NovelToon NovelToon
DENDAM (Aku Bukan Bayangan)

DENDAM (Aku Bukan Bayangan)

Status: tamat
Genre:Action / Misteri / Fiksi Modern / Tamat
Popularitas:87k
Nilai: 5
Nama Author: Neng Syantik

Ayah kandung yang tega menjadikan putra keduanya bayang-bayang untuk putra pertamanya. Menjerumuskan putra kedua menuju lembah kehancuran yang menimbulkan dendam.

Ayah dan saudara yang di cari ternyata adalah sosok manusia namun tak berperasaan. Sama seperti iblis yang tak punya hati.

"Rahmat Rahadian"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neng Syantik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MEMAINKAN PERAN

“Kau sudah pulang, Marco?” Brahma mendongakkan wajahnya, saat mendengar suara seseorang memanggilnya.

“Ya, Papa,” jawab Jack yang saat ini sedang memainkan perannya sebagai Marco.

“Dari mana kau semalam? Kata Jhon, kau pergi tanpa pamit dan menghilang begitu saja,” kata Brahma cemas.

“Ckk.. Berlebihan sekali, aku hanya ke toilet sebentar. Tapi saat aku keluar dari toilet, aku bertemu gadis cantik yang sangat menggoda. Aku pun segera membawa gadis itu menuju hotel.” Dusta Jackson. Ia sebisa mungkin menirukan cara, sikap dan kebiasaan Marco.

Ia pun segera mendudukkan bokongnya di samping Brahma yang hendak sarapan itu.

“Pelayan..!” panggil Jack.

“Ya, Tuan Muda,” Pelayan itu segera berjalan mendekat ke arah Jack dan Brahma.

“Tolong, buatkan saya kopi nya pahit!” pinta Jack, seketika Brahma mengerutkan kening.

“Sejak kapan, kau minum kopi?” tanya tuan Brahma.

“Kenapa? Apakah Marco tidak boleh minum kopi?” Jack menatap Brahma yang melihatnya dengan heran, “Apakah papa tidak lihat, mata Marco seperti panda?” sambungnya.

“Hampir saja, aku lupa. Bahwa selama ini Marco hanya mengonsumsi miras,” batin Jack.

“Ya, papa lihat. Ya sudah kalau begitu, kita lanjutkan sarapannya,” Ucap Brahma tanpa rasa curiga sedikit pun.

Mereka berdua pun sarapan pagi dengan tenang, Setelah sarapan pagi. Tuan Brahma pergi meninggalkan meja makan itu.

Jack memandangi punggung Tuan Brahma yang menjauh meninggalkan v ruangan itu. Ia tersenyum mengejek kepada ayahnya itu.

“Hmm.. Dasar tua bangka bodoh, aku akan mengambil alih semua aset yang seharusnya memang milik keluargaku!” guman nya.

.

.

.

“Pa, apa yang sedang papa lakukan?” Tanya Jack yang memasuki ruangan kerja Tuan Brahma.

“Mengurus berkas yang akan papa bawa ke kantor,” jawab Tuan Brahma sambil memasukan berkas ke dalam tas nya.

“Pa, apakah Marco boleh ikut ke kantor?” Jack tersenyum manis pada papanya itu. Namun di balik senyum manis itu, tersimpan sejuta rencana licik.

“Kenapa kau ingin ikut? Bukankah selama ini kau tidak pernah mau pergi ke kantor?” Tuan Brahma merasa heran dengan perilaku putranya itu. “Papa tau, kau pasti menginginkan sesuatu kan?” selidiknya sambil memicingkan mata.

“Hehe.. Papa sangat pandai membaca pikiran Marco,” kata Jack. “Begini, Pa. Marco membutuhkan uang 1,7 milyar,”

“Untuk apa kau uang sebanyak itu?”

“Belum saatnya papa tau, intinya! Papa mau memberi Marco uang atau tidak? Jika papa mau memberi uang, Marco akan mulai bekerja di kantor mulai hari ini!”

Tuan Brahma segera menyetujui permintaan putranya itu. Membuat Jack mencebikan bibirnya.

“Enak sekali jadi Marco, apapun permintaannya selalu di turuti. Tapi sekarang, semuanya sudah berakhir. Kesenangannya akan berubah menjadi penderitaan,” batin Jack.

