NovelToon NovelToon
Bukan Mauku Hamil Di Luar Nikah

Bukan Mauku Hamil Di Luar Nikah

Status: tamat
Genre:Tamat / Hamil di luar nikah / Cerai / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:207.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Rositi

Hidup Aranti sudah hancur sejak 1 bulan lalu, setelah siswi kelas 2 SMA itu diperkosa oleh Davin—kakak kelasnya. Namun, Aranti harus menegakkan bahunya lantaran kejadian tersebut menghadirkan seonggok janin yang akhirnya tumbuh di dalam rahimnya.

Ketika semua orang termasuk orang tua Aranti memaksa Aranti untuk menggugurkan janinnya kemudian menganggap tidak pernah terjadi apa-apa. Demi masa depan sang janin, Aranti terpaksa menerima tanggung jawab Davin yang sangat ia benci, atas perbuatan pemuda itu kepadanya.

Setelah menikah, Aranti tinggal bersama keluarga Davin, sementara Davin melanjutkan kuliahnya di luar kota. Namun, meski orang tua Davin merupakan orang paling terpandang di desa Aranti tinggal, mereka justru memperlakukan Aranti layaknya budak. Fatalnya, kepulangan Davin tiga bulan kemudian, justru dibarengi dengan seorang wanita bernama Anggita.

“Anggita sedang hamil anakku dan aku akan menikahinya, apalagi orang tuaku sangat setuju. Jadi, jika kamu tidak suka, aku akan langsung menceraikanmu!” ucap Davin tanpa merasa bersalah sedikit pun.

Lantas, apakah kali ini Aranti masih akan bertahan di tengah kenyataannya yang berjuang sendiri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rositi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Dua Puluh Delapan

“Mas, ini sudah keguguran dan wajib dikiret! Masalahnya di sini enggak ada alatnya,” sergah dokter Sundari yang baru saja melakukan pemeriksaan.

Padahal, dokter Sundari baru berhasil melepas celana Aranti. Namun, seonggok daging penuh darah berukuran layaknya anak tikus, ia dapati ada di celana da.lam Aranti.

Mas Narendra yang ada di balik tirai ruang penanganan langsung tercengang. “Hah? Aranti keguguran? Bukankah seharian ini, dia sehat bahkan ceria?!” pikir mas Narendra langsung kacau, apalagi Aranti terus menangis kesakitan.

“Ya Allah, ... aku memang selalu bilang, jika anak ini rezekiku, pertahankanlah. Dengan kata lain, jika anak ini belum rezekiku, berarti dia juga enggak bisa bertahan. Masalahnya, setelah tiga bulan berlalu dan kini aku enggak sesibuk sebelumnya. Masa dia gugur? Masa malah begini? Ya Allah aku hancur ... rasanya sesakit ini!” batin Aranti tak hentinya tersedu-sedu.

Dokter Sundari sengaja menutupi perut hingga ujung kaki Aranti menggunakan selimut. “Kita rujuk ke Pangandaran saja! Mas, tolong angkat tubuh Aranti dulu! Sus, tolong bersihkan dulu. Janinnya tolong mandikan dulu. Perlakukan janinnya dengan layak!” sergahnya yang juga langsung menghubungi rumah sakit tujuannya.

Keguguran yang Aranti alami. Serta kenyataan Aranti yang tampak sudah sangat tidak berdaya, membuat mas Narendra tidak tega. Air mata pria itu jatuh ke tubuh Aranti tak lama setelah kedua tangannya merengkuh tubuh Aranti.

“Bawa ke ambulans, ya, Mas! Kita langsung berangkat! Pihak rumah sakit Pangandaran sudah menunggu kedatangan kita! Onty siapin infus dulu biar Aranti enggak lemes!” sergah dokter Sundari masih panik.

Dibantu oleh seorang perawat yang tak kalah panik, dokter Sundari membopong infus maupun tas kerjanya.

“Katakan padaku, beri aku nomor orang tuamu! Atau setidaknya, nomor yang bisa membuatku mengabarkan keadaanmu kepada mereka!” sergah mas Narendra masih terjaga di sisi Aranti.

