NovelToon NovelToon
Suamiku Mencintai Adikku

Suamiku Mencintai Adikku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / CEO
Popularitas:19.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: IkeFrenhas

Hanna Mahira adalah seorang wanita berumur 27 tahun. Dia bekerja sebagai karyawan staff keuangan pada sebuah cabang dari perusahaan ternama. Anna panggilannya, menjadi tulang punggung keluarga. Setelah ayahnya meninggal dunia, semua kebutuhan hidup ada di pundaknya.
Dia memiliki adik perempuan yang sekolah dengan biaya yang di tanggungnya.

Anna mencintai atasannya secara diam-diam. Siapa sangka jika sang atasan mengajaknya menikah. Anna seperti mendapatkan keberuntungan, tentu saja dia langsung menerima lamaran sang bos tersebut.

Namun, di hari pertamanya menjadi seorang istri dari seorang David Arion Syahreza membawanya pada lubang kedukaan.
Sebab di hari pertamanya menjadi seorang istri terungkap fakta yang amat menyakitkan. Bahwa David sang suami yang sangat Anna cintai mengatakan bahwa pernikahan ini adalah kesalahan terbesar yang dia lakukan.

Ada apa sebenarnya?
Anna berusaha menyingkap tabir rahasia David dan berusaha tegar atas pernikahan tersebut.

Baca kisahnya dan temani Anna mengungkap rahasia besar David

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IkeFrenhas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 28

Aku meminta pak Adrian untuk menunggu di teras rumah. Tidak sopan rasanya, jika memintanya masuk sedangkan keadaan rumah saat ini hening.

Maka aku pamit meninggalkan ya masuk untuk mencari ibu di dalam. Kalau saja, ibu tidak mendengar panggilanku.

Aku mencari ibu di dapur, kosong. Kemudian ke kamarnya, juga kosong.

Lalu aku mendekat ke kamar Alina. Sepertinya ada orang.

"Abang, jangan pergi. Aku cinta sama Abang." Alina berbicara dengan siapa? Bang David?

Aku menutup mulut, semakin mendekat ke pintu.

"Kita enggak bisa lagi, Alina. Mamaku meminta syarat. Kamu tahu itu kan , Sayang."

Syarat? Syarat apa?

"Tapi aku maunya Abang aja. Kita menikah, Abang ceraikan kak Anna. Dia pasti mau, kok."

"Enggak mungkin, Mama sudah sangat setuju sama dia. Tahun ini kalau dia enggak juga hamil, aku harus kehilangan semua yang aku punya. Kamu mau aku jatuh miskin?"

Ya Tuhan! Jadi, ini alasan bang David mempertahankan pernikahan kami. Hanya untuk harta.

Air mataku deras mengalir. Menerima kenyataan menyakitkan ini.

Suara dalam kamar tidak lagi terdengar. Aku menghapus air mata sampai kering.

Lalu membuka pintu kamar Alina yang tidak dikunci.

Pemandangan di depanku sungguh sangat memalukan. Alina, adik kandungku sedang berciuman dengan bang David. Mereka terlihat sangat mesra.

Mereka saling berbalas dan ... dadaku nyeri menyaksikan pemandangan ini.

Kuatlah Anna.

"Alina!" Aku tidak peduli dengan reaksi Bang David. Aku hanya peduli dengan Alina. Apa salahku sehingga dia sangat tega melakukan ini?

Aku masuk ke kamarnya, tidak menunggu waktu lama, sebuah tamparan mendarat mulus di wajah putihnya.

Dia boleh melakukan apapun, tapi tidak dengan menginjak harga diriku.

"Apa kau telah berubah menjadi wanita liar, ha?!" Aku berteriak tepat di depan wajahnya.

Wajah Alina merah padam. Satu tangan memegang pipinya yang merah.

"Anna," desis bang David tajam.

"Ini bukan urusanmu boss David. Ini urusan seorang kakak dengan adiknya." Mataku tak kalah tajam melihat padanya.

Lelaki itu telah mempermainkan harga diriku sebagai seorang kakak.

"Kak, maaf ...." Alina menangis.

"Apa aku kurang mendidikmu ha?!"

"Kak, maaf ... aku mencintai Abang David. Dia lelaki yang seharusnya melamarku waktu itu."

"Anna ini tidak seperti yang kamu pikirkan."

"Bagus, kalian saling membela di sini."

