novel ini menceritakan tentang kisah seorang wanita yang bernama Melisa yang penuh dengan petualangan cintanya,
mulai dari bertemu dengan Lelaki yang dia kira lelaki baik baik nyatanya??
tidak seperti casingnya yang selalu bermuka lugu di depan Melisa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anjelicha hanna cahya ningtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
2 garis merah
#Pov Nena
1 bulan yang lalu.....
Semenjak Ari putus dengan Melisa, Ari tidak pernah menemuiku lagi, aku sangat prustasi, berulang kali aku mengiriminya chat tapi tidak ada satupun yang dia balas.
hingga akhirnya muncul ide gila dipikiranku, aku berniat menjebak Ari. Aku rela menghalalkan segala cara agar Ari bisa menjadi milikku seutuhnya, dan tentunya aku tidak perlu capek capek bekerja lagi karena aku tau Ari pengusaha yang sangat kaya di usianya yang masih muda.
Malam ini seperti biasa aku pergi ke bar dan tentu saja aku selalu menjadi primadona di bar & club.
hanya dengan bermodalkan senyumanku, sudah ada 1 cowok yang mendekatiku, kami pun saling cheers dan mengobrol basa basi seperti biasa.
aku menanggapi dia karena wajahnya yang tampan, dan juga dia berbody porposional, tidak kalah tampan dengan Ari.
"hai.." sapa dia
"hai" jawabku sambil tersenyum
"sendirian aja?" tanyanya lagi
"iya" jawabku sambil meneguk wine
"Rio" ucap cowok itu sambil menyodorkan tangan
"Nena" jawabku
kami pun dalam sekejab menjadi akrab,
dengan perlahan tapi pasti, Rio mulai berani memelukku dan kami berciuman dengan panas,
"mau move?" ajak Rio
aku pun menganggukkan kepalaku, kami pun meninggalkan bar dan berjalan kearah parkiran
tanpa banyak tanya aku sudah tau mau kemana kami pergi.
setelah selesai check in di suatu hotel, kami naik ke lantai 4 dan masuk ke salah satu kamar, tanpa basa basi lagi, Rio mulai menjelajah di area sensitifku dan mulai bergerilya disana, aku pun sudah tidak bisa membendung lagi hasrat yang sudah lama tidak ku puaskan. kami saling memberikan kepuasan satu sama lain, dan tentu saja Rio akan menjadi bagian dari siasatku untuk menjebak Ari.
aku melihat Rio memimpin permainan dengan sangat agresive,
"ah... ah.. aku mau keluar" desah Rio dengan mimik muka yang sudah tidak bisa deskripsikan, tatapan matanya mulai sayu,
"ah... ahh... keluarkan saja" ucapku dengan mencengkram pinggul Rio, hingga bisa kurasakan sesuatu yang tegak sempurna itu memasuki lembah kenikmatan lebih dalam.
Rio yang sudah diambang kenikmatan terus memompa naik turun dengan semangat, hingga akhirnya aku bisa merasakan ada yang berdenyut, Rio menumpahkan semua cairan kenikmatannya di dalam sana tanpa tersisa.
aku pun tersenyum tipis
'hanya ini cara terakhirku untuk mendapatkanmu Ri' ucapku dalam hati.
selesai menumpahkan semuanya Rio mengecup keningku, aku hanya meresponnya dengan senyuman datar.
aku segera memakai semua pakaianku, dan mengambil tasku, Rio menatapku heran
"kamu mau kemana?" tanyanya
"pulang" jawabku
"ini sudah malam, tidak bisakah kamu tinggal semalam denganku disini?" tanya Rio
"you get what you want and me too, bye" ucapku sambil melangkah keluar kamar hotel.
aku langsung memesan taxy online dan menuju ke apartemenku.
...****************...
3 minggu kemudian....
Aku bisa merasakan ada yang tidak beres dengan tubuhku, aku mual mual di pagi hari, dan tiba tiba muncul keinginan makan makanan dan ketika sudah mendapatkan makanan itu aku mual. dan juga tamu datang bulanku tidak kunjung datang
'apakah aku hamil??' gumamku dalam hati,
tanpa pikir panjang lagi, aku ijin tidak masuk kerja hari ini, dan memesan taxy online menuju ke sebuah rumah sakit, dan langsung menuju ke dokter kandungan.
setelah selesai mendaftar administrasi, aku pun duduk diantara ibu ibu yang akan memeriksakan kandungannya, ada yang perutnya mulai membuncit , bahkan sudah besar sempurna.
"ibu nena silahkan masuk" ucap seorang perawat kepadaku, aku pun mengangguk dan masuk ke ruang periksa.
