NovelToon NovelToon
Cinta Suamiku Untuk Wanita Lain

Cinta Suamiku Untuk Wanita Lain

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Cintapertama / Poligami / Matabatin / Janda
Popularitas:3.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Hawa zaza

Cinta memang tak memandang logika. Cinta tak memandang status. Suami yang ku cintai selama ini, tega menikah dengan wanita lain di belakang ku.

"Maafkan aku Ris! Tapi aku mencintainya. Dan sebenarnya, selama ini aku tak pernah mencintai kamu!"

"Jika memang kamu mencintai dia, maka aku akan ikhlas, Mas. Aku berharap, jika suatu saat hatimu sudah bisa mencintaiku. Maka aku harap, waktu itu tidak terlambat."

Risma harus menerima kenyataan pahit dalam rumah tangganya, saat mengetahui jika suaminya mencintai wanita lain, dan ternyata dia tak pernah ada di hati Pandu, Suaminya.

Akankah Pandu bisa mencintai Risma?
Dan apakah saat cinta itu tumbuh, Risma akan bisa menerima Pandu kembali? Dan hal besar apa yang selama ini Risma sembunyikan dari semua orang, termasuk Pandu?

Simak yuk kisahnya hanya di Novel ini.

JANGAN LUPA TEKAN FAV, LIKE, KOMEN DAN VOTENYA... KARENA ITU SANGAT BERHARGA BUAT AUTHOR🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hawa zaza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cemburunya Pandu pada dokter Abas

Dokter Abas, dokter yang menangani Risma selama ini, sekaligus dokter yang selalu menyimpan cintanya dalam diam pada Risma, terlihat tegang dan tergesa memasuki pintu rawat IGD dimana Risma masih tergelatak tak sadarkan diri disana.

Dengan cekatan Abas langsung mengambil tindakan dan meminta suster melarang untuk mengijinkan siapapun mengunjungi Risma selama masih observasi.

Risma tersadar dan menatap nanar ke arah laki laki yang melihatnya dengan tatapan sendu, Abas diam dengan menahan nyeri di ulu hatinya. Wanita yang ia jaga, wanita yang selalu di puja, wanita yang begitu di inginkan nya, harus melawat maut disetiap denyutan nadinya.

"Kenapa kamu datang terlambat, RIS?

Kamu tahu, ini sangat berbahaya!

Aku menunggumu dari pagi tadi, mau telpon aku takut suami kamu salah paham. Dan ternyata ini terjadi lagi."

Abas mengusap wajahnya dan menatap Risma lekat.

"Tadinya aku mau menunggu Mas Pandu berangkat ke kantor, tapi ternyata dia ambil cuti dadakan. Aku tidak mau dia tau, tolong tetap rahasiakan ini darinya, Mas. Aku mohon!"

Sahut Risma dengan lirih, dengan tubuh yang masih sangat lemah. Tatapannya tak semuram dulu, kini Risma lebih tampak tegar dan kuat.

"Sampai kapan?

Sampai kapan, kamu terus menyembunyikan ini dari Pandu?

Ini sulit, Ris! Kamu gak mungkin sembunyikan ini terus terusan. Ayolah!"

Sahut dokter Abas yang nampak frustasi karena Risma masih keras kepala dengan tak mau memberitahu kan penyakitnya pada siapapun.

"Insya Allah aku kuat, Insya Allah aku akan sembuh. Temani aku untuk menjalani ini semua, karena cuma kamu yang tau tentang penyakit ini, demi anak-anak, aku akan berusaha kuat."

Balas Risma yakin dengan senyuman yang nampak samar di bibirnya yang terlihat masih membiru.

Dokter Abas tidak lagi bisa berkata, Risma terlalu keras kepala.

"Baiklah, aku akan tetap merahasiakan ini.

