NovelToon NovelToon
Terjerat Pernikahan Dengan Pria Kejam

Terjerat Pernikahan Dengan Pria Kejam

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Romansa Modern / Masokisme / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Konflik Rumah Tangga-Pembalasan dendam / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst
Popularitas:6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nadziroh

Demi menghindari bui, Haira memilih menikah dengan Mirza Asil Glora, pria yang sangat kejam.

Haira pikir itu jalan yang bisa memulihkan keadaan. Namun ia salah, bahkan menjadi istri dan tinggal di rumah Mirza bak neraka dan lebih menyakitkan daripada penjara yang ditakuti.

Haira harus menerima siksaan yang bertubi-tubi. Tak hanya fisik, jiwanya ikut terguncang dengan perlakuan Mirza.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadziroh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kemarahan Nada

Nada mengucap dengan lantang hingga nenek Zubaida yang ada di ruang makan bisa mendengarnya. Wanita tua itu berdiri sedikit menjauh, menyaring apa yang dibahas antara kedua cucunya yang terlihat serius. 

"Kamu salah, Nad." Haira berucap dengan lembut. Meraih tangan Nada, namun dengan cepat di tepisnya.

"Iya, aku memang salah. Salah kalau mengira kakak itu baik padaku dan akan menyayangiku. Ternyata apa, kakak selalu merenggut semua orang yang aku sayangi. Gara-gara kakak ayah dan ibu meninggal. Gara-gara kakak juga Hamiz (orang yang pernah mencintai Haira, namun ia rela melepasnya demi Nada) pergi, dan sekarang kakak pun memiliki orang yang aku cintai."

"Nada…" teriak nenek Zubaida. 

Air mata Haira luruh seketika. Untuk yang kesekian kali dirinya yang harus menjadi nomor satu di antara orang-orang yang Nada cintai. Bukan keinginannya menjadi saingan Nada.

Mirza yang hampir keluar mengurungkan niatnya lalu membuka pintu sedikit. Diam di tempat, menguping. 

Haira memeluk nenek Zubaida yang hampir saja melintasi tubuhnya. Takut sang nenek keceplosan.

"Kamu mencintai Mirza? Tapi sebelum kamu mengenal dia aku sudah mengenalnya lebih dulu, Nad. Kami juga menikah sudah lama. Aku tidak pernah merebut kebahagian kamu. Kepergian Hamiz karena dia memang tidak mau menikah dengan kamu, bukan aku yang menyuruhnya. Ayah dan ibu meninggal karena kecelakaan itu memang sudah takdir. Aku juga tidak ingin mereka pergi secepat ini, tapi Tuhan berkata lain dan lebih menyayangi mereka."

Haira menghentikan ucapannya sejenak. Mengusap air matanya yang terus mengalir deras. Bertemu dengan Nada ingin melepas rindu. Akan tetapi, justru menimbulkan masalah baru. Mengorek masa lalu yang terkubur dalam.

"Nad, kakak sayang sama kamu. Jangan hanya karena ini kamu membenci kakak." 

Nada melengos. Selama ini kebaikan Mirza membuatnya jatuh cinta, namun fakta itu menghancurkan hatinya hingga berkeping-keping, karena harus mencintai seseorang yang sudah menjadi milik orang lain. Terlebih kakaknya sendiri.

"Tapi ini gak adil untukku."

Nada memilih pergi meninggalkan Haira dan nenek yang ada di ruang tamu. Bahkan gadis itu tak menghiraukan panggilan sang kakak yang terus berteriak. 

Haira berhamburan memeluk nenek Zubaida. Menumpahkan sisa air matanya yang tertinggal di pelupuk. 

"Ini bukan salahku, Nek. Aku tidak pernah merebut orang yang dia cintai."

Nenek Zubaida mengelus punggung Haira yang bergetar. "Sudah, sudah, biar nanti nenek yang bicara padanya." 

