NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi Duda Tampan

Terpaksa Menikahi Duda Tampan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Ibu Pengganti
Popularitas:31.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Nadziroh

Lintang Anastasya, gadis yang bekerja sebagai karyawan itu terpaksa menikah dengan Yudha Anggara atas desakan anak Yudha yang bernama Lion Anggara.

Yudha yang berstatus duda sangat mencintai Lintang yang mengurus anaknya dengan baik dan mau menjadi istrinya. Meskipun gadis itu terus mengutarakan kebenciannya pada sang suami, tak menyurutkan cinta Yudha yang sangat besar.

Kenapa Lintang sangat membenci Yudha?
Ada apa di masa lalu mereka?
Apakah Yudha mampu meluluhkan hati Lintang yang sekeras batu dengan cinta tulus yang ia miliki?

Simak selengkapnya hanya di sini!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadziroh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28. Periksa

"Saking sibuknya kamu sampai lupa kalau hari ini jadwal Lion untuk periksa," cetus Hana dari balik telepon. 

Menyindir sahabat lamanya yang selalu mementingkan pekerjaannya. Sampai-sampai istri selingkuh pun harus tahu dari mulut orang lain, sungguh terlalu. 

Yudha membulatkan mata. Ia baru ingat ada luka di kepala Lion dan waktu nya untuk melepas perban. Tertawa renyah, mendengar Hana yang cerewet, Yudha teringat dengan Lintang, gadis yang sekalipun tak pernah tersenyum padanya. Kaku tanpa ekspresi, namun menggemaskan. 

"Itulah kenapa aku menyuruhmu menjadi dokter pribadiku. Aku memang sering lupa dengan keluarga. Tapi aku janji, mulai hari ini mereka akan menjadi nomor satu." ujar Yudha yakin, meskipun belum tentu bisa, setidaknya berusaha. 

"Cepat, setelah ini aku mau pergi." 

Setelah Hana memutuskan sambungannya. Yudha menyelesaikan pekerjaan yang masih sedikit, tanggung jika harus ditinggal. Apalagi waktunya jam makan siang, dan itu kesempatan baginya untuk bisa mengajak Lintang makan di luar. 

Yudha menghampiri Hilya yang ada di ruangannya. 

"Hil, nanti kalau ada yang mencari suruh bertemu Andreas saja. Aku mau ke rumah sakit."

"Baik, Pak." Hilya langsung mencatatnya, takut lupa karena pekerjaannya yang juga menumpuk. 

Yudha merapikan penampilannya lalu turun ke lantai sepuluh. Meskipun sudah bertahun-tahun memimpin di tempat itu, rasanya sedikit asing menginjakkan kakinya di sana. 

Setelah keluar dari lift, Yudha menatap ruangan Lintang yang berada paling ujung. Tak ada yang berbeda dari ruangan lainnya. Namun kini yang ada di dalam tempat itu adalah orang-orang yang penting baginya. 

"Pak Yudha," sapa Pak Setiawan yang kebetulan keluar dari ruangannya, kedua kalinya mereka bertemu di tempat itu. 

"Apa bapak membutuhkan sesuatu? Atau sedang mencari orang di sini? Saya bisa panggilkan," tanya Pak Setiawan bertubi-tubi. 

"Tidak, saya mau ke ruangan Lintang, Lion ada di sana."

Pak Setiawan manggut-manggut mengerti. Sedikit curiga saat melihat wajah Yudha yang nampak salah tingkah. Apalagi beberapa kali pak Setiawan melihat hal itu terjadi, sedikit aneh. 

Yudha menghentikan langkahnya di depan ruangan Lintang. Mendengar kan suara tawa renyah dari dalam yang saling bersahutan. Canda tawa diiringi dengan ledekan kecil yang menghiasi telinga membuat hati Yudha merasa teduh. 

Meskipun Natalie adalah ibu kandung Lion, Yudha belum pernah melihat mereka se ramah itu, dan kini Lintang lah yang mencairkan suasana baru dihati Lion. Memberikan kebahagiaan yang bocah itu belum pernah rasakan dari sang ibu. 

"Permisi," siapa Yudha sambil mengetuk pintu yang sedikit terbuka. 

Lintang menoleh tanpa menjawab. Tangannya berhenti menggelitik tubuh Lion yang ada di pangkuannya. 

"Papa, sini! Bantuin aku melawan mama," ajak Lion melambaikan tangannya ke arah Yudha. 

Hening tercipta

Permintaan Lion tak mungkin Yudha kabulkan, Bagaimana kalau itu terjadi, pasti Lintang marah besar padanya. Itu tidak boleh terjadi. 

Menggaruk alisnya yang tidak gatal. Mencoba untuk mencairkan suasana yang keruh seketika saat dirinya datang. 

"Bercanda nya diteruskan nanti, Sayang. sekarang kita pergi dulu," ucap Yudha. 

Beralih menatap Lintang yang hanya diam dan memeluk Lion. 

"Lintang, hari ini waktunya Lion periksa. Aku butuh bantuanmu untuk mengantarnya."

Lintang tak lupa memasang wajah ketus. 

"Tapi pekerjaan saya belum selesai." Lintang mencari alasan, meskipun memang itu nyata. 

Yudha melangkah menghampiri meja kerja Lintang, membuka tumpukan map yang ada di depan laptop nya. Pekerjaan itu sangat mudah baginya. Namun, ia tak bisa membantu Lintang begitu saja. Harus mencari cara yang tepat agar gadis itu tidak tersinggung dengan bantuannya. 

"Kerjakan setelah kita pulang, anggap saja ini perintah dari aku, dan kamu akan mendapatkan bonus."

"La la la la…. "

Suara nyanyian menggema dari ambang  pintu. 

