NovelToon NovelToon
Mempelai Sang Capt

Mempelai Sang Capt

Status: tamat
Genre:Nikah Kontrak / Diam-Diam Cinta / Romansa / Tamat
Popularitas:97.9k
Nilai: 4.8
Nama Author: Kak UPe

Apa jadi nya jika seorang polisi yang sedang bertugas melindungi saksi sebuah kasus pembunuhan di paksa menikahi saksi yang di lindungi karena sebuah kesalahan pahaman di kamar sebuah hotel? dan atas nama profesionalitas terpaksa menyetujui pernikahan tersebut? saksi kan kisah penuh taburan komedi ini bersama kak Upe🤭

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kak UPe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#28

"memang nya kapan aku bilang aku setuju akan tidur di kamar mu capt Skyleden Hardata?" Protes Isabella saat Sky mulai melipat selimut Isabella untuk di bawa ke kamar nya.

"Sejak kau tidak mengatakan TIDAK untuk statement yang aku keluar kan. Diam arti nya setuju kan?" Balas Sky seenak nya.

"Tidak! DIAM ARTI NYA AKU SEDANG BERPIKIR!" Timpal Isabella tidak mau kalah.

"Jadi kau lebih memilih untuk tidur sendirian di kamar mu ini? Bagaimana kalau nanti malam saat kau sedang tertidur lelap satu pleton kecoa datang dan menyerang mu?" Sky malah sengaja membercandai Isabella. Dalam pikiran Sky dia hanya merasa sedikit lucu saja melihat ada manusia yang secara fisik ~ sudah pasti dapat mengalahkan kecoa yang besar nya hanya sejempol kaki, malah mati ketakutan. Padahal tinggal injak dan masalah pun terselesaikan.

"Diego, aku pikir ini akan menjadi drama yang panjang. Bagaimana kalau kita tinggalkan saja mereka berdua." Ujar Ivon sambil berbisik pada Diego.

"Aku pun berpikiran yang sama. Sebaiknya kita tidak di sini. Siapa tahu dari percikan- percikan api amarah berubah menjadi percikan api gairah.. Hehehe." Kekeh nya lalu meninggalkan Sky dan Isabella berduaan di dalam kamar itu. Tidak lama, Ivon pun ikut menyusul langkah Diego, meninggalkan kamar itu.

"Selain selimut apa lagi yang mau kau bawa untuk tidur di kamar ku? Bantal? Apa kau memerlukan bantal yang banyak untuk tidur Bela?" Tanya Sky yang tidak memperdulikan semua celotehan yang keluar dari mulut Isabella.

"Arrgh!!" Seru Isabella kesal dan berjalan keluar dari kamar nya. Mau tidak mau malam ini dia terpaksa tidur di kamar Sky dengan SKY nya sekali yang ada di dalam kamar itu.

"Kau yang mengundang ku untuk tidur di kamar mu! Tunggu saja! Akan aku buat kau kepanasan dan pindah ke luar untuk tidur capt Skyleden Hardata." tekad nya pun sudah bulat untuk melaksanakan niat buruk nya pada Sky malam ini.

Sky berjalan mengikuti Isabella sambil membawa selimut di yang menutupi wajah nya karena Sky memang sangaja membawa nya seperti itu. Dia berjalan keluar kamar Isabella menuju kamar nya yang ada di tepat di depan kamar Isabela dan saat Sky keluar dari kamar Isabella...

"BrukKKKkkkkk..." Sky menabrak sesuatu dan sudah dapat di pastikan kalau yang Sky tabrak itu adalah Isabella.

"Aaah!" teriak Isabella yang kepala nya kejedot ke pintu karena Sky yang menghantamnya cukup keras.

"Kau baik- baik saja Bella?" Sky langsung membuang selimut itu ke lantai dan melihat keadaan Isabella.

Dan entah karena terlalu cemas atau apa, Sky bahkan berdiri terlalu dekat dengan Isabella. Bahkan saking dekat nya jarak antara wajah Sky dan Isabella pun benar- benar hanya sebatas deruan nafas mereka berdua saja.

"A-Aaku, baik- baik saja." Jawab Isabella dan menarik mundur sedikit diri nya meski sebenarnya tidak ada space lagi di belakang nya karena memang sudah mentok ke pintu kamar Sky.

