NovelToon NovelToon
Aku Ceo Dipaksa Menikahi Gadis Bercadar

Aku Ceo Dipaksa Menikahi Gadis Bercadar

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:7.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nur dzakiyah

Aku dapat telfon dari ibu dan katanya itu hal penting ibu meminta ku pulang, terpaksa aku pulang. Aku tidak menyangka aku mendadak di suruh menikah sampai aku tidak menyangka wanita yang akan aku nikahi bukanlah wanita tipe ku, bahkan melainkan jauh dari tipe ku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur dzakiyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Salah Paham

"Wah... besar sekali....."kata Rafa saat memasuki lokasi kediaman Widjaya dimana tempat tinggal Aktar dan Najwa. Mata Rafa menyapu setiap sisi kediaman yang ada di hadapannya itu, rumah yang lebih bagus dari rumahnya.

"Apakah ini rumah kakak ? "tanya Rafa sambil berbalik melihat Aktar, sedangkan Najwa ia sudah keluar dari mobil.

"Ini bukan rumah ku, ini hanya tempat tinggal ku."jawab Aktar sambil melihat gadis kecil yang masih duduk di pangkuannya. Rafa kembali melihat sekeliling dan kembali melihat Aktar.

"Terus dimana rumah mu, aku tidak melihat ada rumah selain rumah besar ini."

"Anak manis rumah ini milik orang tua, nanti kakak bisa punya rumah kalau kakak sudah punya istri."kata Aktar tidak sadar dengan apa yang ia katakan, gadis kecil itu mengkerutkan keningnya.

"Bukannya kakak ipar, sudah menikah dengan kakak ku ?"Aktar terdiam, entah kenapa ia bisa berkata seperti itu depan anak kecil. Ia memang sudah menikah tapi dia tidak mencintai istrinya, yang ia maksud dari perkataannya itu dia akan punya rumah kalau dia menikah sama orang yang ia cintai.

"Lupakan saja, kakak hanya salah bicara."kata Aktar sambil menggendong tubuh kecil Rafa dan membawanya masuk.

Saat ia tiba di dalam, disana sudah ada seorang wanita duduk di atas sofa yang tak lain adalah Irna. Irna yang melihat Aktar sudah kembali ia langsung beranjak menghampirinya.

"Kak Aktar kau dari mana saja. Kenapa kau bisa meninggalkan ku, dan... siapa anak yang kau gendong itu ?"tanya Irna sambil melihat gadis kecil yang di gendong Aktar. Aktar dan Rafa melihatnya datar, kemudian Aktar pergi tanpa menjawab perkataan Irna.

"Kakak ipar, siapa kakak tadi ? kenapa kakak tidak menjawabnya ?"tanya Rafa. Rafa yang sangat cerewet yang tidak ada hentinya bertanya.

"Dia sepupu kakak, nanti Rafa jangan terlalu dekat dengannya yah..."kata Aktar mengingatkan Rafa.

"Baik kak,"

Aku tidak akan membiarkan Rafa dekat dengan Irna, Irna itu wanita licik, dia bisa saja melukai Rafa. gumam Aktar. Dan terus berjalan hinggan tiba di depan kamarnya.

Clek...

Najwa langsung menghampiri Aktar saat dia masuk ke dalam kamar melihat Rafa yang masih dalam gendongannya.

"Kak air mandinya sudah aku siapkan, kakak pergilah mandi. Biar aku yang menggendongnya."kata Najwa sambil mengangkat kedua tangannya untuk mengambil Rafa dari gendongan Aktar.

"Ayo Rafa, kak Aktar mau mandi."kata Najwa lagi sambil mengambil Rafa dari gendongan Aktar, kemudian Aktar masuk kedalam kamar mandi.

"Rafa disini dulu yah,"kata Najwa sambil menyimpan Rafa di tempat tidur.

"Kakak mau kemana ?"tanya Rafa.

"Kakak mau turun dulu siapkan makanan, jadi Rafa jangan kemana-kemana tetap disini yah."Rafa mengangguk mengiakan, kemudian Najwa beranjak pergi, saat Najwa sudah melangkah keluar pintu Aktar memanggilnya.

