NovelToon NovelToon
Calon Suami Pilihan Papa

Calon Suami Pilihan Papa

Status: tamat
Genre:Romantis / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:222.2k
Nilai: 5
Nama Author: Sity Qhomariah

Viviana tidak menyangka jika hubungannya dengan Johan akan terhalang dengan perjodohan. Ia harus menikah dengan Raffi, putra tunggal rekan bisnis Ayah angkatnya.
Johan yang mengetahui perjodohan itu kemudian terpaksa melepaskan Vivi.

Pahit yang Vivi rasakan saat Ayahnya jatuh sakit dan meminta dirinya untuk segera menikah. Mereka terpaksa menikah di rumah sakit karena kondisi Ayah yang kritis.

Malangnya Ayah meninggal dunia. Pernikahan Vivi pun di ambang kehancuran karena Vivi begitu terpukul dan mengabaikan Raffi sebagai suaminya.

Bagaimana nasib pernikahan Vivi dan Raffi selanjutnya?

Selamat membaca! Jangan lupa like dan komennya ya?
Terima kasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sity Qhomariah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jadi Isteri Yang Baik

“Selamat datang, Tuan Raffi.” Bi Ijah menyambut Raffi dengan gembira. Raffi membalas dengan senyuman. Raffi melangkah menuju kamar Angga yang biasa ia tempati untuk beristirahat. Vivi menarik tangannya.

“Mulai malam ini kamu boleh tidur di kamar aku.” Ujarnya.

“Ya udah, Bi. Siapkan makan malam ya, masak menu yang paling enak!” perintahnya.

“Siap, Non!” Bi Ijah bergegas mengerjakan perintah majikan muda nya itu.

“Kamu mau mandi?” tanyanya. Raffi mengangguk.

“Sebentar, ya.” Vivi bergegas menuju ke kamar. Kemudian keluar lagi sambil membawa handuk.

“Nih handuknya.” Raffi menerima handuk itu dan berlalu menuju kamar mandi. Vivi mendekati Bi Ijah yang sedang berada di dapur.

“Bi, sambil ajarin aku masak ya?”

“Serius, Non??” Bi Ijah tak percaya mendengar perkataan Vivi. Vivi mengangguk. Bi Ijah tersenyum senang kemudian mulai mengajari Vivi memasak. Pertama-tama ia memperkenalkan jenis-jenis sayuran dan bumbu-bumbu masakan, karena selama ini Vivi tidak pernah memasak sama sekali. Vivi memperhatikan penjelasan Bi Ijah dengan serius.

Raffi keluar dari kamar mandi dengan wajah yang segar, ia berjalan menuju kamar namun langkahnya terhenti karena melihat Vivi sedang sibuk bersama Bi Ijah di dapur. Ia melangkah mendekati mereka.

“Wah, ramai sekali, ada apa ya?” mereka menoleh serentak. Bibi tersenyum.

“Ini, Tuan. Non Vivi minta di ajari masak. Katanya biar bisa masakin Tuan Raffi terus,”

“Ih! Bibi nih nambah-nambahin, ya. Aku gak bilang kayak gitu tadi.” Vivi mencubit lengan Bi Ijah yang tertawa terkekeh.

“Kamu jangan ke sini, nanti kalau udah siap masak, aku panggil.” Vivi mendorong tubuh Raffi agar segera pergi dari situ. Raffi menurut, ia pergi meninggalkan mereka di dapur.

Tepat pukul 20.00 WIB, Vivi dan Bi Ijah selesai memasak. Vivi membantu Bi Ijah menyiapkan keperluan makan di meja makan.

“Bi, ini tinggal piringnya yang belum. Tolong selesaikan, ya. Aku mau panggil Raffi dulu.”

“Baik, Non.” Bi Ijah segera mengerjakan perintah Vivi. Vivi masuk ke dalam kamarnya. Dilihatnya Raffi sedang terbaring sambil memainkan game di ponselnya.

“Makanannya udah siap, ayo makan dulu.” Setelah berkata begitu Vivi segera keluar dari kamar di ikuti oleh Raffi di belakangnya. Aroma sedap dan menggiurkan menyambut hidungnya. Membuat perutnya semakin tergoda untuk segera menyantap makanan itu. Raffi duduk di kursi, Vivi mengambil piring dan mengisinya dengan nasi lalu memberikannya kepada Raffi.

“Sudah cukup?” tanyanya. Raffi tersenyum sambil menatap isterinya.