"Kamu salah paham, Ann." Bang David mendekat, mencoba meraih kedua tanganku.

Aku mundur. Kalian benar-benar tidak tahu malu.

"Di mana ibu?"

"Kak, tolong ... jangan sampai ibu tahu." Alina berucap memohon.

"Kita selesaikan sekarang." Aku melangkah keluar kamar. Sekuat tenaga mengontrol emosi agar tidak merusak semuanya.

Aku tidak ingin mereka berdua menertawakan kemalanganku.

Bang David dan Alina mengikutiku di belakang. Tampak Pak Adrian sedang menerima telepon di teras.

"Oh, jadi kamu datang ke sini bersama selingkuhanmu itu?"

Apa maksudnya lelaki ini. Seenaknya saja menuduh orang lain untuk menutupi kesalahannya.

"Jaga mulut anda Boss." Ketusku.

Pak Adrian berdiri. Melangkah ke pintu utama. Matanya terbelalak saat melihat bang David di sini.

"Lu punya hubungan apa sama istri gua?" Bang David bertanya sini. Kemudian maju ke depan berhadapan dengan pak Adrian.

"Enggak ada. Lo kok di sini?"

"Iyalah, inikan rumah mertua gua. Apa urusan Lo."

"Aah, bang David. Kau gila!" Aku menjerit kaget saat Bang David melayangkan tinju ke wajah pak Adrian.

Pak Adrian membalas pukulan Bang David. Tanpa bisa dicegah, baku hantam di antara mereka.

Alina menangis. "Bang, udah Bang ...."

"Kak, stopin, Kak. Kasihan bang David, kak ...." Tatapan Alina beralih padaku. Kedua tangannya masih berusaha menghentikan serangan Bang David.

Aku menarik napas dalam. Masih bingung sekaligus syok.

"Bang ... Pak. Stop! Atau mau saya panggilkan warga!" Aku berkata tegas.

Kedua lelaki itu berhenti, kemudian memandangku. Kedua wajah mereka babak belur.

"Kamu masih mau membela selingkuhanmu ini?" desis Bang David, sebelah tangannya menghapus noda darah di pipi.

Pak Adrian sudah bersiap maju, saat aku menghalangi nya. Aku tidak ingin dia mengotori tangannya lagi.

Iya, inilah sosok David yang sebenarnya. Aku sebenarnya tahu itu, dia tidak pernah berubah. Dari dulu, lelaki itu tidak pernah menghargaiku.

"Sudah, Pak." Aku berkata lirih, menghentikan tindakannya yang bersiap menyerang bang David.

"Tapi dia menghinamu, Ann." Pak Adrian menolak.

"Biarlah. Aku memang tidak pernah berarti untuknya." Aku menggeleng, sekuat tenaga menahan air mata yang akan mengalir.

Kemudian menatap bang David yang tangannya tengah dirangkul erat oleh Alina. Kali ini, tidak ada rasa sakit dalam hatiku melihatnya. Entah, mungkin rasa ini telah kebas.

"Kita selesaikan masalah ini sekarang. Di sini." Aku berkata tegas.

Kemudian mencari ponsel dalam tas. Menghubungi ibu.

"Halo, ibu ...."

"Eh, Anna. Tumben ...."

"Ibu, di mana. Aku rindu. Anna tunggu di rumah, ya ...."

"Kamu di rumah, iya. Ibu di jalan ini."

Sambungan diputus.

"Kamu apa-apaan, ha?!" Suara bang David meninggi. Aku memejamkan mata mendengar teriakannya. "Aku mau pulang."

Bang David yang semula duduk di sofa, kini berdiri. Alina masih setia mendampinginya.

Aku bangkit berdiri. Menatap tajam, lalu tersenyum sinis.

"Kalau Abang keluar dari rumah ini sekarang. Aku pastikan akan mengundang warga untuk menghentikan langkahmu. Aku akan menghubungi mama, memberitahukan semuanya sekarang. Aku yakin, mama sebenarnya tahu semua tentang hubungan kita. Tapi beliau bungkam. Mari kita selesaikan dan saksikan saja apa yang akan terjadi. Keluarlah." Aku menunjuk pintu keluar

"Sialan. Kau telah berani melawanku, ha?" Bang David berkacak pinggang. Wajahnya tampak gugup.

"Aku masih sangat menjaga diri untuk tidak meledakkan emosi sekarang, Bang."

"Kau."

