Cerita ini adalah Sequel dari cerita (Salah Ranjang Hot Daddy).
Jessy selalu menghabiskan hari-harinya dengan kesenangan, pergi ke club' hingga bermain aplikasi daring dan mengenal satu pria di dalam aplikasi itu.
Daffin merasa waktu nya di Amerika hanya terbuang sia-sia dengan pekerjaan nya, iseng dia bermain aplikasi daring dan di sana Daffin menemukan teman chatting yang cukup membuat nya geleng-geleng.
"Bagiamana kalau malam ini kita melakukan nya"
"Apa? kau gila?"
"Ya, aku gila karena rasa penasaran"
"Baiklah, tapi setelah itu tidak ada kata tanggung jawab, kita hanya patner ranjang"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keputusan
"Dad no" Jessy menggelengkan kepalanya"
Dad James tak menghiraukan rengekan putrinya, dia memencet bel rumah Dad Darrel berulang kali.
Hingga akhirnya..
Ceklek..
"James? ada apa?" tanya Dad Darrel kaget melihat kedatangan teman nya.
"Mana putra mu yang bajingan itu!" tanya Dad James dengan wajah marah nya.
"Hey ada apa?" tanya Dad Darrel tak paham.
Bukan nya menjawab Dad James malah masuk dengan menarik tangan putrinya kasar, matanya melihat ke sekeliling rumah mewah di depan nya.
"Darrel cepat panggil putra mu!" geram Dad James.
"Sayang ada apa?" tanya Mom Tara yang ada di dapur mendengar keributan.
Dan saat melihat ke ruang tengah Mom Tara kaget melihat Jessy yang menangis, dan jangan lupakan wajah marah Dad James yang membuat nya bingung.
Ada apa ini? kenapa Jessy dan James raut wajah nya berkebalikan. batin Mom Tara bertanya-tanya.
"Panggil Daffin sayang" titah Dad Darrel yang ingin tahu apa yang di inginkan teman nya.
"Tapi untuk apa?" tanya Mom Tara penasaran.
"Aku bilang panggil bajingan itu kehadapan ku, aku akan membuat nya babak belur dengan tangan ku sendiri!" geram Dad James sangat tidak bisa mengontrol emosi nya.
Bagaimana tidak Jessy adalah anak kesayangan nya, butuh waktu lama dia mendapatkan Jessy, dan jarak Jessy pada Salsa pun sangat jauh membuat James terlalu menyayangi putri nya.
Dan dia tidak terima jika Jessy putri nya di nodaiai pria tidak bertanggung jawab, Daffin bukan hanya menodai putrinya tapi dia juga terang-terangan menolak perjodohan nya padahal jelas-jelas dia adalah ayah dari bayi yang ada dalam kandungan Jessy.
Mom Tara akhirnya memilih mendekati Jessy, sedangkan Dad Darrel memanggil Daffin yang memang sejak tadi tertidur karena kemarin malam dia mabuk berat.
"Ada apa sayang?" tanya Mom Tara memeluk Jessy.
"Aunty" Jessy menangis di pelukan Mom Tara.
"Ayo ceritakan pada aunty, jangan takut" kata Mom Tara.
"Aku hamil aunty" Isak Jessy sambil memeluk Mom Tara.
Ekspresi Mom Tara langsung kaget mendengar ucapan Jessy, dia mencoba mencerna apa yang tengah terjadi saat ini sampai akhirnya..
"Daffin? apakah dia___" ucap Mom Tara terhenti karena Jessy mengangguk kecil dengan wajah berderai air mata.
"Pantas saja Aunty melihat gelagat aneh nya di New York, sayang kenapa tidak bilang dari lama" Mom Tara memeluk Jessy.
Dia merasa kasihan karena Mom Tara yakin di sini yang bersalah adalah putra nya, ya dia sangat yakin itu.
Dad James melihat Mom Tara yang memeluk putrinya, dia langsung menarik tangan Jessy agar tidak berdekatan lagi dengan Mom Tara.
"Aku akan pastikan dia akan mendekam di penjara karena ini" kata Dad James memeluk putrinya dengan sebelah tangan nya.
"James, apa tidak bisa bicarakan baik-baik, kita teman dan sudah lama saling mengenal lebih baik semua di selesaikan dengan cara kekeluargaan saja" kata Mom Tara membujuk.
Ada perasaan senang juga dia akan memiliki cucu dari Daffin, tapi satu sisi dia juga kecewa karena pada akhirnya bukan anak dari kakak iparnya yang nakal-nakal, tapi anak nya sendiri.
"Tidak Tara, kau tak tau betapa sakitnya aku melihat putriku di nodai hingga hamil seperti ini, putramu memberikan aib untuk putri ku!" marah Dad James.
Dari tangga terlihat Daffin yang tersenyum kecut mendengarkan ucapan Dad James, dia ingin tertawa besar rasanya karena nyata nya tidak seperti itu.
"Asal Uncle tahu kalau dia menjadi jala*g di Amerika! dia sendiri yang menawarkan keperawan**n nya pada sosok yang bahkan tidak dia kenal" Daffin mengatakan nya dengan santai.
Deg..
Jantung Jessy terasa berhenti saat itu juga..
Dari mana dia tahu, ya Tuhan apa mungkin ini bukan anak Daffin? tapi anak Mr X?. batin Jessy semakin ingin menangis.
"Beraninya kau!" Dad james berniat menghajar Daffin, tapi langsung di tahan oleh Jessy.
"Dad, ayo pergi" Jessy memeluk tubuh Daddy nya.
"Daffin! jaga bicaramu" Mom Tara mengeluarkan suara nya. "Mommy tidak pernah mengajarkan mu menjadi pengecut seperti itu," lanjut Mom Tara marah.
Daffin terdiam mendengar ucapan Mommy nya, dia mendekati Jessy dan Dad James lalu..
"Jessy hamil anak mu Daff?" tanya Dad Darrel.
"Entahlah, aku tidak yakin kalau hanya aku saja yang tidur dengan nya" balas Daffin menyebalkan.
"Kau__" ucap Dad James terhenti.
"Karena aku baik hati, baiklah aku akan menikahi nya, tapi dengan satu syarat kita akan tinggal di New York" lanjut Daffin santai.
Jessy mendengar ucapan Daffin entah kenapa merasa lega, sedangkan Dad James nampak belum menerima karena dia tidak berniat menikahkan putrinya dengan Daffin.
"Kita duduk, James ajak Jessy duduk kita bicarakan semuanya dengan pikiran tenang, aku akan membuatkan minum dulu" Mom Tara pergi untuk membuatkan minum.
Dad Darrel dan Dad James pun akhirnya membicarakan masalah ini, keduanya bersahabat sangat lama dan hal itu yang memudahkan keduanya untuk bisa mengambil pilihan yang tepat.
Aku tidak yakin itu anak ku, dia pasti sudah tidur bersama pria lain karena aku dan dia sudah tidak berhubungan selama satu bulan. batin Daffin.
Aku tidak perduli meski pada akhirnya Daffin akan menceraikan ku, aku bisa mengurus diriku dan bayi ku sendirian. batin Jessy.
🌹
Jangan lupa like coment and Vote ya kak ♥️🤗🙏
