Zoey Charlotte Brianna, ia terbangun kembali di kamarnya sebelum kiamat datang.
Awalnya dia terkejut mengapa dia kembali lagi kerumah peninggalan orangtuanya ia beranggapan bahwa ia disurga setelah kematian.
Nyatanya dia sadar bahwa ia mengalami kelahiran kembali 2 bulan sebelum virus zombie melanda dunia.
Zoey menggunakan waktu dua bulan itu untuk belanja sepuas-puasnya, menjual semua aset peninggalan orang tuanya dan kakeknya. Dia juga menyempatkan diri untuk memperkuat tubuhnya.
Pada hari kiamat kita tidak bisa mengharapkan orang lain untuk membantu kita, harus diri kita lah yang berjuang sendiri jika ingin hidup dalam dunia yang kacau ini.
Sebagai wanita Zoey harus kuat untuk melindungi dirinya, karena didunia kacau wanita tidak berguna hanya digunakan untuk memuaskan nafsu bagi orang kuat dan berkuasa.
***
Saksikan perjalanannya Zoey yang penuh tantangan melawan zombie dimana-mana dan juga melawan tumbuhan dan hewan yang telah bermutasi.
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jasmine Oke, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27. Tanda-tanda hari kiamat.
"Oh dua minggu yang lalu, dia adalah tetangga kami di apartemen." Ucap Rachel santai.
"Jadi, kalian tetangga Damian pantas saja dia sering ke sana." Kata Ryan lagi.
"Oh ya kenalkan aku Ryan teman Damian yang paling tampan.!" Ucap Ryan memperkenalkan dirinya.
"Aku Rachel, teman Zoey aku baru sampai di sini sekitar dua minggu lalu." Ucap Rachel senang.
Yang lainnya juga ikut berkenalan dengan Rachel , mereka senang berkenal dengan Rachel karena tidak centil seperti wanita lain yang ingin dekat dengan mereka.
Sedangkan Damian masih mengajak Zoey berbicara, ia belum ingin pergi dari sana.
"Zoey, boleh kah aku mengetahui no ponselmu." Ucap Damian dengan hati-hati.
"Untuk apa?" Ucap Zoey penasaran mengapa Damian selalu mendekatinya, kalau Damian tertarik padanya ia tidak percaya itu, di kehidupan sebelumnya ia tahu siapa Damian yang anti perempuan.
Damian terdiam ia berpikir jawaban apa yang harus ia berikan kepada Zoey supaya dia mempercayai nya.
"Bukankah kamu, pernah membeli senjata, ku lihat kamu cukup tertarik dengan senjata api!, aku baru sana memesan bentuk senjata baru, siapa tahu saja kamu tertarik, saat barangnya sampai aku akan mengabari mu, karena itu aku minta nomer ponselmu?. Kata Damian lagi.
"Benarkah, nanti kalau sudah sampai kabari aku, ya!," ucap Zoey dengan senang ia memberikan nomer ponselnya kepada Damian.
"Tidak masalah, saat barang nya sampai kamu yaang pertama aku hubungi." Ucap Damian lagi, ia menyalin nomer ponsel tersebut ke ponselnya, lalu mencoba menelponnya.
Drrrtt!!
Zoey melihat ponselnya ada panggilan baru.
"Itu nomor ku, jangan lupa simpan." Kata Damian kepada Zoey lalu ia kembali menyimpan ponselnya.
"Oke!, oh ya aku kembali dulu ya, hari hampir sore." Ucap Zoey pamitan kepada Damian.
"Iya, bagaimana aku yang mengantarkan mu." Ucap Damian lagi, ia belum ingin berpisah dari Zoey.
"Tidak perlu aku membawa mobil, dan terimakasih atas bantuannya tadi." Kata Zoey lagi lalu ia memanggil Rachel yang asyik mengobrol dengan teman Damian.
"Rachel ayo kembali...!!" Panggil zoey ia langsung menuju kearah parkiran.
"Eh, Zeoy tunggu aku, main tinggal aja." Ucap Rachel sambil mengejar Zoey.
"Aku pergi dulu, lain kali kita berjumpa lagi." Ucap Rachel kepada para sahabat Damian, setelah itu berlari mengejar zoey yang dari tadi sudah masuk dalam mobil.
*****
Empat hari sudah berlalu, Zoey ia hanya bersantai di apartemen sambil menantikan hari kiamat, tiga hari lagi itu akan tiba.
Selama seminggu ini sudah terlihat tanda-tanda hari kiamat, seperti timbulnya gejala aneh pada manusia banyak yang sakit tiba-tiba demam tinggi yang tidak kunjung sembuh atau gangguan sistem saraf, sehingga membuat rumah sakit penuh akhir-akhir ini.
Beberapa hari ini terjadi hujan deras, dan panas berlebihan juga ada gempa datang tiba-tiba, transportasi mulai terganggu ketidakstabilan sosial mulai muncul.