Tanpa izin, Gita masuk dengan wajah yang berbunga-bunga. Namun, seketika wajahnya pucat saat melihat Yudha yang ada di ruangan sahabatnya. 

Gita mengucek matanya berulang kali. Menepuk-nepuk pipinya hingga memerah. Bagaikan sebuah mimpi di siang bolong, bisa melihat tubuh tegap tinggi yang kini menjadi pria idamannya. Beberapa waktu lalu, ia hanya melihat wajah tampan Yudha lewat sosmed dan tak menyangka kini bisa berhadapan langsung dengan pria itu. 

"Pak… pak Yudha Anggara," ucap Gita terputus-putus. Tangannya gemetar, kakinya terasa berat untuk melangkah mundur. Matanya langsung terpesona pada sang bos yang nampak gagah perkasa. 

Gawat, gimana ini, aku harus secepatnya  pergi dari sini, sebelum Gita bertanya yang aneh-aneh. 

Lintang menggendong Lion lalu menghampiri Yudha. 

"Kita berangkat sekarang," ucapnya berbisik di telinga Yudha, sambil melirik Gita yang masih bengong. 

"Git, aku keluar dulu," pamit Lintang membuyarkan lamunan Gita.

"Iya," jawab Gita pelan, tubuhnya ikut berputar mengikuti langkah Yudha yang melewatinya.

Aroma parfum menyeruak menembus rongga hidung, meskipun Yudha sudah menghilang di balik pintu, tetap saja wanginya masih tertinggal. 

Kenapa pak Yudha ada di ruangan Lintang, sedang apa mereka, dan sekarang Lintang mau pergi, apa jangan-jangan?

Ah tidak tidak tidak, tidak mungkin pak Yudha dan Lintang __"

Gita menepuk jidatnya menepis prasangka  buruk tentang Lintang. Selama ini yang ia tahu Lintang adalah gadis baik-baik dan tidak pernah bertingkah aneh-aneh. Tidak mungkin menjadi simpanan seorang Yudha Anggara. 

Kalau bapak mau bertemu dengan saya telpon dulu, saya tidak mau ada orang yang berpikir macam-macam. Sudah cukup masalah yang ada, dan saya tidak mau ada masalah lagi di kantor. 

"Tadinya __" 

"Jangan banyak bicara! Saya tidak butuh penjelasan dari Bapak." Sergah Lintang memotong ucapan Yudha. 

Memilih diam untuk menghindari perdebatan kecil, itulah Yudha. Ia tak ingin terus-menerus melihat nya bertengkar dengan Lintang. 

Di rumah sakit 

Masih berada di dekapan Lintang, Dokter Hana melepas perban yang membelit luka Lion. Dengan sangat hati-hati wanita itu memeriksa luka di kepala Lion yang sudah mengering. Sesekali melirik Lintang yang subuh membelai pipi gembul putra dari Yudha tersebut. 

"Yud, gimana hubungan kamu dan Natalie? Apa kamu memaafkan kesalahannya?

Yudha berdecak, ia sudah tak ingin membahas itu lagi, tapi Haba malah mengungkit sesuatu yang tidak ingin ia ingat. 

"Kami sudah bercerai."

"What… "

Kapas yang ada di tangan dokter Hana jatuh seketika. Ia terkejut mendengar ungkapan Yudha.

"Kamu nggak bohong, kan?" tanya Hana memastikan. Melihat cinta mereka yang penuh perjuangan tak menyangka akan terpisah dengan mudah. 

"Nggak, apa perlu perempuan seperti itu aku pertahankan. Dia hanya akan merusak nama baik keluargaku. Dan aku tidak mau ini berimbas pada Lion yang masih kecil."

Lintang hanya menjadi pendengar setia. Ia tak ingin ikut campur masalah Yudha yang bukan hak nya. 

Hana melirik Lintang yang nampak cuek. 

Apa ini pengganti Natalie, sepertinya ia masih sangat muda. Cantik dan sabar. Sepertinya aku pernah melihat dia, tapi di mana? 

Dokter Hana mengingat-ingat wajah Lintang yang menurutnya sangat familiar itu. 

1
Sophia Aya
mampir Thor
M. Namikaze
meranalaaaaah... aku merana....
M. Namikaze
teriak aja reader juga pada tahu
M. Namikaze
tahu lantai 10, kan kemarin ikut nyari
🌹🪴eiv🪴🌹
astoge, apa ini
🤡 lawak kali kau thor
🌹🪴eiv🪴🌹
aku tidak pernah
🌹🪴eiv🪴🌹
sialan si Yudha, sudah kena pelet cinta mama e lion (kok lali aku karo jenenge) 😜
🌹🪴eiv🪴🌹
wah,,ada prahara di balik nama Anggara
Dinda Putri
Luar biasa
Mita Karolina
Tak kiro bilang gini “kamu siapa?”
Bunda Aish
🤦 astaga......
Bunda Aish
gila' si Claire ini,laki orang disembunyikan, segitu terobsesi nya sampai tega begitu😡
Hayati
sampai pembaca pun ikut nangis 🤭🤭🤭
Bunda Aish
ceroboh 🤦
Bunda Aish
capek lho Lin kayak gitu terus, mending jujur deh, kalau memang sahabat sejati gak mungkin mereka nuduh kamu yg bukan-bukan
Bunda Aish
wanita pilihan kakek mu malah jauh lebih baik dari pilihan mu sendiri ya Yudha
Bunda Aish
diatas langit masih ada langit pak jul..... sombong amat 😡
Bunda Aish
tidak semua wanita silau dengan harta
Bunda Aish
perlakuan Yudha setidaknya disadarkan lewat anaknya sendiri
Bunda Aish
sekarang berbalik ya Yudha....anak mu yang bergantung pada orang miskin yang pernah kamu hina
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!