NovelToon NovelToon
Daisy Lovely

Daisy Lovely

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Nikah Kontrak / Pengantin Pengganti Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir
Popularitas:43.7k
Nilai: 5
Nama Author: chan_chan

Menikah itu berdasarkan 1 hal , saling mencintai. Tapi tidak denganku, aku menikah karena menggantikan pengantin wanita yang tiba-tiba menghilang begitu saja.
"maafkan aku Henry aku tidak bisa meninggalkan karirku"
Henry meremas kertas berwarna kuning itu dengan marah. Tak hanya dirinya, orang tuanyapun tak bisa menahan kemarahan dan malu yang harus di tanggungnya.
Seorang gadis mendekat dengan senyuman cerah wajahnya manis dengan polesan make up tipis membuatnya semakin cantik.
"menikahlah dengannya"
"apa maksud mama?"
Perdebatan Ibu anak terjadi memicu ketegangan yang sulit terpecahkan, Henry meraih tangan Erica dan menariknya menujua ke sebuah ruangan tertutup, di sana mereka diam sejenak.
Henry dan Erica harus mencapai kesepakatan agar tidak saling merugikan. Mungkinkah mereka akan jatuh cinta seiring berjalanya waktu ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chan_chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Henry bangun dengan keadaan yang lebih baik , pusingnya berkurang , dia merasa sudah cukup istirahat , dia melihat jam tanganya yang kemudian melepaskannya, sudah jam 8 malam . Henry keluar kamar memeriksa keadaan di rumah , dia melihat Erica sedang sibuk di ruang tamu mengerjakan proyek kecilnya yaitu Miniatur bangunan yang sebelumya dibawa pulang .

“sedang apa ?”

“oh, kau sudah bangun ? bagaimana sudah lebih baik ?”

Erica bergegas berdiri dari yang semula duduk di lantai .

“ya pusingku sudah hilang “

“syukurlah , aku sudah memasak bubur , mau makan sekarang ?”

Henry mengikuti Erica menuju dapur untuk mencuci tanganya , dia kemudian duduk di meja makan menunggu Erica menyiapkan bubur untuk makan malamnya .

“makanlah “

“terima kasih “

Erica menunggu dengan duduk di hadapan Henry .

“kau tidak makan ?”

“aku sudah makan tadi “

Henry mengambil sendok lalu memakan bubur buatan Erica yang rasanya  cukup enak cocok dengan selera makanya .

“bagaiman ?”

“enak,aku suka , terima kasih “

“kalau begitu habiskan lah , jika kurang aku bisa mengambilkannya lagi untukmu “

“hm”

Erica pergi meninggalkan Henry yang sedang menikmati makananya dia kemudian melanjutkan mengerjakan miniaturnya yang tinggal sedikit lagi selesai.

Henry duduk di sofa memperhatikan yang sedang di kerjakan oleh Erica. Pekerjaan seperti itu sangat mudah bagi dirinya tapi melihat bagaimana Erica kesulitan menandakan Erica jarang sekali melakukan itu .

“pergilah istirahat “ ujar Erica pada Henry

“sebentar lagi , aku menunggu Ben membawakan obat untukku “

Erica hanya mendengarkan dan kembali bekerja , tak lama Ben datang , Henry membukakan pintu dan Ben masuk .

“hai Erica “

“hai Ben”

Mereka saling melempar senyuman dan lambaian tangan .

“wahh aku mencium aroma masakan “ seru Ben

“kau sudah makan ? aku membuat bubur , mau mencobanya ?”

Erica menawarkan bubur pada Ben yang di sambut dengan anggukan, dengan cepat Erica menuju ke dapur menyiapkan bubur tersebut , Henry melihat keduanya dengan sedikit kesal ada rasa tida rela jika masakan buatan Erica juga di berikan untuk Ben.

“Ben bukankah jam segini biasanya kau sudah makan ?”

“ya memang benar “

“lalu kenapa mau makan lagi ?”

“memangnya kenapa ? tidak baik menolak tawaran makanan kan ?”

Ben duduk di meja makan lalu bubur hangat terhidang di depanya .

“wahh , sepertinya enak “

Ben mengambil sendok lalu memakan dengan lahap.

“bagaimana ?”

“ini enak sekali , hey Hen kau bisa gemuk jika makan masakan Erica setiap hari “

“apa maksudmu ?”

Henry duduk di hadapan Ben memperhatikan sahabatnya itu makan dengan lahap .

“kau sudah makan ?” tanya Ben setengah berbisik

“hm”

“hey , ini enak sekali , sejak kapan Erica bisa memasak seperti ini ?”

“mana aku tahu “

“Erica memang istri idaman”

“hentikan omong kosongmu “

Erica mendengar semua pembicaraan itu dengan senyuman di bibirnya , melegakan sekali dia bisa membuat makanan enak untuk mereka berdua , sekalipun hanya masakan sederhana .

Erica ke kamar untuk mengambil laptopnya saat itulah terjadi pembicaraan antara Henry dan Ben yang seharusnya tidak di dengar oleh Erica.

“dia akan kembali dalam waktu dekat “

“sungguh ? lalu apa yang akan kau lakukan dengan Erica “

“apa lagi , itu masalahku , dia tidak ada hubunganya dengan Theresa”

“bagaimana jika dia membuat keributan dengan Erica?”

“ada apa denganmu , kenapa selalu berpikir negatif ?”

“aku hanya memikirkan kemungkinan terburuknya saja “

“aku hanya ingin menemuinya dan mengakhri hubungan kami , sudah itu saja “

“bagaimana jika dia masih mengharapkanmu “

“ada apa denganmu ?”

