Maysa Anggara seorang siswi SMA yang tiba tiba di panggil Mommy oleh seorang anak kecil bernama Kavin membuatnya terjebak pernikahan dengan duda beranak satu bernama Ilyas yang tak lain Daddynya Kavin.
Berbagai masalah dan keributan selalu menghiasi hari hari mereka apalagi Maysa tidak tahu cara mengurus seorang anak?
Akankah cinta hadir di antara keduanya dan membuat kehidupan mereka bertiga bahagia? Atau justru perpisahan menjadi jalan satu satunya?
Dukung dan ikuti kisahnya di sini..
Ig: Vanesha andriani
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KEBENARAN
Pagi ini setelah mengantar Maysa dan Kavin, Ilyas melajukan mobilnya menuju rumah mertuanya di ikuti oleh mobil keluarga Wilson di belakang. Sampai di sana mereka di sambut hangat oleh kedua orang tua Maysa.
" Selamat datang tuan Frans dan Nyonya Alexa serta si kembar Aksa dan Aska." Ucap tuan David.
Sebelum mereka ke sini, Maysa lebih dulu memberitahu kedua orang tuanya.
" Terima kasih Tuan David, Nyonya Melodi. Kami sangat senang dengan sambutan yang anda berikan." Ucap tuan Frans.
" Silahkan masuk!" Ucap nyonya Melodi.
Mereka semua menuju ruang tamu, mereka duduk di sofa dengan posisi kedua keluarga saling berhadapan.
" Begini Tuan David, maksud kedatangan saya kemari ingin bertanya sesuatu tentang Ilyas. Yang menurut Ilyas kalian tahu semuanya. Saya rasa Ilyas dan Maysa sudah menceritakan tentang apa yang terjadi pada keluarga saya. Apa anda bisa memberitahu saya tentang asal usul Ilyas yang sebenarnya?" Ujar tuan Frans to the point.
Jantung nyonya Alexa berdetak sangat kencang. Entah mengapa ia takut akan menghadapi kenyataan jika Ilyas bukan putranya.
" Ya Tuhan tenangkan hatiku! Aku sendiri yang ingin mendengar kebenaran ini, aku mohon kuatkan aku untuk menerima apapun yang terjadi nanti." Batin nyonya Alexa.
" Maaf sebelumnya tuan Frans, kami memang tahu tentang Ilyas sejak dia masih kecil. Tapi kami tidak bisa memberitahu kalian tanpa ijin dari tuan Lambyyan karena itu merupakan privasi keluarga mereka. Akan lebih baik jika tuan Lambyyan sendiri yang memberitahu kalian." Ujar tuan Frans menatap mereka semua.
Tuan Frans dan nyonya Alexa saling melempar pandangan.
" Tapi Pa, papa sama mama masih di luar negeri, dan aku tidak tahu kapan mereka akan pulang. Tante Alexa tidak bisa menunggu selama itu Pa." Ujar Ilyas.
Tuan David tersenyum menatap Ilyas.
" Kamu tenang saja, Papa akan menelepon papamu sekarang, mereka bisa memberitahu lewat telepon kan? Jadi kalian tidak usah khawatir." Ucap tuan David membuat keluarga Wilson bernafas lega.
Tuan David menyalakan laptopnya, ia segera memanggil tuan Lambyyan melalui panggilan video. Tak lama tuan Lambyyan pun mengangkat panggilannya.
" Halo tuan besan, bagaimana kabar keluarga di sana?" Tanya tuan Lambyyan di depan kamera.
" Alhamdulillah kami baik baik saja, bagaimana dengan kondisi anda tuan Lambyyan?"
" Alhamdulillah sudah ada perubahan. Mungkin satu bulan lagi saya bisa pulang." Ujar tuan Lambyyan.
"Syukurlah alhamdulillah." Ucap tuan David.
" Begini tuan Lambyyan, di sini ada tuan Frans dan nyonya Alexa. Mereka ingin mengetahui asal usul Ilyas, karena mereka.... " Tuan David menceritakan apa yang di alami oleh keluarga Wilson kepada tuan Lambyyan.
Tuan Lambyyan menatap istrinya yang saat ini menganggukkan kepala.
" Baiklah, mana tuan Frans dan nyonya Alexa? Biar saya sendiri yang akan memberitahu mereka." Ujar tuan Lambyyan.
Tuan David mengarahkan kamera laptopnya kepada tuan Frans.
" Selamat pagi tuan Lambyyan, senang bisa menyapa anda walau hanya lewat sambungan telepon saja." Ucap tuan Frans.
" Selamat pagi tuan, begitu pun dengan saya. Saya sangat senang bisa melihat kedua orang tua Ilyas sekarang." Ucap tuan Lambyyan membuat tuan Frans dan nyonya Alexa terkejut.
" Apa maksud anda tuan Lambyyan?" Tanya tuan Frans memastikan.
" Begini tuan Frans, saya menemukan Ilyas...." Tuan Lambyyan menceritakan dimana dan bagaimana ia menemukan Ilyas saat itu. Ia juga menceritakan jika Ilyas kehilangan ingatan masa kecilnya sehingga tuan Lambyyan tidak bisa mengantar Ilyas kepada keluarganya.
