NovelToon NovelToon
Harumi

Harumi

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia / Romansa / Office Romance
Popularitas:29k
Nilai: 5
Nama Author: hermawati

Jangan lupa tinggalkan Jejak,
Tidak disarankan untuk pembaca dibawah umur.



Mengetahui fakta jika wanita yang ditunggunya selama enam belas tahun, telah memiliki anak dari keponakannya, membuat Dimas patah hati, meskipun rasa cintanya begitu besar, tapi dia memilih untuk menyerah, demi kebahagiaan bersama.

Demi menghibur hatinya yang tengah galau, dia berlibur di villa milik keluarganya.

Di tempat berbeda, seorang wanita sedang sibuk menyiapkan acara liburan gratis yang di dapatkan dari tempatnya bekerja.

Sesuatu hal terjadi pada keduanya, sehingga membuat laki-laki itu selalu mengejarnya, dan sang wanita selalu terbuai olehnya, walau seharusnya hal itu tidak boleh terjadi di karenakan wanita itu telah memiliki kekasih..

Apakah Dimas akan mengalami patah hati kedua kali, atau justru berhasil memiliki wanita baru yang dia temui?



P.S. Lanjutan dari cerita sebelumnya berjudul

❤️Pembalasan Atas Pengkhianatan Mu❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hermawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masalah Suami Istri

Rumi baru saja keluar dari toko kelontong, guna membeli beberapa keperluan, saat tak sengaja dia melihat perdebatan diantara dua orang, beberapa meter di depannya.

Saat itu suasana gang cukup sepi, Rumi menoleh ke sana kemari, tak ada seorangpun yang melintas.

Apa yang harus dilakukannya? Mengingat dia mengenal wanita yang kini tengah ditarik tangannya dengan kasar, oleh lelaki asing berpostur tinggi.

Tak ada pilihan, Rumi akhirnya menghampiri, dia menepis tangan yang memegang erat wanita itu, "Jangan kurang ajar ya, atau gue bakal teriak, dan Lo akan digebuki orang sekampung," ancam Rumi, saking tingginya lelaki dihadapannya, dia sampai mendongak, seraya berkacak pinggang.

Lelaki yang mengenakan masker dan topi hitam itu, menatap tajam wanita yang mengenakan baju tidur bergambar kartun kuning, "Tidak usah ikut campur," katanya dengan suara meninggi.

"Jelas gue bakal ikut campur, dia temen gue," bantah Rumi tak mau kalah.

Tetapi lelaki jangkung itu justru menarik kembali tangan wanita dibelakang Rumi, dan meminta untuk mengikutinya.

Rumi yang kesal, menendang tulang kering lelaki bermasker hitam itu, lalu menggandeng tangan temannya, mengajaknya lari dari sana, dan terdengar umpatan yang ditujukan padanya.

Kedua wanita itu memasuki salah satu tempat kos, mereka terengah-engah usai berlari.

"Makasih ya, udah tolongin saya," ujar wanita itu, sembari memberikan air minum pada Rumi.

"Sama-sama mbak, sebagai sesama wanita, kita harus tolong menolong," sahut Rumi, "Tapi kenapa mbak ditarik-tarik, apa itu orang mau lecehkan mbak, atau malah mau malak?" tanyanya penasaran.

Wanita itu tersenyum, "Dia suami saya,"

Dan seketika Rumi melebarkan matanya, astaga dia telah melakukan kesalahan yang besar, "Aduh mbak, maaf banget, aku nggak tau," Rumi merasa tak enak hati. Sedikit banyak dia tau tentang keponakan mantan partner ranjangnya.

Diandra melambaikan tangannya, "Nggak apa-apa kok, saya malah justru berterima kasih, seenggaknya saya masih ada kesempatan buat kabur lagi dari dia,"

Sejak Rumi tinggal bersama Anggita, ini kali pertama dirinya bertemu lagi dengan Diandra, karena selama ini, dia jarang keluar kosan. "Tapi kok bisa pak Denis tau, tempat persembunyian mbak Dian?" tanyanya heran.

Diandra mulai menceritakan, jika salah satu karyawan rumah sakit milik suaminya, tak sengaja membeli kue di tempatnya bekerja, dan menginformasikan pada Denis, tentang keberadaan Diandra.

"Lalu apa rencana mbak Dian, setelah ini?" tanya Rumi memastikan.

Diandra menaikan bahunya, "Entahlah, saya bingung, capek juga main kucing-kucingan."

Rumi bingung menanggapi apa, dia berada di daerah ini, juga untuk bersembunyi dari Ari, dan mungkin Dimas.

