NovelToon NovelToon
NOT PERFECT MOTHER

NOT PERFECT MOTHER

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:157.8k
Nilai: 4.7
Nama Author: Ibu Cantik

Karena bosan dengan kehidupan yang dijalani selama ini, Rania gadis cantik berusia 25 tahun yang telah menyelesaikan s2 di luar negeri ingin mencoba hal baru dengan menjadi seorang OB di sebuah perusahaan besar.

Tapi siapa sangka anak dari pemilik perusahaan tersebut justru menginginkan Rania untuk menjadi pengasuhnya.

Sedangkan Raka duda berusia 40 tahun ,CEO sekaligus ayah dari 3 orang anak yang belum move on dari sang mantan istri yang meninggal pasca melahirkan anak ke 3 nya.

Bagaimana perjalanan Rania dalam menghadapi tantangan yang dibuatnya?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ibu Cantik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagaimana dengan Rania?

Kabar itu datang begitu cepat, menghantam Raka seperti petir di siang bolong. Zian—anak kesayangannya—diculik, dan Rania, office girl baru di kantornya terluka parah dalam upaya penyelamatan Zian. Saat itu juga, Raka merasakan denyut jantungnya melambat, dan rasa takut yang tak pernah ia alami sebelumnya mulai merayapi dirinya.

Seiring dengan berlarinya waktu, Raka bergegas menuju rumah sakit tempat Rania dirawat. Berbagai perasaan bercampur aduk dalam dirinya—kekhawatiran tentang kondisi Zian, kemarahan terhadap penculik yang berani mengganggu keluarganya, dan juga rasa bersalah yang mendalam terhadap Rania. Bagaimana bisa ia tidak tahu seberapa besar pengorbanan yang telah dilakukan Rania untuk anaknya, hingga ia rela mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkan Zian?

Sesampainya di rumah sakit, Raka langsung menuju ruang gawat darurat, di mana Rania tengah dirawat. Namun, ketika ia tiba di sana, ia melihat sesuatu yang tak ia duga. Di ruang perawatan, Zidane, asisten pribadinya yang selama ini selalu tampak profesional dan jarang terlihat menunjukkan emosi, terlihat berdiri di samping ranjang Rania dengan ekspresi khawatir yang jelas terlihat.

Raka mematung sejenak di pintu, memandang Zidane yang kini memegang tangan Rania dengan lembut, seolah-olah tak ingin melepaskannya. Tanpa sadar, hatinya mulai dipenuhi dengan pertanyaan-pertanyaan yang membuatnya terdiam. Apa hubungan antara Zidane dan Rania sebenarnya? Kenapa dia tampak begitu dekat dengan Rania dalam keadaan seperti ini?

Zidane yang mendengar langkah kaki Raka menoleh dan, meskipun ekspresinya tetap tegas, ada sedikit rasa cemas yang terpantul di matanya. "Pak Raka," ucapnya dengan suara rendah, mencoba untuk menjaga kesan profesional meski jelas terlihat ketegangan di wajahnya.

Raka menatap Zidane sejenak, kemudian melangkah masuk, mendekat ke ranjang tempat Rania terbaring dengan perban di perutnya. "Bagaimana kondisinya?" tanyanya dengan suara yang lebih pelan dari biasanya, namun tetap terdengar tegas.

Zidane menjawab dengan hati-hati, "Rania stabil, Pak Raka. Tapi dia harus dirawat lebih lanjut. Luka tusuknya cukup dalam, dan dia butuh banyak istirahat. Saya sudah memanggil dokter untuk memberikan perawatan intensif."

Raka mengangguk pelan, merasa sedikit lega mendengar bahwa Rania dalam keadaan stabil, meskipun hatinya masih diliputi kecemasan. Namun, ia tidak bisa mengabaikan kenyataan bahwa ia merasa ada sesuatu yang belum terungkap antara Zidane dan Rania—sesuatu yang lebih dari sekadar hubungan profesional.

Melihat Rania yang terbaring lemah, Raka merasa cemas dan rasa bersalah semakin mendalam. Jika saja dia tidak terlalu keras pada Rania, mungkin Rania tidak akan merasa terpaksa melakukan hal seperti itu untuk melindungi Zian.