Tenangkan dirimu, istirahatlah sebentar, tiga puluh menit lagi, kamu harus menjalani terapi seperti biasa. Kali ini akan jauh lebih sakit dari yang sebelum belum nya. Siapkan dirimu dengan segala kemungkinan, tapi aku yakin kamu kuat.

Aku harus menyiapkan semuanya, istirahatlah dulu."

Dokter Abas lalu meninggalkan Risma dan kembali ke ruangannya, meminta pada timnya, untuk menyiapkan semua alat dan obat untuk kebutuhan terapi Risma di ruangan kusus.

Sekali lagi, dia harus menguatkan hati dan diri melihat kekasih hati melawan maut.

Pandu terus mondar mandir menunggu dokter atau suster yang keluar dari ruangan dimana istrinya sedang dirawat di dalam.

Melihat Dokter Abas keluar, dengan segera Pandu langsung menghampiri dokter tampan yang selalu membuatnya dilanda cemburu karena kedekatannya dengan sang istri.

"Dok, bagaimana dengan keadaan istri saya?"

Hadang Pandu dengan mimik yang jelas sekali menampakkan kekhawatiran.

"Masih menjalani perawatan intensif dan sebentar lagi akan dipindah ruangan untuk perawatan lebih lanjut, doakan dia baik baik saja. Dan satu lagi, Risma tidak bisa tertekan, jadi jangan pernah buat dia menangis terus terusan dengan ulah kamu, atau kalau tidak, saya yang akan mengambil alih tempat anda. Risma berhak bahagia, dan saya akan membahagiakan dia jika anda tidak mampu melakukannya. Ingat itu!"

Dokter Abas bicara dengan penuh penekanan di hadapan Pandu yang langsung mengepalkan kedua tangannya geram. Harga diri sebagai laki laki telah di injak oleh dokter di hadapannya.

"Jaga bicara anda, dokter Abas!

Jangan pernah melebihi batasan anda!

Karena saya tidak akan segan memberi anda pelajaran, agar paham posisi anda. Anda paham?"

Pandu tak kalah kesalnya, dengan sikap dokter yang terlihat jelas punya rasa kepada istrinya.

Dokter Abas tak lagi menanggapi, hanya tersenyum miring melihat kegusaran Pandu, kalau saja ini bukan rumah sakit, ingin sekali dokter Abas memberi Bogeman untuk laki laki seperti Pandu. Egois!

Pandu hanya menatap kesal dan berusaha menahan dirinya agar tidak melakukan hal diluar batas kesabarannya. Melihat Abas membalikkan badan dan melanjutkan langkah, Pandu terus saja menatap penuh kemarahan dan api cemburu dikedua matanya.

"Aku tidak akan membiarkan siapapun, termasuk anda, dokter Abas!

Risma istriku, dan akan tetap jadi istriku sampai kapanpun." Gumam Pandu lirih dengan dada yang bergemuruh menahan emosi.

☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️

Sedangkan di rumah mewah Clara, nampak wanita cantik itu sedang mondar mandir gelisah dan geram. Lantaran dari semalam Pandu tidak bisa dihubungi sama sekali, bahkan seharian ini nomornya juga tidak aktif.

"Kemana kamu, Mas?

Bisa bisanya kamu mengabaikan aku seperti ini.

Apakah kamu tidak perduli lagi dengan perasaan ku yang terus gelisah karena sikap kamu itu.

Harusnya kamu tau, dan memikirkan hatiku saat kamu meninggalkan aku dalam keadaan aku tidak baik baik saja.

Tapi justru kamu menghilang dan tidak bisa dihubungi sama sekali. Tega kamu, Mas!"

Clara terus mondar mandir dengan menggenggam ponsel di tangannya, masih belum mau menyerah, terus berusaha menghubungi kontak Pandu yang masih juga belum aktif.

"Kalau sampai nanti malam, belum juga ada kabar dari kamu, Mas. Jangan salahkan aku kalau aku nekad mencari kamu dirumah istrimu.