Bang David tampak terpaksa menuruti keinginanku untuk duduk menunggu ibu pulang. Sekitar tiga puluh menit, ibu datang.

"Ada apa ini? Nak David kamu kenapa?" tanya ibu bingung.

Bang David berdiri, mengulurkan tangan mencium tangan ibu.

"Siapa lelaki ini?" Pak Adrian berdiri, giliran dia yang mencium tangan ibu.

"Saya temannya Anna, Bu?" jawab pak Adrian pelan.

"Selingkuhan," desis bang David tajam.

Aku yakin semua telinga dalam ruangan ini pasti bisa mendengar dengan jelas apa yang telah dia katakan. Dasar, lelaki egois. Tidak tahu diri.

"Apa maksudnya, Ann? Enggak mungkin kamu selingkuh?" wajah ibu memerah dengan mata berkaca-kaca.

Ibu pasti sangat sedih mendengar ucapan bang David tadi.

"Bukan, Bu. Saya temannya. Lebih tepatnya, atasannya di kantor. Kebetulan saja kemari."

"Duduk dulu, Bu. Ada yang ingin Anna sampaikan." Aku mengajak ibu duduk di antara kami.

Wajah Alina sudah basah oleh air mata, sedari tadi adikku itu menangis tiada henti.

"Bu, sepertinya pernikahan Anna dengan Bang David tidak bisa dilanjutkan. Lebih baik kami bercerai saja." ungkapku mengawali pembicaraan ini.

"Apa maksudnya?"

"Apa maksudmu, Anna."

Suara Ibu dan Bang David bersamaan. Keduanya tampak terkejut.

Sedangkan Alina menunduk, dengan air mata bercucuran.

Entahlah, rasanya hatiku begitu lega mengatakan kalimat itu.

***

bantu vote ya teman 😘😘

1
Dewi Nurani
segala hormon jadi alasan , dicerita ini orang² nya pada lemah semua , gak punya pendirian gampang kerayu
sungguh menyebalkan
Dewi Nurani
anna terlalu manjain s alina makanya jadi kurang ajar , adik itu dididik bukan dibiarkan semaunya , itu baru namanya sayang
Dewi Nurani
si anna nya cengeng tingkat tinggi sungguh menyebalkan , gak ada tangguh²nya jadi perempuan gak ada jaga harga dirinya takut banget ditinggalin , jaga gengsi dong
Dewi Nurani
si anna cengeng dikit² nangis , tegas dong sama adiknya
terus adiknya juga kenapa gak sopan gitu , rasanya gak mungkin ada yg gitu amat , gak ada segen² nya sama kaka sendiri
Rini Haryati
bagus
Firgi Septia
buat apa menyayangi adik pelakor macam gitu Alina gimana nasibmu begitu kalau kamu jadi orang yg bodoh /Frown//Frown/
Firgi Septia
bodoh Anna buat apa minta maaf aduh /Frown//Frown/
Wiwit
ga jelas ceritanya
Rose 19
David mau jadi duri di antara anda sama adrian
Rose 19
selsaikan hubunganmu sama David, trus pergi yang jauh sama sampai luka di hatimu sembuh.fdan buktikan pda mereka klo kmu wanita yg kuat dan hebat.
Rose 19
sakit ya an, klo di bohongin org yang kita sayang.
Fitrian Delli
dasar anaknya saja bodoh, mau d bohongi
Fitrian Delli
minta cerai saja bodoh
Elin Handoko
bnr membosankan
Ike Frenhas: 😁😁😁

terima kasih udah mau mampir baca yaa
total 1 replies
Fazira Fauziah
ceritanya bagian ini keren kak
semangat
Ike Frenhas: terima kasih sudah mampir baca ya, Kak
total 1 replies
Fazira Fauziah
ka ceritanya bagus tapi terlalu muter muter yah ka gitu lagi gitu lagi kelakuannya
Lienda nasution
Adrian ini apa tidak punya kelg thor
Lienda nasution
kok aq berharap ana meninggalkan Adrian walau cuma sebentar sebagai hukuman karena bersikap terlalu lunak sama Alina sang perempuan jalang itu biar tau rasa itu Adrian
Lienda nasution
ceritanya bagus 👍👍👍👍🤭
Elis Rosyidah
lanjut ka
Ike Frenhas: sudah tamat. baca cerita yang lain yaa. banyak yang udah tamat. hehe
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!