popy gadis manis yang hidupnya tak semanis senyumannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anindia Andin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
sakit
sore harinya popy mengantarkan kepergian suaminya, popy kembali lagi ke tempat kost bu Retno. memasuki kamarnya ada yang hilang, kembali sepi
"nak popy"
dari luar bu Retno memanggilnya
"masuk bude" ucap popy sambil mengigil
"kamu sakit?"
"iya bude, terasa mulai tadi waktu ngantar mas ke bandara
"kedokter ya"
"ndak usah bude, popy sudah minum obat, butuh istirahat saja"
"kamu kecapean nak, bude masakin bubur ya"
Bu Retno turun dari kamar popy. sesekali popy melihat ponselnya berharap ada pesan masuk dari pras
"makan dulu nak, ini bude buatkan wedang Uwuh biar agak anget badannya"
"terimakasih bude, tolong jangan bilang mas pras ya kalau aku sakit, takut khawatir"
"iya nak, tidur di rumah bude aja ya"
"popy disini saja, besok juga sudah baikan bude"
"beneran, disini sendiri? kalau perlu apa2 telp bude ya"
Popy menganggukan kepala dan bu Retno meninggalkan popy dikamarnya
malam pun berlalu tanpa ada notifikasi pesan atau panggilan telp masuk dari prasetya
"mas... sudah sampai kah?"
"kamu kemana mas? sudah sampai apa belum?"
"kenapa ndak chat aku?"
Popy mencoba menghubungi prasetya tapi tak ada respon, semakin khawatir dibuatnya
"kemana kamu mas?" sambil menggigil, tangan popy tak melepaskan ponselnya sampai malam berganti pagi
Ponsel popy berbunyi ada telp masuk
"assalamu'alaikum sayang... maaf mas baru ngabari, kemarin ponselnya lowbat"
"Walaikumsalam , aku khawatir mas"
"kenapa suara kamu? sakit? apa habis nangis?"
"apaan sih mas, kenapa juga harus nangis"
"ya mungkin aja nangis karena aku tinggal, kamu sakit sayang?"
"ndak mas, suaraku emang lagi parau aja, bangun tidur"
"aku merindukanmu"
"hmmm baru aja berapa jam di tinggal masak sudh kangen mas?"
"pinginnya setiap hari dekat kamu sayang"
"cepat lah pulang"
"tunggu mas ya
Pras dan popy mengakhiri komunikasi mereka
"bagaimana ini, baru masuk kuliah tapi aku sakit"
Popy memaksa untuk bangkit dari tidurnya, kepalanya terasa berputar.
"sudah enak badannya nak?"
Sapa bu Retno melihat popy menuruni anak tangga
"sedikit bude"
"trus mau kemana? mau kekampus?"
"iya bude, ada kelas"
"istirahat saja dulu nak, sampai benar2 kuat"
"popy kuat kok bude, jangan khawatir"
Ucap popy sambil berlalu menghampiri ojek langganannya
Popy meninggalkan bu Retno yang mematung di pintu pagar melihat kepergian popy.
Sesampainya di kampus, kepala popy semakin berat dan berputar... tiba2... gedebuggg...
Popy mendengar seseorang memanggil namanya tapi popy tak bisa menjawab
"pop... bangun pop"
"mut, oleskan minyak kayu putih ke badan popy" perintah bayu
"badannya panas sekali mas bayu"
"semoga dia cepat sadar mut.. pop... bangun pop"
Pelan2 kesadaran popy mulai kembali, mendapati dirinya sudah berada di ruangan kesehatan kampus
"aku kenapa mut? kok di sini?"
"kamu pingsan pop, badanmu panas sekali" ucap mutiara
"kalau sakit jangan ke kampus dulu pop, bikin khawatir orang aja.." ucap bayu sambil membawakan teh hangat
"tadi aku ngrasa sudah kuat mas bay... eh ternyata pingsan... auuwwww... kenapa kepala ku ini?" popy meraba pelipisnya yang perih
"kamu tadi pingsan, kepalamu kepentok kursi"
"kamu jagain popy ya mut, aku masuk dulu, kalau sudah baikan pulang aja pop, nanti aku ijinkan ke pak arke"
"iya mas terimakasih" ucap popy dan mutiara bersamaan
"tas ku mana mut"
"ini pop, dari tadi bunyi terus" ucap mutiara sambil menyerahkan tas milik popy
"mas pras?"
"siapa mas pras pop?"
"bukan siapa2 mut"
Banyak pesan masuk dari prasetya
"sayang"
"hari ini ke kampus?"