“Sangat cukup, terimakasih.” Vivi hanya membalas dengan senyuman. Vivi menyendokkan sayur untuk Raffi kemudian mengambilkan lauknya. Setelah selesai ia pun duduk di kursinya. Raffi menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

“Hmmmmmm,,,, enak sekali. Ini Bibi apa Vivi yang masak?” tanyanya sambil tertawa bergurau.

“Bibi yang masak, aku gak bisa masak.” Jawab Vivi.

“Kita berdua, Tuan. Non Vivi juga bannyak membantu tadi.” Bibi berusaha membela.

“Aku percaya, Bi.”

“Masakan kamu enak, sayang.” Pujinya dengan senyum mengembang.

“Ah, jangan percaya Bibi.” Tepisnya. Namun hatinya terasa berbunga-bunga mendengar pujian dari suaminya. “Jadi begini rasanya dipuji oleh suami” katanya dalam hati.

Setelah selesai makan, Vivi membereskan piring bekas makan suaminya dan membawanya ke wastafel. Ia berusaha melayani suaminya dengan baik. Bibi tersenyum lega melihat perubahan majikan mudanya itu.

“Alhamdulillah, Bibi senang sekali, Non Vivi sudah menjadi isteri yang baik.” Katanya sambil melihat Vivi yang sibuk membereskan sisa makanan di meja.

“Ya coba-coba belajar, Bi. Soalnya Vivi belum pengalaman sama sekali.” Jawabnya sambil tersenyum.

“Oh ya, Bi. Tolong dilanjutkan, ya.” Perintahnya sembari berlalu dari hadapan Bi Ijah. Bi Ijah mengangguk kemudian mengerjakan sisa pekerjaan yang ditinggalkan Vivi.

“Kamu biasa ke kantor jam berapa?” ia bertanya kepada suaminya yang sedang duduk di depan TV. Raffi menoleh.

“Jam 7 pagi kalau lagi ada meeting. Tapi kalo hari biasa sih jam 8 udah harus dikantor, kenapa?”

“Engga papa, biar nanti aku ga telat bangun aja buat nyiapin kamu sarapan.”

“Waahh, kok aku mendadak bahagia gini ya?” Raffi tersenyum lebar. Hatinya berbunga-bunga. Ia menatap wajah Vivi yang duduk di sampingnya. Yang ditatap tetap fokus menonton TV.

“Kan udah kewajiban seorang isteri melayani suami, kan?” Vivi balik bertanya.

“Emang kamu gak mau aku layani dengan baik?”

“Eh! Ya tentu mau. Aku bersyukur deh punya isteri kamu.”

“Masa?”

“Iya, dong.” Jawabnya penuh semangat. Vivi melirik sekilas ke arahnya.

“Aku mau nanya sesuatu,” tiba-tiba suara Raffi mendadak serius.

“Silahkan.”

“Apa alasan yang membuat kamu kembali menerima aku tadi siang?”

“Karena aku merasa bersalah,” jawabnya dengan tenang.

“Selain itu?”

“Enggak ada lagi,”

“Beneran?”

“Terus kamu berharap aku bohong?” Vivi balik bertanya dengan tatapan serius.

“Oke, deh. Aku percaya.”

“Aku capek banget, nih. Aku tidur duluan, ya. Kalo kamu udah selesai nonton TV nya segera dimatikan,” Vivi bangkit dari tempat duduk menuju ke kamarnya.

‘KRING KRING’ jam weker di kamar Vivi berbunyi. Tadi malam ia sengaja menyetel alarm untuk membangunkannya pagi ini. Ia sudah berjanji untuk menyiapkan sarapan untuk suaminya. Vivi terbangun mendengar suara itu. Tangannya menggapai-gapai jam weker yang diletakkan di meja kecil dekat tempat tidur. Ia memicingkan matanya. ‘Tuk’ ia mematikan jam weker agar tidak terus berbunyi.

“Hoaaammmmmm” Vivi menguap sembari melirik ke sebelahnya. Ia melihat Raffi tertidur pulas tanpa terbangun sedikitpun. Sudut bibirnya menyunggingkan senyum.

“Kalo tidur gantengnya gak hilang,” katanya. Ia masih ingin menatap wajah suaminya berlama-lama namun teringat waktunya sudah semakin siang. Ia pun bangkit dari tempat tidur dan keluar dari kamar. Di dalam kamar, Raffi tersenyum tipis dengan mata terpejam. Ternyata ia hanya pura-pura tidur dan ia mendengar perkataan Vivi.

“Kamu manis banget isteriku,” gumamnya dalam hati. Kemudian ia melanjutkan tidurnya karena dirasa masih ada waktu setengah jam lagi untuk tidur.

