous
Kok gk pernah up tor
Anonymous
Up ntor
Anonymous
Up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!