Drrrtt!!!. (bunyi ponsel)
"Hallo"
"Zoey, bagaimana kabarmu."
Damian menelpon Zoey ia cukup khawatir dengan Zoey, karena ia mendengar berita tentang datangnya penyakit yang tidak di ketahui.
Ia tahu sebentar lagi akan datang, ini adalah tanda-tanda nya, tetapi ia tidak menyangka datang nya secepat ini.
"Aku tidak apa-apa, kami disini sehat bagaimana dengan kalian." Kata Zoey menanyakan kabar mereka bukan kabar Damian saja.
"Kami juga sehat, Zoey bagaimana kalau kamu dan temanmu tinggal markas ku untuk sementara ini, setelah keadaan alam kembali stabil kamu boleh kembali lagi ke apartemen."
Damian mengajak Zoey tinggal di markas nya, dengan begini ia bisa menjaga Zoey di saat akhir datang.
Karena tanda hari kiamat yang terakhir adalah terjadinya bulan merah disertai dengan hujan darah, yang menyeramkan setelah itu semua umat manusia tertidur selama seminggu.
Setelah bangun dari panjangnya terjadi perubahan yang mengerikan, karena yang tidak bisa menahan virus yang tidak di kenal dalam tubuhnya akan berubah menjadi zombie pemakan daging manusia.
Dan bagi tubuh yang kuat bisa mengatasi dan melawan virus tersebut menguntungkan untuknya, mereka akan mendapatkan kemampuan berbagai macam elemen, seperti elemen petir, es, kayu, tanah, logam, air, ruang, mental, api, dan angin.
Damian tahu itu semua ia melihat dalam mimpinya, jadi ia ingin menjaga Zoey saat itu tiba. Entah mengapa ia tetap ingin Zoey dekat dengannya, ingin menjaga dan melindunginya.
"Damian terimakasih atas kekhawatiran mu, tetapi maaf kami disini saja soalnya disini baik-baik aja." Ucap Zoey dengan lembut ia menolak ajakan Damian.
"Aku menghargai keputusanmu, tetapi jika terajdi sesuatu segera hubungi aku." Ucap Damian lagi ia tidak mungkin memaksa Zoey ia menghargai pilihannya, ia tidak ingin jauh menjauhi nya karena terlalu memaksa.
"Terimakasih Damian, baiklah jika terjadi sesuatu aku akan menghubungi, jangan lupa jaga kesehatan mu juga karena itu penting." Ucap Zoey lalu tiba-tiba wajahnya memerah merasa malu, apa yang ia katakan kepada Damian.
"Kamu khawatir kepadaku." Ucap Damian sambil tersenyum, ia senang Zoey mengingatkan kesehatannya.
"Tidak, sudah ya aku tutup dulu." Ucap Zoey tidak tahu lagi apa yang harus di katakannya, ia langsung memutuskan sambungan telepon nya.
Damian hanya tersenyum hati-hati berbunga entah mengapa ia sangat senang hari ini.
"Ada apa denganmu senyum-senyum sendiri." Ucap Ryan saat melihat wajah Damian yang tersenyum.
"Zoey khawatir kepadaku, ia mengingat kan aku untuk menjaga kesehatan." Ucap Damian lagi.
Ryan dan yang lainnya hanya saling tatapan, dengan hanya mengingatkan jaga kesehatan aja, ia sudah sesenang itu, betapa mudahnya menyenangkan Damian, pikir mereka.
"Ada apa dengan kalian, keluarlah tolong perhatikan yang lainnya kalau ada yang sakit segera pisah dengan ruangan yang berbeda." Ucap Damian kepada mereka, ingin berlatih sendiri supaya menjadi kuat, bisa melindungi seseorang yang ingin ia lindungi.
Sedangkan Zoey ia memasak di dapur selama ini ia selalu memasak memudahkan untuk nya mencampuri air suci kedalam makanan yang dimakan Rachel.
Tubuhnya Rachel sudah cukup kuat dengan latihan yang telah diberikan Zoey, semenjak diserang preman Rachel berlatih dengan giat, di tambah lagi dengan mengonsumsi air suci setiap hari tubuhnya terasa lebih kuat dan ringan dari biasanya.
"Zoey terimakasih selama ini kamu melatihku, tubuh ku terasa nyaman sekali sekarang." Kata Rachel sambil makan makanan yang dimasak oleh Zoey.
"Hm, tetaplah berlatih karena di atas langit masih ada langit, jangan pernah sombong karena kita memiliki kekuatan dan menindas orang yang lemah." Kata Zoey lagi mengingatkan Rachel supaya tidak sombong.
"Iya aku tahu, aku akan membantu orang yang membutuhkan dan kesulitan aja, jangan khawatir." Ucap Rachel lalu ia menghabiskan makanan nya.
.
.
.