Isabella melihat ke dalam manik mata Sky yang kian membesar seiring dengan degupan jantung Isabella yang kian tidak beraturan.

Isabella bertanya-tanya apakah pria itu bisa mendengarkan suara debaran dadanya yang berdegup begitu cepatnya.

"Kau baik- baik saja?" Tanya Sky sekali lagi tapi ajaib nya suara nya malah terdengar seksih di telinga ISabella.

"Sini..aku lihat." ucap Sky menyibak poni Isabella untuk melihat kening Isabella yang tadi terbentur ke pintu.

"Aku baik- baik saja." Jawab Isabella dan menurun kan tangan Sky. Tapi tangan Isabella malah di tangkap oleh Sky. Isabella hendak menghindar tapi  Sky meletakkan tangannya pada pinggul Isabella untuk menahan agar Isabella tidak menghindar lagi dari nya.

Sebenarnya itu hanya sentuhan sederhana, tapi sumpah!! Hal itu berhasil membuat napas Isabella terhenti karenanya.

Dengan punggung menempel di pintu, satu-satunya gerakan tubuhnya hanyalah yang berasal dari dadanya, napasnya pendek dan cepat seolah sedang menantikan sesuatu.

Tatapan Sky jatuh pada kedua bibir Isabella yang terbuka. Perlahan Sky melepas tangan Isabella dan  ia menyelipkan tangan nya belakang tengkuk Isabella lalu menengadahkan wajah Isabella, menatap wajah Isabella  tajam dengan kedua mata gelapnya dengan begitu panas hingga Isabella merasa panas di dalam perutnya.

Deg...

Deg...

Deg...

Deg....

Jantung Isabella semakin tidak karuan. Isabella tahu ia bisa mendorong pria itu menjauh kalau ia mau. Tapi sungguh saat ini ia tidak menginginkannya.

Tatapan Sky melembut. "Isabella," katanya serak, dan Isabella merasa seolah meleleh saat itu juga. Tahu apa yang akan dilakukan Sky, ia memejamkan matanya dan merasakan bibir Sky menyapu bibirnya sekilas sebelum Sky....Berhenti.

Sambil mengedipkan matanya dengan bingung, Isabella melihat Sky menarik diri.

"Ada yang datang," kata Sky dengan suara berat.

Isabella melihat ke balik bahu Sky dan melihat sebuah mobil tak berpelat yang sudah tidak asing lagi terparkir di tepi jalan di depan rumahnya. "Astaga! Kedua orang itu!" umpat Isabella dalam hati saat dua petugas dari kejaksaan yang datang untuk menjaga rumah nya malam ini datang.

"Kapan mereka tiba di sini?" tanya Isabella.

"Seperti nya, baru saja. Aku mendengar suara mobil berhenti." ucap Sky dan lalu Sky memberi isyarat ke arah pintu. "Kau membawa kuncimu?" Isabella mengangguk, berusaha menjernihkan pikirannya.

"Di dalam tasku." Ia mengeluarkan kunci itu dan membuka pintu.

"Aku akan keluar menemui mereka. Kau masuk lah dan ganti pakaian. Jangan lupa untuk tutup pintu. Dan ya, saat kau akan menutup pintu lambaikan tangan mu pada kedua rekan mu itu oke?" ucap Sky yang kemudian membuka pintu kamar dan memasuk kan selimut ke dalam kamar lalu pergi meninggalkan Isabella tanpa berkata apa- apa lagi.

Isabella masuk ke dalam kamar berusaha memproses apa yang telah terjadi antara dirinya dan Sky. Benaknya dengan cepat menyimpulkan kenyataan bahwa ia hampir saja membuat sebuah kesalahan besar,

walaupun tubuhnya seolah tak ingin menerima ini sebagai sebuah kenyataan.

"Kuasailah dirimu," katanya dalam hati saat Sky menuruni tangga dari lantai bawah.

