Bagai mimpi buruk yang nyata. Anna, seorang gadis cantik yang baru menginjak umur 20 tahun itu di ketahui hamil di luar nikah.
Gayanya yang anggun dan polos membuat semua orang tidak menduga ketika Anna diketahui sedang berbadan dua.
Semua orang tidak tahu siapa ayah dari anak dikandungan Anna. Namun sebuah sapu tangan yang di temukan di kamar Anna membuat semua orang percaya bahwa pelaku yang telah menghamili Anna adalah Andreas, majikannya sendiri.
Andreas pun dipaksa menikahi pembantunya sendiri, sementara dia masih memiliki istri yang sangat dia cintai.
Akankah pernikahan Andreas dan Anna akan bertahan lama? Lantas, bagaimana dengan Rayana, istri pertamanya?
follow Instagram: @rafizqi0202
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rafizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
...🌺🌺🌺...
Rayana mengamuk seperti orang gila di dalam mobilnya. Dia mendecah sambil memukul-mukul stir mobilnya dan memaki-maki nama Andreas karena tidak mau mengangkat teleponnya.
"Apa ini Andreas. Sudah berhari-hari aku tidak menghubungi kamu, tapi kamu tidak mencari ku samasekali. Tapi ketika Anna pergi, kamu langsung mencarinya tanpa memperdulikan aku." Geram Rayana. Dia berteriak di dalam mobilnya seperti seseorang yang tidak waras. Memikirkan Andreas dan perkataan ibu mertuanya, Rayana serasa gila.
Tidak pernah sekalipun dia merasa takut kehilangan seperti ini. Tapi, ketika Andreas yang selama ini selalu menyayangi dirinya dan mulai berpaling darinya, dia merasa tidak rela.
"Aku bersumpah. Jika Anna kembali lagi. Aku tidak akan membiarkan dia selamat. Aku berjanji Anna. Seharusnya kau tidak mengambil hak ku" geramnya lagi.
Sementara itu. Di kampung halaman Anna. Seorang wanita paruh baya nampak berdiri di depan sebuah rumah sederhana.
Tok.
Tok.
Tok.
(Suara pintu diketuk)
"Assalamualaikum!"
"Iya Walaikumsalam. sebentar!" Teriak seseorang dari dalam.
Ceklek! Tidak lama Pintu pun terbuka. Kedua pasang mata itu pun saling menatap dengan perasaan haru.
"Bibik!".
"Anna!"
Keduanya pun saling berpelukan dengan sangat erat. Bahkan keduanya menangis sambil melepaskan rindu.
Anna pun melepaskan pelukannya, "Bik. Bibik kenapa bisa ada disini?" Tanya Anna di tengah isakkan tangisnya.
Bik Susi juga terisak sambil menjawab pertanyaan Anna, "Kenapa Nona pergi tanpa membawa Bibik? Bibik bahkan tidak bisa tidur di sana memikirkan Nona. Untuk saja, Bibik masih ingat ketika Nona mengatakan tempat kampung halaman Nona. Jadi bibik datang untuk mencari Nona!" Jelas Bik Susi.
"Maaf Bik. Anna tidak bermaksud membuat Bibik merasa khawatir. Anna terpaksa Bik!" Jawab Anna.
"Semua orang mengkhawatirkan mu Nona. Ayo kita pulang!" Ajak Bik Susi.
"Bik. Anna tidak bisa. Anna lebih nyaman tinggal di sini dibandingkan disana!"
Mendengar ucapan Anna. Bik Susi kembali memeluk tubuh Anna dengan erat. Dia sangat mengerti dan paham bagaimana penderitaan Anna selama ini. Dia pun juga tidak bisa memaksa Anna saat ini.
"Baiklah. Jika nona merasa bahagia berada disini. Bibik akan tinggal bersama Nona!" Jawab Bik Susu kemudian.
