NovelToon NovelToon
Aku, Kamu Dan Para Mantan

Aku, Kamu Dan Para Mantan

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Lari Saat Hamil / Berbaikan / Selingkuh / Penyesalan Suami
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: CumaHalu

Anisa dan Yusuf pasangan suami istri yang memiliki kehidupan nyaris sempurna. Ekonomi cukup, tiga orang anak dan mertua yang tidak ikut campur. Namun, ujian datang dari mantan kekasih Anisa dan mantan istri Yusuf. Kehadiran mantan istri Yusuf juga telah membuat ibu mertua Anisa membencinya. Seiring berjalannya waktu, Yusuf tidak bisa menolak kehadiran mantan istrinya untuk kembali. Hingga memutuskan setuju untuk menikah siri, tapi Yusuf merahasiakan pernikahannya dari Anisa. Lalu bagaimana Anisa dengan mantan kekasihnya yang juga ingin bersamanya, akankah berhasil ? Apakah pernikahan Yusuf dan Anisa akan berakhir atau malah akan semakin kuat ? Yuk baca, like, komen dan share ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CumaHalu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

DI RUMAH YUSUF DAN ANISA

Anisa menunggu kedatangan suaminya di ruang tamu. Anisa terus memandang ke arah luar, meremas tangannya dan berkali-kali keluar dan masuk rumah. Anisa mengambil hpnya dan memencet nomer suaminya, namun tidak di angkat olehnya.

"Ma, papa belum pulang ya?" Ryan duduk di samping Anisa.

"Belum sayang, papa pasti sangat sibuk seperti biasanya. Kamu tidur aja dulu."

"Ya udah, Ryan tidur dulu ya, Ma."

"Iya sayang...." Anisa mengecup kening Ryan. Lalu Ryan meninggalkan Anisa sendirian di ruang tamu.

Anisa merebahkan tubuhnya di atas sofa. Karena malam semakin larut, jarum jam menunjukkan pukul sebelas. Anisa merasa matanya semakin berat, dan iapun tertidur di sofa.

 

DI RUMAH KANIA

"Mas, tadi kayanya kamu belum makan malam?" tanya Kania begitu mereka masuk ke rumah.

"Aku ga lapar Kania. Aku mau tidur dulu sekarang." Yusuf pergi ke kamar kosong dan merebahkan tubuhnya di atas kasur.

Yusuf mengingat suara tawa Anisa dan anak-anaknya saat bersama Arka. Rasa sesak itu kembali hadir, ia tidak menyangka istrinya begitu mudah bersama pria lain tanpa seijinnya. Air mata Yusuf mengalir deras, ia menutup wajahnya dengan bantal supaya Kania tak mendengar isakan tangisnya.

"Kenapa kamu tega lakukan ini sayang. Bahkan aku juga membelamu di depan mama. Aku pikir kamu mencintaiku dan hanya diriku, tapi ternyata kamu masih bisa mengagumi pria selain diriku," batin Yusuf.

Yusuf terus menangis hingga tak terasa ia tertidur dengan sendirinya. Kania merasa gelisah karena Yusuf masih menolak tidur bersamanya. Ia keluar kamar dan menuju kamar Yusuf.

Kania masuk ke kamar Yusuf dan tidur di sampingnya. Ia tidak peduli kalau besok Yusuf akan memarahinya. Dia ingin merasakan tidur bersama pria yang sampai saat ini masih dicintainya.

"Akhirnya aku bisa melihatmu lagi tidur di hadapanku, Mas. Aku kangen banget sama kamu," batin Kania.

 

DI RUMAH REZA

"Sip... Lengkap sudah dokumenku. Besok aku akan masukkan lamaran kesana dan mulai melancarkan aksiku. Haha...."

Setelah melengkapi surat untuk melamar kerja, Reza memasukkannya dalam amplop coklat. Menyiapkan kemeja dan celana hitam terbaik miliknya. Dan menyemir sepatu pantofel hingga mengkilap. Setelah memastikan penampilannya besok telah sempurna, Reza segera tidur. Agar saat bangun tubuhnya terasa lebih bugar.

