Dia bukan kekasihku, sampai kapanpun dia sahabat baik dalam hidupku. -Andre Alexander Geraldy-
Dia bukan sekedar sahabat bagiku, dia juga cinta pertamaku. -Belinda Roger Smith-
Suatu hari mereka di hadapkan dalam situasi terbalik, Andre yang sekian lama menganggap Bella hanya sebagai sahabat, tiba tiba merasa gelisah, karena ada hal tak biasa yang ia rasakan.
Tak terima jika Bella yang dianggapnya hanya sahabat, serta selama ini mencintai Andre, tiba tiba memberikan kabar pertunangan.
Bahkan sebentar lagi menikah dengan Jonathan, pria yang sejak lama mencintai Bella.
Bagaimana rasanya jungkir balik dunia Andre, ketika akhirnya, ia menjadi suami Bella, namun wanita itu, menyimpan nama pria lain dalam hatinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28.
28.
Mobil mewah tersebut, berhenti di pekarangan rumah keluarga Geraldy.
Gadisya memeluk lengan Bella, ketika ia melihat Bella memandang rumah keluarga Geraldy dengan tatapan tidak terbaca.
"Aku pun merasakan perasaan aneh ketika pertama kali Kevin membawaku pulang ke rumah ini," bisik Gadisya
Bella menatap wanita yang kini menjadi kakak iparnya, "jangan memikirkan apa apa, kamu dan Andre memang ditakdirkan bersama, mulailah belajar mencintai dia lagi, dengan begitu pelan pelan rasa sedihmu akan terobati," Gadisya mengusap Lengan Bella.
Tiba tiba, Kevin ikut berdiri sejajar dengan Kedua wanita yang kini diam mematung menatap teras rumah, tangannya merangkul pinggang sang istri dengan posesif, "ayo kita tinggalkan mereka, sudah cukup aku memberikanmu waktu bersama Bella, sekarang kamu harus kembali ke pelukanku." Bisiknya manja.
Gadisya menatap malas wajah suaminya, kali ini pun ia harus menarik nafas panjang demi menjaga kewarasannya kala menghadapi sikap posesif Kevin.
Tapi kemudian ia mengangguk, mengiyakan permintaan suaminya.
Tinggallah Bella yang masih diam dan tersenyum mendengar keromantisan Kevin dan Gadisya, "mereka memang pasangan serasi," gumam nya.
"Kita pun demikian, terima kasih sudah bertahan begitu lama disisiku sebagai teman, dan kali ini lakukan hal sama sebagai istriku, aku pun akan melakukan hal yang sama sebagai suamimu."
Deg …
Istri, yah istri, Bella masih harus belajar menerima kenyataan, bahwa ia kini adalah seorang istri.
"Ayo masuk," Andre memeluk pundak Bella, tak lupa seutas senyum ia berikan, untuk meredakan tegang dari wajah sang istri.
Bella berdesir sesaat, senyuman itu yang dahulu membuatnya terkesima bahkan jatuh dalam pesona seorang Andre Geraldy, kini haruskah ia membiarkan Hatinya kembali menerima kehadiran pria ini di hidupnya, sementara rasa marah pada pria ini masih sangat mendominasi.
Andre dan Bella melangkah beriringan, rupanya mommy Stella dan daddy Alex sudah menanti mereka di dalam ruang tengah, senyuman hangat keduanya membuat Bella merasa sangat di terima di keluarga Geraldy, sama sekali tak ada sorot mata penuh permusuhan dan kebencian, seperti yang kerap ia terima dari keluarga Jo, terutama dari Mauren.
Dengan hangat seperti layak nya anak sendiri mommy Stella memeluk Bella, "selamat datang di keluarga kami," Hanya itu yang mommy Stella ucapkan, karena semua yang ingin disampaikannya, sudah ia katakan ketika mengundang Bella untuk sarapan bersama tempo hari.
"Terima kasih mom …" balas Bella.
"Jangan sungkan pada kami, bukannya kamu sudah terbiasa ke rumah ini, kenapa wajahmu terlihat tegang begitu?" daddy Alex menambahkan.
Bella tersipu, "benarkah, apa wajahku terlihat aneh mom?" Tanya Bella pada mommy Stella.
"Tidak, kamu tetap cantik seperti biasa … putraku sungguh bodoh karena tak buru buru menjadikanmu istrinya."
"Mom …" protes Andre, karena pernyataan Mommy Stella tersebut membuat Andre tiba tiba salah tingkah.
"Kenapa marah, mommy mengatakan yang sebenarnya," Celetuk daddy Alex.
Andre hanya bisa pasrah ketika kedua orang tuanya kompak memojokkannya.
Dan daddy Alex pun tampak menikmati ekspresi putra keduanya tersebut.
"Kak Bellaaaa …" suara cempreng itu berasal dari depan pintu, otomatis menarik perhatian semua orang.
Emira dengan penampilan culunnya tampak tersenyum ceria manakala melihat kakak ipar barunya sudah tiba di rumah.
Namun belum sempat ia mendekati Bella, Andre menarik ransel Emira, hingga membuat gadis itu tertahan, hingga mundur kembali ke tempat semula.
"Iiih … kakak, ada apa sih?" Tanya Emira kesal.
"Eh, anak bawang, dari mana kamu?"
"Dari sekolah," Jawab Emira santai.
"Mana ada, sekolah di hari minggu."
"Ada sedikit urusan, lagi pula kakak kepo amat?"
"Iya … kenapa? Walaupun kamu berpenampilan jelek begini, jangan dikira kakak tertipu, kakak selalu mengawasimu." Andre mengingat kan si bungsu
Jika menyangkut Emira, baik Kevin maupun Andre sama sama overprotektif pada si bungsu.
"Iya tahu …" balas Emira kesal, "udah gak pernah pulang, sekali nya pulang ngomel ngomel, udah kaya emak emak aja." Gerutu Emira.
"Apa kamu bilang?"
Emira menjulurkan lidah nya kemudian berlalu, ia memeluk Bella dengan begitu eratnya, "kak, semoga kakak iparku panjang umur, karena untuk menghadapi kakak laki laki ku, perlu kesabaran dan kewarasan luar biasa." Ujar Emira, dengan suara dikeraskan, agar terdengar sampai ke telinga Andre.
Tentu saja hal itu membuat semua orang mengulum senyuman, terkecuali Andre yang sedikit dongkol dengan ucapan Emira.
😂😁🤪
.
.
.
.
.
Sedikit sedikit, akan mulai othor selipkan kisah cinta si bungsu Emira 🤭🤗
.
.
.
.
.
Sarangeeeeee 💟❤️💟❤️