"Tapi nenek janji, jangan katakan apapun tentang jati dirinya."

Nenek Zubaida mengangguk. 

Mirza yang sebelumnya tidak tahu apa-apa kini sudah paham dan mengerti tentang masa lalu Haira dan Nada, bahkan ia menerka pernah terjadi cinta segitiga di antara mereka. 

Haira kembali ke kamar untuk menenangkan diri. Menghampiri Mirza yang duduk di tepi ranjang. 

"Lama banget." Merangkul pundak Haira. Pura-pura tidak tahu apa yang terjadi di luar. 

"Apa aku ini diciptakan sebagai perebut kebahagiaan orang?"

Ucapan Itu menusuk jantung Mirza hingga terasa sakit. Seolah-olah mengingatkan saat ia terus menyudutkan Haira dengan kematian Lunara. Tak pernah berpikir panjang, jika semua tuduhannya akan membekas.

"Aku sering merebut kebahagiaan Nada, dan aku pun juga pernah merebut kebahagian kamu." Suara Haira semakin pelan, ia tak sanggup menahan dadanya yang terasa meletup dan ingin meluapkan semuanya.

Mirza meraih tubuh Haira dan memeluknya. Ia memang pernah mengatakan seperti itu, namun kini seakan ia adalah orang yang paling jahat sudah menuduh Haira karena sebuah ketidak sengajaan. 

"Tidak, Sayang. Jika aku pernah mengatakan itu, karena terbawa emosi. Jangan berkata seperti itu lagi."

Haira berdiri di depan Mirza. 

"Tapi bukan cuma kamu, Nada juga bilang seperti itu. Apa aku tidak pantas bahagia. Apa kehadiranku ini hanya membawa sial, jika memang seperti itu seharusnya aku tidak pulang. Lebih baik hidup bersama Kemal dan jauh dari kalian semua."

Telinga Mirza terasa panas mendengar ucapan itu, ingin marah pada diri sendiri yang pernah memperlakukan Haira tidak adil. Ia kembali membawa Haira ke dekapannya. Mengusap pucuk kepala wanita itu. 

"Jangan pernah bicara seperti itu. Jangan pernah pergi dariku lagi, karena aku tidak akan bisa hidup tanpamu. Kalau kamu tidak nyaman disini, kita pulang saja."

Haira menggeleng cepat. "Aku masih ingin tidur di sini."

Mirza mengangguk setuju. Ia tak ingin lagi memaksa Haira untuk menuruti kemauannya.

Aku tidak peduli, siapapun yang mengusik Haira, dia akan berhadapan denganku, termasuk kamu, Nada.

Suara ketukan pintu memecahkan keheningan yang terjadi. Mirza mendudukkan Haira lalu membuka pintu. Ternyata nenek Zubaida yang datang. 

"Bagaimana keadaan Haira, Za?" tanya nenek Zubaida menatap Haira dari kejauhan. 

Mirza menggeser tubuhnya. Memperlihatkan sendiri istrinya yang masih kacau. 

"Apa nenek boleh masuk?" tanya nenek pada Mirza. 

"Silahkan, Nek!" Mirza mempersilahkan  nenek masuk, setelah itu menutup pintu lagi. 

Mengikuti nenek yang menghampiri Haira. "Jangan pernah dengarkan ucapan Nada, dia memang seperti itu. Mungkin dia menganggap kebaikan Mirza karena menyukainya. Nenek pun pernah beranggapan seperti itu, tapi semua sudah terjawab. Kamu tidak pernah merebut siapapun darinya, jangan terus merasa bersalah. Selama ini kamu sudah mengalah demi dia. Sekarang pertahankan Mirza. Kalian berhak bahagia."

Haira meraih kedua tangan nenek Zubaida dan menggenggamnya erat.

"Tapi nenek harus janji, jangan katakan apapun pada Nada." 

Nenek Zubaida menjawab dengan anggukan kepala. 

