Melodious

Melodi dan Dio sedang duduk di sebuah kafe. Suasana hening karena Melodi merasa kesal, sebab Dio akan pergi keluar kota selama tiga hari. Band Lila Prince akan mengikuti kompetisi disana, dan karena Melodi tak bisa ikut, ia merasa kesal juga sedih.

"Kenapa aku gak boleh ikut?"

"Kamu ada ulangan sayang, udah jangan ngambek, jelek banget"

"Aaaahhh, tau ah sebel"

Dio tak ingin ambil pusing, ia membeli beberapa kue untuk dibawa pulang. Ia tak ingin orang melihat pertengkaran mereka, karena itulah Dio mengajak Melodi kerumahnya. Membawa gadis itu masuk ke kamar Dio, rumah besar yang seolah tak berpenghuni.

"Kamar Kak Dio bagus ya" puji Melodi seraya merebahkan tubuhnya diatas kasur.

Dio hanya bisa berdehem dan menatap kekasihnya. Ia menaikkan kaki Melodi ke atas kasur dan menggulingkan tubuhnya kesisi lain. Sebab dirinya juga ingin berbaring disana.

"Ka..kak Dio mau apa?" Tanya Melodi dengan nada polosnya.

"Kenapa? Kamu takut?"

"Ap..apa sih"

Melodi menatap Dio dengan mata gemetar, terlebih ketika Dio menarik selimut untuk menutupi tubuh gadisnya itu. Mata Melodi terbelalak semakin lebar, ia mulai menggigit bibir bawahnya. Jantungnya berdetak dengan kencang, wajahnya terasa memanas.

Dio tersenyum melihat semua itu, ia menarik dagu Melodi perlahan.

"Boleh gak?" Tanya Dio menggoda.

Melodi tampak berpikir sejenak, sebelum mengangguk perlahan. Spontan ia memejamkan mata kala Dio memegang bahunya, dan mendorong bahu itu perlahan untuk berbaring. Perasaan Melodi kembali campur aduk dibuatnya.

Detik kemudian, tawa Dio terdengar. Pemuda itu duduk di samping Melodi sembari memainkan remot televisi. Mencari saluran tv yang bisa ia nikmati acaranya.

"Gak jadi Kak?" Celetuk Melodi dengan wajah polosnya. Dio berusaha menahan tawanya, menggemaskan sekali.

"Apanya?"

"I..itu a..anu anu nya"

"Anunya apa sayang? Hahaha"

"Iiih tau ah, sebel" rengek Melodi seraya memunggungi Dio.

Gadis itu tersentak kala merasakan tangan Dio yang melingkar ditubuhnya. Walau tak langsung menyentuh tubuh Melodi sebab dihalangi oleh selimut. Namun hal itu sukses membuat Melodi kembali salah tingkah.

"Jangan mikir macem-macem deh, aku gak mau sama kamu"

"Apa? Kamu bilang apa? Gak mau sama aku? Kenapa? Ada yang lain? Iya?"

"Karena aku sayang kamu. Kalau kita udah punya ikatan yang jelas, aku akan melakukannya, bahkan tanpa ijinmu" bisik Dio. Ia mengecup singkat bibir Melodi kemudian pergi meninggalkan kamarnya. Jika terus berada disana, mungkin Dio tak akan bisa menahan keinginan itu. Karena itulah ia memilih pergi keruang musiknya.

Sedangkan Melodi, ia berguling-guling diatas kasur dengan semangat. Perkataan Dio membuatnya merasa berbunga-bunga dan tersipu malu. Karena asik menonton televisi, Melodi tertidur di kamar Dio. Hingga hari menjelang sore, Dio tak tega membangunkan kekasihnya itu.

"Cantik, pulas banget tidurnya. Aku anter pulang yuk, bangun sayang" ujar Dio berbisik ditelinga Melodi.

Perlahan mata Melodi terbuka, ia menatap sejenak mata Dio. Kemudian ia menarik selimut dan menutupi kepalanya. Melodi tak ingin bangun darisana, ia masih ingin tidur berselimut selimut dengan aroma Dio.

Dio menyibakkan selimutnya, ia ikut berbaring di samping sang kekasih. Melodi terkejut bukan main, ia kembali salah tingkah dibuatnya. Terlebih ketika Dio menarik dirinya untuk mendekat. Napasnya kembali naik turun, pandangan mata Melodi juga tak tentu arah.

