Tulisan ini di buat dengan hasil pemikiran othor, jika ada kesamaan dari nama, jalan cerita, atau tempat kejadian, itu tidak ada niat untuk menyamai satu karya.
Plak!! "
Tamparan keras mendarat dengan mulus di pipi seseorang .
" KAMU..!! " tunjuk Kala geram dengan gadis berhijab di depannya.
"Kenapa,, kamu tuh..laki-laki brengs*k !! Seenaknya kamu cium-cium,, dasar gendeng..!! umpat Senja sang gadis berhijab itu
Dari peristiwa di masa SMA membuat seot seorang Senja Utami membenci Kalandra Satya Bahtiar kakak seniornya yang Senja anggap sudah merendahkan harga dirinya.
Bagaimana kisah mereka selanjutnya?
Ikuti kisah nya,, jika tak suka langsung skip saja.Tak perlu tinggalkan kata-kata yang tak berguna di kolom Komentar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
# Aspri Dadakan
Uhuk uhuk uhuk
Athar dan Ray yang mendengar penuturan Marvin tersedak saat menikmati makan siang mereka.
" Hati-hati kalau makan." ucap Marvin memberikan senyuman jahilnya pada dua sahabatnya.
" Sorry lambat.. " ucap Sita seraya menangkupkan tangannya di depan dadanya.
" It's okey lah, duduk Senja.. jangan malu-malu " goda Marvin melirik sahabatnya yang masih fokus dengan tab nya.
" Abang... sudah makan siang? " tanya Sita pada sang kakak sepupunya.
" Belum, kalian pilihlah aku ikut saja." ucap Kala yang masih cuek dengan kehadiran Senja.
" Keterlaluan, calon istri sudah disini.. abang tahu kan, dia itu ratu on time sampai aku nggak bisa kalau mau debat sama dia ,sepanjang jalan ngupat aku terus gara-gara kita kejebak macet tadi." adu Sita dengan wajah memelas nya
" Drama,,kamu makan habis itu balik kantor.. aku sama Senja harus pergi." ucap Kala meletakkan tab yang dia pegang di atas meja.
Pemandangan yang tak biasa, terlihat Senja tanpa sadar membantu Kala untuk lebih cepet menikmati makan siangnya, dari memberikan peralatan makan, sampai hidangan yang akan Kala santap, Minumnya pun di tuangkan ke gelas milik Kala, perlakuan Senja khas istri yang sedang melayani suaminya.Kala pun tak protes saat Senja menyiapkan semuanya.
Keempat orang yang menyaksikan iteraksi kedua calon pengantin itu pun hanya bisa saling pandang dan mengulas senyum tipis, sejarah hari ini ,musuh bebuyutan itu bersikap manis layaknya sepasang kekasih yang saling mencintai.
" So sweet.. " gumam Sita melihat Kala yang terlihat tersenyum saat menerima perlakuan manis Senja.
"Otw bucin lo bro..!! " batin Athar.
" Cinta yang tak mereka sadari." batin Marvin.
" Semoga kalian selalu bersama selamanya." batin Ray.
Mereka menghabiskan makan siang mereka, jam satu siang Sita dan tiga cecunguk kembali ke BAHTIAR Group.
" Akur-akur, kita seneng kalau lihat kalian akur kayak tadi." ujar Ray.
Senja dan Kala mendengar penuturan Ray pun saling pandang.
" Sudah, jangan terlalu di pikirkan. Semua yang terjadi seperti di bawah alam sadar." ucap Marvin dengan senyuman meledek pada sahabatnya.
" Ayo Sen,jangan kelamaan." ucap Kala .
Senja pun akhirnya mengangguk setuju dengan Kala.
Kala dan Senja melangkah beriringan menyusuri ramainya Mall saat sehabis makan siang. Karena memang Mall itu sedang ada ivent besar jadi banyak pengunjung yang memadati Mall itu.
" Kenapa ramai sekali sih." gumam Kala
" Di lantai bawah ada ivent,jadi ramai. Bukannya ada beberapa perusahaan yang gabung dengan BAHTIAR Group juga mengadakan Ivent disini juga, seperti di salah satah satu produk minuman, juga pameran properti juga punya BAHTIAR Group ikut ivent akbar ini." jelas Senja
" O..yah, kenapa aku baru tahu?" kata Kala memicingkan matanya
" Ini program tahunan, yang di lakukan oleh BAHTIAR Group dengan persetujuan Opa Bahtiar." jelas Senja.
" Oke, kita ke toko perhiasan..habis itu kita bisa pantau efektif nggaknya acara ini kita ikut serta. " ucap Kala.
" Menurut laporan ku setelah ada ivent gini, lumayan naik pendapatan 5-10% ." ucap Senja.
" Ooo,nah..itu tokonya!! " ucap Kala menunjuk ke salah satu toko perhiasan yang biasa para kaum menengah ke atas kunjungi.
" Selamat siang, ada yang bisa kami bantu kak? " tanya Salah satu karyawan toko perhiasan itu.
" Saya mau lihat koleksi terbaru design untuk cincin pernikahan,bisa ?" ucap Kala dengan wajah dinginnya.
" Harap tunggu sebentar tuan.." ucap pelayan tersebut.Tak butuh waktu lama pelayan itu membawa seperti box dan di taruh di depan Kala dan Senja. "Ini koleksi terbaru dari "JH Jewelry" ucap Pelayan itu dengan sopan.