"Zidane," Raka berkata, mencoba mengendalikan dirinya agar tetap tenang meskipun perasaannya kacau. "Aku ingin tahu bagaimana Zian. Apakah dia baik-baik saja?"

Zidane mengangguk dengan cepat. "Zian sudah aman, Pak. Dia sekarang bersama pengawalan polisi. Saya pastikan dia tidak terluka. Kami berhasil menghubungi pihak berwajib segera setelah Zian ditemukan."

Raka merasa sedikit lega, meskipun perasaan itu tak bisa sepenuhnya menghilangkan kekhawatiran yang masih ada dalam dirinya. Bagaimana bisa semuanya menjadi begitu kacau begitu cepat? Bagaimana bisa Zian, yang seharusnya terlindungi, bisa menjadi korban dalam perselisihan yang tidak ada hubungannya dengan dia?

"Aku berhutang budi kepada Rania," kata Raka pelan, lebih kepada dirinya sendiri, tetapi Zidane mendengarnya dengan jelas. "Dia menyelamatkan Zian. Aku tidak tahu apa yang harus kukatakan untuk membalasnya."

Zidane menatap Raka dengan serius, dan ada sedikit keraguan dalam sorot matanya. "Rania hanya melakukan apa yang harus dia lakukan, Pak Raka. Dia peduli pada Zian. Tapi, Anda juga tidak perlu merasa bersalah. Apa yang terjadi bukan salah Anda."

Raka menatap Zidane, merasakan ada sesuatu dalam kata-kata itu yang menyentuh dirinya. Ia sadar bahwa mungkin sudah saatnya untuk membuka matanya lebih lebar—bahwa Rania bukanlah orang jahat seperti apa yang dia pikir, karena kejadian Rania membawa Zian tanpa sepengetahuan Raka, disitu Raka merasa bahwa Rania adalah orang suruhan musuhnya. Tapi ternyata Rania rela mengorbankan nyawa demi keselamatan putranya.

Sementara itu, Rania yang terbaring lemah akhirnya terbangun sedikit, merasakan kehadiran seseorang di sampingnya. Matanya membuka perlahan, dan ia melihat Raka berdiri di dekat ranjangnya. Namun, saat matanya menatapnya, ada sesuatu dalam tatapan itu yang membuatnya merasa canggung dan tidak nyaman.

"Rania," Raka memulai, suaranya terdengar lebih lembut dari biasanya. "Aku... aku tidak tahu harus berkata apa. Terima kasih. Aku berhutang budi padamu."

Rania mencoba tersenyum meski terasa sakit, dan menjawab dengan suara lemah, "Saya hanya ingin Zian selamat, Pak bos. Itu yang terpenting."

Raka menatapnya dalam diam, matanya yang biasanya penuh ketegasan kini menunjukkan kerentanannya. Untuk pertama kalinya, ia merasa benar-benar merasa berterima kasih dan sekaligus sadar betapa pentingnya Rania dalam hidupnya, lebih dari yang ia sadari sebelumnya. Tapi, ada satu hal yang masih mengganggu pikirannya—Zidane.

Tiba-tiba, ia merasakan sebuah ketegangan di antara mereka. Zidane yang berdiri di sisi lain, dengan tatapan yang tidak bisa ia pahami sepenuhnya. Dalam hati Raka, perasaan cemburu itu mulai muncul tanpa bisa ia bendung. Apakah ada sesuatu yang lebih antara Zidane dan Rania?

Namun, untuk saat ini, Raka tahu bahwa ia harus mengesampingkan segala perasaan itu dan fokus pada keselamatan keluarganya. Setelah semuanya selesai, barulah ia akan mencari jawaban atas pertanyaan yang kini berputar dalam pikirannya.