"Apa? Bangun, aku antar kamu pulang"

"I..iya ta..tapi Ki..kita"

"Jangan mimpi kamu, ayo bangun" sentak Dio kemudian bangun dari tidurnya. Ia berjalan keluar sembari tertawa kecil, sukses menggoda kekasihnya. Ia puas setelah melihat wajah Melodi yang tampak merah dan kebingungan.

Sembari menunggu Melodi yang bersiap, Dio memainkan ponselnya diruang tamu. Membahas mengenai kompetisi yang akan ia ikuti bersama dengan anggota LP lainnya. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya Melodi keluar kamar dan Dio langsung mengantarkan dirinya pulang kerumah.

...\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=...

Esok hari, hari pertama LP tidak ada disekolah..

Melodi berangkat bersama dengan Adam, ia tampak murung sebab memikirkan ketidakhadiran sang kekasih. Walau Adam mencoba menghiburnya, namun putri tunggalnya itu hanya memikirkan Dio.

"Pa, nanti aku libur les ya" pinta Melodi dengan nada lirih.

"Kenapa? Kamu sakit? Kita pulang aja ya kalau gitu"

"Aku gak bisa Pa, aku kangen Kak Dio, hiks"

Sabar sabar, punya anak satu gini pula. Dulu Kania ngidam apa'an sih? batin Adam. Ia hanya bisa tertawa canggung dan mengiyakan permintaan sang anak. Lagipula nilai Melodi akhir-akhir ini juga meningkat pesat. Anak tunggalnya menepati janji untuk belajar lebih giat setelah berkencan dengan Dio.

Sampai di sekolah, Raga mencoba menghibur Melodi yang tampak sedih. Namun bukannya terhibur, gadis itu malah semakin kesal sebab Raga menceritakan hal yang tidak-tidak. Ia mencoba memanas-manasi Melodi dengan mengatakan jika Dio pasti memiliki wanita lain diluar sana. Karena saat pemain band berkeliling kota, mereka juga pasti bertemu dengan wanita-wanita lainnya yang mungkin segalanya dari Melodi.

Walau sedih dan ingin sekali mencari tahu, Melodi mencoba menahan rasa ingin tahunya. Ia tak ingin bertengkar dengan Dio, apalagi mengganggunya. Ia tak mau Dio berpikir jika Melodi mulai mengekangnya, posesif atau apalah itu.

"Loe kenapa Mel?" Tanya Lisa.

"Gak apa-apa Lis"

"Gak apa-apa gimana? Muka loe pucat, sakit ya? Panas nih badan loe"

"Kangen Kak Dio"

Sabar sabar, gini amat punya teman yang bucinnya gak ketulungan. Belum juga sehari pergi, dah gila aja nih anak... batin Lisa.

Tak berselang lama, Karina datang dengan banyak makanan ditangannya. Ini semua adalah titipan dari Raga sebagai permintaan maaf karena telah membuat Melodi semakin bersedih. Karina tak peduli alasan pertengkaran mereka, ia hanya menyukai hadiah yang Raga berikan. Langsung saja ia mencicipi satu persatu makanan tersebut dengan sangat lahap.

Melodi dan Lisa saling berpandangan, mereka rasa Karina sedang diet, namun gagal. Karena itulah ia bisa memakan semua makanan tersebut.

"Oh iya Mel, loe udah lihat postingan terbarunya LP?" Seru Karina sambil asik makan.

"Ha? Apa? Emang ada ya?"

"Ada, tuh Kak Kenzi baru aja upload. Aaah, mereka kelihatan ganteng banget tau gak, apalagi Kak Kenzi, uwu"

Melodi segera merogoh sakunya dan membuka akun sosial media, mencari akun sosmed Kenzi. Sayangnya, akun sosmed Kenzi tak bisa ia temukan, padahal Karina bisa menemukannya saat itu juga.

Takk...

Ponsel Melodi terjatuh dari tangannya, ia terdiam tanpa suara. Ia mengerti, pasti Kenzi memblokir akun sosmed Melodi, karena itulah gadis itu tak bisa menemukan akun sosmed Kenzi.

Dengan tergesa, Melodi mengambil ponselnya dan mendial nomor Kenzi. Nihil, itu juga di blokir. Ia kemudian mencari kontak anggota LP, mereka semua memblokir Melodi termasuk Dio. Gadis itu berteriak gelisah karenanya, para anggota LP sangat nakal.

Karina kembali membuka sosmednya, melihat insta story yang dibuat oleh Daffin. Benar saja, hal itu berisi tentang foto LP yang terlihat tampan dengan caption, Ini idenya, untuk membuatmu semakin rindu.