Sky melangkah keluar dari pintu rumah. Sky cepat-cepat menuruni undakan, berusaha memikirkan kapan, tepatnya, ia berubah menjadi seorang yang ceroboh. la nyaris mencium Isabella sekali lagi. Andaikan dia tidak menyadari ada mobil yang datang maka ia pasti tidak berhenti. Dia pasti sudah melakukannya. Jelas itu bukan lah hal yang baik bagi nya dan Isabella. Terjerat dalam sebuah rasa dalam keadaan seperti saat sekarang ini.

Tapi jujur, untuk sesaat Sky kehilangan kendali diri karena tatapan yang diberikan Isabella padanya saat turun dari sepeda motor apa pun artinya tatapan itu.

Namun sekarang ia sudah fokus lagi. Isabella adalah seorang saksi. Yang lebih penting lagi, wanita itu adalah Isabella Sovie, dan itu berarti lepaskanlah. Terakhir kalinya ia terlalu dekat dengan wanita itu, iaterpental jauh keluar dari Milan. Dan hal ini bukan  sesuatu yang ingin dialaminya lagi.

Sky berencana tinggal di Milan untuk selamanya kali ini, dan itu berarti tidak boleh adà kekacauan, khususnya

dalam kasus di mana Isabella terlibat di dalamnya. Sky berjalan menyusuri batas tepi rumah itu dan memastikan

semua pintu dan jendela aman. Saat ia selesai, ia menutup gerbang depan dan menghampiri mobil tak berpelat di tepi jalan itu. Ia tidak tahu seberapa banyak yang telah dilihat dua orang ini karena memang jendela besar yang ada di dekat kamar Sky dan Isabella bukan lah jendela dengan kaca gelap. Tapi melihat kedua pria itu tidak menyeringai atau ternganga saat ia mendekat, jadi ia menganggap itu sebagai pertanda baik.

Jendela di sisi penumpang diturunkan saat ia tiba.. Sky tahu ia sedang berada dalam masalah segera setelah melihat ekspresi di wajah polisi yang lebih tua.

Max menyeringai setuju. "Jadi itulah alasannya kau ingin mengantarnya pulang dari restoran." pria itu mencondongkan tubuhnya ke seberang tempat duduk.

"Apa ini berarti ia tidak akan ke pernikahan itu dengan pria kaya itu?"

Sky pun hanya bisa terdiam. Dia benar- benar tertangkap basah.

1
Putri Kegelapan Agnes
mana nihh
Putri Kegelapan Agnes
ga ada lanjutan?
Mmh Alfatih
ko ga ada lanjutannya sih ka upe
Mmh Alfatih
apa mungkin pembunuh na yg itu pengawal pribadi nya si domine itu ..klw yg satu lagi kan tangan kanan nya
Luspa Martiningtiyas
aku penasaran kisah cinta azzura dan Christian, please kak upe 🙏
Qaisaa Nazarudin
🤣🤣🤣🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Waahh Zee ama Raya udah punya cucu ya..👏🏻👏🏻
Rika Sapitri
bagus ceritanya
juhaina R💫💫
aku mampir walaupun sangat sangat telat🤩🤩
juhaina R💫💫: bener bgt kak😂
Selmia Bima: seperti kasus Vina yg lgi viral skrang
total 2 replies
juhaina R💫💫
aku mampir baru tau ada crtanya sky🤭
Cici Bunda'Na AbiLyta
smua novel nya ngegantung ceritanya😭😭
Matuz
kpn kljutanx lgi kak upe SDH lama menunggu dirimu up setiap hri kodong 🙏🤭🤭
Cici Bunda'Na AbiLyta
lanjut donk kak upe🥺
Bunda Alan
up up
Bunda Alan
up
sie sie nae
TAMAT.........
HEmayasari Tadjri
seperti biasa.. tulisan kak upe tu bikin nagih...
ditunggu lanjutannya kak... pokonya ga peduli ampe ribuan bab pasti aq tunggu...
fighting kak upe...
Nikmah Comel
aduhai.. ana ana Bae si Bella😆😆kirai ada penjahat nggk taunya cm kecoa
HEmayasari Tadjri
lanjut dunk kaaaak...
penisirin niyyyy...
Susi saswita kunum
dah pasti patut dicurigai lah si mark,ngapain coba bolak balik ke toilet kalau tidak ada yg di sembunyikan🤔🤔makin penasaran deh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!