Perlahan dia menyibak kelambu yang sudah lusuh itu dan mengarahkan netranya keluar ingin melihat terlebih dahulu siapa yang bertamu.
Bagaikan disambar petir apa yang barusan ia lihat adalah tergeletak tubuh seorang laki – laki yang sepertinya sedang pingsan, entahlah mungkin hanya pingsan atau mungkin sudah mati ia benar – benar tak yakin akan pilihan keduanya.
Sebenarnya aku publis karyaku yang ini di platform resmi Fizzo hanya saja peminatnya sedikit mungkin karyaku kurang menarik
tetapi ku coba perbaiki dan publis karyaku yang berjudul Secret Love disini
semoga kalian suka
oh iya nama penaku di Fizzo adalah Imajinas
jadi sukapena dan Imajinas adalah satu orang yang sama ☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sukapena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 19
"kau sudah bangun?" Ucap Geralt melihat Kanalla yang berjalan keluar memasuki area dapur, Geralt sedang sibuk membuatkan makan malam untuk mereka dan kebetulan Geralt memasak lasagna membuat liur Kanalla ingin menetes.
"Apa yang terjadi padaku Jack?" Tanya Kanalla pada Geralt yang masih sibuk dengan masakannya "kau pingsan tadi" jawab Geralt dan menyerahkan sepiring lasagna bersama dengan jus melon "makanlah dan minum vitaminmu" lanjutnya dan dia juga ikut duduk dimeja makan.
"Terima kasih" ucap Kanalla dan langsung menyantap lasagna yang dari tadi siang sudah terngiang dikepalanya "kenapa kau sampai pingsan?" Tanya Geralt dan Kanalla yang mendengarnya menggelengkan kepala "Aku tidak tau tiba - tiba kepalaku pusing dan semuanya menjadi hitam" jawab Kanalla sambil mengunyah makananya.
Geralt hanya diam melihat Kanalla yang memakan makananya dengan lahap, tanpa Kanalla sadari Geralt tersenyum tipis melihat Kanalla memakan dengan lahap "masakanmu enak sekali, ku fikir kau tidak bisa memasak Jack" ucap Kanalla setelah menghabiskan sepiring lasagna dan meminum jus melonya.
Geralt hanya tersenyum melihat tingkah Kanalla "Nalla besok aku akan kembali ke kota Edinburgh ada sedikit pekerjaan disana" ucapan Geralt membuat Kanalla menghentikan aktivitas meminum jusnya.
"Sampai kapan?" Tanya Kanalla dan Geralt mengunyah makananya terlebih dahulu "Aku tidak bisa berjanji akan segera kembali kemari tapi sebisa mungkin akan ku luangkan waktuku untuk berkunjung kemari" ucap Geralt dan Kanalla yang mendengarnya menjadi tiba - tiba sedih dan air matanya sudah menggenang dipelupuk matanya siap untuk tumpah.
Sebelum Geralt menyadarinya Kanalla mulai bangkit dai kursinya dan berjalan meninggalkan Geralt yang masih dimeja makan.
Geralt sudah menebak pasti reaksi Kanalla akan seperti ini karena dia sempat membaca di internet bahwa wanita hamil sifat manjanya meningkat dan hormon kehamilannya membuat dirinya semakin sensitif.
Geralt melihat punggung Kanalla dan mulai membersihkan mulutnya dengan tisue ikut bangkit dari duduknya dimeja makan menghampiri Kanalla yang sedang didalam kamar.
"Nalla apa kau sudah meminum vitaminmu?" Tanya Geralt dan Kanalla cepat - cepat menghapus air matanya yang mengalir dikedua pipinya "hem sudah baru saja" jawabnya sambil tersenyum yag dipaksakan.
Geralt menghampiri Kanalla dan mencium bibir Kanalla dengan lembut kemudian menyudahi ciuman itu, Menangkup kedua pipi Kanala "Maafkan aku, aku harus meninggalkanmu sendirian disini" dan Kanalla yang mendengarnya hanya diam sambil mengangguk menahan tangis.
Dibawahlah kepala Kanalla kedalam pelukan Geralt dan Kanalla menangis tanpa bersuara disana, Geralt yang menyadari bajunya basah dia sudah menduga bahwa Kanalla akan menangis seperti ini.
Mereka tidur bersama hanya tidur saja tanpa melakukan aktivitas apapun saling berpelukkan, tak terasa pagi sudah mendera waktunya Geralt bersiap untuk kembali ke kota Edinburgh melakukan pekerjaannya sebagai CEO Dallas group.
