Di Madu

Setelah sarapan selesai Papanya Adit langsung mengajak Kamelia untuk berangkat, Mamanya Adit seperti biasa selalu membawakannya makanan banyak untuk di berikan pada Mamanya Kamelia.

"Hati hati yaa dan salam untuk keluarga kamu. "

ucap Mama mertuanya saat Kamelia pamit mencium tangannya.

Kamelia duduk di kursi belakang di samping Papa Mertuanya, sebenarnya Kamelia sungkan sekali tapi tidak enak kalau harus menolak ajakan Papanya Adit.

"Lia maaf yaa atas semua yang Adit lakukan ke kamu, Papa akan tegur dia nanti saat bertemu di kantor dan bersabarlah yaa. "

ucap Papanya Adit yang memecahkan keheningan di dalam mobil.

"Gak apa apa Papa dan lagian Lia gak masalah kalau Mas Adit memang mau bersama istrinya kan dia juga sama Istrinya Mas Adit bukan hanya Lia. "

ucap Kamelia dan Papanya Adit tersenyum mendengarnya.

"Minggu depan ada acara ulang tahun perusahaan, kamu mau datang juga boleh gak datang juga gak apa apa, karena setelah acara barulah Papa akan menyerahkan semua bukti kelicikan Cindi pada Adit, sebenarnya Adit sedang mengulur waktu agar Cindi tidak curiga, Adit sudah mencurigai kalau Cindi ada main di belakang Adit dengan laki laki lain yang entah siapa laki laki nya tapi semua bukti foto bahkan vidio sudah tersimpan rapih. "

jelas Papanya Adit dan Kamelia langsung terdiam.

"Memangnya Lia boleh kalau gak ikut datang ke acaranya?? "

tanya Kamelia untuk meyakinkannya.

"Gak apa apa karena Adit gak mau kamu terekspose ke luar dan orang orang akan mengetahui kamu, sepertinya Adit gak mau orang orang mengenali kamu sebagai istrinya nantinya, biar kamu bebas beraktifitas tanpa ada hambatan. "

jawab Papanya Adit dan Kamelia mengangguk tersenyum.

Perjalanan empat puluh menit akhirnya tiba di kediaman Kamelia yang begitu sederhana namun sangat sejuk karena banyak di tumbuhi pepohonan juga bunga bunga.

Papanya Adit ikut turun dari mobil sambil membantu membawakan barang barang titipan sang istri untuk besannya.

"Ada Tuan Alam, ayo masuk Tuan jangan cuma di luar saja. "

ucap Mamanya Kamelia saat besannya berjalan di belakang Kamelia.

"Tidak usah Mba, saya juga hanya mampir saja membantu Lia membawa titipan dari istri saya, saya permisi kembali melanjutkan perjalanan lagi. "

ucap papanya Adit dan Mamanya Kamelia menganggukkan kepalanya.

"Hati hati Papa dan makasih. "

ucap Kamelia dan Papanya Adit langsung tersenyum lalu berjalan menuju mobilnya.

Kamelia dan Mamanya belum masuk kedalam rumah masih menunggu mobil Papa nya Adit sudah tidak terlihat kembali.

"Ayo masuk Lia. "

ucap Sang Mama sambil membawa sebagian barang barangnya.

"Lila mana Mama?? "

tanya Kamelia saat masuk kedalam rumah.

"Lila pergi di antar Papa keliling kampus, katanya mau meminta persyaratan ujian masuk ke perguruan Negeri. "

jawab Mamanya sambil membuka barang barang dari besannya.

"Padahal Lia dadakan ijinnya tapi Mama nya Adit membawakan makanan untuk Lia bawa sangat banyak yaa. "

ucap Kamelia saat mamanya membuka kotak makanan.

"Iya Lia, Mama mertua kamu dan Papa Mertua kamu itu orang baik yaa, Mama bahagia kamu berada di tengah tengah orang yang tepat. "

ucap Mamanya Kamelia dan mencoba mencicipi makanannya.

"Lia membelikan Mama satu set Emas saat di Jogja dan Lia sengaja membelikannya disana biar awet gak Mama jual. "

ucap Kamelia sambil menyodorkan kotak beludru berisi perhiasan untuk Mamanya.

