Pembalasan Istri Yang Dianggap Bodoh (Skenario Istri)

Ayana bergerak gelisah dalam tidurnya, malam itu dia malah memimpikan wajah pria yang membuatnya marah serta malu sejak mereka bertemu yaitu wajah Kai. Sialnya, dalam mimpinya Ayana malah mengagumi wajah tampan Kai.

Tanpa Ayana sadari, seseorang sedang menatapnya dalam keheningan malam. Kai berdiri di samping ranjang Ayana, pria itu mengerutkan kening melihat wajah Ayana yang tampak gelisah dalam tidur.

“Apa yang dia mimpikan ? Kenapa tidurnya seperti gelisah...“ tangan Kai terulur hendak menyentuh wajah Ayana, namun ia terkejut saat tiba-tiba saja mata terpejam Ayana terbuka.

Plak!

Tangan Ayana terangkat dan langsung menampar wajah Kai, sorot mata wanita itu tampak bergetar sebentar namun kembali menatap tajam pada Kai.

“Dasar brengseek! Beraninya kau mengikuti ku bahkan ke dalam mimpi ku! Enyah! Biarkan aku tidur nyenyak!“

Baru saja Kai ingin menjawab jika Ayana tidak sedang bermimpi, wanita itu malah kembali memejamkan mata dan tertidur kembali. Namun anehnya, kali ini Ayana terlihat damai dalam tidurnya itu.

Kai berkacak pinggang, ia sangat kesal karena di tampar dengan begitu keras akan tetapi pelakunya malah tertidur tanpa beban.

"Salahku memang menyelinap kesini! Tidak! Ini salah Vino! Dia yang memberikan ide ini!“ Kai mengalihkan kemarahan nya pada Ayana pada asisten nya.

Pria itu geleng-geleng kepala, akhirnya dia pun keluar dari rumah Ayana. Ia sungguh merasa konyol dan seperti bukan dirinya sendiri karena berani menyelinap seperti maling masuk ke rumah seseorang. Namun tanpa Kai ketahui setelah dia keluar dari rumah itu, Ayana membuka matanya lalu mengeluus dadanya yang berdebar kencang.

“Astaga! Aku kira dia Darius, jadi aku tampar! Ya ampun, untung aku pura-pura tidur lagi! Hufff...! Tapi, ada apa dengan pria menyebalkan itu... kenapa dia mengendap-endap masuk ke rumah orang! Huh! Urusan ku dengan satu laki-laki belum selesai, sekarang ditambah satu laki-laki gila lagi! Ya Tuhan!“ Ayana kembali memejamkan matanya, namun akhirnya ia malah tak bisa tidur kembali.

Begitupun dengan Kai, setelah dia pergi dari rumah Ayana pikirannya tak bisa tenang dan terus memikirkan tentang Ayana.

•

•

•

Di rumah sakit, Darius masuk ke ruangan perawatan Mona. Wanita itu terlihat tak bersedih, namun saat Darius masuk dia berpura-pura menangis.

“Mas, hiksss... anak kita...“

Mona kira Darius akan memeluknya dan menguatkan, namun sebaliknya pria itu mengangkat tangan besarnya dan melayangkan tamparaan dengan kuat ke arah wajah Mona.

Plak

“Argghhtt!" Mona menjerit seraya memegang pipinya yang terasa sakit. “M-mas...“

Darius menunjuk wajah Mona dengan geram, “Selama ini aku memang hanya berniat bersenang-senang dengan mu karena wajah cantik mu! Tapi setelah kau hamil, aku sangat mengharapkan anak ini dan ingin mempertahankan mu dengan memberikan segala fasilitas dan uang yang tak terhitung jumlahnya! Aku hanya ingin kau jadi selingkuhan dan ibu dari anakku dengan selalu mematuhi aku! Tapi apa yang kau lakukan?! Kau malah membunuh anakku wanita jalaaang...!!!“

“Mas! Aku baru saja kehilangan anakku! Tapi kau malah menuduhku membunuh anak kita! Apa kau gila!?“

PLAK!

Sekali lagi Darius menampar wanita itu, bahkan kali ini terlihat darah keluar dari sudut mulut Mona. “Dokter bilang anak ini gugur karena kau minum alkohol! Sudah berapa kali aku bilang padamu jaga anak ini dengan benar! Kau malah menghamburkan uang dariku dengan pergi ke klub malam bersama teman-teman mu dan minum-minum! Aku sudah memeriksa transaksi pengeluaran uang dariku yang kau gunakan! Kau nggak bisa berkelit!“

Mona ketakutan setengah mati, dia takut Darius meninggalkan nya. “Aku masih bisa hamil, Mas! Kali ini... mohon maafkan aku! Aku hanya stres karena kamu punya wanita lain, tapi aku berusaha merelakan nya! Aku terlalu cinta sama kamu, Mas! Aku nggak ingin kehilanganmu!“

Darius tertawa kecil namun wajahnya tampak dingin. Ia mencengkram leher Mona sampai wanita itu kesulitan bernafas.

“M...a...s... le... pas..." Mona berusaha melepaskan cekikaaan Darius dari lehernya.

“Kau tak pernah mencintaiku! Kau hanya mencintai uangku dan ingin hidup kaya seperti Ayana! Apa kau pikir selama ini aku gak tau kalau kau iri pada Ayana karena dia wanita kaya... sementara kau hanya teman miskinnya?! Sejak awal kau menggodaku, aku sudah sadar kau hanya ingin memanfaatkan ku untuk naik ke level lebih tinggi dan ingin menggantikan posisi Ayana di sisiku! Tapi asal kau tau, sejak awal aku sudah tau niatmu dan aku hanya ingin bersenang-senang dengan mu! Kau bermimpi terlalu tinggi jika ingin menjadi nyonya kaya dan menjadi istriku! Cih! Kau tak pantas...!“ Darius melepaskan cengkramaan tangannya di leher Mona.

“Uhukkkkk... uhukkkk... hhh..." nafas Mona tersengal-sengal.

Lalu tiba-tiba saja wanita itu tertawa, “Hahahaa! Ternyata kau benar-benar pria brengseekk! Kasihan sekali Ayana, dia berada di tangan manusia setan macam kau yang memang sejak awal kau adalah laki-laki bajingaannn tanpa harus aku goda!“

Darius tak terganggu dengan umpatan Mona, dia menatap Mona dengan pandangan menusuk. “Mulai sekarang... jangan pernah muncul di hadapanku lagi! Wanita seperti mu bisa aku dapatkan kapan pun, kau sudah tak ada nilai lagi bagiku! Bahkan kecantikan mu sudah tak ada harganya!“

Darius berbalik badan dan berjalan keluar dari ruangan perawatan Mona dengan wajah arogannya.

“Bajingaaan!!! Arghth! Ini gara-gara wanita baru mu itu Darius! Aku akan mencarinya dan membunuhnya! Aaakkkhhhhhhh...!!!“ Mona menjerit-jerit seperti orang gila.

Mona segera menghubungi seseorang, dia memerintahkan untuk mencari tahu identitas Grace dan menyuruh orang itu untuk menculik Grace. Mona berniat akan menyikssa Grace karena berani merebut Darius darinya hingga dia akhirnya ditinggalkan oleh Darius padahal semua adalah kesalahan nya sendiri.