Rumah Kost Pak Manto

"Cari lagi beberapa orang yang memang memiliki hari lahir seperti itu." Bu Dewi menatap gadis yang ada di hadapan dia.

"Tapi susah juga untuk mencari yang seperti itu karena mereka kadang juga sudah tidak tahu mereka lahir di hari legi atau pahing." jawab gadis bercadar hitam.

"Ya kau harus menggunakan kesempatan untuk berteman dengan dia sehingga nanti akan tahu." sentak Bu Dewi sangat marah.

"Baik, aku akan berusaha untuk mencari lebih banyak agar Nisa segera bangkit." cadar hitam mengangguk pelan.

"Bila kau sampai gagal lagi dan kemudian ada tragedi seperti ini maka aku tidak akan pernah memberikan kau uang lagi." ancam Bu Dewi.

Cadar hitam hanya bisa menarik nafas panjang ketika dia sudah terlalu sering mendengar ancaman itu dan mau tidak mau dia memang harus berjuang untuk mendapatkan sesuai yang di inginkan oleh Bu Dewi, dia harus sebisa mungkin mencari siapa saja yang mau kost di sini agar mereka semua bisa mendapatkan apa yang mereka mau.

Terutama untuk gadis yang lahir di hari Selasa legi karena mereka memang memiliki keistimewaan yang sangat di sukai oleh iblis, bila sampai gagal maka tentu saja mereka hanya akan menjadi penghuni biasa dan bila Nisa memang sudah mendekati dia maka yang ada nanti akan gantung diri seperti Gita.

Bu Dewi juga tidak mau ada kasus gantung diri seperti Gita kemarin karena nanti yang ada dia harus menyuap polisi agar polisi itu tetap diam dan menghentikan kasus tersebut lalu menutup sebagai kasus bunuh diri dan tidak pernah mengatakan kepada orang lain, karena nanti yang ada mereka semua akan takut bila mau kost di tempat Pak Manto.

Jadi emang banyak yang harus di tutup oleh Bu Dewi karena itu dia sangat marah karena harus menghabiskan banyak uang, belum lagi dia harus menggunakan uang juga untuk bela sungkawa kepada keluarga Gita sehingga nanti tidak akan terjadi masalah lain yang membuat dia kembali naik darah.

Sejauh ini soal uang masih bisa menutup segala kemungkinan yang terjadi sehingga dia masih tetap anteng dan tetap tenang, karena keluarga korban masih mau menerima uang sebagai tebusan atas kematian anak mereka dan dikatakan oleh Bu Dewi bahwa itu semua atas dasar ketidak sengajaan.

Tapi mau sampai kapan Bu Dewi akan terus menggunakan uang untuk menutup mereka sedangkan Nisa masih belum bisa bangkit dari kematian, jadi saat ini cadar hitam harus dipaksa untuk mencari anak yang benar memiliki hari istimewa itu agar tidak ada lagi kesalahan seperti yang sudah terjadi kepada Gita kemarin.

"Aku tidak ingin mendengar kesalahan dan bila itu terjadi lagi maka aku akan mengambil seluruh uang yang kau miliki untuk menutup mulut keluarga mereka!" Bu Dewi berkata tegas dan kembali sibuk membuat bulatan bakso.

"Akan ku usahakan agar kali ini tidak salah lagi." cadar hitam berjanji.

"Itu lah akibatnya bila kau bekerja setengah hati dan tidak tulus membantu keluarga, jadi pekerjaan yang kau lakoni tidak pernah ada beresnya." Bu Dewi masih saja mengomel.

"Maaf, Bibik." cadar hitam merasa bersalah dan dia segera membantu Bu Dewi sibuk di dapur.

"Nisa itu keluarga dan kau juga adalah keluarga ku jadi sudah kewajibanmu untuk membantu aku membuat Nisa kembali bangkit." ucap Bu Dewi.

"Iya, aku yang salah karena sudah bekerja tidak sepenuh hati." cadar hitam berbicara merendah agar tidak terus kena marah.

"Perlu kau ingat bahwa bila tidak ada aku maka sudah pasti kau akan hanya menjadi pelacur yang di jual di rumah bordil tu." Bu Dewi mengungkit tentang masa lalu cadar hitam.

Cadar hitam terdiam ketika dia teringat bahwa dulu sempat di jual ke rumah bordil oleh Ayah dia sendiri karena Ayah cadar hitam memiliki kebiasaan buruk yang suka berjudi sehingga saat sudah tidak punya uang maka dia menjual cadar hitam ini ke salah satu teman untuk mendapatkan uang besar.

Walau sudah ternoda namun cadar hitam masih bisa selamat dan tidak selamanya menjadi pelacur di sana, Bu Dewi yang sudah menolong dia untuk keluar dari rumah bordil itu sehingga sekarang dia harus terhutang Budi yang sangat besar dan sampai kapan pun tidak akan pernah bisa dia bayar.

"Kalau kau terus bekerja baik dan nanti Nisa bisa bangkit dengan benar maka kau akan ku belikan rumah." janji Bu Dewi.

"Tidak usah, Bibik! selama ini kebaikan mu saja sudah cukup untuk aku jadi tidak perlu di tambah lagi." cadar hitam berusaha menjadi manusia yang sadar diri.

"Tidak apa apa, aku walau seperti ini tapi masih punya rasa sayang pada mu." ujar Bu Dewi yang tetap saja keras kepala.

"Aku sangat berterima kasih karena Bibik gitu peduli kepadaku." cadar hitam terlihat bahagia.

"Jangan kau merasa hutang Budi kepadaku karena aku tidak pernah ingin kau membalas dengan uang atau dengan yang lain, cukup kau cari saja gadis yang lahir di Selasa legi." ucap Bu Dewi.

Cadar hitam menarik nafas berat karena dia tahu apa yang akan terjadi selama ini dan dia memang sudah berusaha keras untuk mencari apa saja yang di inginkan oleh Bu Dewi, dia juga berusaha untuk menemukan gadis yang lahir di Selasa legi agar Nisa segera bangkit dari kematian yang sebelumnya telah terjadi.

Tentu itu pekerjaan yang begitu berat karena dia harus berusaha mendekati korban dengan berbagai macam cara dan kadang menyamar sebagai teman dekat agar korban merasa nyaman lalu kemudian dia bisa menyelidiki apakah dia lahir di hari Selasa legi, bila terjadi kesalahan maka yang ada akan bernasib seperti Gita yang mati karena tidak sanggup dan dia akhirnya gantung diri di atas kipas angin yang berputar kencang dan bila sudah begitu maka kerugian jelas akan menimpa Bu Dewi dengan sangat besar.

"Sudah biar Bibik saja yang mengurus soal itu, kau pergilah dan cari yang mau tinggal di sini." Bu Dewi menyuruh cadar hitam segera bergegas.

"Ya, aku pergi dulu kalau begitu semoga hari ini dapat sesuai yang Bibi inginkan." cadar hitam segera berpamitan dan keluar dari dapur.

"Hahhhh susah sekali ingin membangkitkan Nisa." keluh Bu Dewi sambil mengusap keringat.

Nisa meninggal akibat pesugihan yang di anut oleh orang tua dari Bu Dewi itu sendiri, namun iblis yang dia puja mengatakan bahwa Nisa bisa saja bangkit ketika dia menemukan gadis yang lahir di hari Selasa legi untuk di jadikan tumbal dan itu bukan hanya satu nyawa saja.

Selamat pagi menjelang siang besti, jangan lupa like dan komen nya.