"Lia kamu kenapa repot repot membelikan Mama siih, padahal kamu fokus untuk kamu saja karena uang pemberian suami kamu saja lebih dari cukup loh untuk Mama. "

ucap Mamanya dan Kamelia menggelengkan kepalanya.

"Ayo pakai semua nya jangan protes, Lia membelikannya sengaja yang gak mencolok, ini timbangannya berat Mama walaupun kecil kecil gini loh Mama. "

ucap Kamelia sambil membantu memakaikan perhiasannya.

"Terimakasih Lia untuk hadiahnya, Mama bahagia sekali. "

ucap Mamanya dan Kamelia mengangguk.

"Oh iya itu ada hadiah pakaian juga, buat Mama, Papa dan Lila juga. "

"Kamu masih cuti Lia?? Sampai kapan?? "

"Masih Maa dan hari ini terakhir cuti, senin sudah mulai ngantor lagi. "

"Besok masih libur berarti kamu?? "

"Masih Maa, kenapa memangnya?? "

"Gak Lia, Mama cuma nanya kan kamu selalu kerja di hari sabtu, takutnya besok kamu kerja lagi. "

"Gak Mama, Lia full libur sampai minggu. "

Kamelia langsung beranjak dan memilih menuju belakang rumahnya, ternyata pohon anggurnya berbuah dan membuat Kamelia tersenyum lalu mengambil kursi untuk memetiknya.

Sengaja Mamanya tidak memetik anggur karena Kamelia begitu suka anggur, apalagi dia yang memetiknya sendiri dari pohonnya, semakin bahagia sekali Kamelia.

Saat asik dengan anggurnya tiba tiba Kamelia di kagetkan dengan kedatangan Adit, Kamelia reflek turun dan Adit membantunya.

"Bagaimana kalau kamu jatuh ke bawah, naiknya cuma kursi kecil dan kamu sibuk bersenandung. "

ucap Adit dan Bella hanya terdiam tanpa mau menjawabnya.

Kamelia menyimpan anggur di atas wadah lalu membawanya menuju keran untuk di cuci terlebih dahulu sebelum di makan nya.

Adit terus mengikuti Kamelia yang terlihat acuh padanya, Adit sengaja datang ke rumah mertuanya karena dia yakin Kamelia ada disini dan ternyata benar dugaannya.

Adit sampai kabur pagi sekali di saat Cindi masih terlelap dengan tidurnya, kalau sampai bangun pasti Cindi akan menahannya dan itu akan mempersulit Adit untuk menyusul Kamelia.

"Lia ini minumannya untuk suami kamu sudah Mama buatkan. "

ucap Mamanya Kamelia sambil menunjuk nampan yang berada di atas meja dan Kamelia mengiyakannya.

"Lia maafkan saya karena kemarin sore saya tidak menepati janji untuk datang, Cindi tiba tiba datang ke kantor. "

ucap Adit saat duduk di samping Kamelia.

"Gak masalah juga untuk saya kenapa minta maaf, Cindi juga kan sama sama istri kamu yang harus kamu perhatikan juga, saya hanya minta satu sama kamu. Jangan membawa saya pergi ke tempat asing yang tidak saya ketahui. "

ucap Kamelia dan Adit menganggukkan kepalanya.

"Iya Lia saya janji dan maafkan saya, saya malah gak mengabari kamu kemarin. "

ucap Adit penuh sesal dan membuat Kamelia mendelik sebal.

"Pasti gak akan mengabari karena kamu sibuk dengan istri kamu, saya jadi wanita paling bodoh disana menunggu kamu datang dan untungnya saya punya Mama juga Papa mertua yang baik sekali, mereka dengan senang hati menjemput saya pulang dari tempat asing itu sendirian, saya dari awal sudah mengatakan kalau saya mau pulang ke rumah Mama tapi kamu memaksa membawa saya ke tempat asing. "

Ucap Kamelia dengan nada kesalnya namun Adit malah tersenyum mendengar Kamelia mengomel padanya untuk pertama kalinya.

Kamelia mengerutkan keningnya saat melihat Adit malah tersenyum dan Kamelia beranggapan Adit sedang mengejeknya.

"Ishh......laki laki ini benar benar sakit jiwa. "

gumam Kamelia dalam hatinya saat melihat Adit tersenyum padanya.

.

.

Bersambung......