"kok diam, bals dunk"
𝙥𝙖𝙣𝙜𝙜𝙞𝙡𝙖𝙣 𝙩𝙖𝙠 𝙩𝙚𝙧𝙟𝙖𝙬𝙖𝙗
𝙥𝙖𝙣𝙜𝙜𝙞𝙡𝙖𝙣 𝙩𝙖𝙠 𝙩𝙚𝙧𝙟𝙖𝙬𝙖𝙗
"sayang kamu kemana?"
"balas pesanku"
Banyak pesan singkat masuk dari prasetya
"maaf mas, handphone ku di tas"
"semangat kerjanya ya mas"
Popy membalas pesan dari prasetya sambil senyum2 sendiri dan memancing pertanyaan mutiara
"cieeee... siapa pop?"
"bukan siapa2 mut"
"aku antar pulang ya"
"maaf ya karena aku, kamu jadi ndak masuk kelas"
"santai mut.. lagian aku juga males masuk kelas, dosennya agak mesum" ucap mutiara dan membuat popy tertawa
Popy khawatir jika mutiara ke kosannya, takut jika bu Retno cerita kalau dia sudah menikah, bisa heboh
"Mmm... aku bisa pulang sendiri mut, kamu masuk kelas aja, aku juga sudah agak mendingan kok"
"yakin kamu pulang sendiri? yakin sudah kuat?"
"yakin"
"aku antar sampai depan ya"
Popy mengiyakan tawaran mutiara
****
Sesampainya di tempat kos bu Retno
"assalamu'alaikum bude" sapa popy " popy bisa minta wedang Uwuh lagi bude?"
"Walaikumsalam... lak bener to.. kamu masih belum sehat nak"
"iya bude, tadi aku pingsan"
"ya ampun nak, sini istirahat dulu" bu Retno membantu popy untuk duduk "ke dokter ya, bude antar"
****
"anak ibuk harus banyak istirahat, ini dari gejalanya kena tipus" ucap dokter yang memeriksa popy
"kalau panasnya sampai besok belum turun, harus tes lab ya"
Sepulang dari dokter, popy kembali lagi istirahat di kamarnya
"tidur di rumah bude ya nak, biar bude bisa ngerawat kamu"
"popy bisa bude, sebenarnya hari ini popy mau beres2 kamar, tapi malah sakit. maaf ya bude"
"ndak pa2 nak, istirahat dulu, beres2nya kalau sudah sehat ya"
popy merebahkan dirinya, seandainya ada prasetya di dekatnya dia akan bahagia, San ponsel popy berbunyi
"ini dari pras nak" ucap bu Retno membantu popy meraih ponselnya
"assalamu'alaikum mas"
"Walaikumsalam sayang.. kamu sakit?"
"sini biar bude yang ngomong"
Popy menyerahkan ponselnya ke bu Retno
"hallo pras, popy mulai dari semalam sakit, demam tinggi, tadi juga sempat pingsan di kampus"
"trus bagaimana kondisi popy sekarang bude?" nada khawatir terlihat jelas dari suara prasetya
"barusan bude bawa ke dokter, dan sudah dapat obat nak, kamu jangan kwatir, bude rawat istrimu"
"titip popy ya bude, kalau ada apa2 tolong kabari pras"
"iya nak, kamu jangan khawatir, hanya sakit biasa"
"bude.. kalau nanti teman popy datang, tolong jangan bilang kalau popy susah menikah ya bude"
"iya nak tenang aja, rahasia aman di tangan bude"
Ucap popy stelah pembicaraannya dengan prasetya berakhir
***
Hari2 popy terasa panjang dan lama, badannya tak kunjung sembuh
"pop... kamu mau dibawain apa? sate? burger? bubur?" crocos bayu melalui chatnya
"aku ndak mau apa2 mas bayu, kalau mau ke tempatku sama mutiara ya"
"iya ini sama mutiara"
Tak lama kemudian mutiara dan bayu datang ke kamar popy
"sudah ke dokter pop?"
"sudah mas, sudah mendingan juga kok"
"jangan sakit2 ya, lama ndak lihat kamu, kok malah sakit, aku kan jadi khawatir pop"
Popy mendengar kecut kata2 bayu itu
"oh ya pop, mas Arga kemarin nanyain kamu lho, nitip salam"
"haha.. bisa aja kamu mut."
"beneran, trus dia minta nomer kamu"
"trus kamu kasih?"
"iya lah... semoga kalian berjodoh ya"