Kanalla disibukkan kegiatan dapurnya memasak sarapan pagi untuk dirinya dan juga Jack alias Geralt, Geralt sudah siap dengan pakaian santainya karena dia tidak ingin Kanalla mencurigainya jika memakai pakaian kerja formalnya dengan celana panjang dan tidak lupa jas beserta dasinya.
Karena Geralt masih belum bisa memberitahukan ke Kanalla tentang dirinya bahkan cintanya juga belum ia ungkapkan ke Kanalla tetapi Kanalla masa bodo dengan itu yang terpenting Geralt menerimanya dan anaknya sudah cukup baginya.
Sebelum Geralt pergi dia menghapiri Kanalla yang masih memakan sarapannya mencium puncak kepala Kanalla "aku pergi dulu jaga dirimu baik - baik, jika ada apa - apa kabari aku" Kanalla hanya diam dan mengangguk.
Setelah berpamitan Geralt melangkah ke pintu Apartemen dan Kanalla memanggilnya "Jack" Kanalla lari menghampiri Geralt. Memeluk tubuh itu menghirup dalam - dalam aroma tubuh Geralt yang pasti akan dia rindukan selama Geralt tidak berada disisinya.
Geralt sebenarnya juga berat meninggalkan Kanalla sendirian dengan posisi dia sedang hamil anaknya namun bagaimana lagi tanggung jawabnya menjadi CEO dari Dallas Group mengharuskannya pergi untuk beberapa waktu dan juga agar keluarganya tidak mencurigainya karena dia sering ke kota B.
"Pergilah dan jangan lupa untuk selalu memberiku pesan ya" ucap Kanalla sambil melepaskan pelukan itu, seyum Kanalla membuat Geralt ingin menciumnya.
Didekatkan lah kepala Geralt pada Kanalla dan mencium bibir wanita itu dengan lembut, Kanalla menghentikan aktivitas mereka karena hari mulai siang Kanalla juga harus pergi bekerja.
Geralt yang faham akan pergerakan Kanalla dia tersenyum dan melangkah keluar apartemen menuju ke parkiran mobil untuk kembali ke edinburgh.
Kanalla menyusuri jalanan kota B yang bisa dibilang sedikit padat karena memang waktunya orang beraktivitas seperti jogging pagi olahraga pergi ke kantor dan masih banyak kegiatan lain.
Dia sering kali menghela nafasnya karena memikirkan dirinya yang tanpa Jack alias Geralt itu, karena jika boleh jujur Geralt sudah menjadi candu baginya bahkan janin yang diperutnya sangat menyukai aroma tubuh papanya.
Papanya?? Setelah dia memikirkan itu ada senyum dibibirnya dan tanpa sadar dia mengelus perut yang masih rata itu.
Kanalla dan Vivian melakukan makan siang di kantin pegawai tetapi ada Freya dengan seenaknya menyerobot antrian mereka membuat Kanalla sangat kesal "ku kira wanita yang berpendidkan tinggi mampu menjaga attitudenya dan pintar membaca ternyata, sangat bodoh" ucap Kanala dengan nada tinggi sampai yang lain melihatnya begitu juga dengan Freya dan Vivian.
Vivian yang melihat keberanian Kanalla menggigit bibirnya takut Freya akan melakukan hal yang tidak - tidak pada Kanalla, Freya selama ini selalu semenah - menah dengan karyawan lain apalagi yang berada di bawahnya.
"Apa kau bilang ?? Siapa sih yang rekomendasikan seorang kecoa bekerja disini bikin bau dan kotor saja" ucap Freya sambil melipat kedua tangannya didepan dada, Kanalla menyunggingkan senyum sinis pada Freya "jika aku kecoa maka kau tidak lebih dari tikus got" ucapan Kanalla membuat Freya meradang dan dia melemparkan tempat makan siangnya ke arah Kanalla.
Kegaduhan terjadi disana sampai Mr Daniel yang ingin pergi makan siang di kantin perusahaan melihat adegan mereka bertengkar, Freya menjambak rambut Kanalla dan Kanalla berusaha menjambak juga rambut Freya mereka yang berada disitu tidak ingin terlibat masalah oleh karenanya mereka hanya melihat adegan saling jambak menjambak itu.
Entahlah hari ini mood Kanalla sangat buruk mungkin karna Geralt meinggalkannya untuk beberapa waktu terlebih hormon kehamilan memang membuat seseorang lebih sensitif dan mudah marah.
