NovelToon NovelToon
The Choice Queen

The Choice Queen

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Romansa Fantasi / Time Travel / Harem / Transmigrasi
Popularitas:854.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: Zhuzhu

Li Fengran tidak pernah menyangka jika setelah mati, dirinya akan pergi ke dunia lain dan menjadi peserta kompetisi pemilihan ratu. Untuk melarikan diri, dia mencoba yang terbaik untuk gagal, namun perbuatannya justru menarik perhatian Raja dan Ratu Donghao dan membuatnya terlempar ke sisi Raja Donghao.
Hidup sebagai pendamping di sisi Raja, Li Fengran berhadapan dengan tiga siluman rubah yang terus mengganggunya dan menghadapi konflik istana serta Empat Wilayah.
Akankah Li Fengran mampu bertahan di istana dan membuang niatnya untuk melarikan diri? Akankah ia mengabaikan kasih sayang Raja dan memilih mengamankan dirinya sendiri?

*Cover by Pinterest

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhuzhu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TCQ 28: Hati-Hati terhadap Ketampanan

Li Fengran sebelumnya tidak pernah menyangka  Tuan Besar Zichuan yang terkenal berkuasa, ternyata seorang pemuda di bawah usia tiga puluh yang masih segar dan sehat. Di antara empat tuan besar, hanya Shen Jinglang satu-satunya tuan yang masih muda dan prima.

Berwajah tampan, ketika dia bicara dan tersenyum, lesung pipitnya terlihat manis. Tubuhnya tinggi. Jubah biru mudanya serta gantungan giok di pinggangnya membuat pria itu terlihat seperti pelajar yang berwibawa.

“Xiao Feng, apa yang kamu lihat?” tanya Nangong Zirui pelan.

“Aku sedang memperhatikan musuh dan  bersikap waspada,” jawab Li Fengran tak kalah pelannya.

“Apa yang kamu waspadai?”

“Ketampanan.”

“Hah?”

“Shen Jinglang ini masih muda dan tampan. Dia patut diwaspadai. Survey membuktikan bahwa pria muda nan tampan sepertinya adalah bajingan gila yang brengsek. Yang Mulia, hati-hati terhadap ketampanan. Itu bisa menipu,” ucap Li Fengran.

Nangong Zirui yang pada saat itu tidak sadar menjadi pusat perhatian hanya mengernyit. Li Fengran ini, apakah dia sadar kalau kata-katanya juga merujuk pada dirinya?

Nangong Zirui juga masih muda dan tampan, apa dia tidak sadar kalau pria di depannya juga memiliki kualifikasi itu?

“Jangan bicara sembarangan. Pertunjukannya akan dimulai sebentar lagi.”

Saat itu, perjamuan sudah dimulai. Pelayan menyajikan hidangan dan istana menyuguhkan tarian serta musik yang elegan. Nangong Zirui masih ingin bicara dengan Li Fengran, namun Li Yan kemudian berdiri dan meminta bersulang bersamanya. Nangong Zirui mau tak mau menuruti keinginan kecil itu.

“Yang Mulia, Dongchuan merasa sangat beruntung. Yang Mulia menjadikan gadis kami sebagai Pemangku Pedang. Dalam hidup ini, kehormatan ini sungguh tidak ternilai,” ucap Li Yan sembari sesekali menatap Li Fengran.

Dia merasa aneh karena sejak tadi, Li Fengran tidak meliriknya padahal sebelumnya putri angkatnya itu sangat lengket padanya. Mungkin karena gadisnya sedang menjalankan tugas, jadi tidak memperhatikannya.

“Aku menghargai gadis berbakat. Tidak ada perbedaan pria dan wanita dalam pengangkatan pejabat khusus. Li Fengran memenuhi kualifikasiku. Tuan Besar, kamu membesarkan putri yang baik dan membawa keberuntungan.”

“Aku yang sudah tua ini sangat merasa tersanjung.”

Li Yan meminum segelas anggur lagi.

“Yang Mulia, aku yang sudah tua ini memiliki satu keinginan yang mungkin terdengar lancang.”

“Apa keinginanmu?”

“Yang Mulia, Dongchuan sudah lama berada dalam yurisdikdi pengadilan. Rakyat hidup makmur dalam ratusan tahun. Setiap tuan mewariskan kekuasaan pada putranya. Tetapi aku yang sudah tua ini hanya memiliki putri dan tidak memiliki putra. Aku khawatir akan mengacaukan pengadilan dan menyengsarakan rakyat jika tidak memiliki pewaris,” ucap Li Yan.

