NovelToon NovelToon
Uncle Julian

Uncle Julian

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:14.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: dewi kim

Cinta itu datang membawa sejuta keindahan, dan seribu kebahagiaan.
Namun sayang, kebahagiaan itu tak bertahan lama.

Cinta itu pula yang menorehkan luka.

Sebuah kisah gadis mudah berumur 23 tahun yang mencinta pria matang seumur ibunya.

Tania pikir, kisah cintanya akan semulus kisah cinta orang tuanya. Namun Tania salah, Cinta itu malah membuatnya terpuruk.

Dunia Tania hancur saat Julian yang tak lain adalah lelaki yang dicintainya tiba-tiba mengenalkan calon istri kehadapannya.

Hubungan yang sudah di bangun dua tahun tersebut itu pun harus berakhir.


Tanpa Tania tau, ada alasan kenapa Julian meninggalkannya dan memilih wanita lain.

Pria asal Spanyol itu menyimpan alasan tersendiri kenapa dia harus meninggalkan Tania.

Satu tahun berlalu, mereka di pertemukan kembali. Akan kah Tania tau apa yang di sembunyikan oleh Julian?


Mengandung bawang, mecin dan seperti tayangan ikan terbang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

"Kurang ajar!" teriak Clara sambil membanting ponselnya ke ranjang. Dia murka karena melihat foto yang dikirimkan Tania dan mendengar kata-kata cinta dari Julian untuk Tania.

Clara pun bangkit dari duduknya dan mengambil sesuatu dari laci. Dia mengambil satu tablet lalu dimakannya. Tablet itu adalah obat sejenis narkotika. Ya, selain menjadi psikopat Clara pun menjadi pecandu obat-obatan terlarang. Tak heran jika dia berani melakukan hal nekad.

Saat obat itu terlalang itu menguasi jiwanya, Clara langsung tertawa terbahak. Dia sedang berhalusinasi tentang dirinya yang sedang mengiris kulit Tania.

"Aku akan membunuh mu ... Aku akan membunuhmu!" teriak Clara dengan suara amat melengking tak lupa dia tertawa bak orang yang sedang kesetanan.

"Sayang ...."

Tania yang baru saja mengirimkan foto beserta rekaman pada Clara langsung menoleh ke arah Julian. Dia pun menaruh ponsel yang sedang di pegangnya.

"Ada apa?" tanya Tania.

"Aku berencana untuk memotong sesuatu, apa kau tau itu menyakitkan atau tidak?" tanya Julian dengan ragu-ragu. Ada semburat rasa malu yang menghinggapinya karena bertanya tentang dirinya yang kemungkinan akan di sunat karena akan menjadi mualaf.

Kening Tania mengkerut bingung dengan apa yang Julian katakan, dia sama sekali tak mengerti tentang pertanyaan yang di ajukan Julian.

"Darling, memangnya kau ingin memotong apa?" tanya Tania.

Julian menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, lalu matanya menyorot pada benda pusaka miliknya dan Tania pun mengikuti arah pandang Julian.

Mata Tania terbelalak saat menyadari apa yang kekasihnya maksud.

"Ma-maksudnya kau ingin memotong ..." Tania tak sanggup lagi meneruskan ucapannya. Dia pun mengalihkan tatapannya kearah lain.

Julian langsung terbahak melihat lucunya ekpresi Tania.

"Kenapa? bukankah cepat atau lambat kau juga akan berkenalan dengannya," goda Julian.

Seketika Tania menatap sengit Julian dan memukul Julian dengan bantal sofa. "Dasar mesumm!" teriak Tania. Sedangkan Julian yang sedang di pukuli bantal oleh Tania tak bisa menghentikan tawanya.

Sangking asiknya memukuli Julian, tak sadar bahwa satu kakinya sudah melewati paha Julian. Julian pun langsung menarik satu kaki Tania hingga mau tak mau Tania pun duduk di pangkuan Julian.

Tania langsung menghentikan memukul Julian dengan bantal saat menyadari dirinya duduk dipangkuan Julian. Tatapan mereka saling mengunci. Terlihat jelas pancaran cinta di mata keduanya. Julian semakin mendekatkan wajahnya pada wajah Tania. dan cup Julian pun mengecup kening Tania dengan penuh kasih sayang.