"Oh ya, kalau saya jadi pulang, kita masih bisa ketemu kan? Kadang saya itu pengen cari kamu, tapi nomor kamu nggak bisa dihubungi, dan saya lupa nanya kosan kamu yang mana,"

Rumi mengangguk ragu, jelas tak mungkin dia menceritakan, jika dirinya pun dalam posisi sedang bersembunyi, "Karena satu hal, saya terpaksa ganti nomor," Rumi mulai mengetikan beberapa angka, ketika Diandra menyodorkan ponsel padanya.

***

Sudah tiga hari ini, Rumi selalu bertandang ke toko kue tempat Diandra bekerja, sekedar membeli kue, atau merecoki wanita beranak satu itu di dapur, tentu atas izin pemilik toko.

Karena menjadi pengganguran, Rumi memiliki banyak waktu luang, dari pada diam di kosan, lebih baik dia bersama Diandra, biarpun sebenarnya dia merasa tidak nyaman, bila Diandra membicarakan tentang masa SMA Dimas.

Rumi baru tau, jika penyebab Diandra berpaling dari Dimas, yang saat itu merupakan tunangannya, karena Dimas kedapatan tidur dengan teman satu angkatan berbeda jurusan.

"Ternyata pak Dimas nakal juga ya!" ungkap Rumi, pantas saja lelaki itu begitu ahli dalam urusan ranjang, ternyata sudah dari SMA Dimas mengenal urusan ranjang.

"Salah pergaulan tepatnya, teman tongkrongannya pada nggak bener, hobi main ke diskotik,"

Rumi jadi ingat teman Dimas, yang bernama Aris, tak menyangka jika Aris semasa muda, adalah lelaki nakal, padahal saat Rumi bertemu, Aris bahkan tak membalas jabatan tangannya, hanya menangkupkan tangan.

"Dengan kata lain, sebenarnya pak Dimas itu anak baik-baik, cuman karena salah gaul jadi nggak bener gitu mbak?"

Diandra yang sedang menimbang tepung, mengangguk, "Dimas itu lelaki penurut, sayang banget sama ibu, dan kakaknya, lalu dia juga menghargai saya sebagai tunangannya, bahkan kontak fisik kami, hanya sebatas cium pipi, kening, dan bergandengan tangan, dia benar-benar menghormati, dan menjaga saya"

Rumi melongo, seolah tak percaya dengan apa yang barusan didengarnya. Rumi jelas ingat bagaimana Dimas memperlakukan jika sedang berdua, apalagi saat keduanya berada di atas ranjang.

"Dimas itu idaman banget, ganteng, badan bagus, banyak uang, pengertian, perhatian, sayang banget keluarga, dewasa, beruntung sekali yang akan menjadi pendampingnya," Diandra bahkan menghentikan kegiatan sejenak, Rumi bisa melihat raut wajah wanita itu berubah sedih.

"Mbak Dian masih ada rasa sama pak Dimas ya?" tanya Rumi.

Diandra tersenyum, "Mungkin masih, tapi mengingat status saya, saya harus sadar diri, sehingga saya menyimpan rasa itu disudut paling dalam,"

"Apa mbak Dian mencintai pak Denis?"

"Tentu saja, dia suami, dan papa dari anak saya, tapi tidak dengan sikap posesifnya,"

Usai merecoki Diandra di dapur, dan juga mendengar curhatan dari wanita beranak satu itu, Rumi pamit undur diri, setelah sebelumnya membeli kue untuk dikirimkan pada Dita, dan juga membungkusnya untuk dibawa ke kosan.

Tapi baru saja dia menyentuh gagang pintu kaca toko, dua orang lelaki berjalan ke arahnya.

Dari belakang, Diandra berteriak pada Rumi untuk kembali masuk, dan mengatakan jika itu adalah suaminya.

Saat itu toko tak ada pengunjung selain dirinya, dan di sana hanya ada pemilik toko, satu pelayan, juga satu staf dapur, yang semuanya berjenis kelamin perempuan.

"Ayo pulang sayang, sebelum kesabaranku habis, dan mengacak-acak isi toko." ancam Denis, yang saat itu mengenakan kemeja hitam, dan celana formal berwarna senada.

Rumi tak menyangka, jika lelaki yang beberapa hari lalu, dia tendang tulang keringnya, begitu tampan, tapi tatapan intimidasi dari Denis membuat nyali Rumi ciut seketika.

"Aku nggak mau, aku mau bebas, lebih baik kamu pulang, dan jangan ganggu aku," Diandra berteriak, dia memegang lengan Rumi yang saat itu berdiri disebelahnya.

"Kamu istri aku, jadi kita harus bersama, atau kamu ingin aku menyakiti teman kamu itu?" Denis menatap tajam wanita disebelah istrinya.