Aku tidak suka kamu abaikan seperti ini, aku tidak suka, Mas!

Sakit rasanya!"

Clara menangis menumpahkan semua sesak di dadanya.

"Inilah resiko yang harus kamu jalani, nduk!

Bukankah ibu sudah mengingatkan sebelum kamu menerima posisi kamu ini. Sekarang pilihannya hanya Legowo dan Sabar.

Jangan sampai karena rasa sakit mu dan cemburu kamu, kamu berbuat nekad dan menyakiti hati istri Pandu lebih dalam lagi. Pikirkan posisi kamu disini."

Tiba tiba ibunya Clara muncul dan mengingatkan posisi anaknya. Sebagai seorang ibu, Bu Desmita tau, jika anaknya salah dan juga tak bisa mencegah dari keinginan menikahi Pandu yang sudah beristri. Bu Desmita sudah mengingatkan namun Clara dan Pandu bersikukuh dengan keputusannya.

Dan sekarang mereka juga harus siap dengan hubungan yang saling menyakiti meskipun secara tidak langsung.

Clara terdiam mendengarkan ibunya bicara, air matanya masih berjatuhan seiring rasa sesak yang ia sendiri belum sepenuhnya paham dengan perasaannya saat ini.

"Sabar dan legowo lah.

Biarkan Pandu bersama anak istrinya disana, karena mereka lebih berhak untuk waktu Pandu.

Kamu sebagai istri yang baik, harusnya bisa memahami posisinya itu.

Nanti akan ada waktunya sendiri, Pandu akan memberikan waktunya buat kamu."

Sambung Bu Desmita bijak dengan sambil merangkul tubuh anaknya kedalam pelukannya.

Clara tersedu, mencoba meresapi kata kata ibunya.

"Tapi Mas Pandu tidak bisa dihubungi dari semalam Bu, Nomornya tidak aktif. Padahal tau, saat dia meninggalkan aku, aku sedang sedih karena dia lebih memilih untuk menenangkan dan pulang pada istrinya disana." sahut Clara menjelaskan semua pada ibunya.

"Clara!

Apa istri Pandu sudah mengetahui pernikahan kalian?"

Bu Desmita melepaskan pelukannya dan menatap dalam kepada Clara yang langsung menganggukkan kepalanya.

1
Anonymous
ini udah tamat Thor ..,, ?
Berty Yuniarti
Buruk
May Keisya
emang... suami yg ga bersyukur
May Keisya
yg egois itu lu ma laki sampah km
May Keisya
keren... perempuan baik2 tdk akan meladeni pria yg sdh beristri apapun alasannya
May Keisya
ga ada yg bnr
Aqella Lindi
tinggal kn laki,laki kyak gni biar pangkat ny tggi dr pada tekanan batin
Khairul Azam
ooooo saraf semua ini
Khairul Azam
farid sama si pandu ini pria pria yg cuman mementingkan slakangan saja nafsu
Khairul Azam
aduh aduh lia kasih di kluarga km
Khairul Azam
klo udah cerai sama farid jgn balikan sama pandu, udah nikmati masa tua menyenangkan anak" dan memanjakan diri sendiri
Khairul Azam
km bisa ngomong begitu pandu tp km sudah mempermainkan pernikahan km dan risma
Khairul Azam
udah cerai aja nikah sama kakaknya pandu 🤭🤭
Rinda
rmang tentara bolh istrinya 2
Jade Meamoure
ampun deh Clara moralnya se upil
Adisty Bilqis
kereenn Risma ...
Adisty Bilqis
biasa lebih besar nafsu dan memilih obsesi nya cinta pertama nya.... atau mungkin takut di pecat yaa...
Adisty Bilqis
iiihhhh dasaarr koloorrijoo
Henik Irawati
kpn ini dilanjut thoor?
Anna BP
Menunggu alur hingga Risma kembali bersama Pandu dan hidup bahagia.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!