Jika dendam, sudah menguasai jiwa. Maka tidak akan ada kepuasan di dalam hati. Apa yang di dapatkan akan selalu terasa kurang!

.

.

.

“Apa yang kalian lakukan? Lepaskan aku, bangsat!” Marco terus memberontak, ia mencoba melepaskan diri dari cengkraman Argo dan Erick.

Namun, Erick dan Argo seakan tuli. Mereka terus menarik paksa tubuh Marco. Mereka membawa Marco menuju sebuah ruangan kosong yang cukup luas.

“Lepaskan aku! Aku bukan orang yang tidak waras yang harus kalian belenggu menggunakan rantai!”

“Berapa Rahmat membayar kalian? Aku akan membayar kalian tiga kali lipat dari yang ia berikan pada kalian!” teriak Marco.

“Diam! Kami tidak membutuhkan bayaran!” sahut Erick dengan santai, tangannya sibuk memasangkan gembok pada rantai yang ada di kaki Marco.

Beberapa saat kemudian, pemasangan belenggu pada kaki dan tangan Marco selesai.

“Baik-baik lah di tempat ini, jangan melawan, jangan habiskan tenagamu,” Argo menepuk nepuk pipi Marco yang membiru akibat bogeman mentah pemberian Sam semalam.

Srek srek..! Rantai yang membelenggu kaki, tangan serta tubuh Marco terus berbunyi, karena Marco yang terys bergerak, “Bajingan kalian, papaku pasti akan membalas perbuatan kalian!”

“Hahaha..” Erick dan Argo tertawa mendengar ancaman Marco, yang hanya omong kosong.

“Papamu? Papamu kau bilang? Papamu saat ini sedang bersama Tuan Jack, dan mereka sangat dekat. Bahkan saat ini, papamu yang bodoh itu, sedang mengajarkan Tuan Jack mengurus pekerjaan kantor,” kata Argo dengan senyum mengejek.

“Apa yang kalian katakan? Aku tidak percaya,”

Argo segera mengeluarkan ponselnya, dan memperlihatkan video saat Jack sedang berbincang-bincang dengan Tuan Brahma. Bahkan video saat Jack meminta uangpun di perlihatkan oleh Argo.

“Tidak mungkin, tidak mungkin papa tidak mengenali aku,” Marco tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Tidak mungkin, papa yang merawat dan membesarkan dirinya itu, tidak mengenal nya dengan baik.

“Papamu itu sudah tua, dan tidak memiliki insting seorang ayah. Wajar saja dia tidak mengenali putranya yang manja ini,” ledek Erick.

“Yuhuuu.. Paket makan siang datang..” tiba-tiba Joe yang di ikuti oleh Iwan, masuk ke dalam ruangan tempat menyekap Marco, dengan membawa bungkusan makanan.

“Ini bagianmu!” Iwan memberikan sebungkus makanan kepada Marco.

Marco yang di belenggu oleh rantai panjang itu, masih bisa duduk, berdiri, berjalan dan juga makan minum. Hanya saja gerak nya terbatas, karena panjang rantai itu hanya satu setengah meter. Yang artinya, kemungkinan untuk kabur sangat tipis.

“Aku tidak ingin makan!” tolak Marco.

“Tidak ada racun di makanan ini,” ucap Iwan dengan datar.

“Aku tidak mau!” Marco mendorong bungkusan makanan itu.

“Berikan makanan itu padaku!” pinta Joe, Iwan pun memberikan makanan itu pada Joe.

“Kau, benar-benar tidak mau makan?” tanya Joe pada Marco. Dan Marco pun menjawab iya.

“Baiklah, ingat ya! Jatah makan akan datang lagi saat malam, jadi tahanlah rasa laparmu,” ucap Joe. Joe pun langsung membuka jatah makanan Marco, dan langsung mencampurnya dengan makanan miliknya.

“Wah, ini enak sekali,” ucap Joe dengan mulut penuh, sambil melirik ke arah Marco yang terus menatapnya dengan tatapan tajam.

“Tidak usah menatapku! Tatapanmu tidak lebih menakutkan dari tatapan Tuan Jackson!”

