Dinda Khoirunisa adalah gadis sederhana dan hidup di Panti Asuhan. Keberuntungan berpihak padanya. Atasan ditempatnya bekerja mengangkatnya menjadi adik angkatnya. Hingga nasib mempertemukan Dinda dengan Kades setempat.
" Kalau gitu kamu juga bisa panggil saya Dimas saja ya... Biar lebih akrab... " ucap Dimas.
" Kalau saya manggil Anda dengan nama saja kayaknya kesannya kurang sopan... Saya panggil Mas Dimas saja gimana...? Oya kenapa Bapak... Maksud saya kenapa Mas malam-malam berhenti dipinggir jalan seperti ini...." ucap Dinda.
Akankah Dinda bisa membuat hati sang Kepala Desa menjadi hangat..?
Akankah cinta Sang Kades berlabuh kepada Dinda..?
Yuk simak kisahnya... Dan jangan lupa minta dukungannya ya... Terimakasih..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kisworowati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Kini mereka telah sampai ke kantornya. Galuh langsung mencari Om Rio diruangannya dengan ditemani Dinda disampingnya. Sesampainya diruangan Om Rio.
" Pagi Om Rio... Hari ini pekerjaan Dinda kamu yang handel... Karena Dinda diruangan saya untuk mengerjakan proposal untuk event amal yang akan segera kita laksanakan..." ucap Galuh serius.
" Pagi juga Pak... Baiklah... Saya akan kerjakan.." ucap Om Rio seraya mengangguk.
" Baiklah.. Kalau begitu selamat bekerja.. Saya tinggal keruangan dulu.. Ayo Om..." ucap Galuh seraya merangkul pundak Dinda.
" Mas... Rekan kerja Dinda pada ngliatin Dinda tuch... Pasti dikira Dinda ini pacarnya Mas lho... Dinda jadi nggak enak Mas..." ucap Dinda berbisik.
" Sudah biarin saja Dek... Suatu saat nanti mereka juga bakalan tahu kebenarannya... Sekarang biarkan saja mereka berbicara dan bergosip apa tentang kita... Jangan diambil pusing.. Oke.." ucap Galuh seraya mengacak rambut Dinda gemas.
" Baiklah Mas..." ucap Dinda tersenyum.
Kini mereka telah memasuki ruangan Galuh. Dinda langsung menepatkan dirinya duduk di sofa. Sedangkan Galuh di kursi kebesarannya. Mereka sama-sama fokus dengan pekerjaannya. Tak terasa telah memasuki waktu makan siang. Dinda pun sudah selesai dengan tugasnya.
" Mas... Alhamdulilah Dinda sudah selesai proposalnya, ntar Mas cek... Dan sekarang kita siap pulang mas... Dilanjut
nanti lagi..." ucap Dinda seraya berjalan menuju meja Galuh.
" Baiklah... Sudah kamu save kan Dek proposalnya...? Mas siap-siap dulu ya..." ucap Galuh seraya membereskan meja kerjanya.
" Sudah Mas... Oke..." ucap Dinda tersenyum.
Selesai beberes. Mereka turun bersama menuju tempat parkir kendaraannya. Dinda langsung masuk dan Galuh pun segera melajukan kendaraannya menuju rumahnya. Sesampainya dirumah. Dinda dan Galuh masuk bersama.
" Assalamualaikum..." ucap Dinda dan Galuh bersama.
" Waalaikumsalam..." ucap Bi Iyem.
" Ibu mana Bi... Apa Ibu masih di kamar...?" tanya Dinda pada Bi Iyem.
" Iya Nak... Ibu dikamar.. Belum makan siang juga..." ucap Bi Iyem menunduk.
" Baiklah... Dinda ke kamar Ibu dulu... Bibi, tolong makan malamnya disiapkan...Terima kasih...." ucap Dinda ramah.
" Baik Nak... Mari Den..." ucap Bi Iyem seraya masuk ke dapur dan menyiapkan makanannya di meja makan.
" Assalamualaikum Ibu... Dinda pulang... Sebentar lagi kita makan bersama..." ucap Dinda berjalan mendekat ke arah Ibunya yang masih berbaring.
" Iy...a... Nak..." ucap Ibu Anik berusaha mengerakkan tangannya.
" Ibu biar Dinda bantu ya... " ucap Dinda seraya mengangkat tubuh Ibunya ke kursi roda.
" Nah... Sekarang kita ke meja makan Ibu... Disana Mas Galuh sudah menunggu.. Kita makan bersama Ibu... Dinda akan melatih Ibu untuk memegang sendok pelan-pelan biar ototnya bisa lentur..." ucap Dinda tersenyum lembut.
Kini Dinda telah sampai di meja makan. Disana telah ada Galuh dan Bi Iyem yang masih menyiapkan makanannya. Dinda pun duduk disebelah kanan Ibunya. Dan mengajari Ibunya untuk bisa memegang sendoknya sendiri dan mengarahkannya ke arah mulut ibunya. Dengan sangat telaten Dinda menyuapi Ibunya dengan lembut. Hingga telah habis bubur yang dimakannya.
" Nah... Pelan-pelan pasti Ibu bisa sembuh... Ibu diusahakan tangannya digerak-gerakan walaupun pelan-pelan.. Insya Allah bisa berpengaruh pada kesembuhan Ibu... Sekarang diminum dulu Ibu..." ucap Dinda menyodorkan minum untuk Ibunya.
" Mas Galuh... Besok pagi kita kerumah sakit ya...? Dinda ingin menemani Ibu periksa... Gimana...?" Ucap Dinda seraya menoleh kearah kakaknya.
" Siap tuan putriku... Besok pagi Mas akan kerumah sakit bersama kalian... Sekarang kamu makan siang dulu bareng Mas sini... Bibi juga ayo makan bersama... Jangan sungkan..." ucap Galuh tersenyum.
" Baik Den..." ucap Bi Iyem menunduk.
Pak kades kalah ro dinda...
🤦🤦
🤔🤔🤔