"Terimakasih telah menerimaku kembali, terimakasih telah mempercayaiku dan menungguku," ucap Julian. Dia mengambil satu tangan Tania dan mengecupnya.

Tania mengelus pipi Julian, dia menatap lekat-lekat wajah tampan kekasihnya. "I love You, Darling," ucap Tania sambil mencium pipi Julian.

Merasa terhipnotis, Julian pun kembali mendekatkan wajahnya pada wajah Tania. Dia berniat untuk mencium bibir kekasihnya.

Tania yang menyadari apa yang akan dilakukan oleh Julian langsung menutup mulutnya. Dia pun bangkit dari duduknya

"Akan ku adukan kau pada mamih jika berani menciumku lagi," ucap Tania dengan berkacak pinggang.

Julian pun ikut bangkit. Dia mengacak rambut Tania dengan gemas. "Sudah cukup lama kita disini, ayo! aku akan mengantarmu ke kantor lagi," ucap Julian sambil menarik tangan Tania.

Beberapa hari kemudian.

"Nona!" panggil Lisia yang merupakan sekretaris Tania.

"Apa semua sudah siap?" tanya Tania pada sekretisnya.

"Ya, Nona. Semua sudah siap. Tapi ...."

Lisia sedikit ragu untuk meneruskan ucapannya.

"Pelanggan baru kita ingin menemui anda secara pribadi dan hanya saya yang boleh menemani anda. Itu pesan pelanggan baru kita. Jika anda keberatan saya akan menelponnya kembali dan mengatakan anda tidak bisa memenuhi keinginannya."

"Tidak, jangan batalkan! ayo kita pergi." Tania pun bangkit dari duduknya dan mengambil tasnya. Kemudian dia berjalan keluar disusul oleh Lisia di belakangnya.

"Ka Ahsam, aku akan bertemu clien baruku sendiri. Jadi Ka Ahsam tak perlu mengantarku. Biar sekretarisku yang menyetir," ucap Tania pada Ahsam.

"Anda yakin, Nona?" tanya Ahsam.

"Kenapa harus tidak yakin," ucap Tania.

Ahsam pun dengan cepat membuka pintu mobil untuk Tania. Sebelum berangkat, Tania membuka jendelnya dan menyuruh Ahsam mendekat. Lalu Tania pun berbisik pada Ahsam.

Sedangkan Ahsam hanya mengangguk-ngangguk saat Tania bicara.

"Ayo jalan!" titah Tania pasa sekretarisnya.

Setelah melewati perjalanan yang amat rumayang panjang, mobil Tania pun sampai di sebuah apartemen mewah.

Lisia menatap Tania dari pantulan kaca depan. "Sudah sampai, Nona," ucap Lisia.

Tania pun mengangguk, lalu mereka turun dari mobil. Dan tibalah mereka di unit apartemen clien Tania.

Tania terus memencet bel. Namun tak ada orang membuka pintu walaupun sudah menekan bel beberapa kali.

"Saya lupa, Nona. Tadi client kita memberi tau saya kode untuk masuk ke apartemen ini. Dia meminta kita untuk menunggu didalam."

Tania pun mengangguk dan menggeser tubunya agar Lisia membuka pintu unit apartemen tersebut.

Setelah pintu terbuka, Tania dan Lisia pun masuk.

"Kalian sudah datang," ucap seorang wanita yang sedang duduk disofa. Wanita itu duduk sambil membelakangi Tania.

Wanita itu adalah Clara. Clara langsung bangkit dari duduknya dan berbalik kearah Tania.

"Kau ..." Tania menutup mulutnya saat tau bahwa Clara yang yang ada di hadapannya.

Tania pun langsung menatap Lisia. "Apa dia claint kita?" tanya Tania.

"Selamat datang, Nona kecil," ucap Clara sebelum Lisia menjawab pertanyaan Tania.

Clara menatap Lisia, matanya mengisyaratkan Lisia harus melakukan sesuatu. Lisia yang di tatap pun mengerti apa yang Clara maksud.

