NovelToon NovelToon
Putra Rahasia Sang Aktor

Putra Rahasia Sang Aktor

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius
Popularitas:31.3k
Nilai: 5
Nama Author: Quenni Lisa

Menikahi Pria terpopuler dan Pewaris DW Entertainment adalah hal paling tidak masuk akal yang pernah terjadi di hidupnya. Hanya karena sebuah pertolongan yang memang hampir merenggut nyawanya yang tak berharga ini.

Namun kesalahpahaman terus terjadi di antara mereka, sehingga seminggu setelah pernikahannya, Annalia Selvana di ceraikan oleh Suaminya yang ia sangat cintai, Lucian Elscant Dewata. Bukan hanya di benci Lucian, ia bahkan di tuduh melakukan percobaan pembunuhan terhadap kekasih masa lalunya oleh keluarga Dewata yang membenci dirinya.

Ia pikir penderitaannya sudah cukup sampai disitu, namun takdir berkata lain. Saat dirinya berada diambang keputusasaan, sebuah janin hadir di dalam perutnya.

Cedric Luciano, Putranya dari lelaki yang ia cintai sekaligus lelaki yang menorehkan luka yang mendalam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Quenni Lisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 27 - Pesanan Kue yang Mencurigakan

INFO : Bakalan update double kalau banyak ANTUSIAS, entah LIKE atau KOMENTAR, jangan jadi pembaca gelap ya🫶🤧

LIKE

SUBSCRIBE

KOMENTAR

.....

Brak!

Juan terdiam, ia tak bisa mengatakan apapun. Ia hanya bisa menatap tanpa berani ikut campur. Bagaimanapun, Juan tahu betul. Bagaimana jika Lucian emosi.

Karena Juan baru saja memberikan laporan terbaru. Yaitu tentang Anna.

Beberapa saat yang lalu.

Tok!

Tok!

"Masuk!" ujarnya. Tanpa menoleh sedikitpun. Lucian mengerjakan semua laporan yang sempat ia tinggalkan karena mencari keberadaan Anna. Ia tak bisa melepaskan tanggung jawabnya sebagai Pimpinan.

"Tuan, saya ingin melaporkan tugas," ujar Juan, sembari membungkuk hormat. Ia melirik Lucian, lelaki itu tengah berkutat dengan dokumen-dokumen sepanjang hari tanpa istirahat.

"Hmmm..." Lucian hanya berdehem, tanpa mengalihkan pandangannya pada Juan.

"Ini tentang Nona Anna," lanjut Juan, sontak membuat Lucian menoleh padanya. Dengan tatapan penuh harap.

'Anna...'

Juan meringis, melihat ekspresi Bos-nya itu. Ia menggeleng pelan. "Maaf, Tuan. Kami tak bisa menemukan jejaknya. Entah internet, orang sekitar ataupun semua tempat. Apa lagi... " Juan tanpa menjeda kalimatnya karena ragu. "Nona Anna adalah seorang yatim piatu, jadi semakin sulit untuk menyelidikinya, karena tidak memiliki keluarga atau tempat untuk singgah ataupun sekedar bercerita," jelas Juan, jujur saja ia merasa kasihan terhadap Anna. Bahkan dulunya, ia bersyukur karena gadis itu melarikan diri dari Lucian yang tak mencintainya, bahkan membencinya.

Namun, setelah melihat seberapa terpuruknya Lucian. Juan merasa tak tega. Baru kali ini, ia melihat ekspresi itu di wajah Lucian. Karena selama ini, Juan hanya dapat melihat tatapan dingin tak tersentuh.

Kembali ke beberapa saat setelahnya.

Juan menunggu saat emosi Tuannya itu meredah.

Lucian nampak menghela nafas. Ia merasa sangat menyesal. Ia harusnya menyadari bahwa gadis itu sendirian di dunia ini. Bahkan ia dengan teganya menceraikan Anna setelah satu Minggu pernikahan mereka.

'Bahkan aku menuduhnya,' batin Lucian.

Terlintas di pikirannya, bagaimana jika gadis itu merasa putus asa dan mengakhiri hidupnya. Jantung Lucian seolah berhenti berdetak, nafasnya jadi tak beraturan.

"Ba-bagaimana jika dia ... Bu... B-bunuh diri?" gumam Lucian, terbata-bata, seolah tak menginginkan kalimat itu terucap di bibirnya.

