Sang Raja Asura

Di balik gelapnya malam, sosok hitam bergerak dengan lincah di atas atap-atap rumah, hampir tak bersuara. Bayangannya melintas cepat seperti bayangan hantu yang melayang di antara kegelapan. Setiap langkahnya ringan, memastikan tidak ada yang menyadari kehadirannya. Sosok itu adalah Feng Nan, yang sedang menjalankan misinya dalam diam.

Ia berhenti di atap sebuah penginapan tua yang terletak di ujung jalan utama kota Gu. Salah satu jendelanya sedikit terbuka, memberikan celah bagi Feng Nan untuk mengamati apa yang terjadi di dalamnya. Dengan gerakan hati-hati, ia mendekat, merapatkan tubuhnya ke dinding luar sambil mempertajam pendengarannya.

Di dalam ruangan yang diterangi lampu minyak, terlihat beberapa pria duduk melingkar. Mereka tampaknya bukan orang biasa. Aura mereka tajam, dan tatapan mereka penuh kewaspadaan. Namun, yang menarik perhatian Feng Nan adalah seorang tetua yang duduk di tengah. Jubahnya lebih mewah dibandingkan yang lain, menunjukkan bahwa ia memiliki kedudukan lebih tinggi.

"Rencana ini harus berhasil," suara tetua itu terdengar berat dan penuh tekanan. "Tuan menginginkan Liu Shi ditangkap sebelum gerhana bulan terjadi. Kita tidak boleh gagal."

Feng Nan menyipitkan matanya. Nama Liu Shi disebut secara langsung. Ini berarti keberadaan gadis itu memang menjadi tujuan utama mereka. Namun, pertanyaan terbesar di benaknya adalah mengapa harus sebelum gerhana bulan?

"Tetua, apakah Tuan benar-benar yakin bahwa tubuh Yin milik Liu Shi bisa digunakan?" salah seorang pria bertanya dengan nada ragu.

Tetua itu menghela napas dalam. "Tidak ada keraguan dalam hal ini. Pengorbanan darah pada saat gerhana bulan akan memberikan kekuatan yang tak terbayangkan. Tuan telah menunggu momen ini selama bertahun-tahun. Jika kita gagal, maka kesempatan ini tidak akan datang lagi dalam seratus tahun ke depan."

Pengorbanan darah? Feng Nan mengepalkan tangannya tanpa sadar. Ia pernah mendengar tentang ritual ini sebelumnya. Sebuah teknik terlarang yang hanya ada di Tanah Surgawi, tempat para kultivator tingkat tinggi berada. Teknik ini tidak seharusnya ada di daratan rendah seperti ini. Namun, jika benar-benar ada seseorang yang mengetahui teknik itu, maka kemungkinan besar mereka memiliki hubungan dengan insiden kemunculan iblis beberapa waktu lalu.

Ingatan masa lalu membanjiri pikirannya. Muridnya dulu pernah bertarung melawan seseorang yang menggunakan teknik pengorbanan darah. Kekuatan yang dimiliki oleh orang itu tidak bisa diperkirakan, hampir seperti monster yang tidak bisa dibendung. Bahkan seorang kultivator tingkat tinggi pun kewalahan melawan kekuatan tersebut. Jika teknik ini benar-benar akan digunakan, maka bencana besar akan terjadi.

Feng Nan menarik napas dalam dan berusaha tetap tenang. Ia harus berpikir cepat. Liu Shi harus diamankan secepat mungkin sebelum mereka berhasil menangkapnya. Selain itu, ia harus mencari tahu siapa sosok misterius yang dipanggil 'Tuan' oleh keluarga Zhao. Jika orang itu memiliki hubungan dengan iblis atau teknik terlarang, maka ini bukan hanya tentang Liu Shi saja. Ini bisa menjadi ancaman besar bagi seluruh daratan rendah.

Ia menunggu beberapa saat lagi, memastikan tidak ada informasi tambahan yang bisa didapatkan. Setelah yakin tidak ada lagi yang perlu didengar, Feng Nan bergerak mundur, meninggalkan tempat itu secepat ia datang. Ia tidak bisa membuang waktu. Liu Shi dan Liu Ming harus dipersiapkan untuk kemungkinan terburuk.

