Fabrizio Argantara seorang CEO Diamon Group terpaksa harus menikahi Putri dari orang yang ia tabrak hingga meninggal.
Fabrizio menikahi Jihana Almayra hanya demi sebuah tanggung jawab semata, hingga suatu hari salah satu diantara mereka memiki perasaan mencintai.
Mampukah Fabrizio dan Jihan mempertahankan pernikahan mereka saat badai rumah tangga mereka hadir disaat mereka sudah saling yakin untuk mencintai satu sama lain ?
Yuk simak selengkapnya novel "Istri Siri CEO" karya Dewi KD.
Jangan lupa untuk dukung author dalam bentuk Like & Comment 😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MEMULAI HUBUNGAN
Jantung mereka sama-sama berdebar tak karuan. Jihan melepaskan ayam gorengnya dan meletakkannya di atas piring.
Zio yang terus memperhatikan Jihan, tangannya kemudian mengelap sisa tepung ayam goreng yang menempel di sudut bibir Jihan.
Jihan terkejut dengan apa yang dilakukan Zio padanya. Zio memegang tangan Jihan kemudian mengelus tangannya.
"Jihan, maukah kau memulai hubungan kita layaknya pasangan suami istri ?"
Dahi Jihan mengernyit dengan apa yang diucapkan oleh Zio. Memulai hubungan ? lalu bagaimana dengan Cindy, ia saja sampai saat ini tak tahu hubungan Zio dengan wanita itu.
"Kita mulai semuanya mulai detik ini, aku menyukaimu Jihan" Zio berkata lembut pada Jihan.
"Tapi Tuan, bagaimana dengan nona Cindy dan perjanjian yang Tuan berikan waktu itu"
"Lupakan kedua itu, aku sudah tidak berhubungan dengan Cindy dan akan ku bakar perjanjian itu" ucap Zio tegas saat ia mendengar nama Cindy disebutkan.
"Tapi..."
"Kau istriku bukan ? jadi aku adalah suamimu, ayo memulai hubungan kita mulai dari sekarang, jujur saja aku sudah mulai menyukaimu namun hatiku masih gamang akan itu karena aku masih miliki wanita lain. Tapi sekarang aku ingin memulainya denganmu, satu-satunya wanita dihidupku" Zio kembali menggenggam tangan Jihan, meyakinkannya.
"Kita bisa mencobanya perlahan-lahan, mungkin dengan berpacaran untuk saling mengenal satu sama lain. Selama ini aku tak tahu banyak tentangmu, bahkan aku selalu menutup diriku padamu. Maka dari itu kita harus bersikap terbuka satu sama lain"
"Kau maukan memulai hubungan ini ? Aku berjanji akan menjadi suami yang baik untukmu"
Jihan yang mendengarnya seakan terbang melayang. Jihan luluh akan ucapan Zio ia kemudian menganggukkan kepalanya tanda ia setuju untuk memulai hubungan mereka.
"Baiklah Tuan, Aku mau memulai hubungan kita ini" balas Jihan tersenyum manis.
"Terimakasih" Zio kemudian memeluk Jihan untuk pertama kalinya dan Jihan membalas pelukan Zio padanya.
"Jangan panggil aku dengan sebutan Tuan lagi"
"Lalu aku harus memanggilmu apa ?" Jawab Jihan bingung karena ia tak tahu harus menyebut Zio dengan panggilan apa.
Zio terkekeh pelan ia tak menyangka kalau Jihan sangat polos. Seharusnya gadis seusia dirinya pasti pernah berpacaran mana mungkin tak tahu panggilan sayang pada pacarnya.
"Apa kau tidak pernah berpacaran ?"
Jihan menggelengkan kepalanya "Tidak pernah Tuan, aku tak punya waktu untuk dekat dengan teman laki-laki karena fokus sekolah".
"Benarkah ?" Zio seakan tak percaya dengan apa yang ia dengar. Jihan tak pernah berpacaran, itu artinya dirinya adalah laki-laki pertama.
"Kalau begitu, panggil aku dengan sebutan Mas Zio" ucap Zio dengan senyuman di bibirnya.
"Mas Zio ?" Jihan mengulagi ucapan Zio kemudian ia menganggukkan kepalanya tanda ia setuju. "Baiklah, Mas Zio"
Keduanya saling melemparkan senyuman. Mereka merasakan sama-sama bahagia malam ini karena bisa saling dekat dan memulai hubungan mereka.
Dirasa makan malam mereka sudah selesai Jihan membersihkan piring diatas meja dan mencucinya. Zio yang mengikuti Jihan ia berdiri dibelakang Jihan, dan memeluk Jihan dari belakang.
Jantung Jihan berdebar tak karuan ketika dipeluk dari belakang oleh Zio. "Mas.."
"Tak apa aku hanya ingin memelukmu" hembusan nafas Zio terasa ditelinga Jihan hingga menimbulkan sensasi geli dan membuat bulu kuduknya meremang.
Jihan berbalik ke arah Zio. Mata Zio kemudian menatap bibir ranum bewarna pink itu. Zio kemudian mencium bibir Jihan dan **********. Jihan tak membalas karena ia tak tahu apa yang harus ia lakukan, karena itu adalah ciuman pertamanya.
Zio menatap Jihan dengan penuh damba, ia menyingkirkan anak rambut yang sedikit menutupi wajah Jihan. Memebelai rambutnya hingga punggung.
"Jihan..."
Seneng kompak mantu & mertua😁
Gimana wanita baik" belum nikah udah Hubungan bebas gitu... ya km tunggu siapa Cindy.
Dan mmh pph km tau jihan anak cerdas & baik..
Lanjut thor.. ini hanya tebakanku🙏