"Najwa...."panggil Aktar dari dalam kamar mandi, Najwa terdiam saat Aktar memanggilanya ia tidak menyangka ini adalah pertama kalinya Aktar memanggil Namanya.

"Iya kak...."kata Najwa saat ia sudah berada di depan kamar mandi.

"Kenapa kau lama sekali, cepat ambilkan aku handuk. Aku lupa mengambilnya tadi."kata Aktar dari dalam. Kemudian Najwa pergi mengambil handuk untuk Aktar.

"Ini kak handuknya."

"Kau masuk saja."

Najwa terdiam, bagaimana bisa Aktar menyuruhnya masuk sedangkan dia ada di dalam apakah dia tidak salah menyuruhnya masuk.

"Kenapa kau belum masuk juga ?"kata Aktar lagi karena Najwa belum juga masuk, sedangkan dirinya sudah kedinginan di dalam.

"Emm itu...apa benar aku masuk ?"tanya Najwa gugup. Aktar tergelak.

"Terus bagaimana, kau masuk saja. Kau tidak usah takut."kata Aktar mulai kesal.

Clek...

Perlahan Najwa membuka pintu dengan hatinya yang berdengup kencang.

"Kakak kesini saja ambil."kata Najwa sambil memasukkan tangangannya dengan handuk yang ia pengang. Aktar yang sudah berada di dekat pintu ia langsung menarik tangan Najwa masuk.

"Kenapa kau lama sekali ? kau mau membuat ku sakit ?"kata Aktar geram, kini Najwa sudah berada di dekapan Aktar.

"Ti..ti..tidak, cepat lepaskan aku !"kata Najwa sambil menutup matanya, ia sudah tau kalau Pria yang di depannya sekarang tidak menggunakan pakaian.

"Kenapa ? ini hukumannya karena kau lama sekali, kau tau kan aku orang yang paling tidak suka menunggu."katanya sambil menatap lekat-lekat gadis berjilbab di hadapannya.

"I...iya, maafkan aku, aku tidak akan mengulangnya lagi."kata Najwa gugup, kini jantungnya semakin berdengup kencang, posisinya sekarang sangat dekat dengan Aktar.

Di lain sisi Rafa yang tertegung keherangan saat mendengar suara mereka dari dalam kamar mandi, dirinya yang tidak mengerti, tapi yang kini ia dengar suara kakaknya seperti ketakutan.

"Kakak ipar, kamu apakan kakak ku !?"tanya Rafa sambil mengetuk pintu kamar mandi, ia menangis karena yang ia kira kakaknya sedang di siksa.

Aktar langsung melepaskan Najwa, karena Rafa yang sudah menangis. Ia telah salah paham mengira dia menyiksa kakaknya. Kini kedua orang itu langsung membuka pintu melihat Rafa yang tengah menangis terseduh-seduh.

"Rafa ?"Rafa langsung memeluk Najwa, Najwa terheran.

"Ada apa Rafa ? kenapa menangis ?"tanya Najwa sambil mengelus tubuh kecil Rafa.

"Apa kakak sedang di siksa kakak ipar ? aku mendengar kakak ketakutan."kata Rafa, Najwa tersenyum karena adiknya benar-benar salah paham.

"Tidak, Rafa salah paham. Kakak tidak apa-apa."kata Najwa sembari menghapus air mata Rafa, ia melihat Aktar yang masih berdiri memandangi mereka.

"Ya sudah, ayo kebawah kakak siapkan makanan."kata Najwa sambil menggendong Rafa.

"Kak, kami tunggu di bawah yah."kata Najwa sambil melihat Aktar.

"Emm,"jawabnya, kemudian Najwa turun menuju ruang makan.

------

Saat Aktar sudah berada di ruang makan, ia langsung mengambil tempat di dekat Rafa. Begitu Aktar sudah duduk Najwa langsung mengambil piring dan mengambilkan makanan untuk Aktar dan kemudian memberikannya.

Kini tak ada yang bersuara semuanya menikamati makanannya dengan tenang, Irna yang duduk sendiri melihati ketiga orang yang duduk di hadapan. Pandangan yang tidak ia sukai, Dimana Aktar, Najwa dan di tengannya Rafa duduk seperti anak mereka sendiri.

Tak lama setelah makan, Aktar langsung menggendong Rafa untuk membawanya ke kamar.