Jam 07.30 Vivi berhasil menyelesaikan masakan pertamanya. Ia menolak dibantu Bi Ijah. Nasi goreng pertamanya pun segera ia sajikan di meja makan. Ia hanya mendengarkan arahan dari Bi Ijah dan menolak apabila Bi Ijah turun tangan. Bi Ijah menuruti kemauan majikannya dan berusaha mengajarinya memasak dengan sabar.

“Mas, bangun. Udah jam setengah delapan,” ia mengguncang-guncangkan tubuh suaminya yang masih terlelap tidur.

“Mas, ayo dong bangun, aku udah capek-capek masakin kamu sarapan loh!” Vivi meninggikan suaranya. Raffi menggeliat, ia melihat wajah isterinya yang tengah kesal.

“Barusan aku mimpi indah, deh.” Katanya sembari duduk. Vivi mengangkat kedua alisnya.

“Kayaknya aku dipanggil-panggil mas sama cewek di dalam mimpi aku.” Tuturnya. ‘BUGH’ Vivi melemparkan bantal ke wajah Raffi.

“Mimpi mimpi! Jelas aku yang manggil buat bangunin kamu!” ia kesal, kemudian berdiri.

“Aku tunggu di meja makan.” Ketus. Kemudian berlalu dari hadapan Raffi. Raffi menggaruk-garuk kepalanya.

“Oh jadi tadi kenyataan, aku pikir mimpi. Beneran dia panggil aku mas?” ia bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Setelah itu ia segera bangkit dan menuju kamar mandi.

1
Fransiska Siba
klaai aku jadi Raffi udah aku kutuk Vivi, Istri durhaka
Muhibbah
lanjut tor 💪👍
Nelly Noor
apa arti maaf dengan sebuah nyawa tampa ada penyesalan yuni ma angga, tega
Furi Wijayanti Wijayanti
ringkas bgt ...GK ada adegan dewasa nya....tp cerita nya ky di kejar kejar apa gitu cepet.... hingga kurang paham
Keyvania Eleanor
IYAA BETULL....HRUSX JELKN DIKIT DONG GMNA SAAT VIVI BTUL2 MMBRIKN CINTAX K RAFF....YAAA KLO MAU D SKIP YAAA BOLEH,TPI NI GK JLES,MSAK LNGSUNG HAMIL....GK NYMBUNG...AT MUNGKIN KEPOTONG X YEE
Keyvania Eleanor
MUNGKIN DAH STRESS TINGKAT DEWA X YEEE
Keyvania Eleanor
INTIX MREKA BR2 SAKIT....SMGA HUB MREKA TETP BAIK NTIX & MNEMUKN KBHAGIAN MSING2
Keyvania Eleanor
IHHH JDI CEWEK TUHH PEKA DIKIT....MSAK NELPON PACAR....EHH MANTEN PAKE NO COWOK LAEN,YAA JLAS MARAH LAHH,MSAK SIHH GK BUSA ISI PULSA BRANG 20 REBU KEK,BUAT SMS AT PINJEM HP KK....ALASAN SJ...BILNG SJ KLO DH BHAGIA JDI LUPA SGLAX....KSIHAN JOHAN,BIAR GMNAPUN VI SALAH YG GK JUJUR SJ KLO DH D JODOHIN,KAN VI GK SLINGKUH,TPI TRPAKSA...NGAPAIN NGUMPET
....IHH JENGKEL KU
Gustina Hasibuan Hasibuan
vivinya koq klewatan ya
Asmawati Asty
😭😭😭
Lia Herliawati
g jls prsan blm mp ko dh hmil
mega keyna
rasanya terlalu lama kl mnggu 3 thn,mkn karna di novel aja x ya,,,, apa lg kl raffi/org udh cinta,jgn kan 3 thn 1 mggu aja katanya udh kyk 1 thn,,,
Dewi Dhewy
jangan2 kakaknya viviana nhi
Auriell Zeta
Bagus kak❤❤

Maaf baru bisa mampir
udah aku like dan juga fav
Semangat
jangan lupa mampir dikaryaku
Asiyah Aqila
vanillarose
Baca novel kedua yang berjudul 'Pernikahan di atas luka' dan chat story berjudul 'Kisah cinta Alana'
HotBabe
Yo ayo thor! aku selalu mendukungmu dalam doa hehehe
vanillarose: Hehe makasih :)
total 1 replies
Eny Ambarwati
kpn MP nya thooor...kasihan raffli
vanillarose: lanjutannya udah di up loh 😊 terima kasih sudah membaca ❤
total 1 replies
vanillarose
Selamat membaca...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!