“Meskipun Yang Mulia tidak melarang pengangkatan pejabat wanita, tetapi terhadap seorang pemimpin wanita, itu belum pernah terjadi. Beberapa minggu lalu, adik dari gadis keluarga kami melakukan sesuatu yang tercela karena rasa irinya. Aku yang sudah tua ini merasa malu dan tidak layak, juga tidak ingin menyerahkan nasib Dongchuan kepada gadis yang tidak bermoral. Putri pertama kami sudah menjadi pejabat di sisi Yang Mulia. Aku yang sudah tua ini tidak memiliki kekhawatiran lagi.”

Tidak disangka, Li Yan ternyata mengetahui masalah Li Shiyu yang meracuni Li Fengran. Raut wajahnya serius. Rupanya inilah emosi yang sejak tadi ia tahan.

Tuan Besar Dongchuan ini, nyatanya lebih terbuka dan lebih jujur. Li Fengran mulai memiliki kesan baik padanya walau belum sepenuhnya percaya.

“Aku yang sudah tua ini tidak ingin putri-putriku menyakiti sesama saudari. Untuk itulah, aku memohon pengampunan Yang Mulia untuk putriku yang tidak bermoral itu.”

“Tuan Besar, apa yang kamu inginkan?” tanya Nangong Zirui.

“Yang Mulia, Dongchuan dan Donghao akan makmur di bawah pemerintahanmu. Aku yang sudah tua ini ingin menghindari perselisihan di kemudian hari, menyerahkan otoritas khusus dan kuasa atas Dongchuan, mengembalikannya kepada pengadilan.”

Pernyataannya seperti petir yang menyambar di siang bolong. Semua orang di dalam aula, termasuk Nangong Zirui dan Li Fengran, mereka sama terkejutnya. Tiga tuan besar lain melongo dan memuntahkan minuman di mulut mereka. Apakah Li Yan sudah gila?

Saat ini, semua negara bagian sedang memperebutkan kekuasaan dan hampir bergerak menuju ibukota. Jika saja Raja Nangong tidak terampil dan cerdas, kerajaan ini sudah dikuasai oleh mereka sejak awal.

Apa yang ingin dilakukan oleh Li Yan ini? Menyerahkan kekuasaan begitu saja? Bukankah itu menyia-nyiakan kerja keras selama bertahun-tahun ini?

“Tuan Besar, kamu yakin?” tanya Nangong Zirui.

“Yang Mulia, saya tidak pernah seyakin ini. Harap Yang Mulia memenuhi permohonan saya.”

Beberapa hari sebelum berangkat ke ibukota, Li Yan baru mengetahui kalau putri kandungnya, Li Shiyu ternyata berbuat jahat.

Dia mencelakai kakaknya dengan racun karena iri dan kebenciannya. Li Yan juga mendapat informasi rahasia bahwa Raja telah mengutus Mo Wei untuk menyelidikinya.

Ia pikir, daripada diekspos langsung oleh Raja Nangong, lebih baik dia yang mengungkapkannya sendiri. Li Yan berinisiatif menceritakannya secara jujur.

Ia tahu, Raja Nangong adalah orang yang berbelas kasih. Jika dia memohon dengan tulus, mungkin nyawa Li Shiyu masih bisa dipertahankan.

Li Yan juga sudah lelah dengan persaingan empat wilayah negara bagian. Usianya tak lagi muda, tidak mampu lagi mengerahkan banyak tenaga. Dia juga tidak punya pewaris dan tidak mungkin menyerahkan Dongchuan kepada Li Shiyu.

Terlebih, Raja Nangong sudah memperlihatkan kekuatannya untuk merebut kembali kendali. Lebih baik menyerahkannya secara sukarela daripada harus bertarung suatu saat.

“Semua orang di dalam aula ini adalah saksi. Mulai sekarang, Dongchuan tidak lagi menjadi negara bagian, melainkan hanya sebuah provinsi di bawah kuasa pengadilan. Yang Mulia, hari ini, bawahan menyerahkan kembali kendali pasukan dan segel kuasa.”

Li Yan memegang sebuah token pengendali pasukan dan sebuah segel kuasa. Wang Bi segera turun dan menyerahkan dua benda tersebut kepada Nangong Zirui. Ini memang di luar prediksi.

Walau Dongchuan tidak terlalu kuat dan tidak memiliki tanda pemberontakan, tetapi bukan tanpa potensi. Li Yan justru malah menyerahkan kekuasaannya dan melepas Dongchuan dari tangannya. Ini sangat tidak terduga.

 “Jika itu yang kamu inginkan, maka aku akan mengabulkannya. Nyawa putri kecilmu bisa kuampuni. Tuan Besar, kamu sudah bisa beristirahat,” ujar Nangong Zirui.

“Terima kasih, Yang Mulia.”