Saat Feng Nan kembali ke dalam sekte, ia menemukan Liu Shi masih dalam posisi meditasi di halaman belakang. Namun, kali ini ada sesuatu yang berbeda. Udara di sekitarnya terasa lebih dingin dari sebelumnya, dan embun di dedaunan bambu mulai membeku lebih cepat. Liu Shi sedang mengalami perubahan dalam tubuhnya, dan Feng Nan bisa merasakannya dengan jelas.

"Liu Shi!" panggilnya dengan suara tegas.

Liu Shi membuka matanya perlahan. Sorot matanya sedikit bingung, tetapi ia masih bisa mengenali Feng Nan. "Ada apa?"

"Kita dalam bahaya. Keluarga Zhao mengincarmu, dan mereka berencana menangkapmu sebelum gerhana bulan. Aku tidak tahu sejauh mana mereka akan bertindak, tapi kita tidak bisa membiarkan mereka berhasil."

Liu Shi menegang, tetapi ia tetap berusaha tenang. "Gerhana bulan? Apa hubungannya denganku?"

Feng Nan menghela napas, berpikir sejenak sebelum menjawab. "Tubuh Yin-mu mungkin memiliki hubungan dengan ritual pengorbanan darah. Jika mereka berhasil menangkapmu, kemungkinan besar mereka akan menggunakanmu sebagai bagian dari ritual terlarang yang bisa memberikan kekuatan yang tak terbayangkan."

Liu Ming yang mendengar percakapan itu ikut masuk ke dalam pembicaraan. "Itu berarti kita harus segera pergi dari sini, kan? Kita tidak bisa menunggu sampai mereka bergerak lebih dulu, dan aku takut semua orang di sekte akan ikut terlibat."

Feng Nan mengangguk. "Benar. Tapi sebelum itu, aku ingin memastikan bahwa kau dan Liu Shi cukup kuat untuk setidaknya bertahan jika terjadi pertarungan. Aku tidak tahu seberapa kuat musuh kita, tetapi jika teknik yang mereka gunakan benar-benar berasal dari tempat itu, maka kita berhadapan dengan kekuatan yang tidak biasa."

Liu Shi menggenggam tangannya sendiri, berusaha memahami situasi yang baru saja terungkap. "Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan sekarang?"

Feng Nan menatapnya dengan serius. "Latihanmu harus dipercepat. Aku akan mengajarimu cara menyeimbangkan energi Yin dengan teknik yang lebih stabil. Selain itu, kita harus menyiapkan strategi untuk menghindari mereka. Kita tidak bisa bertarung secara langsung, setidaknya sampai kita tahu siapa musuh kita sebenarnya."

Liu Shi dan Liu Ming saling bertukar pandang. Tidak ada jalan kembali. Mereka harus bersiap menghadapi apa pun yang akan datang. Malam itu, di bawah cahaya rembulan, mereka bertiga mulai menyusun rencana—sebuah strategi untuk menghadapi bahaya yang mengintai dari kegelapan.

Di tempat lain, di penginapan tempat keluarga Zhao berkumpul, sosok misterius yang dipanggil 'Tuan' oleh mereka duduk di dalam kamar tertutup. Wajahnya tidak terlihat, tetapi auranya begitu menekan. Ia menatap langit malam dari jendela, menunggu gerhana bulan yang semakin dekat. Dengan suara rendah, ia berbisik pada dirinya sendiri.

"Sudah saatnya... Dunia ini akan segera berubah."ucapnya dingin.

Di tempat lain di sebuah gua terlihat lima sosok bertudung dari lima orang ini memancarkan aura yang begitu pekat sampai-sampai jika Feng Nan di sana dia akan tahu siapa pemilik aura ini.

"Bagaima apakah kau sudah tahu keberadaanya?"ucap salah satu orang itu.

"Hmm, aku hanya mendengar beberapa kabar mengenai adanya sosok yang sering berkeliaran di sekitar hutan Gu, dan aku yakin jika itu kemungkinan besar adalah Iblis,"ucap lainya.

"Hah...., guru memperintahkan masing-masing dari kita untuk menyelidikinya, semenjak ledakan itu penghalang antara daratan ini tidak setabil dan banyak kultivator yang memasuki daratan rendah ini, dan jika bukan karena pengusa yang memperintahkan menutup portal secara paksa kemungkinan daratan ini akan hancur,"ucap salah satu orang yang memiliki suara wanita.

"Baiklah cukup  sampai sini, kita harus segera menemukan orang itu,"ucap orang itu kemudian berdiri dan menghilang di ikuti empat orang lainya.