" Kamu pilih aja,mana yang pantas buat kamu dan aku. Tolong sesuaikan dengan keluarga Bahtiar, jangan pikirin kesukaanmu saja." ucap Kala lirih pada Senja.
Senja tahu maksud Kala.Senja harus memilih sepasang cincin pernikahan yang pantas untuk mereka, yang tidak di pandang rendah oleh siapa pun karena background seorang Bahtiar.
Senja hanya bisa menghela nafas panjangnya dan menghembuskannya dengan perlahan, mengendalikan emosinya.
" Sialan, ternyata dia masih aja ngenain aku. mentang-mentang orang kaya." batin Senja.
Setelah beberapa saat Senja menjatuhkan pilihan yang menurut dia simple.
"Kak, aku pilih yang ini..gimana menurut kamu?" tanya Senja menunjukkan sepasang cincin.
" Kamu yakin?" tanya Kala saat melihat pilihan Senja.
" Maksudnya, nggal bagus pilihan aku yaa?" ucap Senja dengan wajah terlihat bersedih.
" Aku cuma nanya, kamu yakin sama pilihan kamu. Bukan aku bilang nggak bagus." ucap Kala
" Aku suka itu tapi, kalau kamu nggak suka kamu yang pilih deh.." ucap Senja dengan menatap sebal pada calon suaminya.
" Ya udah, kalau suka kita ambil yang kamu pilih.. kenapa pake ngabek." ledek Kala
"Sudah jangan manyun gitu, mau aku cium tuh bibir manyunnya? "bisik Kala menggoda sang calon istri.
" Ogah..!!" ucap Senja cepat mendengar godaan Kala.
Kala mendengar perkataan Senja dengan wajah judesnya pun hanya terkekeh karena melihat tampang Senja yang menggemaskan.
" Saya ambil yang ini, tolong kirim barangnya ke Alamat ini." ucap Kala memberikan kartu namanya.
Karyawan tersebut melihat kartu nama itu dan membacanya, terlihat karyawan itu terkejut membaca nama yang tercantum pada kartu nama itu.
" Ma_maaf tuan, saya tidak mengenali anda " ucap Karyawan itu terkejut dan meminta maaf pada Kala
Walaupun Kala tak pernah menampakkan dirinya di publik sebagai pewaris Bahtiar Group,tentu saja tinta emas dalam kartu namanya sudah menjawab siapa dia sebenarnya.
" Nggak masalah, kamu cepat selesaikan pesanan saya.." ucap Kala seraya menyerahlan black card miliknya pada sang pelayan.
Dengan cepat pelayan tersebut menyelesaikan transaksi yang di lakukan Kala .
Setelah selesai tanpa menunggu lama Kala memberikan kode pada Senja untuk meninggalkan tempat itu yang semakin lama Mall semakin ramai.
Kala yang memang ada scedule meeting di salah satu caffe Mall tersebut dengan cepat meraih tangan Senja untuk mengikuti langkahnya.
" Ikut aku sebentar, temani aku meeting di Caffe itu." ucap Kala masih menggenggam tangan Senja.
" Tapi,sebaiknya ..
" Kamu bisa jadi asisten ku bahkan sekertaris dadakanku.Aku cuma meeting santai. Tugas kamu hanya memberikan mengetik kesimpulan dalam pertemuan kita nanti, setelah itu kamu kirim ke email Galuh dan juga aku ."ucap Kala
" Tapi, aku nggak ada pengalaman jadi sekretaris ." ucap Senja.
" Aku tahu kamu nggak ada pengalaman jadi Sekretaris, tapi.. aku yakin kamu nggak bod*h.Nggak usah banyak alesan, aku yakin kamu bisa." ucap Kala masih setia dengan menggenggam tangan Senja.
Sampai di Caffe yang tujuan akhirnya Kala di dampingi oleh Senja pun akhirnya menemui Klien yang Kala maksud.Senja di perkenalkan sebagai asisten pribadi Kala.Senja pun akhirnya menjadi asisten dadakan Kala.
Meeting yang di perkirakan akan cepat, ternyata memakan waktu yang panjang.
Jam lima sore meeting selesai dengan hasil yang baik.
" Sudah selesai kan, kita bisa pulang? " tanya Senja dengan mengemas barang-barang yang di bawa Kala dalam tas kerja Kala.
" Hemm..tapi, kita mampir ke dalam Mall lagi, Oma titip roti dan tokonya ada di dalam Mall." ucap Kala yang terlihat fokus dengan ponselnya.
" Oke, sudah yuk !!" ucap Senja dengan berdiri di depan Kala.
Akhirnya Kala memasukkan ponselnya pada saku nya. Dan langsung meraih tangan Senja menggenggam tangan halus itu. Senja mencoba untuk melepas tangannya dari genggaman Kala namun, hanya sia-sia.
" Jangan coba-coba kamu lepasin, kalau nggak mau aku berbuat yang lebih dari ini." ancam Kala.
Senja hanya bisa mencebikkan bibirnya ingin memprotes kelakuan Kala.Namun,lagi-lagi dia kalah dengan Mr Pemaksa nya. Senja sangat tahu jika Kala tak main-main dengan ancamannya.
Dari jarak yang lumayan dekat, seseorang memandang interaksi Kala dan Senja dengan hati yang bergemuruh.
Bersambung.
NB\= Untuk Readers yang bertanya kok sarjana Tehnik bisa jadi Dokter ( Maaf itu ada salah pengetikan) ada yg terlewat. Yang intinya Ali seorang Dokter Spesialis.