“okay , okay aku berhenti “

Erica mendengar semua obrolan itu , tentu saja dia tahu jika dalam waktu dekat Theresa akan kembali , benarkah ? Erica kembali dengan laptop di tangannya seolah tak mendengar apapun begitupun dengan Ben yang langsung mencubit Henry ketika melihat Erica mendekat , mereka lalu mengganti topik pembicaranya.

“Erica terima kasih , aku sangat kenyang sekarang . buburnya sangat enak “ puji Ben

“aku senang kau menyukainya “

“kau sedang apa ?”

“ini, mencoba proyek baru “

“mau aku bantu ?”

“tidak terima kasih , sudah hampir selesai “

“kau melakukanya dengan baik”

Ben memberikan 2 jempol pada Erica yang di sambut gelak tawa, Henry dan Ben pun mengobrol di teras rumah , mereka saling membicarakannya banyak hal hingga malam hari , Ben memutuskan untuk pulang .

“belum tidur ?” tanya Henry pada Erica

“belum mengantuk , tidurlah dulu , kau sudah minum obatmu ?”

“hm , akan aku minum sebentar lagi “

Henry berlalu ke kamar dia menuju ruang kerja , mengambil ponsel lalu merebahkan dirinya di sofa tempat biasa dia tidur .

“Henry “

Belum juga dia meluruskan kakinya suara Erica terdengar memanggilnya .

“ya “

“kenapa kau kembali tidur disini, tidurlah di tempat tidurmu “

“lalu kau ?”

“aku bisa tidur di sofa depan “

“tidak perlu aku sudah tidak pusing”

“apa aku perlu menelpon mamamu ?”

“huh apa ?”

“makanya cepat lakukan perintahku “

“kenapa aku harus menuruti perintahmu ?”

“karena ini demi kebaikanmu , kemari “

Erica meraih kedua tangan Henry dan menuntunnya ke tempat tidur .

“tidurlah “

Erica juga menyelimuti Henry kemudian mematikan lampu utama lantas menyalakan lampu tidur . Erica meninggalkan kamar tersebut kembali ke sofa , dia sudah cukup mengantuk tapi dia tak bisa tidur di kamar , dia tidak ingin mengganggu istirahat Henry .

Karena sudah sangat lelah serta mengantuk Erica merebahkan dirinya di sofa dan terlelah , di tengah malam Henry terbangun untuk membawakan selimut pada Erica, dengan sangat perlahan Henry meletakan selimut itu hingga menutupi badan Erica .

Diam-diam Henry memperhatikan wajah polos Erica yang terlihat sangat natural tanpa polesan makeup , di sisihkannya rambut yang menutupi sebagian wajah Erica lalu di selipkannya di balik telinganya , hatinya bergetar entah sinyal apa yang sedang dia rasakan kali ini tapi Henry merasa sangat tenang memandangi waja Erica.

Ada pesan masuk di ponsel Erica yang di letakan di meja pesan dari seorang bernama Gary .

“Gary ? siapa dia ?”

Meski tanpa membuka ponselnya , Henry dapat membaca isi pesan itu .

~besok pagi aku akan menjemputmu , setelah bangun kirimkan alamatmu ~

Henry mengerutkan keningnya membaca pesan itu , lalu dia meninggalkan Erica kembali ke kamarnya , dia mulai mencari tahu tentang keluarga Erica secara menyeluruh , setelah di rasa cukup dia kembali tidur .

Henry sudah bangun dan bersiap ke kantor , tapi dia sengaja memperlambat semua hal yang di lakukannya agar dapat mengetahui siapa yang akan menjemput Erica pagi ini .

Drrt drrt drrt

“ada telpon “

Henry memberikan ponsel Erica yang ada di dekatnya , mereka sedang bersama-sama bersiap untuk bekerja .

“Ya Ger , aku masih di rumah “

Henry mempertajam pendengarannya , berharap mengetahui apa yang sedang mereka bicarakan.

“kita bertemu di kantor saja , aku sudah mau berangkat”

Henry tersenyum mendengar jawaban Erica saat itu.

“tidak perlu , tidak perlu menjemputku , aku akan mengabarimu jika sudah di kantor “

Erica menutup panggilannya lalu segera mengambil tas dan pergi , dia masih menemukan Henry yang masih di halaman rumah .

“loh belum berangkat ?”

“sebentar lagi “

“kalau begitu aku duluan , bye..”

Begitu Erica pergi Henry mengikutinya hingga ke kantor , perasaanya cukup terganggu dengan Gary , siapa Gary ?. setelah memastikan Erica sampai di kantor dia pun memacu mobilnya kembali meninggalkan Noun art .

1
Maya Wiratama
aku suka jalan cerita nya... plizzz
Maulana Maulana
tdk seru ceritanya
Maulana Maulana
terlalu bertele-tele seorang hendry
gk masik akal masa tdk tau dengan pikiranya sendiri
Vitha Vivi
Luar biasa
Revi Yulia
semangat thor biar up tambah seru
Chan18: terima kasih kaka.
di tunggu ya Up nya tiap hari 🤗
sehat" sllu buat kakanya
total 1 replies
Tini Timmy
lanjut kk/Smile/
Tini Timmy
lanjut kakak/Smile/
Tini Timmy
benih-benih cinta mulai tiba
Tini Timmy
lanjut kk
Tini Timmy
lanjut kk...
Tini Timmy
semangat nulis nya kk/Smile/
Tini Timmy
semangat nulis nya kakak😊
Tini Timmy
lanjut....
Tini Timmy: Hai, okee siap kk
Chan18: Hai kaka bab berikutnya udh updt ya 🙏
total 2 replies
Killspree
Halaman terakhir bikin aku ngerasa kosong, seharusnya ada kelanjutannya lagi😔
Chan18: Hai kak,
aku updt tiap hari ya,
di tunggu Bab 3 hari ini. terima kasih🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!