Juan yang melihat itu langsung mendekati Lucian. "Tenang, Tuan! Tidak mungkin, Nona tidak mungkin bunuh diri. Jika dia bunuh diri, maka lebih mudah untuk mencarinya di berita. Saya juga sudah memeriksa keseluruhan, apapun yang akan menjadi petunjuk. Tidak ada kejadian bunuh diri di kota kita pada tanggal Nona meninggalkan rumah, maupun satu Minggu kemudian," jelas Juan panjang lebar.

Lucian menatap Juan, seolah bertanya apakah benar itu. Juan mengangguk pasti. Nafas Lucian kembali teratur. Walau begitu, ia merasa sangat bersalah. Dengan kesalahannya, yang sebesar ini. Apakah mungkin baginya untuk mendapatkan Anna kembali ke pelukannya. Menjadi istrinya kembali. Bermimpi pun, rasanya tak akan pernah mungkin.

"Namun, Tuan. Bagaimana jika... Jika..." Juan nampak ragu mengatakannya. Rasanya ia akan di telan hidup-hidup oleh Lucian, setiap kali ia membahas hal ini. Namun, ini adalah harapan Lucian, mungkin kali ini saja. Lucian mau membahasnya, bahkan meminta tolong padanya.

Lucian menatap tajam Juan. "Katakan!" titah Lucian.

"Emm... Begini, Tuan. Pada kejadian kebakaran 11 tahun yang lalu. Pada saat itu, kan. Nona Mona ingin menjebak Nona Anna dan ... Tu-Tuan Raven. Karena mereka terlihat dekat, apa lagi saat itu Tuan Raven yang menyelamatkan Nona. Saya yakin, pasti dia mengetahui sesuatu tentang Nona," jelas Juan, jantungnya berdegup kencang, seolah-olah berlari puluhan kilometer.

Lucian mengernyit. Walaupun jelas wajahnya menampakkan raut tak suka. Lucian juga menyadari bahwa perkataan Juan ada benarnya. "Sudahlah. Bicarakan itu nanti. Aku akan berpikir," jelas Lucian, tak ingin membahas lebih lanjut.

"Oh, ya Tuan. Apakah Tuan ingat, kita pernah ke pinggiran kota kecil itu? Bertemu anak yang sangat mirip dengan anda," jelas Juan dengan senang.

Lucian mengernyit, apa lagi maksud sekretarisnya itu, membahas Cedric disini. "Ya, ada apa dengannya?" tanya Lucian. Tentu saja ia ingat, bahkan setelah itu ia mencari bocah itu di kota itu. Hanya saja tanpa sepengetahuan Juan.

"Begini, syuting di daerah pinggiran kota itu, tepatnya di Desa Kembang. Dengan lawan main anda, Erina Evalia. Akan segera di mulai."

"Dan, di sutradarai oleh Tuan Mahendra. Tuan sangat menginginkan Film yang di Sutradarai olehnya, bukan?" tanya Juan, sembari menyerahkan naskah pada Lucian. Ia sangat takut, lelaki itu akan menolak kembali syuting.

Ia sudah sangat lelah, membatalkan kontrak syuting iklan Lucian. Walau semua di bayar dengan uang, namun tetap saja pada akhirnya ia yang akan menerima amukan.

Lucian memegang kepalanya yang berdenyut. Rasanya ia ingin beristirahat. Namun, rasanya tak ada kesempatan untuk dirinya beristirahat. "Baiklah. Kau urus saja. Kapan kita akan berangkat?" tanya Lucian. Ia tak mungkin terus-terusan membatalkan syutingnya, bagaimanapun ia sudah lama tak syuting.

"Lima hari lagi, Tuan," jawab Juan. "Saya akan mempersiapkan barang-barang." Lalu Juan melangkah pergi meninggalkan Lucian.

"Hah, sudahlah. Lagipula, aku bisa bertemu dengan bocah itu. Syukurlah, setidaknya aku masih memiliki mainan disana," gumam Lucian tersenyum. Kepalanya penuh akan raut wajah marah, kesal dan jengkel yang di berikan Cedric padanya. Entah apa yang membuat bocah itu begitu membencinya sejak pertama mereka bertemu.

     ********

Dua hari kemudian.

Hari ini, rasanya sangat melelahkan baginya. Pesanan kuenya tak henti-hentinya berdatangan. Dan, tiba-tiba saja ada pesanan kue dalam jumlah besar yang akan diantarkan ke Taman Bermain Ceria.

Anna merasa heran. Sebab, ia memiliki perasaan tak enak, karena tatapan pemesan yang datang kemarin itu. Apa lagi, saat itu ia melihat Adnan yang mengantarkannya ke Toko Kue Anna.