Aranti jadi sibuk menggeleng. Ambulans sudah jalan dan mas Narendra terjaga untuk Aranti. Sementara di depan, dokter Sundari duduk di sebelah sang sopir.

“Hapemu di mana? Di rumah makan, ya?” sergah mas Narendra lagi.

“Tidak, Pak!” lirih Aranti.

“Pak Narendra tidak perlu mengabari orang tuaku!” lanjut Aranti.

“Walau bukan mauku hamil di luar nikah. Meski aku korban pemerkosaan, ... orang tuaku tidak bisa menerima keadaanku. Mereka lebih memilih membenciku, ... bahkan mereka memang sudah membuangku!” lirih Aranti di tengah tubuhnya yang masih gemetaran.

“Sakit banget!” lirih Aranti benar-benar nelangsa.

“Bukan hanya orang tuaku yang memilih membuangku. Karena setelah Davin juga melakukannya, kini giliran janin dalam rahimku yang juga melakukan hal serupa. Kadang aku berpikir, kenapa aku sehina ini? Atau memang, di masa lalu aku merupakan penjahat sangat keji? Hingga di kehidupan sekarang, aku harus merasakan balasannya dalam kesengsaraan tak berkesudahan.” Aranti meracau tidak jelas. Rasa sakit yang berlebihan membuatnya tidak bisa membedakan kenyataan maupun halusinasi.

“Berat banget ya, penderitaan kamu? Padahal memang bukan maumu hamil di luar nikah. Terlebih alasan kamu hamil di luar nikah karena kamu diperkosa. Sementara kini, kamu justru keguguran di usia kehamilanmu yang sudah empat bulan,” batin mas Narendra berkaca-kaca menatap Aranti yang berakhir sekarat.

Teringat usia Aranti dan juga kenyataan Aranti yang mendadak keguguran membuat mas Narendra menganggap keguguran Aranti tidak wajar.

“Terlalu tiba-tiba loh, Onty! Lagian, usia kandungannya pun sudah empat bulan! Dan tadi saja, dia baru pesan paket nasi buat besok. Karena niatnya, besok itu Aranti mau gelar syukuran buat kehamilannya yang empat bulan!” jelas mas Narendra menceritakan semuanya ke dokter Sundari yang memang merupakan bibinya.

Dokter Sundari yang menyikapi dengan serius, berangsur menghela napas kemudian menggeleng tak habis pikir. “Dari awal lihat keadaannya, Onty sudah curiga kalau dia minum obat!”

“Dari kondisi fisiknya yang kaku pucat kayak tadi sudah bisa ditebak. Dan pas Onty mau cek jalan lahirnya, janinnya sudah lepas. Ini menandakan obatnya keras banget loh, Mas!”

“Aranti enggak mungkin minum obat, sementara besoknya dia mau gelar acara syukuran kehamilannya yang sudah empat bulan, Onty. Kan barusan aku sudah jelasin!” sergah mas Narendra.

Dokter Sundari menghela napas pelan sekaligus dalam. “Maksud Mas, ... Aranti tidak mungkin meminumnya secara sengaja. Bisa jadi, Aranti tidak sengaja meminum minuman yang sudah dicampur dengan obat penggugur?” lembutnya berusaha mengoreksi sekaligus meluruskan balasan mas Narendra.

“Masalahnya, keadaan Aranti itu bukti dia sudah mengonsumsi obat penggugur dosis tinggi! Kalau Memang Aranti enggak niat minum, berarti ada orang lain yang sudah melakukannya tanpa sepengetahuan Aranti,” jelas dokter Sundari yang kemudian berkata, “Nanti sekalian cek darah saja, biar kecurigaan Onty, terbukti!”

Diamnya mas Narendra membuat pria itu ingat kejanggalan di rumah makan Tadi, selain lampu di ruang depan dapur menyala, di sana juga terdengar ada tanda-tanda kehidupan lainnya. Masalahnya, kenapa sosok tersebut seolah membiarkan Aranti?