Anna segera melepaskan pelukannya dengan wajah terkejut, "Tapi bagaimana dengan tuan jika Bibik pergi dan tinggal disini?" Tanya Anna khawatir.
"Bibik akan kembali jika memang Nona juga kembali ke rumah. Tuan tidak membutuhkan saya Nona, tapi dia membutuhkan Nona dan juga Arsy!" Jawab Bik Susi.
Anna menunduk sedih, "Tapi... bagaimana dengan Rayana Bik? Dia tidak akan membiarkan aku dan Arsy hidup dengan tenang. Tuan juga akan bahagia jika berkumpul dengan wanita yang dia cintai. Kehadiran aku dan Arsy hanya akan membuat cinta mereka terhalangi!" Jelas Anna.
Bik Susi menghembuskan nafas panjang, "Sudahlah. Apapun keputusan Nona. Bibik akan selalu mendukung mu Nona. Dimana Arsy? Bibik sangat merindukannya!" Tanya Bik Susi balik.
"Didalam. Ayo masuk Bik!" Ajak Anna.
Bik Susi pun masuk dan membawa semua barang-barangnya kedalam.
Ketika Anna menunjukan dimana Arsy berada. Bik Susi nampak sangat bahagia dan segera meraih tubuh mungil bayi kecil yang baru berumur beberapa bulan tersebut.
"Malang sekali nasib mu nak." Batin Bik Susi sedih ketika melihat wajah Anna yang tengah duduk di depannya dan Arsy yang ada di gendongannya secara bergantian.
Bik Susi merasakan kesedihan serta kemalangan nasib yang di terima oleh Anna. Merawat bayi seorang diri bukanlah sesuatu yang mudah untuk lakoni. Bik Susi hanya bisa berdoa di dalam hatinya, semoga hal baik akan segera terjadi dan tidak membuat Anna dan Arsy menderita lagi.
Di tempat lain. Andreas membanting kertas pekerjaannya dengan sangat marah. Pikiranya tidak bisa fokus kepada pekerjaan. Selalu saja kekhawatiran dirinya kepada istrinya lebih besar dari hal lain yang ingin dia kerjakan.
"Dimana kamu Anna? Apa kamu menghukum ku? Apa ini hukuman yang telah kamu berikan, karena aku selalu membuat luka di hatimu? Dimana kamu Anna? Kenapa setelah kau berikan aku cinta, lalu kamu pergi begitu saja?" Andreas menangis dengan frustasi.
Lama setelah Andreas terisak di balik kedua lututnya yang mengapit, dia pun mengangkat wajahnya dengan penuh tekad, "Kenapa aku begitu lemah? Aku tidak boleh menyerah. Aku harus mencari keberadaan Anna. Dimana pun dia sekarang, aku harus membawanya pulang!" Lirih Andreas lagi.
Sementara itu. Di balik pintu. Seorang wanita cantik terlihat sedang berdiri. Wajahnya memerah menahan amarah. Baru saja dia akan masuk ke dalam ruangan kerja Andreas, sebuah suara dari dalam yang tidak lain adalah suara tangisan Andreas, membuat wanita itu menghentikan langkahnya.
Kedua tangannya mengepal dengan geram. Dia mendengar semuanya dengan jelas. Mantan suaminya sedang menangis karena kepergian Anna. Hal itu membuatnya sangat marah.
Hati yang selama ini dia yakini adalah miliknya, kini sudah di isi oleh orang lain. Melainkan, wanita yang telah dia jebak satu tahun yang lalu untuk menikahi Andreas, agar dia terlepas bebas dari Andreas.
Tak di sangka, semua ini malah menjadi bumerang untuknya setelah penyesalan tiba-tiba menghampiri dirinya.
.
.
.
Bersambung.
Jangan lupa untuk memberikan like dan komen ya ☺️
gak ada yg swnpurna di dunia ini
mana bisa???
kan maaih nifas...
teruslah berkarya dan sehat selalu
semangat...😘😘