Rasanya sebuah batu besar telah diangkat dari dadanya. Batu besar itu adalah kekuasaan dan rasa takut yang menjadi kekhawatiran terbesarnya sepanjang hidup ini. Sekarang, Li Yan tidak perlu lagi memikirkan segalanya dengan takut.

Putri angkat kesayangannya sudah mendapatkan kehidupan lain di sisi Raja Nangong. Putri kandungnya yang tidak berbakti setidaknya masih bisa hidup. Li Yan sudah cukup puas dengan hasil seperti ini.

“Hm. Orang yang lebih tua ternyata lebih bijak,” gumam Li Fengran.

“Aku juga tidak menduganya,” ucap Nangong Zirui. “Ayahmu berinisiatif sendiri. Aku tidak bisa menolak permohonannya.”

“Tidak apa-apa. Yang Mulia bisa menghemat energi.”

“Xiao Feng, pertunjukannya belum berakhir.”

Li Fengran juga tahu. Li Yan ini hanya pembukaan. Tidak lama lagi, pertunjukan lain yang tidak kalah menarik akan tiba. Gerak-gerik Shen Jinglang terpantau semua. Dia gelisah dalam duduknya.

Firasatnya mengatakan akan terjadi hal buruk hari ini. Li Yan, setidaknya telah mengacaukan satu rencananya.

“Beberapa waktu yang lalu, aku mendapat sebuah laporan rahasia. Tidak tahu apakah kalian tertarik untuk mendengarkan?” tanya Nangong Zirui pada semua orang.

“Mohon Yang Mulia berikan pertunjuk,” ucap semua orang.

“Ada sebuah rumor yang menyebar di ibukota. Mereka mengatakan aku terpikat kecantikan dan dikendalikan Pemangku Pedang sampai menunda pengangkatan Shen Lihua sebagai Ratu Donghao yang baru. Menurut kalian, rumor itu benar atau tidak?”

Beberapa menteri menanggapi. “Yang Mulia, itu hanya sebuah rumor. Tidak perlu mempedulikannya.”

“Benar, hanya sebuah rumor. Ah, tapi membiarkannya juga bukan solusi jangka panjang. Masa berkabung untuk mendiang Ling Sui sudah berakhir. Para menteriku yang setia, bagaimana menurut kalian? Perlukah aku menyegerakan pengangkatan Ratu Baru?”

Shen Lihua seperti melambung. Rasanya keinginannya akan tercapai tidak lama lagi. Kakaknya yang kejam memang hebat, dia menepati perkataannya.

“Ada apa dengan Yang Mulia? Bukankah beberapa hari lalu masih menolak peresmian dengan alasan berkabung? Mengapa tiba-tiba merubah keputusannya?” salah seorang menteri bertanya pada rekan sesama menterinya.

“Kita tidak pernah bisa menebak isi pikiran Yang Mulia. Ikuti arus saja,” yang lainnya menanggapi.

“Kami mengikuti keputusan Yang Mulia.”

Shen Lihua semakin merasa diterbangkan. Dia tersenyum karena gembira dan senyumnya yang indah juga dilihat oleh Ibu Suri. Fei Jia dan Su Min ikut gembira. Namun, raut wajah sebaliknya justru nampak pada Shen Jinglang. Tidak benar, seharusnya tidak seperti ini.

“Baiklah. Sudah saatnya kursi di sebelahku ini diisi kembali. Tapi sebelum itu, aku juga harus memberitahu kalian sebuah rumor lain.”

“Mohon Yang Mulia memberitahu!”

1
Febriani Nazularahmatika
ceritanya seru💖💖💖
Eda Eda
👍
Endang Nurhayati
😂😂😂 keberuntungan yang memihak, cuma tidur dapat burung Phoenix
isgiyarsi isgi
Luar biasa
Vani_27
lahh cewek anehh, terlalu memaksakan diri, karakter pemangku pedang ini kesen nya gmna yahh memaksaa 🤣🤣🤣
segala apk
Luar biasa
Jeffie Firmansyah
terhanyut dalam cerita sehingga membuat kesedihan dalam dada😭
Jeffie Firmansyah
sumpah ngakak abis seruuu Thor 💪
afifah aefa
Luar biasa
Febriani Nazularahmatika
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Noni Diani
Luar biasa
Yanti Suryantini
Biasa
Yanti Suryantini
Buruk
Ayu Dani
berat
Bzaa
semangat terus ya kak
Bzaa
kerennn dan penuh dengan akal..
Bzaa
raja benar-benar kuat, saLuttt
Bzaa
raja bener2 peka dan pengertian 😄
Bzaa
kerennnn
Bzaa
jgn2 tangan raja yg di gigit nya😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!