PROLOG
Seorang gadis yang hidup didesa dengan kedua orang tuanya, menjalani kehidupan yang sangat sederhana, namun penuh dengan kasih sayang.
Meski hidup dengan kekurangan, namun mereka tak pernah mengeluh dan berputus asa.
Hingga pada akhirnya gadis itu bertemu dengan jodohnya dan mengubah kehidupannya dan ke dua orang tua nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lina sari katriati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Sari sudah siap untuk pergi, dia menuju kamar Asih.
"Mbak Asih, gimana menurut mbak penampilan saya?" tanya Sari setelah sampai di kamar Asih.
Asih tidak langsung menjawabnya, dia menatap Sari dari ujung rambut sampai kaki. Asih kagum melihat penampilan Sari yang begitu cantik dan anggun meskipun hanya memakai dress sederhana dan sepatu balet hitam dengan makeup tipis dan rambut terurai sebahu.
"Ya ampun Sari, kamu cantik banget. Cocok banget kamu pakai baju itu. Semua orang gak akan ngira kalau kamu pembantu dari den Rendra, malah mungkin dikira sepasang kekasih" kata Asih seraya berdiri mendekati Sari.
"Apaan sih mbak Asih ini. Saya sama den Rendra itu gak cocok mbak" kata dari tersipu malu.
Tiba tiba terdengar suara Rendra yang memanggil nama Sari.
"Eh itu den Rendra udah manggil,buruan gih kamu temui!" kata Asih.
Sari hanya mengangguk dan kemudian beranjak menghampiri Rendra.
Rendra sudah berada di depan rumah, Sari pun mendekatinya.
"Iya den,saya sudah siap" kata Sari menundukkan kepalanya.
Rendra langsung berbalik badan setelah mendengar perkataan Sari yang berada dibelakangnya. Sejenak Rendra terpana menatap penampilan Sari. Sari yang menyadari itu menjadi salah tingkah, dia tidak berani melihat Rendra,kepalanya semakin dia tundukan. Karna merasa tidak nyaman akhirnya Sari memberanikan diri untuk melihat Rendra
"Ma...maaf den, kenapa den Rendra menatap saya seperti itu?" tanya Sari.
"Oh..em..anu...itu.. Kamu cocok pakai baju itu!" kata Rendra yang menjadi salah tingkah. Karna Rendra melihat Sari sangat cantik dan anggun. Dadanya berdebar melihat penampilan Sari.
"Terimakasih den.." ucap Sari pelan, dan itu membuatnya benar benar malu. Dan langsung menundukkan kepalanya kembali.
"Kita tunggu Rio sebentar yaa, mungkin bentar lagi dateng" kata Rendra yang kemudian langsung mengalihkan pandangannya ke gerbang depan.
Rendra sudah menghubungi Rio, dia mengajak Rio untuk pergi jalan jalan bersamanya dan Sari.
Tak lama menunggu terdengar suara klakson mobil dari depan gerbang. Pak satpam yang bertugas pagi itu langsung membuka gerbang. Rio turun dari mobil BMW hitam, kemudian berjalan menghampiri Rendra dan Sari.
Untuk kesekian kalinya, Rio yang melihat Sari juga terpana, hampir saja dia tidak mengenali bahwa itu Sari pembantu Rendra. Rendra yang menyadari itu langsung menjetikkan jarinya di depan muka Rio.
"Bro, sadar... pagi pagi udah ngelamun!" seru Rendra.
"Apaan sih lo.. Pagi Sari, hari ini mau ikut jalan jalan ya?" kata Rio yang langsung mengalihkan lembicaraan.
"i..iyaa Tuan" jawab Sari seraya tersenyum
"Jangan panggil saya tuan, panggil saja saya Rio, umur kita kan gak beda jauh!" kata Rio
"Udah udah, ngobrolnya dilanjutin nanti lagi, sekarang ayo kita berangkat" seru Rendra.