Diandra maju selangkah, dan meminta Rumi berdiri dibelakangnya, "Jangan ganggu teman ku, atau aku tak akan memaafkan kamu,"

Meski suasana tegang, rasanya Rumi ingin tertawa. Diandra ingin melindunginya, tapi bagaimana bisa wanita itu melakukannya, sedangkan tubuh mungilnya saja tak bisa menutupi postur tubuh Rumi yang lebih tinggi, dan besar.

"Maka dari itu, kamu harus pulang, oma kangen, beliau sampai sakit karena mikirin cucu mantunya yang hobi kabur,"

Mata Diandra melebar, "Apa ibu dewi sakit? Apa penyakit jantungnya kambuh lagi? Lalu bagaimana keadaannya?"

"Cukup memprihatinkan,"

Rumi tak percaya, dengan mudah lelaki jangkung itu mengubah ekspresinya dalam waktu sekejap. Sebagai pencinta Drakor, Rumi bisa menebak kepribadian dari suami dari Diandra itu.

"Oke aku akan ikut kamu ketemu Oma, tunggu aku ambil tas dulu,"

Dan Rumi lebih tak percaya, dengan sikap Diandra yang dengan mudahnya percaya akan ucapan lelaki jangkung itu.

Diandra meminta izin pada pemilik toko, dan sedikit memberikan pengarahan pada rekan dapurnya. "Ayo, kamu ikut saya," Ajaknya, dia menggandeng tangan Rumi untuk mengikutinya.

1
Nadila Nisa
kak herma, up nya jgn lama-lama dong.. penasaran tingkat tinggi
Aya Hadad
Wooow good job, keren Rainer dengan tindakanmu makin seru & penasaran nich, bravo 🤗👍👍😜😲😲😱🤨🤨😉 lanjut lg dong Kak crazy upnye selalu ditungguuu............👌👌😘🙏🙏 semangaaat 💪💪
Nadila Nisa
lanjut kak
Aya Hadad
Waaah seru nich makin penasaran nich 😲😱😱😜 lanjut lg dong Kak double updatenye jngan lm" selalu ditungguuu....................👌👌😘🙏🙏 tetap semangaaat 💪💪
Gabutz
lanjut thor
Aya Hadad
Waaah sp ya datang yg bikin Rumi kaget, penasaran nich 🤗🤔🤔🤨😱😱 Lanjut lg dong Kak double upnye jngan lm" selalu ditungguuu................👌😘😘🙏🙏 semangaaat 💪💪
Nadila Nisa
jgn2 itu dessy
Aya Hadad
Seru, Keren & Amazing wooow gotcha Rumi tindakan & sikapmu ke ke suamimu Dimas 😲👍👍🤨😜😜🤭 lanjut lg dong Kak double updatenye jangan lama" selalu ditungguuu....................👌👌😘🙏🙏 sukses trs & semangaaat 🤗💪💪😁
gibshena
mantan pacar rumi atau rain kk otor.
kayaknya seru tuh kalau buat ceritanya
gibshena: ya kk.
semangat ya 💪💪💪
Hermawati: aku lagi cari temen yang kerjanya di kementerian gitu, buat riset, udah Nemu, cuman belum sempat wawancara tentang seluk beluk pekerjaan mereka secara detail, biar aku dapat feel yang pas.
total 2 replies
Nadila Nisa
Semangat kak, terus berkarya 💪🏻
Hermawati: terima kasih
total 1 replies
Nadila Nisa
pasti denis
Nadila Nisa
cerita romansa konglomerat aja kk..🥰🥰🥰🥰💪🏻💪🏻💪🏻
gibshena
aku suka semua genre kk otor.
semangat ya aku suka karya mu 😍😍
Ripah Ajha
aku lebih suka romansa konglomerat Thor🥰
Aya Hadad
Waaah sp yg memergoki & mengumpat Dimas yg lg memeluk Diandra, penasaran nich 🤨🤔🤔😱😱😋 lanjut lg dong Kak double updatenye jangan lama" selalu ditungguuu....................👌👌😘🙏🙏 tetap semangaaat 💪💪
Aya Hadad
Keren, bagus & penasaran nich 👍👍👍😉😱😱 lanjut lg trs dong Kak double updatenye jngan lm" selalu ditungguuu....................👌👌😘🙏🙏 semangaaat 💪💪
Nadila Nisa
kak Herma, up nya jangan lama-lama dong👍🏻👍🏻🥰
Aya Hadad
Pingin tau reaksi keluarga Dimas, penasaran nich 🤔🤨🤨😋😱😱 lanjut lg dong Kak double updatenye jngan lm" selalu ditungguuu................👌👌😘🙏🙏 semangaaat 💪💪
Nadila Nisa
double up kak... 🥰
Aya Hadad
Adik tirinye Arumi sok mau jd pelakor 😋😏😏☹️ lanjut lg dong double updatenye Kak selalu ditungguuu....................👌👌😘🙏🙏 tetap semangaaat 🤗💪💪😉
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!