Dari tadi Mirza menangkap ada rahasia antara mereka berdua, namun bagi Mirza itu tak penting, yang terpenting saat ini hanya Haira dan Kemal yang harus bahagia. 

"Sekarang kalian makan, pasti lapar." Menatap Kemal yang sudah terlelap di balik selimut. 

Setelah nenek Zubaida keluar, Mirza menyambung pelukannya yang sempat tertunda.

"Apa aku boleh menciummu?" tanya Mirza pelan. Memberanikan diri untuk mesum pada Haira. 

Haira membenamkan wajahnya di dada Mirza, lalu menepuk pelan tangan pria itu. 

"Boleh, nggak?" tanya Mirza lagi. 

Haira mengangguk pelan. Tanpa aba-aba Mirza langsung menyatukan bibirnya. Menggiring Haira menuju ranjang. Menyesap lembut bibir Haira yang terasa manis.

Mirza melepaskan ciumannya. Mengusap bibir Haira lalu tersenyum. 

Permulaan yang cukup bagus. 

"Kita makan dulu. Aku lapar," ucap Haira mengalihkan pandangannya, malu saat Mirza terus menatap nya. 

Suasana meja makan terasa hening. Hanya dentuman sendok dan piring yang terdengar. Mirza dan Haira pun saling diam, dan sesekali saling lirik. Menatap kursi kosong yang ada di samping nenek. 

"Nek, besok aku mau pulang. Aku gak mau ganggu Nada," ucap Haira akhirnya. Meskipun dalam hati masih ingin tinggal di rumah itu, tetap saja ia tak ingin mengusik sang adik.

"Nenek masih kangen sama kamu, Ra. Nada memang seperti itu, besok juga dia akan sadar sendiri. Jangan terlalu dipikirkan."

Ingin abai, namun hati kecilnya tetap tidak bisa dan terus gelisah memikirkan Nada.