"Kau cepatlah ke kamar."kata Aktar kepada Najwa dan kemudian pergi. Irna terheran melihat keadaan ini, keadaan yang tiba-tiba berubah tidak seperti biasanya.

Apa maksud Aktar ? menyuruh Najwa ke kamar untuk apa ? bukannya dia yang biasanya pergi tanpa mengajak Najwa. Kenapa sekarang mereka, apa mereka sudah baikan ?

Irna melihat Najwa yang sedang mengangkat piring, Najwa tidak memperdulikannya dia terus saja mengangkat piring lalu membersing kan meja.

"Kamu belum pergi ? ya sudah aku deluan yah."kata Najwa kemudian pergi, Irna semakin jengkel karena dari tadi di abaikan begitu saja.

"Kenapa kak Aktar menyuruh ku cepat ke kamar ?"tanya Najwa saat sudah berada di kamar, melihat Aktar dan Rafa yang duduk di tepi kasur dengan pandangan tak jelas.

"Rafa sudah terlihat ngantu, jadi aku meminta mu cepat ke kamar untuk menemaninya."sahut Aktar sambil beranjak dari duduknya.

"Oh, kalau begitu kakak boleh pergi."kata Najwa membuat Aktar tergelak.

Beraninya wanita ini menyuruh ku pergi, emangnya dia siapa. Apa dia sudah menganggap dirinya lebih ?

Aktar melihat Najwa dengan sorotan kesal, karena dia yang tidak pernah di perlakukan seperti itu. Sedangkan wanita yang di hadapannya itu dengan berani menyuruhnya pergi dari kamarnya sendiri.

"Kakak ipar mau kemana ?"tanya Rafa sambil menahan tangan Aktar.

"Kakak mau ke kamar bawah,"kata Aktar sambil memengang wajah Rafa.

"Kenapa kakak tidak tidur disini dengan kami ?"

"Tidak apa-apa, tidak usah pedulikan aku, Rafa tidur saja dengan kakak Najwa."

"Tidak, aku ingin tidur dengan kak Najwa dan kakak ipar !"

Bersambung....

-

-

-

Hy" maaf Upnya lambat, dan maaf kalau di bab ini kurang jelas. 😁 soalnya sudah sibuk lagi, dan tdk ada bahan sama sekali😅 maka kalian paham-paham saja yah😂

See you..😹

1
Heru Purnomo
Kecewa
Akhwat private Vate
heheh gak papa kak😁🙏
Mahes Dewa
lanjutkan kapan kak
Adiba Shakila Atmarini
q pkir aktar akan mmberi kjutan untuk istrix..trnyta lgi bertaruh nyawa..
Adiba Shakila Atmarini
apa si aktar lgi nyelesaikn bngunn rumah yg mau d tmpati .dkatan dngan rumah Qur-an ya..semoga aja
Adiba Shakila Atmarini
mulai ni ada ulat bulu gtel..mga aktar g trgoda ..
Adiba Shakila Atmarini
aneh jga ada ustadz model furqon
Adiba Shakila Atmarini
cnto ko smpe sgtux..
S. M yanie
semangat thorrr...
Tinah Agistia Royanah
lama nunggu lanjutan
Hasini Marimin
kok blm ada sambungannya....
Nuryati Yati
so sweet jd baper😍
Uswah Saiyid Khazanah
harusnya sblum najwa pulang izin dulu sama aktar, mau aktar suka atau tidak krn seorang istri keluar dr rumah tanoa izin suami walaupun itu hal kbaikan ttp haram hukumnya semua yg terkena sinar matahari dibumi akan melaknat sampai mthari tenggelam, ini tdk sesuai dgn najwa yg seorang tahfidz.
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
🦋⃟ℛ★🦂⃟ᴀsᷤᴍᷤᴀᷫ ★ᴬ∙ᴴ࿐❤️💚
Jangan berat² masalah mereka kak 🥺
Lanjut lagi kak
Melin🚩
Bgs💗🤗
Melin🚩
baperrr
Melin🚩
Syasa agak ngeselin
Melin🚩
lanjut thor.. berharap tidak terjadi ap" pd mrka
El
padah Najwa tdk boleh stres😭 Aktar setidak telpon istrimu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!