Tanpa ada yang menjawab perkataan Rendra, mereka langsung mengikuti Rendra dari belakang berjalan menuju mobil Rio. Sari duduk di kursi belakang, sedangkan Rendra duduk di depan bersama Rio yang menjadi sopir.
"Kita kemana nih bro?" tanya Rio memulai pembicaraan.
"Kita ke mall aja, nonton bioskop, ada film seru!"
"Oke, gimana Sar, mau kan kalau nonton bioskop?" tanya Rio kepada Sari.
"Saya nurut aja den" jawab Sari pelan.
Sebenarnya Sari tidak tahu apa itu bioskop, baru pertama kali ini dia mendengar kata bioskop. Sari sebenarnya ingin bertanya apa itu bioskop, tapi tidak berani, malu jika nanti ditertawakan oleh Rendra dan Rio. Akhirnya Sari hanya bisa mengiyakan setiap ajakan mereka selama itu dalam hal kebaikan.
Sekitar 30 menit mereka sampai didepan mall besar dan mewah. Mall terbesar yang ada di Jakarta. Sari merasa sangat takjub melihat bangunan yang ada didepannya sekaligus merasa takut, karna benar benar baru pertama kali ini dia berada ditempat seperti itu.
Rio menuju parkiran mobil.
Setelah mereka turun dan memasuki mall kemudian berjalan berkeliling.
Sari merasa sangat senang, tempat nya terasa nyaman dan dingin sama seperti dirumah majikannya. Dia berjalan sambil melihat sekeliling, kekanan kekiri, melihat beraneka barang yang dijual dengan harga yang mahal menurutnya.
Mereka berjalan berjajar bertiga. Rendra tidak memperlakukan Sari selayaknya pembantu, tapi seperti teman, begitupun Rio. Sari merasa sudah sedikit terbiasa dengan mereka, sesekali mereka bercanda tawa bersama.
Mereka menuju arah bioskop. Seperti rencana Rendra tadi bahwa dia akan mengajak Rio dan Sari melihat bioskop.
"Bro lo pesen tiket 3 ya... nih pakai kartu kredit gue" kata Rendra seraya mengeluarkan kartu kredit dari dompetnya.
Rio langsung menerima kartu kredit, kemudian berjalan menuju tempat penjualan tiket nonton. Sedangkan Rendra dan Sari menunggu sambil duduk di kursi yang sudah disediakan. Tidak ada percakapan diantara mereka, tapi entah kenapa hati Rendra dan Sari berdebar saat duduk bersebelahan. Mereka hanya terdiam dalam fikiran masing masing dan bingung dengan hati mereka.
Tak berapa lama Rio menghampiri
"Ayo bro, Sar kita langsung masuk aja, filmnya mau dimulai!" ajak Rio yang sedikit mengejutkan mereka.
Sari dan Rendra langsung berdiri,kemudian berjalan menuju dalam studio. Mereka mencari tempat duduk yang nyaman.
Mereka memilih tempat duduk di tengah tengah, berjajar, Rendra berada di tengah tengah antara Rio dan Sari.
Film horor yang Rendra pilih,yang sebenarnya membuat Sari takut, tapi dia tahan dan diam, jika terdapat adegan yang menyeramkan Sari menutup matanya tanpa berkata apa apa, karna malu jika didengar oleh Rendra dan Rio.
Rendra sebenarnya mengetahui bahwa Sari ketakutan melihat film di depannya. Tapi Rendra hanya menahan tawa melihat tingkah laku Sari tanpa berkata apa apa.
Sedangkan Rio menikmati filmnya tanpa memperdulikan sekelilingnya.
TUNGGU KELANJUTAN CERITANYA YAA, MASIH ADA KESERUAN SETELAH INI...
TERIMAKASIH SEMUANYA, YANG SUDAH MENYUKAI NOVEL SAYA.
😊🙏