KEESOKAN PAGI

Reza bergegas mandi dan berangkat ke pabrik Yusuf mengendarai sepeda motor. Sampai pabrik langsung ke pos satpam dan memberikan surat lamarannya. Lalu Reza kembali pulang atas perintah dari satpam.

 

DI RUMAH YUSUF DAN ANISA

Anisa terbangun dan ia melihat sudah pagi. Ia bergegas ke kamar untuk melihat suaminya. Namun ia tidak menemukan Yusuf di dalam kamar. Anisa tertunduk lesu dan berjalan menuju kasurnya, duduk di atasnya dan mengusapkan tangannya di seprei kesukaan suaminya. Lalu dia teringat kamar anak-anaknya, Anisa bangkit dan mencari Yusuf ke kamar Hana.

Lalu kamar Alif, masih belum ketemu. Dan terakhir ke kamar Ryan, dan tetap saja tidak menemukannya. Alif yang bangun paling pagi mengikuti mamanya sejak keluar dari kamarnya.

"Mama cari papa ya ?" tanya Alif.

"Iya sayang."

"Papa sepertinya tidak pulang tadi malam, bagaimana kalau kita ke kantor papa, Ma."

"Nggak perlu sayang, kita di rumah aja ya hari ini."

"Iya, Ma."

Setelah membantu Ryan bersiap ke sekolah, Anisa membuat sarapan untuk Hana dan Alif. Sementara Alif tidak mau sekolah kalau tidak di antar papanya. Ryan berpamitan pada Anisa berangkat ke sekolah di antar supir.

Selesai mengurus anak-anaknya, Anisa ke kamar dan menelfon Yusuf. Beberapa kali dia mencoba, tapi sama sekali tidak ada jawaban. Kemudian Anisa mengirimkan pesan.

"Mas, aku minta maaf. Kemana kamu pergi semalam? Aku mohon beri kesempatan satu kali lagi untuk membuktikan kalau aku dan Arka tidak ada hubungan spesial. Mas, aku tau kamu kecewa padaku. Aku siap menerima hukuman apapun darimu, tapi tolong jangan tinggalkan aku sama anak-anak," tulis Anisa.

Beberapa saat kemudian pesan balasan dari Yusuf masuk.

"Aku sedang rapat. Kita bahas nanti saja."

Setelah membaca pesan balasan dari suaminya ada sedikit rasa lega di hati Anisa. Paling tidak Yusuf masih mau membaca pesannya. Anisa meletakkan hpnya dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

 

DI PABRIK YUSUF

Reza mendapat panggilan mendadak dari HRD hari itu juga. Dengan penuh semangat Reza kembali ke pabrik Yusuf. Sampai di pabrik, Reza langsung interview dan tes. Setelah itu Reza di suruh menunggu untuk mengetahui hasilnya.

Beberapa menit kemudian Reza di panggil HRD untuk masuk ke ruangannya. HRD menyuruh Reza kerja hari itu juga dan Reza merasa misinya akan segera berhasil. Reza mengikuti setiap instruksi dengan serius.

Reza di antar ke ruang produksi dan mulai bekerja. Reza di ajari oleh seorang yang sudah lama bekerja di pabrik bagian mengoperasikan mesin penggiling. Reza berhasil mengambil hati seniornya karena mudah memahami apa yang di ajarkan.

"Kamu udah paham kan, Za?"

"Sudah, gampang sih ini. Hehe."

"Ya sudah, aku tinggal di tempat lain. Kamu kerjakan sesuai dengan arahanku tadi."

"Baik, Pak."

Saat Reza di tinggal, dia mulai melakukan aksinya. Reza sengaja merusak alat mesin itu hingga membuat gaduh seisi pabrik. Reza pura-pura panik dan memanggil orang lain untuk membantunya.