“Menakutkan dari mana? Pria lemah seperti Rahmat, adalah pria yang tidak berguna! Dia anak yang tidak di inginkan,” ucap Marco. Membuat Joe tersulut emosi.

“Tutup mulutmu! Atau akan ku sumpal menggunakan bungkus makanan ini!” Joe langsung bangkit dan hendak memberi Marco pelajaran, tapi Erick, Argo dan juga Iwan. Dengan sigap menghentikan gerakan Joe.

“Joe, tahan emosimu!” Erick memperingati.

“Tuan Jack hanya memerintah kita untuk menahannya, bukan membunuhnya,” kata Argo.

Sedangkan Iwan, ia masih seperti biasa. Tanpa expresi dan juga komentar.

Joe tidak terima dengan perkataan Marco, yang mengatakan Jack adalah pria lemah dan juga anak yang tidak di inginkan. Sama dengan dirinya yang kurang kasih sayang dan juga perhatian kedua orang tuanya. Seperti yang di katakan Marco. Maka dari itu, ia ingin sekali memberi Marco sedikit pelajaran.

Typo bertebaran, mohon memaklumi! Sejatinya, tidak ada manusia yang sempurna. Author pames pun, pasti memiliki kekurangan dan juga kesalahan!

1
Usmi Usmi
kl sdh kayak gini bakalan jd lembek 😀
Usmi Usmi
blm selesai musuhnya Thor jangan bikin lemah
Usmi Usmi
kenapa sih nama Mayang selaluu bikin ulah😀
As Cempreng tikttok @adeas50
kopi untukmu thor😘😘😘
ZidniNeve IG : @irmayanti_816
duhh...
ZidniNeve IG : @irmayanti_816
awas stroke marah" mulu
𝗝⍣⃝Ⓜ️oonalisa✰😘💕
Atasannya baik hati sekali🤭🤭🤭
𝗝⍣⃝Ⓜ️oonalisa✰😘💕
Waaah masih mengenali Rahmat ternyata😱😱
⸙ᵍᵏ𝐙⃝🦜Titian Mentari 🦈
aaah ceritanya berakhir dgn kebahagiaan masing2... hati2 di jalan jack
⸙ᵍᵏ𝐙⃝🦜Titian Mentari 🦈: bagus ko kalau gak bagus gak mungkin umi baca... dan umi tungguin kapan nenk up 🤗
total 2 replies
Momy
Dieehhh Tamat
Thata Chan: ha🤧🤧 momy
total 1 replies
𝕸y💞Terlupakan ŔẰ᭄👏
semoga Jack dan Mayang hidup bahagia selamanya
𝕸y💞Terlupakan ŔẰ᭄👏
akhir cerita yang indah dan bahagia
𝕸y💞Terlupakan ŔẰ᭄👏
sedih ndak bisa ketemu Jack lagi 😭😭😭
𝕸y💞Terlupakan ŔẰ᭄👏
yahhh Kok tamat Emma syantikkk
Thata Chan: ema pusing oma, mestinya alurnya gak kayak gini🤔 mayang nya mati, joe itu juga mati😪
total 1 replies
𝐀⃝🥀𒈒⃟ʟʙᴄ🦆͜͡Lie𝐙⃝🦜🅟ᴳ᯳ᷢ
happy end huwaaaa
Thata Chan: makasih kak🤧 udah mau baca sampe selesai🙏
total 1 replies
⸙ᵍᵏ𝐙⃝🦜Titian Mentari 🦈
hati jack baik banget dia menyadarkan semua orang yg membencinya tanpa menyimpan dendam marco berubah baik .. kenzo juga di rangkulnya
𝕸y💞Terlupakan ŔẰ᭄👏
Alhamdulillah akhirnya Mayang sadar dari koma nya
Momy
Yaaahhhhhh Mayang nya sadar aku ga jadi gantiim dia dong🤭🤭🤭🤪🤪🤪
Momy
menurutku bukan Mayang yg harus dimatikan tapi..............🤭
𝐀⃝🥀𒈒⃟ʟʙᴄ🦆͜͡Lie𝐙⃝🦜🅟ᴳ᯳ᷢ
Semangat up lagi 🤗🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!