"silahkan duduk" ucap dokter kandungan kepadaku
aku pun duduk
aku pun menceritakan kepada dokter bahwa aku terlambat datang bulan 3 minggu, dan dokterpun menggiringku untuk tidur di kasur periksa, dokter mengoleskan gel ke perutku dan mulai memeriksa kandunganku dengan alat USG,
"wah selamat ibu, kantong rahimnya sudah mengembang, kalau diliat dari alat USG kehamilan ibu sudah berusia 2 minggu" ucap dokter
aku pun mengangguk dan tersenyum,
"karena ini masih masuk ke kehamilan muda tri semester pertama, jangan capek capek ya bu, dan jangan berhubungan badan yang terlalu ekstrem agar tidak membahayakan janinnya" ucap dokter
"baik dok" jawabku sambil tersenyum.
"saya resepkan vitamin ya bu dan asam folat" ucap dokter sambil menuliskan resep.
selesai dari rumah sakit, aku pun langsung menuju apartemenku dan segera mengambil hpku, aku menekan calling di layar hpku.
aku tidak sabar segera memberi tahu Ari,
Ari mereject panggilanku, rasanya sebal sekali, aku pun segera mengetikkan chat ke dia.
Aku:
aku mau ketemu di apartku ada yang mau aku omongkan penting!
Ari:
maaf aku tidak bisa, jangan hubungi aku lagi,
Aku:
ini pertemua trakhr, karena ada hal penting yg kamu harus tau, kalau kamu tidak mau, aku bisa cari tau rumahmu dimana, apalagi kantormu. karena ini hal yg sangat penting yg berhubungan dengan hidupku!
Ari:
ok, i'll come,
aku pun lega membaca balasan Ari, kuletakkan hpku di meja, dan segera mencari kantong plastick berisi tespack di tasku, dan segera masuk ke kamar mandi untuk memakainya.
25 menit kemudian...
Ari masuk ke apartemenku, kami duduk di sofa
tanpa basa basi lagi aku mengambil tespack di sakuku dan memberikannya ke Ari.
Ari pun melihat tespack itu dan matanya membelalak.
"ini tespack kamu?" tanyanya dengan wajah yang masih kaget
aku menganggukkan kepalaku dan menunduk
"seingatku aku tidak pernah menembakkannya di dalam, dan selalu di luar" protes Ari
aku pun berakting menangis,
"asal kamu tau, aku tidak pernah berhubungan dengan yang lain selain kamu Ri!" jawabku dengan isakan air mata
Ari pun terdiam,
"besok aku jemput ke dokter kandungan" ucap Ari seperti meragukan hasil testpack itu.
aku mengangguk pelan, Ari pun berlalu keluar dari apartemenku.
'silahkan mau bawa ke dokter kandungan manapun hasilnya ya pasti sama' ucapku dalam hati.
aku hendak keluar ke resto masakan padang karena membayangkan makan rendang daging aku menelan air liurku sendiri.
tinggal selangkah lagi, aku bisa memiliki Ari untuk seutuhnya.
aku tidak peduli di dalam perutku ini anak siapa, yang terpenting adalah aku bisa memilih dengan siapa aku akan menikah.
keesokan harinya....
Ari sudah menjemputku di parkiran mobil apartemen, aku langsung berjalan ke parkiran.
kami hanya saling diam tanpa ada obrolan singkat,
sampai akhirnya kami sampai di rumah sakit.
kami daftar terlebih dahulu, setelah itu duduk di kursi tunggu yang panjang.
Ari hanya terdiam dan tertunduk dengan tangan yang menggenggam hp, sekilas aku melihat layar hp Ari dengan jelas terpampang foto Ari dan Melisa di buat wallpaper disana, hatiku sangat remuk dan sakit melihat itu, tanpa terasa bulir airmata mulai menetes dipipiku, aku segera mengusap airmataku.
"Ibu Nena... silahkan masuk" panggil seorang perawat, aku dan Ari pun melangkah masuk ke ruang periksa.
aku berbaring di kasur periksa dan dokter mulai mengoleskan gel dan meraba perutku dengan alat USG,
"selamat ya pak, bu ini sudah mulai mengembang kantung rahimnya, jangan terlalu capek capek ya bu, banyak makan makanan yang bergizi, dan juga minum susu hamil ya" ucap dokter kandungan,
aku pun duduk di depan dokter begitu juga Ari, wajahnya terlihat muram
"dok, maaf saya ada pertanyaan," ucap Ari tiba tiba
aku pun menoleh ke arah dia.
"maaf ya dok ini agak jorok , memangnya kalau ejakulasi diluar itu bisa bikin hamil?" pertanyaan Ari membuatku gugup seketika, selama ini Ari selalu mengeluarkan laharnya di luar.
'aduh bagaimana ini? bagaimana kalau jawaban dokter ini tidak menguntungkanku' ucapku cemas. wajahku berubah gugup dan bulir keringat mulai mengalir dari dahiku.
...****************...
jangan lupa buat mampir juga di Novel ku yang berjudul ATHAYA ya kak 🙏🤗
aku mampir nih buat beri dukungan nya 🙏