1
🍁Angela❣️
𝚒𝚔𝚊𝚝𝚊𝚗 𝚋𝚊𝚝𝚒𝚗
🍁Angela❣️
𝙷𝚘𝚎𝚔𝚔𝚔 😄😄😄 𝚕𝚊𝚗𝚐𝚜𝚞𝚗𝚐 𝚖𝚞𝚞 𝚊𝚕𝚕 𝚍𝚊𝚑𝚑 𝚝𝚞𝚑𝚑 𝚜𝚒 𝚖𝚒𝚛𝚣𝚊 😃😃😃😃😃
🍁Angela❣️
𝚊𝚒𝚑𝚑 𝚍𝚊𝚑 7 𝚝𝚊𝚑𝚞𝚗 𝚊𝚓𝚊 😄😄😄😄 ...
𝚑𝚎𝚕𝚕𝚘 𝚐𝚊𝚗𝚝𝚎𝚗𝚐 𝚜𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚔𝚗𝚕 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚊𝚞𝚗𝚝𝚢 𝚊𝚗𝚐𝚎𝚕𝚊 🤣🤣
🍁Angela❣️
𝚔𝚎𝚗𝚊𝚙𝚊 𝚌𝚘𝚋𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚑𝚞𝚝𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚟𝚛𝚎𝚗𝚝𝚎𝚗𝚒𝚛... 𝚔𝚗𝚙 𝚐𝚊𝚔 𝚊𝚍𝚊 𝚠𝚊𝚛𝚐𝚊 𝚢𝚢 𝚖𝚘 𝚋𝚊𝚗𝚝𝚞 𝚜𝚒 𝚗𝚎𝚗𝚎𝚔 𝚔𝚊𝚑
🍁Angela❣️
𝚌𝚎𝚙𝚎𝚝 𝚋𝚐𝚝 𝚑𝚊𝚒𝚛𝚊 𝚑𝚊𝚖𝚒𝚕.... 𝚝𝚊𝚙𝚒 𝚐𝚙𝚙 𝚒𝚝𝚞 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚓𝚊𝚕𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊... 𝚖𝚘𝚐𝚊 𝚖𝚒𝚛𝚣𝚊 𝚕𝚎𝚔𝚊𝚜 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚊𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚔𝚎𝚜𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚏𝚊𝚑𝚊𝚖𝚊𝚗 𝚒𝚗𝚒... 𝚔𝚊𝚜𝚒𝚊𝚗 𝚑𝚊𝚒𝚛𝚊
🍁Angela❣️
𝓲𝓽𝓾 𝚊𝚛𝚝𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚔𝚊𝚖𝚞 𝚓𝚊𝚝𝚞𝚑 𝚌𝚒𝚗𝚝𝚊 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝙷𝚊𝚒𝚛𝚊 𝚝𝚊𝚗𝚙𝚊 𝚔𝚊𝚖𝚞 𝚜𝚊𝚍𝚊𝚛𝚒𝚒𝚒𝚒
🍁Angela❣️
𝓰𝓪𝓴 𝓫𝓲𝓼𝓪 𝓴𝓪𝓱𝓫𝓗𝓪𝓲𝓻𝓪 𝓴𝓪𝓫𝓾𝓻 𝓭𝓪𝓻𝓲 𝓷𝓮𝓻𝓪𝓴𝓪 𝓲𝓽𝓾... 𝓵𝓪𝓶𝓪-𝓵𝓪𝓶𝓪 𝓫𝓲𝓼𝓪 𝓰𝓲𝓵𝓪 𝓭𝓲𝓪𝓪𝓪
🍁Angela❣️
𝙖𝙙𝙪𝙝𝙝𝙝𝙝 𝙢𝙞𝙧𝙯𝙖𝙖𝙖 😁😁😁😁😁😁😁
🍁Angela❣️
𝙢𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙖𝙟𝙖 𝙨𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙛𝙖𝙝𝙖𝙢 🥲🥲🥲🥲
🍁Angela❣️
𝙠𝙡𝙤 𝙢𝙖𝙡𝙪 𝙣𝙜𝙤𝙢𝙤𝙣𝙜 𝙠𝙖𝙣 𝙗𝙞𝙨𝙖 𝙣𝙜𝙚𝙩𝙞𝙠 𝙥𝙠𝙚 𝙝𝙥
🍁Angela❣️
𝙢𝙚𝙡𝙚𝙗𝙞𝙃𝙞 𝙥𝙚𝙢𝙗𝙖𝙣𝙩𝙪 𝙙𝙪𝙣𝙠... 𝙥𝙖𝙙𝙖𝙝𝙖𝙡 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙡𝙝𝙤𝙤𝙤 𝙃𝙖𝙞𝙧𝙖 𝙞𝙣𝙞
🍁Angela❣️
𝙠𝙖𝙨𝙞𝙖𝙣 𝙝𝙖𝙞𝙧𝙖... 𝙢𝙤𝙜𝙖 𝙘𝙡𝙨𝙖𝙗𝙖𝙧 𝙮𝙖𝙖𝙖
🍁Angela❣️
dihhh pke tanya yg nyiapin baju kantor ya jelas bini mu lah bang
🍁Angela❣️
untung aja sang asisten gercep.. jadi Mirza ham jadi main sama jalang
🍁Angela❣️
ya ampun kasian haira... .... kpn sih Mirza sadar klo salah faham
🍁Angela❣️
tuhhh pelayan aja pada bertingkah 😄😄😄😄
🍁Angela❣️
serba salah nih haira.. hadeh tanda tangan menderita gakntanda tanda tangan juga menderita
🍁Angela❣️
menikah hanya untuk menyiksa... hadehhh safiss benerrr sihhhh
🍁Angela❣️
lihat CCTV dulu bang .... jangan asal nuduh
Alula Zaina
di tunggu kebucinan mu tuan Mirza 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!