Kemarin.

"Selamat datang..." Anna mengernyit, melihat Adnan berada di belakang pelanggannya.

"Mbak Anna, bukan?" tanya pria berstelan jas itu.

Anna mengangguk, walau sedikit bingung. Bukannya menanyakan kue, malah menanyakan namanya.

"Saya Ferdian, saya Bosnya Adnan. Saya akan memesan kue anda sebanyak 50 buah, perharinya. Karena akan ada pembangunan di Taman Bermain Ceria," jelasnya dengan tersenyum ramah.

'Entah kenapa ... Rasanya dia seperti sedang menjilat,' batin Anan, curiga. Namun apa yang harus di ambil darinya.

"Ba-baiklah. Lima puluh perhari. Terimakasih banyak, sudah mempercayakan Toko Kue saya," jelas Anna tersenyum. Rezeki tak mungkin di tolak.

"Baiklah."

Set!

Anna menarik Adnan. "Kamu yang kasih tahu? Makasih, Na! Berkatmu aku dapat penghasilan lebih setiap hari, setidaknya sampai bulan depan," jelas Anna, dengan senang. Ia melupakan rasa curiganya.

Adnan menghela nafas. "Bukan aku, Na. Aku juga enggak tahu. Tiba-tiba saja, kemarin saat kerja. Bos memanggilku dan menanyakan tentangmu yang memiliki Toko Kue dan mau memesan disini untuk proyek baru," jelas Adnan, ia pun juga merasa heran. Masa iya, Bosnya melihat ia bersama Anna kemarin.

"Hah? Bukan? Tapi dia tahu darimana kamu kenal sama aku, Nan?" tanya Anna, rasa curiganya mulai kembali.

"Entahlah, Na. Anggap saja itu memang rezekimu, jangan terlalu di pikirkan. Nanti aku tanyakan lagi pada Bos jika ada kesempatan. Ya sudah, aku balik kerja dulu ya," pamit Adnan, sambil melambaikan tangannya.

Anna hanya bisa pasrah, tanpa berniat mencegah Adnan untuk menanyakan kepastian.

.....

MENURUT KALIAN, JUDUL BAB INI APA YAHHH... KOMEN DONGGG...

JANGAN LUPA LIKE ~~~~

LIKE ~~~~

TERIMAKASIH, SUDAH LIKE🫶

NANTI DOUBLE, KALO AUTHOR LIHAT PADA ANTUSIAS 🥳

1
Nana Meidian
smga cedrik baik2 saja
Nana Meidian
kok raven terkesan egois ya. jgn mau ana tidak ada slhnya memberi ksempatan kedua pada lucian apa LG dia sudah menyadari kslahannya. smga cedrik baik2 saja
alyssa bunga: bener kok kak, orang dianya ngaku kok🤣🤭
total 1 replies
Linda Liddia
Lanjuuuuutttt kk otor
alyssa bunga: ohey, otw🤧
total 3 replies
alyssa bunga
telat eh lah, typo mulu🤣🤧
Nana Meidian
nah kan kasian cedrik dan lucian . smga mrka bersatu kmbali.
DozkyCrazy
sehat sehat author
Linda Liddia
Lanjuuttt kk..
Semangat selalu
alyssa bunga: makasihhhh🤧
total 1 replies
tia
semangat thor,,semua update ny rutin 🤭
alyssa bunga: iya makasih, pasti ak usahain rutin🫶
total 1 replies
kalea rizuky
klo balikan ya goblok. aja
Denni Siahaan
lanjut lagi Thor ♥️♥️♥️
TRI FAA
lanjut thorr smoga aj sgera thu bpak ny udh ad ank,,dn brjuang mndptkn anna kmbali😍
alyssa bunga: wokeyy🫶
total 1 replies
DozkyCrazy
minta maaf rubah sikap n sifat lu lucinta lu na
DozkyCrazy
pantesan g up
Cpt sembuh author
alyssa bunga: makasih, udah mendingan. entar bisa update 🫶😄
total 1 replies
Purple Girls
😍🤩🤩🤩
DozkyCrazy
anna sosok bunda luarr biasaa👏👏🤘🤘
DozkyCrazy: semangat
total 3 replies
DozkyCrazy
bettul anna kamu berhak bahagia
DozkyCrazy
lebay ah ci lucinta
DozkyCrazy
eh lucinta luna bisa nyaa marah"😪😪
DozkyCrazy
mending raven deh
DozkyCrazy
preet
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!