Salah satu karyawan pergi ke ruangan Kevin untuk melaporkan kerusakan pada mesin penggiling. Kemudian Kevin memeriksanya, setelah itu Kevin memerintahkan untuk memperbaiki dulu mesinnya. Kalau benar-benar tidak bisa, nanti akan di ganti dengan mesin yang baru.

Reza merasa kesal karena ternyata itu bukan masalah besar bagi perusahaan Yusuf. Kemudian dia mulai berpikir untuk merusak mesin lainnya di lain hari. Disaat sedang melamun memikirkan rencana selanjutnya, Reza dikejutkan dengan suara Kania.

"Heh... Tadi kamu kan yang ngerusakin mesin penggilingnya," ucap Kania di samping Reza.

"Tau apa kamu, aku ga sengaja merusaknya. Kamu tau sendiri kalau aku anak baru disini. Kalau kamu berani bicara yang tidak-tidak, aku akan membuatmu menemui ajalmu," balas Reza.

Kania teringat waktu dia dan Yusuf di hajar oleh Reza dan anak buahnya. Kemudian ia memutuskan pergi dan mencoba mengawasi pergerakan Reza dengan hati-hati. Kania merasa khawatir kalau Reza akan berbuat nekat.

 

DI RUMAH YUSUF 

Sore harinya Yusuf sampai rumah dan di sambut pelukan hangat oleh anak-anaknya. Yusuf menghampiri Hana yang tengah di gendong oleh Mela. Mengambil alih dari gendongan Mela dan menciumnya.

"Dimana Bu Anisa?"

"Ada di kamar, Pak."

Yusuf ke kamar dan melihat Anisa tengah melipat pakaian. Kebetulan pintu kamar tidak di tutup oleh Anisa, sehingga Yusuf bisa langsung tau apa yang di lakukan istrinya. Yusuf takut kalau Anisa ingin pergi darinya, ia segera menghampirinya.

"Mau kemana?" tegur Yusuf.

Anisa menoleh dan menghentikan aktifitasnya melipat pakaian. Ia mengerutkan dahinya karena merasa aneh dengan pertanyaan suaminya. Yusuf berjalan menghampiri Anisa yang duduk dia atas kasur.

"Aku lagi melipat baju aja, Mas. Ga mau kemana-mana."

"Oh,.. hehe, aku pikir kamu mau pergi."

Yusuf duduk di hadapan Anisa dan menggenggam tangan istrinya. Lalu Anisa mencium tangan Yusuf dan menangis. Yusuf mencium pucuk kepala Anisa dengan penuh cinta.

"Maafin aku, Mas. Aku janji ga akan pergi kemana-mana. Aku ga akan ketemu sama siapapun tanpa seijinmu."

"Aku juga minta maaf sayang, kemarin aku udah menamparmu sekeras ini. Maafkan aku ya." Yusuf mengelus pipi Anisa yang masih sedikit terlihat kemerahan.

Anisa dan Yusuf berpelukan, dari luar Alif dan Ryan tersenyum bahagia melihat kedua orang tuanya kembali saling mencintai. Dari sudut matanya, Anisa melihat kedua putranya memperhatikan mereka. Lalu Anisa memanggilnya dan mereka berpelukan.

 

DI RUMAH REZA

"Sialan... Aku pikir kerusakan mesin itu akan membuat perusahaan Yusuf bangkrut. Ternyata cuma masalah kecil, apa aku bakar aja ya pabriknya. Haha... Ah,... Iya... Mending aku bakar aja sekalian, kan lumayan bisa buat dia kismin... haha," celoteh Reza di kamarnya sambil menatap dirinya di cermin.

1
Leon
Loh kok belom update? Lanjutin dong thor, gak sabar nungguin kelanjutannya 😫
CumaHalu: sabar ya kak, masih di review bab terbarunya🙏🤗
total 1 replies
awita_llu
Gak bosen
CumaHalu: terimakasih, kak🙏🙂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!