Lisia mengeluarkan borgol dari tasnya. Dan ketika Tania lengah, dengan cepat Lisia. menarik kedua tangan Tania kebelakang dan langsung memborgol kedua tangan Tania.

"Lisia, apa yang kau lakukan!" teriak Tania saat Lisia berhasil memborgol kedua tangannya.

"Maafkan saya, Nona. Tapi nona Clara sudah membayar saya dengan mahal untuk melakukan ini," ucap Lisia.

Clara pun mendekat kearah Tania. Lalu dia mencekal pipi Tania.

"Kau masih kecil, tapi kau sudah berani bermain denganku," ucap Clara di sertai senyum meremeh.

Tania langsung meludah dan mengenai pipi Clara. Clara yang murka langsung menampir pipi Tania.

"Ayo kita bawa dia keruanganku!" teriak Clara pada Lisia.

Mereka pun dengan kasar menyeret Tania.

Clara menekan tombol di din-ding dan terbukalah pintu rahasia.

Setelah pintu terbuka, Tania kembali diseret. Clara mendudukan Tania di sisi brankar yang berisi jasad Felisia.

"Kau lihat ini, Nona kecil." tiba-tiba Clara menggulingkan brankar hingga mayat Felisia jatuh dan berguling kedekat kaki Tania.

Tania tampak tenang saat melihat mayat Felisia. Tentu saja itu membuat Clara murka. Clara pun maju kearah Tania, dia menjambak rambut Tania.

"Sepertinya kau punya nyawa banyak anak kecil. Kau tau? bahwa nasibmu akan sama seperti dia."

Tania tak bergeming, dia bahkan tak meringis saat Clara menjambaknya. Tentu saja Clara kembali murka.

Clara pun melepaskan jambakannya dengan kasar. Lalu dia mengambil sesuatu dari laci yang tak lain adalah botol kecil berisi racun.

"Kau tau apa ini anak kecil," ucap Clara sambil memperlihatkan botol kecil di tangannya. "Sebenarnya aku ingin membunuhmu lebih cepat. Tapi itu tak menyenangkan. Lebih baik aku melihatmu kesakitan karena racun ini. Kau tau? racun ini akan merusak sel-sel tubuhmu dan membuatmu amat kesakitan dan kau akan mati perlahan-lahan." Clara pun tertawa terbahak-bahak.

Clara pun berbalik dan berjalan kearah Lisia.

"Paksa dia untuk minum ini!" titah Clara sambil memberikan botol tersebut ketangan Lisia. Lisia pun mengangguk dan maju kearah Tania.

Tania pun langsung kejang, dan setelah melihat Tania kejang, Clara keluar sambil tertawa terbahak-bahak dan Lisia pun ikut keluar hingga kini hanya Tania seorang diruangan tersebut.

Tania pun berhenti berpura-pura kejang, dan tak lama dia menyeringai. "Kau tak akan pernah bisa menyentuhku," ucap Tania. Rupanya bukan Tania yang masuk kedalam perangkap Clara, melainkan Clara lah yang masuk kedalam perangkat Tania.

Flashback on.

Flashbacknya ditunda dulu, ya. Ci bayi aga sedikit rewel.

1
cinta
cerai
cinta
jgn mau lg mah suami kyk gitu bikin emosi
cinta
langsung cerai aja dari suami kyk gitu muda dihasut
cinta
nah gitu tegas
cinta
lht siapa lawan lo
Rafinsa
smart girl
Rafinsa
terbaiklah Ahsan dan aska
Rafinsa
Clara salah pilih lawan
Rafinsa
astaga .. ngeri banget
Andritya Fitri
Lumayan
nobita
pertemuan yg tidak terduga
nobita
yg pastinya likel ike
nobita
jebakan yg tidak bermutu... kisah lama
nobita
aku mampir kak
Anggun Putri Delya
Luar biasa
Linda Liddia
uncle bram 2 dimana thor di noveltoon ato mangatoon
Linda Liddia
Gak nemu thor uncle bram 2..
Dewi Mashita
Luar biasa
Adindya Julia Rahma Wati
Biasa
Adindya Julia Rahma Wati
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!