Mendengar keterangan tuan Lambyyan, nyonya Alexa menangis sesegukan. Ia tidak menyangka jika sesuatu yang sangat sangat ia nantikan selama ini akhirnya datang hari ini. Apalagi setelah mereka bertukar foto Aksa kecil, semuanya nampak jelas jika Ilyas memang Aksa Wilson yang telah hilang selama puluhan tahun ini.
" Hiks... Hiks.. Putraku." Isak nyonya Alexa menatap Ilyas dengan perasaan campur aduk antara sedih, terharu dan bahagia.
" Akhirnya aku bisa menemukan putra tercintaku, putra yang telah menjadi penyemangat hidupku selama ini. Putra yang selalu menemaniku di saat aku dalam titik terendah saat itu." Ucap nyonya Alexa dengan berurai air mata.
" Kesini Nak! Mami ingin memelukmu." Ucap nyonya Alexa merentangkan kedua tangannya.
Tanpa ragu Ilyas mendekati nyonya Alexa lalu memeluknua dengan erat.
" Hiks.. Mami." Ilyas terisak dalam pelukan nyonya Alexa.
" Maafkan aku jika selama ini aku telah membuat Mami menderita. Aku tidak tahu jika ternyata aku bukan putra kandung papa dan mama Lambyyan. Maafkan aku Mi!" Ucap Ilyas.
" Kamu tidak salah sayang, tidak ada yang salah dalam hal ini. Semua ini musibah dan takdir dari yang Maha Kuasa. Selama ini Mami hanya punya satu keyakinan jika kamu masih hidup dan kita akan bertemu suatu hari nanti. Dan keyakinan Mami terbukti hari ini. Mami sangat bahagia sayang, kau kembali ke dalam hidup Mami." Ucap nyonya Alexa meneteskan air mata.
Tuan dan nyonya Lambyyan yang melihatnya pun ikut menangis karena terharu dengan pertemuan ibu dan anak itu. Mereka tidak mau egois dengan menghalangi keluarga Wilson untuk mengakui Ilyas sebagai putranya, mereka cukup tahu bagaimana rasanya kehilangan anak ataupun sama sekali tidak punya anak.
Nyonya Alexa menatap Aska dan Aksa.
" Sayang, abang kalian telah kembali. Kalian tidak ingin memeluknya?" Ujar nyonya Alexa.
Aska dan Aksa langsung beranjak memeluk Ilyas bersamaan.
" Abang." Ucap keduanya.
" Kami sangat bahagia akhirnya kami menemukan Abang Aksa. Kesedihan mami akan berakhir hari ini. Mami tidak akan menangis lagi setiap malamnya. Selamat datang kembali Bang." Ucap Aska.
" Aku juga bahagia Bang, akhirnya kita bisa bertemu dan berkumpul menjadi satu keluarga. Aku akan menjadi Aksa junior karena Aksa senior telah kembali." Ujar Aksa membuat semua orang terkekeh mendengarnya.
" Tuan Frans dan Nyonya Alexa." Panggil nyonya Lambyyan.
Mereka kembali menatap ke arah laptop.
" Iya Nyonya." Sahut nyonya Alexa.
" Saya turut bahagia dengan pertemuan kalian hari ini, saya tidak akan menguasai Ilyas sendirian, dia milik kita berdua. Tapi ada satu permintaan dariku, apakah anda bisa memenuhinya untukku?" Tanya nyonya Lambyyan.
Nyonya Alexa menatap semua orang yang ada di sana bergantian. Lalu ia kembali menatap layar laptop.
" Apa itu Nyonya? Jika saya bisa memenuhinya maka saya akan memenuhinya untuk anda." Sahut nyonya Alexa.
" Biarkan Ilyas tetap menyandang nama kami. Bagaimanapun dia putra kesayangan kami. Kami membesarkannya dengan penuh cinta dan kasih sayang. Kami tidak mau kehilangannya begitupun dengan namanya." Ujar nyonya Lambyyan.
" Tenang saja Nyonya Lambyyan! Walaupun dia Aksa kami tapi dia akan tetap menjadi Ilyas anda. kami tidak akan membuang nama yang telah anda sematkan pada diri putra kita. Terima kasih telah membesarkan Ilyas selama ini. Dan maaf kami tidak bisa membalasnya dengan apapun. Karena apapun yang kami punya, anda sudah lebih dulu memilikinya." Ujar nyonya Alexa.
" Sudah menjadi kewajiban kami sebagai orang tua Nyonya dan saya tidak mengharapkan imbalan apapun. Sekali lagi saya ucapkan selamat untuk kalian semua." Ucap nyonya Lambyyan di balas anggukkan kepala oleh keluarga Wilson.
" Ilyas, apa kau tidak merindukan Mama?" Goda nyonya Lambyya menatap Ilyas.
" Ilyas sangat merindukan Mama. Ilyas akan mendatangi kalian setelah acara kelulusan Maysa nanti Ma, sekalian honey moon." Ucap Ilyas lirih di akhir kalimatnya.
" Baiklah Mama akan menunggu kalian bertiga. Mama tutup dulu teleponnya karena waktunya papa ke rumah sakit." Ucap nyonya Lambyyan.
" Iya Ma, hati hati! Semoga papa cepat sembuh." Ucap Ilyas menutup laptopnya.
**TBC....
Next part mau langsung konflik rumah tangga Ilyas atau melihat keunyukan mereka dulu. nih**?