1
Chandra Dewi
ya ampun ka.. blm update2 juga.....
Rahma Inayah
om duda mnt maaf takut terlambat atau ada yg nikung Rania .pasti Zian senang sekali klu Rania ikut jmpt Zian BLK sekolah
Rahma Inayah
Raka egois GK tau trm kasih coba km byangkan klu km wanita berada di posisi Rania sendri menolong wanita melahirkan dan dmn wanita tu di kejar musuh ENTH siapa .butuh wkt bgi Rania buat ngungkp kan semua nya TDK lh mudah ..lgi pula blm lama berumpa dgn Kel raka .klu smpai ortu Rania tau apalgi Rendra BS2 di bogem km raka.nnt nya km akan butuh Rania buat Zian Krn Zian sdh dekat dgn Rania menemukan sosok ibu dr Rania bagaimana NNT klu Zian sakit dan slalu sebut nm Ranai dlm TDR nya
Rahma Inayah
minal Aidin walfaizin .semoga Revan BS paham dan tdk benci PD Zian yg mn ktnya penyebab sang mami meninggal adalah zian
Jade Meamoure
kalah keluarga tiri ini dengan kelakuan Jayden n keluarga
Neni marheningsih
eh kebakaran tuh jenggotnya ya KA...makanya kalau kecewa jangan ngusir....harusnya bilang terimakasih, nanya kenapa ngga mau cerita lah kamu main bentak dan usir aja
Irham Muhlasin
Luar biasa
Nora♡~
Semoga saja Raka... membuat Rencana... walaupun pahit namun dia terpaksa agar Revan sedar dari kesilapan nya... harap2 lah ini cuma lakonan semata-mata antara Rania❤Raka agar Revan sedar dari kesilapannya gitu... lanjut...
N_ariya
mungkin sebenarnya Raka tuh sengaja kayak ngusir Rania... biar si Revan sadar .. dan kembali PD keluarganya... tapi ya itu Rania jadi korban.. 🤔
Patrish
penyesalan itu memang si barisan belakang... kali di barisan depan namanya rajin berangkat pagi...
Sukardi Kardi
Luar biasa
iin marlina
kasih rania pergi menenangkan diri thor
Neni marheningsih
Raka bisannya nyalahin....haruse malah berterima kasih ini malah ngusir😬😬
Rahma Inayah
dgn perlhn semoga Rania BS memberi pengertian pada kutub es LM kelamaan akn mencair
Nora♡~
Ya... Tuhan... Raka nie...😡menyalahkan Rania sepenuhnya tanpa.. berfikir😡Ingatkan Rania tuu... maha Sempurna ka... walaupun dia Doktor... namun dia kan manusia... lagi2 pun dia Wanita,. pasti Rania... berfikir dan banyak pertimbangan apa yang harus dia lakukan... lagie pun saat itu Rania kan hanya membantu Almaruhama Isteri mu Amira... dan dia baru kenal saat itu... dan Kamu Raka... sampai hati menyalahkan kesalahan pada Rania... kamu seharusnya bersyukur... Zian.. selamat di lahirkan... lagi pun saat itu Amira kan terlibat kemalangan.. dan tengah Nazak Saat itu... a... haaah... tunggu dulu... bukan kah Amira kata ada orang yang ingin mencelakainya... mungkin kah Saudara nya terlibat dalam kemalangan itu🤔🤔 atau sebaliknya.... daripada kamu Raka menyalahkan Rania... kan lebih elok kamu selidiki dan siasat siapa kah para penyundang yang terlibat dalam insiden hingga wafatnya Amira... jangan jadi manusia yang tak tahu diri.. tak tahu bersyukur dan berterima kasih pada Rania.... semoga Raka cepat2 menyedari kesalahannya dan meminta maaf pada Amira dan membawa nya kembali ke Rumah ya Thor... lnjut...
N_ariya
satu kata buat Raka...gk tau terimakasih..

padahal Rania kan yg nolong ibunya Zain... pa lagi setelah kejadian itu Rania juga punya masalah keluarga sendiri..sampe " sembunyi....😪
Chandra Dewi
raka syok..... emosinya jd gak stabil.... hidup dlm rasa bersalah itu kaya mimpi buruk setiap hari.... kita gak bs men judge raka.... but semoga kedepannya lebih baik lg...
be1girlsheesh: penyesalan selalu datang belakangan, Raka akan tersadar tisak bisa lagi bertemu Rania, menyesalpun sudah tidak ada gunanya
total 1 replies
Patrish
si Raka hebat banget... main usir saja... coba kita lihat nanti... ga mikir Zian dia.. cuma emosi saja.... kita nunggu nyeselnya....
reiny marlina
zian …ah raka egois
SAE wife~🥰🥰
pergi jauh aja rania tutup semua akses
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!