Mood menjadi naik turun seperti roal coster "berani kau denganku ha dasar kecoa bau kau itu haya Office Girl disini tak lebih hanya seorang pesuruh" ucap Freya ditengah aksi menjambaknya.
Mendengar ucapan Freya membuat Kanalla semakin meradang dan mencengkeram rambut freya dengan makin keras "aaaw aaww dasar wanita gila" Mr Daniel yang melihat mereka semakin ganas pada akhirnya menghampiri.
"CUKUP KALIAN" semua orang yang sedang berada disana melihat Mr Daniel bahkan tidak ada yang berani untuk mendongakkan kepala, Mr Daniel menghampiri mereka berdua "KALIAN BERDUA MEMALUKKAN" ucap Mr Daniel sambil mengacak pinggang, Freya dan Kanalla saling melepas dari cengkraman dirambut mereka satu sama lain dan ikut menundukkan kepala.
"Maaf Mr Daniel office girl ini yang duluan membuat ulah" ucap Freya dan memandang Mr Daniel dengan memelas meminta belas kasih, Kanalla yang melihat aksi Freya tersenyum sini "dasar wanita ular" ucapnya pelan namun masih dapat didengar oleh Freya sehingga Freya melototkan matanya pada Kanalla.
"Maaf Mr Daniel secretaris cantik anda ini yang tidak tau aturan karena dia tiba - tiba menyerobot antrian, padahal sudah tertulis disana HARAP MENGANTRI DENGAN TERTIB" ucap Kanalla pada direktur perusahan tempat ia bekerja.
MR Daniel menghela nafas dan menyuruh mereka untuk menyelesaikan masalah mereka pada ruangan tim pengawas karyawan.
Disinilah mereka berdua sedang berhadapan pada Tim pengawas dan seperti biasa Freya sengaja menggoda kepala Tim pengawas dengan tingkah genitnya Kanalla yang melihatnya mual melihat Freya.
"Kanalla kau baru bekerja disini tidak seharusnya bersikap seperti itu harusnya kau menghormati seniormu" ucap Kepala Tim pengawas tersebut dan Kanalla hanya diam, disesi ini Kanalla yang selalu disalahkan dan dipojokkan karena dia masih tergolong karyawan baru.
"Maafkan saya pak" ucap Kanalla sambil membungkukkan badan setelah itu keluar ruangan untuk segera melanjutkan pekerjaannya, berbeda dengan Kanalla Freya justru tersenyum puas dan masih didalam ruangan tim pengawas tersebut entah apa yang Freya lakukan dengan tim pengawas.
Vivian menghampiri Kanalla yang sedang diruang OG/OB tersebut, saat Kanalla mmasuki ruangan itu teman - teman OB dan OG melihatnya dengan sinis dan aneh karena Kanalla tergolong anak baru tetapi sudah berani berurusan dengan Freya.
Mereka hanya takut pekerjaan mereka semakin berat karena jika Freya tidak menyukai satu orang pada salah satu tim pegawai maka satu tim tersebut akan kenak dampaknya.
Kanalla hanya cuek dan melihat Vivian menghampirinya "hey apa kau baik - baik saja?" Tanya Vivian dan Kanalla hanya tersenyum "aku baik" Vivian menghela nafasnya dengan lega "tidak seharusnya kau begitu tadi, biarkan nenek sihir itu melakukan apa yang dia mau" ucap Vivian memeberi tahu Kanalla namun Kanalla tidak menerima dengan baik.
"Biarkan saja, biar dia tida seenaknya dengan kita disini walaupun pekerjaan kita hanya pesuruh" jawab Kanalla dan vivian frustasi mendengar ucapan Kanalla "Nalla jika kau berulah dengan dia maka satu tim kita akan bermasalah dengan dia yang pasti semua OB dan OG disini akan dikerjai habis - habisan olehnya pekerjaan kita akan semakin berat nanti" ucap Vivian sambil menekan setiap perkataanya dan Kanalla menghela nafasnya "maaf aku tidak tau" Vivian hanya diam sambil menepuk jidatnya.
Kanalla sudah kembali ke apartemen haya ada keheningan disana suasana sunyi dan gelap karena lampu belum ia nyalakan, tidak ada Geralt tidak ada bau parfum Geralt disini.
Kanalla menghela nafas lelah ingin sekali dia menceritakan apa yang terjadi di tempat kerjanya tadi namun tidak ada Geralt disana, Kanalla menuju dapur memasak makan malam untuk dirinya sendiri bersama dengan kesunyian.