Anggapan bahwa sosok yang bersembunyi sengaja membiarkan Aranti memang benar adanya. Karen sekarang pun, Bulan yang kasurnya berseberangan dengan kasus Aranti, sudah tidur sangat nyenyak. Bulan sama sekali tidak merasa bersalah. Bahkan meski apa yang menimpa Aranti merupakan keteledorannya.

Keesokan paginya, para karyawan rumah makan tidak ada yang tahu. Bahwa kedatangan ibu Arimbi yang datang lebih awal, justru untuk diam-diam melakukan penggeledahan.

Ibu Arimbi yang masih memakai pakaian syari, diam-diam masuk kamar karyawan. Ibu Arimbi mengecek setiap barang di kamar karyawan yang menginap. Tas dan setiap lemari plastik, ibu Arimbi coba.

“Kalau di tas ini tetap tidak ada bukti juga, berarti aku wajib obrak-abrik tempat sampah! Enggak mungkin enggak ada jejak karena harusnya, pelakunya orang dalam. Meski sebelumnya Aranti sempat berselisih paham dengan Davin dan mamanya, pelaku yang taruh obat ke Aranti pasti memang salah satu dari karyawanku yang menginap!” yakin ibu Arimbi.

Sebenarnya, alasan ibu Arimbi melakukan penggeledahan layaknya sekarang memang karena ditugasi khusus oleh mas Narendra. Ibu Arimbi sudah mengetahui keadaan Aranti yang sampai subuh ini, belum sadarkan diri.

Kini, ibu Arimbi berangsur membuka tas selempang warna hijau di kedua tangannya. Yang ibu Arimbi tahu, itu merupakan tas Bulan. Betapa terkejutnya ibu Arimbi ketika ia menemukan beberapa test pack dan tiga di antaranya merupakan test pack berhias dua garis merah!

“Bulan ...? Masa iya, ini punya dia?” pikir ibu Atimbi.

1
Haira Latifa
ceritanya sangat bagus, sampai tamat aku baca..!
Nur Halima
Luar biasa
Natasya Lia
sangat puas thor
Nazla Awalia
sejak membaca karya dari ka ros... aq jd males baca novel yg lain,, soalny nyambung bacaan ny wlaupun judul ny beda2 bikin penasaran sama kisah2 selanjutnya.. 👍👍
IG : Rosit92❣️❣️🏆🏆💪🤲: Hooohhhh aku nangis baca ini. Makasih banyak Kak 😭😭😭😭❤️
total 1 replies
Dede Yulli
Luar biasa
azka karim
ternyata anak pembokat 🤣🤣🤣
azka karim
👍👍👍👍 sampai gak bisa ngomong sangking nyeseknya tuh cerita, dan best banget dah .
Restoe Alive
Luar biasa
Susi Akbarini
pantesan bisa bayarin Desy saat kecelakaan...
Atmita Gajiwi
/Smile//Determined//Smirk//Kiss//Rose//Rose/
Sabaku No Gaara
Luar biasa
Firli Putrawan
yeeeey bs bc elra sm syukur athan gmn dia bs berpisah sm syukur
Dessy Sugiarti
Okey ditunggu kisah mereka...
Yasna Khaira AZzahra
belum berani AQ baca.. apalgi mala2m gini .hhii...
Rini Wulandari
oke tpi besok aj akh baca a siang horor bnget kalau bca sekarang mna MLM Jum'at lagi😆
Verawati Verawati
semangat kk di tunggu bgtt novel selanjut nya
Rusiani Ijaq
sungguh miris keluarga yg hrs nya bisa mengayomi tp justru seperti malaikat pencabut nyawa. miris betul macam tak ada otak dan imannya
Firli Putrawan
alhamdulillah bs bc sampe tamat asik d tggu judul baru cerita horor yg keren bs dpt pringkat
Rosti Yetty
mantap thorr aku tunggu novel horrornya aku suka dan juga penasaran dengan syukur. Semangat terus
Aulelie Aulelie
di tunggu kak ceritanya aku suka bgt semua novel kakak💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻👍🏾👍🏾👍🏾👍🏾👍🏾👍🏾👍🏾👍🏾😘😘😘😘😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!